ANALISIS
DAMPAK NEGATIF CAMTASIA STUDIO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh
Kiswah Amalia
Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
Abstrak
Camtasia studio merupakan Software yang
digunakan untuk membuat video tutorial, namun camtasia studio juga dapat di
manfaatkan sebagai pengolah slide presentasi bersuara Guru, sehingga guru sudah
tidak perlu berulang kali menjabarkan mater-materi yang harus disampaikan
kepada siswa. Camtasia merupakan salah satu media pembelajaran yang harus
dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran. Namun camtasia merupakan
media yang baru akan dikembangkan menjadi media pembelajaran maka kita harus
mengidentifikasi apa saja nilai edukasi dan damapak positif negatif dari
camtasia ini. Dari segi positif camtasia sudah pasti akan menunjang
pembelajaran dan mempermudah tugas seorang pengajar. Dalam studi ini kami akan
menganalisa apa dampak negatif dari Camtasia Studio jika digunakan sebagai
media pembelajaran. Studi ini kami fokuskan pada kajian teori dari berbagai
referensi. Kajian ini juga ditekankan pada pemberian solusi agar dampak negatif
Camtasia dapat diminimalisir dan Camtasia dapat dimanfaatkan menjadi media
pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran berbasis IT.
Keywords
Camtasia, dampak negatif, media pembelajaran efektif.
Camtasia, dampak negatif, media pembelajaran efektif.
Pendahuluan
Cara dan gaya
seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi semakin hari semakin bervariatif,
variasi cara mengajar ini selalu mengikuti perkembangan teknologi yang sangat
pesat. Pada tahun 50-an pembelajaran hanya dilaksanakan dengan penyampaian
materi secara verbal oleh guru dan dibantu dengan media papan tulis dan kapur
sehingga pembelajaran berlangsung sangat monoton dan sederhana. Selanjutnya
pada era 90-an pembelajaran berlangsung lebih bervariasi dimana pembelajaran
pada masa ini sudah dibantu dengan media pembelajaran Over Head Poyektor, dan
pada era yang lebih maju lagi yaitu abad 20 pembelajaran berlangsung lebih
menarik dengan bantuan media pembelajaran yang sangat fariatif, pembelajaan
pada masa ini dibantu dengan media pembelajaran yang canggih, dengan sentuhan
teknologi yang canggih pembelajaran dirasakan begitu efektif karena menghemat
waktu dan efisien karena seorang guru tidak harus bersusah payah berteriak
untuk menjelaskan sebuah materi, cukup dengan menampilkan slide yang berisi
materi maka pembelajaran sudah berlangsung dengan efektif dan efisiennya. Namun
semakin canggihnya sebuah media
pembelajaran tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan pencapaian tujuan
pembelajaran, terkadang canggihnya media pembelajaran justru mengakibatkan
semakin sedikitnya interaksi antara Guru dan Siswa.
Teknologi dalam
kurikulum di Indonesia di bedakan menjadi dua subtansi yaitu sebagai media
pembelajaran yang harus dikembangkan dan juga sebagai sebuah materi yang di
atur dalam kurikulum untuk di pelajari. teknologi yang berkembang semakin
canggih menimbulkan banyak kemungkinan-kemungkinan yang harus dihadapi oleh
dunia pendidikan, baik kemungkinan posotif maupun kemungkinan negatif dari
perkembangan teknologi. Kemajuan dalam dunia teknologi mengakibatkan tuntutan kemajuan
bagi media pembelajaran yang digunakan, namun dari tuntutan tersebut seluruh
pihak harus bersiap untuk menghadapi keuntungan atau kerugian dari perkembangan
ini hal yang paling membahayakan adalah
gagalnya pembelajaran yang tidak disadari, hal ini dapat terjadi karena guru
akan lebih acuh tak acuh dengan siswanya karean seluruh siswa di anggap mampu
memahami seluruh materi yang disampaikan oleh guru dengan bantuan media
pembelajaran yang canggih. [1]
Dalam sebuah
pembelajaran sekolah pasti membutuhkan media untuk menyampaikan berbagai materi
pembelajaran, sehingga diperlukan pemilihan media pembelajaran mana yang mampu
membantu proses pembelajaran agar proses tersebut mampu mencapai tujuan yang
diinginkan. Media pembelajaran Camtasia alat bantu pembelajran yang tergolong
canggih, camtasia mampu merekam suara guru dan dimasukkan pada slide-slide
presentasi sehingga slide berjalan disertai rekaman penjabaran-penjabaran dari
Guru. Sehingga kehadiran Guru dapat di gantikan dengan Slide presentasi dari
Camtasia ini, namun apakah kegiatan pembelajaran yang hanya berlangsung dengan
media pembelajaran ini dapat mendukung siswa dalam memahami sebuah materi
sedangkan media pembelajaran hanyalah sebuah pembelajaran bukan pokok utama
dalam pembelajaran,hal ini sesuai dengan materi yang disampaikan oleh bapak
Harjono bahwa media pembelajaran hanyalah pembantu dalam kegiatan belajar
mengajar dan yang utama adalah interaksi aktif antara Siswa dan Guru.[2]
Pembelajaran
Pembelajaran
sering diartikan dengan dengan proses belajar yang dilakukan didalam kelas, hal
itu memang benar namun pernyataan tersebut adalah pengertian pembelajaran dalam
arti sempit sesungguhnya pembelajaran merupakan proses yang berlangsung di
setiap kehidupan manusia baik detik menit hari, pembelajaran juga berlangsung
sepanjang masa. Pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari proses
pembelajaran sepanjang hayat, dalam pembelajaran di sekolah terdapat beberapa
aturan dan tatatcara yang berlaku untuk menunjang kesuksesan tujuan pembelajaran
di sekolah tersebut. Selain beberapa pendapat di atas masih terdapat banyak
pendapat yang mendefinisikan pembelajaran, salah satu pengertian yang banyak di
jadikan refrensi pengertian pembelajaran adalah pengertian pembelajaran menurut
Wikipedia Indonesia, menurut Wikipedia Indonesia pembelajaran adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu, pengetahuan dan kemahiran dan tabiat, menurut Wikipedia pembelajaran juga
berperan sebagai proses pembentukan sikap dan kepercayaan terhadap peserta
didik.[3]
Selain itu
pengertian pembelajaran adalah memberdayaan potensi peserta didik menjadi
kompetensi, dan kegiatan pemberdayaan ini tidak akan berhasil tanpa ada orang
yang membantu (fasilitator). Sedangkan menurut Syaifudin Sagala pembelajaran
merupakan kegiatan guru yang terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dan
peserta didik yang sudah direncanakan atu terprogram dalam suatu lingkungan
belajar yang menimbulkan perubahan karakter yang lebih baik.
Pembelajaran
memiliki tiga komponen utama yaitu guru (pendidik), guru mempunyai peran yang
sangat penting dalam pembelajaran guru merupakan fasilitator dan sumber utama
dari pembelajaran, seharusnya dapat ditanamkan prinsip bahwa tanpa guru
pembelajaran tidak akan berjalan secara lurus karena guru merupakan motor dari
pembelajaran. Komponen selanjunya adalah
isi atau mater yang akan di ajarkan, sebagai motor pembelajaran guru harus
mampu menyiapkan berbagai materi untuk dijadikan sebagai bahan mengajar dan
tambahan ilmu bagi para siswanya. Selanjutnya adalah siswa, siswa merupakan
komponen ketiga yang mempunyai urgensi seperti guru karena apabila tidaka ada
siswa maka pembelajaran bukanlan pembelajaran. [4]
Camtasia Studio, media pembelajaran yang
canggih
Camtasia studio
merupakan software yang terkenal oleh kemampuannya mengolah video tutorial,
namun camtasia tidak hanya sebatas
pengolah video tutorial camtasia juga mampu membuat presentasi yang mampu
memunculkan suara guru dalam slidenya. Karena kemampuannya ini Camtasa mulai
dikembagkan menjadi media pembelajaran yang akan digunakan dalam semua jenjang
pendidikan. Camtasia Studio merupakan
sebuah sofware atau program aplikasi yang dikembangkan oleh TechSmith
Coorporation untuk membuat video tutorial, produk ini disenjataiberbagi fitur
yang mudah dijalankan oleh para programer video. Dalam pembuatan video tutorial
camtasia melakukan beberapa fungsi salah satunya yaitu recording, editing,
publishing.
Dari
program-program kreatif yang pernah saya jumpai Camtasia termasuk dalam
aplikasi kreatif yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan aplikasi
kreatif lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh Camtasia adalah fitur editing
lanjutan, fitur editing lanjutan ini diantaranya adalah editing audio dan track
video, memasukan video dengan video sreen
TechSmith mendesain aplikasi ini secara apik dan sederhana sehingga
aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja tanpa membutuhkan multimedia. Selain
kemudahan pemakaian program Camtasia studio ini juga mepunyai kemampuan
Full-Motion Recording, dengan kemampuan ini Camtasia mampu merekam berbagai hal
seperti halaman Web, Software aplikasi, dll, selain mampu merekam berbagai hal
Camtasia juga mampu memadukan berbagia konten atau isi dalam satu slide tanpa
memerlukan peralatan penunjang. Kelebihan lain yang dimiliki Camtasia Studio
adalah mampu berjalan tanpa server seehingga dalam menjalankan Camtasia tidak
perlu dalam posisi tersambung dengan server internet atau intranet. Dan
kelebihan yang selanjutnya adalah kemampuan program untuk menyimpan file dalam
beberapa ekstension file seperti Macromedia Flash ( *.swf, *.flv ) apple
quicktime ( *.mov ), dan windows media ( *.wmv ).[5]
Program Camtasia
Studio akan menjadi aplikasi pembantu pembelajaran berbasis IT yang baik, hal
ini dikarenakan penggunaannya yang mudah namun menghasilkan tampilan yang tidak
kalah dengan olahan studio Multimedia. Namun sebelum aplikasi ini benar-benar
dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan di evaluasi oleh para teknolog pendidikan yang berkonsentrasi
pada pengembangan pembelajaran. Karena apabila ditilik dari beberapa teori
dasar belajar maka Camtasia kurang tepat untuk dijadikan sebagai media
pembelajaran, teori yang menjadi latar belakang pernyataan ini adalah teori belajar
Pieget yang menuntut adanya interaksi antar individu dalam pembelajaran, Pieget
mengungkapkan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu yang selalu
berinteraksi, dengan interaksi intelektual akan semakin berkembang. Sehingga
dalam penggunaan media pembelajaran Camtasia Studio harus dipadu dengan
fasilitator yang aktif agar Camtasia Studio dapat syarat pembelajaran yang
dipersyaratkan oleh Pieget.
Di dalam proses pembelajaran
terjadi begitu banyak interaksi yang terjadi antara Guru dan Siswa, sehingga
setiap kegiatan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Hal
yang pertama harus diperhatikan adalah prinsip individu yaitu setiap hal yang
akan dipelajari oleh Siswa maka ia harus mempelajarinya sendiri, dalam proses
belajar semua komponen harus dapat melakukan tugasnya sendiri dan tidak dapat
diwakilkan. Hal kedua yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah
kenyataan bahwa kemampuan belajar setiap siswa berbeda sehinnga seorang guru
harus mampu mengambil peran untuk mengatasi perbedaan ini. Karena perbedaan
kemampuan belajar setiap anak maka dibutuhkan sebuah penguat (motivasi) agar
siswa lebih cepat belajar, dan prinsip pembelajaran yang terakhir adalah
pemberian tanggung jawab penuh kepada anak agar seorang siswa mampu belajar
lebih maksimal.
Dalam penggunaan
Camtasia sebagai media pembelajaran akan terdapat bebrapa pengaru negatif yang
muncul karena kenyamanan pemakaian program ini, hal yang paling berkemungkinan
terjadi adalah berkurangnya kapsitas interaksi antara guru dan siswa mengapa
demikian, Camtasia merupakan program yang mampu merekam suara guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan mengubah interaksi langsung
menjadi interaksi tak langsung. Berkurangnya kapsitas interaksi langsung akan
menurunkan value dari pembelalajaran karena pembelajaran yang baik adalah
interaksi maksimal dari Guru (penyampai pesan) dengan si penerima (siswa)agar
terjadi ikatan emosi antara Guru dan siswa dan media pembelajaran hanyalah
sebagai pembantu bukan hal pokok. Berkurangnya kapsitas interaksi antara Guru
dan Siswa akan diikuti dengan hilangnya beberapa prinsip prinsip belajar.
Terdapat tujuh
prinsip pembelajaran diantaranya adalah perhatian dan motivasi, keaktifan,
keterlibatan langsung atau pengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan perbedaan individu. Dalam pemakaian camtasia akan terjadi kehilangan
empat prinsip pembelajaran yaitu i) perhatian dan motivasi, penggunaan media
pembelajaran yang canggih seperti Cantasia akan mengurangi interaksi langsung
antara guru dan siswa hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian Guru kepada
Siswa begitu pula sebaliknya, dari kurangnya perhatian antara guru dan sisswa
maka akan mengurangi semangat siswa dalam belajar karena mereka merasa tidak
dianggap dicuekin oleh Guru, ii) keaktifan, jika seorang anak merasa kurang
diperhatikan dan malas untuk dikelas maka ia pun akan senderung bersifat pasif
dan merasa tidak ingin mempelajari materi yang disampaikan, iii) perbedaan
individu, ketika sorang guru menggunakan Camtasia dan ia lebih pasif dan tidak memberikan
kesan menyenangkan dalam pembelajaran.[6]
Media Pembelajaran mempermudah siswa
dalam belajar bukam mempermudah guru dalam bertugas
Berbagai fitur
yang disediakan TechSmith akan sangat memudahkan seorang guru dalam
menyampaikan materi-materi pembelajaran,
namun kemudaahan itu menimbulkan beberapa pengaruh yang tidak baik terhadap
interaksi siswa dengan guru, gangguan pertama adalah berkurangnya interaksi
langsung antara Siswa dan Guru karena interaksi langsung digantikan oleh slide
Camtasia. Gangguan interaksi yang kedua adalah siswa lebih sungkan untuk
bertanya kepada Guru mengenai materi yang disampaikan oleh slide Camtasia, hal
ini terjadi karena siswa merasa tidak diperdulikan oleh Guru karena Guru hanya
berperan pasif dalam pembelajaran.
Selanjutnya adalah ketidak pekaan siswa terhadap lingkungan kelas, hal ini kan
terjadi karena sikap pasif dari guru yang mengakibatkan siswanya menjadi pasif
juga sehingga mereka saling tidak ingin tahu tentang apa yang dialami oleh
temannya.
Gangguan
interaksi merupakan hal yang sangat berbahaya dalam pembelajaran karena
sesungguhnya pembelajaran merupakaninteraksi yang berkelanjutan antar Guru dan
Siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Gangguan interaksi yang
keempat ialah terjadinya proses pembelajaran yang pasif karena peran guru
sepenuhnya diambil alih oleh slide camtasia yang dimunculkan. Gangguan yang
paling berbahaya adalah hilangnya prinsip perhatian dan motivasi dari proses
belajar tersebut sehingga siswa yang sudah merasa tidak diperdulikan maka ia
akan semakin merasa di acuhkan dan tidak memiliki motivasi untuk belajar di
ruang kelas.
Belajar
merupakan proses pembenyukan jati diri yang melibatkan siswa guru materi yang
akan dipelajari dan lingkungan, sehingga perlu sebuah ikatan sinergi yang kuat
untuk menciptakan pembelajaran yang baik dan efektif. Ke-sinergi-an antar
komponen pembelajaran tidak dapat muncul secara tiba-tiba perlu ada usaha
sebuah usaha pembentukan kesatuan kekuatan tersebut. Salah satu usaha yang
perlu dilakukan adalah pemilahan terhadap komponen-komponen pembelajaran baik
sumber ilmu maupun media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan pesan ilmu kepada Siswa. Namun
semakin majunya teknologi pembelajaran membuat para pengajar lupa akan hakikat
media pembelajaran yang sesungguhnya, mari kita menilik kembali pengertian
media pembelajaran yang sesungguhnya, menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunkan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran.
Ada pendapat
lain mengenai media pembelajaran menurut Scramm media pembelajaran ialah
teknologi penyampai pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran. Sedangkan H. Ibrahim dkk mengungkapkan bahwa media pembelajaran
merupakan seluruh komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau
pemabwa pesan dari pengirim kepada penerima dalam proses pembelajaran. Setiap
orang memiliki persepsi berbeda mengenai media pembelajaran begitu juga dengan
saya menurut saya media pembelajaran dalah alat yang digunakan seorang pengajar
untuk menyampaikan pesan ilmu kepada si pembelajar dengan tujuan untuk mempermudah
pemahaman pesan oleh sipembelajar.[7]
Dalam penggunaan
media pembelajaran seorang guru harus memperhatikan fungsi media pembelajaran.
Livie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu 1.
Fungsi atensi fungsi ini berarti bahwa media visual menjadi inti dari perhatian
pembelajar, yang kedua fungsi efektif adalah pembelajar merasa nyaman ketika
membaca dan melihat tulisan dan gambar yang ada didepan, selanjutnya fungsi
kognitif yaitu penggunaan media harus mampu menfahamkan siswa akan informasi
yang disampaikan, fungsi yang terakhir adalah fungsi kompensatoris yaitu media
visual yang digunakan untuk membantu pembelajar yang lemah untuk memahami dan
mengingat info yang disampaikan.
Fungsi-funsi
tersebut adalah acuan penggunaan media pembelajaran, sehingga apabila seorang
guru memutuskan untuk mengajar menggunakan media pembelajaran maka ia harus
mengutamakan pemakaian media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan memenuhi fungsi-fungsi media pembelajaran di atas. Karena fungsi-fungsi
media pembelajaran di atas seorang guru harus mampu memilih media pembelajaran
yang tepat untuk membantu pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam pemilihan
media pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan beberapa hal yang dijadikan sebagai
acuan pemilihan media pembelajaran.
Terdapat tujuh
hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, hal yang
pertama adalah tujuan pengajaran dalam memilih media pembelajaran kita harus
mengetahui tujuan pengajaran yang akan kita laksanakan sehingga kita dapat
mencari media mana yang cocok untuk membantu proses pengajaran ini. Hal kedua
yang tidak kalah penting untuk diketahui dan dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran adalah bahan pelajaran atau materi, materi yang akan disampaikan
kepada siswa berbeda-beda setiap pertemuannya sehingga seorang Guru harus mampu
menempatkan mater mana yang cocok disampaikan dengan media ini atau itu.
Selanjutnya adalah metode mengajar, Guru
yang akan mengajar menggunakan media pembelajaran berarti Ia harus sedikit
melakukan perubahan terhadap metode mengajarnya mengapa demikian karena proses
pengajaran ber Media Pembelajaran akan berbeda dengan pengajaran yang tanpa
menggunakan media pembelajaran.
Pertimbangan
selanjutnya adalah alat yang dibutuhkan, dalam penggunaan media guru juga harus
memperhatikan kemampuan sekolah tempat Ia megajar, sehingga Ia tidak memkasakan
kehendak untuk memakai sebuah media pembelajaran karena menggunakan media
pembelajaran berarti membutuhkan uang lebih untuk pembelajaran. Hal yang kelima
adalah pribadi mengajar, hal ini sangat penting karena seorang guru tidak perlu
mengubah pribadinya untuk memaksakan diri menggunakan media pembelajaran untuk
pembelajarannya. Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah minat dan kemampuan
guru dalam mengajar, hal ini hampir sama dengan pribadi mengajar, sehingga
tidak diperlukan pemaksaan minat atau kemampua untuk menggunakan media
pembelajaran.
Pertimbngan yang
terakhir dalam menggunakan media pembelajaran adalah situasi mengajar yang
sedang berlangsung, pemilihan media yang sesuai dengan situasi pembelajaran
yang sedang berlangsung merupakan keputusan yang lebih bijak dibanding dengan
merubah situasi belajar untuk menyesuaikan dengan media pemelajaran yang kita
pilih. Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan seorang guru mampu
memilih media pembelajaran yang cocok untuk membantu pembelajaran, tidak hanya
membantu tugas guru saja tetapi lebih pada membantu siswa memahami materi dan
membentuk karakter diri yang baik, karena pembelajaran yang baik adalah
pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri untuk membuka
kreatifitas anak.[8]
Kesimpulan
Media
pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang menjadikan sebuah materi
lebih mudah untuk difahami dan menjadikan pembelajaran lebih efektif. Camtasia
merupakan program aplikasi kreatif yang canggih dan baik untuk dijadikan
sebagai media pembelajaran, namun terdapat beberapa hal yang kurang baik dari
camtasia yaitu berkurangnya interaksi langsung antara guru dan Siswa yang
mengakibatkan kehilangan empat prinsip pembelajaran yaitu i) perhatian dan
motivasi, penggunaan media pembelajaran yang canggih seperti Cantasia akan
mengurangi interaksi langsung antara guru dan siswa hal ini mengakibatkan
kurangnya perhatian Guru kepada Siswa begitu pula sebaliknya, dari kurangnya
perhatian antara guru dan sisswa maka akan mengurangi semangat siswa dalam
belajar karena mereka merasa tidak dianggap dicuekin oleh Guru, ii) keaktifan,
jika seorang anak merasa kurang diperhatikan dan malas untuk dikelas maka ia
pun akan senderung bersifat pasif dan merasa tidak ingin mempelajari materi
yang disampaikan, iii) perbedaan individu, ketika sorang guru menggunakan
Camtasia dan ia lebih pasif dan tidak memberikan kesan menyenangkan dalam pembelajaran.
Untuk memilih
media yang cocok kita harus memperhatikan tuju hal yaitu tujuan pengajaran,
bahan pengajaran, metode mengajar, alat yang dibutuhkan, pribadi mengajar,
kemampuan dan minat mengajar, serta situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Daftar Pustaka
B.C, Aripin.
(2009). Step by step membuat Video
Tutorial menggunakan Camtasia Studio. Bandung : Oase Media.
Davies, I.K.
(1986). Pengelolaan Belajar (Seri Pustaka
Teknologi Pendidikan). Jakarta : Rajawali Press.
Davies, I.K
(1986). Pengelolaan Belajar. Jakarta : Rajawali Press.
Dimyati, D.,
& Mudjiono, D. (1994). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.
Prawilaga, D.W
(2013). Wawasan Teknologi Pendidikan.
Jakarta : Prenada Media.
Hartan, D.
(2012, September 22).Belajar Psikologi Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013.
Dari belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
Kurikulum, T.P.
(2008,- -). Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013, dari e-print.uny.ac.id/7636/3/bab%202%20-%2008108240131.pdf
Anonim. (2012,
November). Karakter Media Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013, dari media
bacaa.blogspot.com/2012/11karakter media pembelajaran .
Triluqman,
H. (2013). Media Pembelajaran Slide. Pembelajaran Berbantuan Media. Universitas
Negeri Semarang.
[1] Lihat Dewi Salma P. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media,
2013, hlm.22-25.
[2] Disampaikan oleh Bapak Harjono (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES)
pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan S1.
[3] Lihat Pengertian Pembelajaran pada id.wikipedia.org/w/index.php?tittle=pembelajaran&oldid=7424042
di unduh pada 3 November 2013.
[4] Lihat Belajar Psikologi Pendidikan pada belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
di unduh pada 2 November 2013.
[5] Lihat Aripin b.C Step by step membuat video tutorial menggunakan Camtasia
Studio. Bandung : Oase Media, 2009, hlm. 2-10.
[6] Lihat Pembelajaran pada e-print.uny.ac.id/7636/3/bab%202%20-%2008108249131.pdf
di unduh pada 1 November 2013
[7] Dikutip dari Slide Presentasi Media Pembelajaran “ Pembelajaran
Berbantuan Media” pada mata kuliah Media Pembelajaran Prodi Teknologi
Pendidikan S1 Universitas Negeri Semarang.
[8] Lihat karakter Media Pembelajaran pada mediabacaa.blogspot.com/2012/11karaktermediapembelajaran
di unduh pada 3 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar