Oleh Tri Dewi
Nugraheni
Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan
FIP, Universitas
Negeri Semarang
dewit98@yahoo.com
Abstrak
Kebudayaan lokal di Indonesia sangatlah beragam dan
banyak jumlahnya. Indonesia disetiap daerahnya memiliki kebudayaan
masing-masing dengan keunikannya tersendiri. Lebih dari 800 macam budaya lokal
Indonesia yang tercatat dalam UNESCO. Seiring dengan perkembangan jaman,
kebudayaan lokal di Indonesiapun ikut berkembang. Kurangnya minat untuk
melestarikan budaya lokal menjadi salah satu faktor budaya asing dan teknologi
masuk dengan mudah dan menyebar luas di Indonesia. Masuknya budaya asing,
alat-alat teknologi yang semakin canggih mempengaruhi kebudayaan lokal
Indonesia. Perkembangan teknologi dan masuknya budaya asing memberi banyak dampak
negatif dan positif yang dapat merubah atau mencampuri kebudayaan lokal Indonesia
terutama perilaku masyarakatnya. Untuk mengatasi dampak ini bisa dilakukan
dengan berhati-hati dalam memilih budaya asing yang masuk sesuai dengan adat,
kebiasaan dan agama yang kita anut atau tidak, membiasakan diri menggunakan
budaya lokal, mencintai produk dalam negeri, menerapkan budaya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan, mendirikan sekolah khusus atau sanggar dan
lainnya. Tetapi hal yang paling penting yang harus dimiliki adalah menumbuhkan
kesadaran serta rasa memiliki budaya tersebut, karena dengan rasa memiliki
serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan
tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.
Keyword: budaya, budaya asing, budaya lokal, dampak, teknologi.
1.Pendahuluan
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya dengan
kebudayaannya. Indonesia terkenal dengan keunikan dan keanekaragaman budaya
baik itu bahasa, tarian, lagu, permainan, bangunan, makanan dan lain
sebagainya. Di Indonesia terdapat ribuan pulau dan suku-sukunya. Masing-masing
suku memiliki budayanya sendiri, di dalam budayanya terkandung banyak
nilai-nilai sosial, religi dan arti seni. Jika dijumlahkan mulai dari Sabang sampai
Merauke terdapat beribu–ribu kebudayaan yang berbeda. Perbedaan budaya tersebut disebabkan oleh perkembangan zaman
masyarakatnya yang tidak sama dan pengaruh dari luar yang masuk dan mencampuri
kebudayaan asli. Namun sekarang, kebudayaan asli indonesia mulai ditinggalkan.
Dilihat dari keadaan Indonesia sekarang, perkembangan
masyarakatnya sungguh cepat karena banyaknya penemuan-penemuan baru, baik itu
dalam bidang teknologi, ekonomi, plotik, sosial budaya dan lainnya. Dalam
pertumbuhan teknologi di dunia, pertumbuhan tersebut sangat berpengaruh pada
perkembangan sosial budaya Indonesia. Sekarang di daerah mana saja, sekalipun
itu adalah daerah pelosok desa, masyarakatnya kini bisa memperoleh dan bertukar
informasi sangat cepat dengan melalui telepon, radio, televisi yang akhirnya
akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,
seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain akan
hilang. Mereka akan lebih senang memberi atau menanyakan kabar melalui telepon
karena praktis, mudah dan pesan akan lebih cepat tersampaikan.
Selain penemuan-penemuan baru tersebut, khususnya di
kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan asing yang masuk di Indonesia. Contohnya
adalah kebiasaan orang-orang barat yang
biasa kita lihat atau tonton baik di tv,
koran, majalah maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan
model
yang telah menjadi budaya masyarakat
kita khususnya
kalangan remaja. Dari model dan gaya itulah
dicontoh dan dianggap layak ditiru karena dianggap lebih maju, keren dan modern. Lalu
gaya
rambut yang dicat berwarna-warni dan cara berbahasa
yang dicampur-campur dengan bahasa asing atau yang biasa disebut dengan bahasa alay. Masyarakat
Indonesia sekarang juga lebih senang membeli barang import daripada barang
lokal. Alasannya karena sedang trend, kualitasnya yang lebih bagus atau hanya
sekedar untuk gaya-gayaan. Budaya hura-hura atau pesta
bahkan seks bebas membuat mereka terlihat ugal-ugalan. Perayaan Valentine, perayaan
Halloween, kebiasaan makan makanan barat seperti steak, burger, makan di KFC. Masuknya
aliran musik seperti metal, gothic, emo, punk, hip-hop dan sekarang
musik daerah mulai tidak populer lagi dan di anggap kampungan (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).
Para remaja tidak ingin dikatakan kuno, jadul, kampungan kalau tidak mengikuti
gaya ala barat, mereka akan merasa gengsi bila tidak mengikutinya. Mereka mengikutinya
hanya karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman. Kebanyakan kalangan remaja Indonesia hanya sekedar ikut-ikutan tanpa
memilih sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang mereka anut dan
kebiasaan yang mereka miliki serta mereka lakukan. Sehingga melanggar norma-norma yang
berlaku dan mempengaruhi kebudayaan lokal bangsa indonesia yang ketimuran. Tetapi tidak semua kebudayaan asing berdampak negatif bagi masyarakat.
Bila pengaruh-pengaruh negatif itu dibiarkan begitu saja merambat dikalangan
remaja Indonesia, mau jadi apa generasi muda kita? Hubungannya bisa dengan rasa
nasionalisme masyarakat yang akan berkurang karena tidak ada rasa cinta budaya
bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda
adalah penerus masa depan bangsa. Sebenarnya, untuk membangun suatu negara
diperlukan adanya peran pelestarian budaya dari masyarakatnya. Kelestarian
budaya tidak dapat berlangsung sendiri tanpa adanya campur tangan dari
penjaganya. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mempertahankan kebudayaan
dan warisan asli Indonesia agar tidak hilang dan hanyut terbawa oler arus
zaman. Kalau bukan kita yang sebagai warga negara Indonesia, siapa lagi yang
akan merawat dan menjaga warisan nenek moyang? Sebab, kebudayaaan yang kita
miliki bisa dianggap suatu cermin bagi bangsa kita.
2.Kebudayan di Indonesia
Pengertian dan definisi kebudayaan sangatlah luas, tidak hanya seni yang terkandung
dalam kebudayaan. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia (Wikipedia.org, 2013).
Dalam buku Sistem Sosial Budaya Indonesia karya Jacobus Ranjabar (2006:21)
menyebutkan definisi kebudayaan dari seorang Antropolog, yaitu E.B.Tylor adalah
sebagai berikut:
“Kebudayaan adalah hal kompleks yang mengandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral hukm, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh mausia sebagai anggota masyarakat. Dengan
lain perkataan, kebudayaan mencangkup kesemuanya yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas
segala sesuatu yang dipelajari oleh pola-pola perilaku yang normatif artinya
mencangkup segala cara-cara atau pola berpikir, merasakan dan bertindak.”
Kehidupan manusia dengan
manusia yang lain dalam suatu tempat bisa disebut masyarakat. Manusia
diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, dalam hal
apapun manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan kegiatan atau
pekerjaannya. Dalam kehidupan sosial tersebut akan terbentuklah suatu kebiasaan
yang akhirnya berkembang menjadi suatu kebudayaan yang terus turun-temurun
sampai sekarang. Dan pastinya mereka akan selalu mengembangkan budayanya
seiring perkembangan zaman.
Dalam kehidupannya,
manusia melakukan kegiatan pasti berurusan dengan kebudayaan. Manusia melihat,
mendengar, menyentuh, menggunakan dan malah bahkan merusak kebudayaan. Manusia
dan budaya tidak dapat dipisahkan, mereka saling berhubungan. Tidak akan ada
kebudayaan tanpa ada manusia karena manusialah yang membentuk kebudayaannya
sendiri. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya (Ranjabar, J., 2006:20).
Budaya diciptakan oleh
manusia secara terus menerus sepanjang hidupnya, karena wujud kebudayaan itu
dapat dipelajari, maka selanjutnya kebudayaan itu diturunkan kepada
generasi-generasi selanjutnya. Sedangkan kebudayaan yang tidak diturunkan akan
mati atau musnah (Pelly, U. dan
Menanti, A., 1994:3).
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sebuah warisan
dari para pendiri bangsa ini. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, dimulai dari
pakaian, makanan, rumah adat, lagu daerah, tarian dan lainnya. Semua itu
mencerninkan keberagaman suku-suku yang ada di Indonesia. Kekhasan budaya lokal yang ada di
setiap suku-suku di daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Kekhasan budaya
lokal ini menarik pandangan dan perhatian dari negara lain. Terbukti banyaknya
turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar membuat
batik, tarian daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah
tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang
unik. Warisan
budaya tersebut berperan penting dalam dunia pariwisata di Indonesia.
Indonesia tercatat dalam UNESCO memiliki memiliki 890 situs, dengan
rincian: 689 warisan budaya; 176 warisan alam; dan 25 campuran antara warisan
budaya dan alam (karya budaya tak benda). Di antara jumlah itu, Indonesia
menyumbangkan sebanyak 13 buah, dengan rincian: 4 warisan alam seperti
Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz di Papua, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera
di Sumatera;
4 cagar budaya seperti Candi Borobudur, Kompleks
Candi
Prambanan, Situs
Prasejarah Sangiran, Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak
sebagai Perwujudan dari Filosofi Tri Hita Karana; dan 5 karya budaya
tak benda seperti
Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, Noken (Wikipedia.org, 2012).
Letak indonesia
yang sangat strategis bisa menjadi salah satu faktor keberagaman budaya.
Indonesia sering dikunjungi oleh banyak turis. Secara tidak langsung para turis
tersebut membawa budayanya masuk ke Indonesia dan mengajarkannya pada
masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakatpun terpengaruh oleh budaya asing
tersebut.
3.Pengaruh Budaya
Asing dan Teknologi terhadap Budaya Lokal
Budaya asing di
Indonesia sudah menyebar sangat luas. Pada masa sebelum merdeka, para penjajah
datang dan mereka juga menyebarluaskan budaya mereka di Indonesia seperti cara bercocok tanam, berdagang, dan lainnya. Dalam hal
sandang, pangan, teknologi dari luar masuk dan berkembang
sangat cepat di Indonesia. Sekarang,
negara-negara maju telah banyak menciptakan banyak alat canggih yang bisa
digunakan untuk mengolah alam, melindungi manusia, mempermudah pekerjaan
manusia dan lainnya. Kita
bisa mengetahui keadaan dunia lebih cepat melalui media elektronik atau cetak. Pekerjaan bisa lebih mudah dan cepat selesai berkat
adanya alat-alat canggih seperti elektronik atau mesin. Kita bisa
berkomunikasi dengan orang-orang di luar daerah atau negara dengan memanfaatkan
kecanggihan teknologi yang telah dibuat. Wawasan kita
akan semakin luas sebab sangat terbuka lebar informasi ada di Internet. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan tesebut, masyarakatnya bisa berpikir secara
rasional, masyarakat jadi tahu apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
Tetapi bisa jadi, dampak lainnya anak kecil jaman
sekarang lebih mengenal game online, game PC, internet bahkan sosial media
daripada permainan tradisional seperti congklak, petak umpet, kelereng,dan
permainan tradisional lainnya. Mereka akan semakin betah dirumah, bukan untuk
belajar atau mengerjakan PR tetapi untuk sibuk dengan menonton tv atau bermain gadget
yang mereka miliki . Masa kecil mereka seperti hilang. Mereka akan menjadi
mudah terpengaruh oleh kecanggihan teknologi sekarang. Menjadi mudah percaya
pada informasi atau data yang mereka peroleh dari internet, mereka berpikir
bahwa informasi yang mereka dapat adalah selalu benar dan tepat sehingga mereka
menganggap bahwa dirinya sudah bisa menguasai materi atau informasi hanya dari
internet. Internet memberikan informasi tanpa batas dan mudah diakses oleh
siapa saja, bukan hal yang tidak mungkin bila anak-anak atau para remaja
memanfaatkannya dengan mebuka situs porno.
Bukan hanya internet, handphone misalnya, berdampak pada
rasa sosial mereka, menjadi acuh pada lingkungan sekitar dan cenderung
bergantung pada handphone, apalagi sekarang ada beberapa system dari handphone
seperti java, android, symbian dan lain-lain. Sekarang handphone makin
berkembang dengan fitur-fitur yang menarik yang membuat penggunanya seperti
tidak bisa lepas dari handphone. Dampak lainnya adalah maraknya kasus penipuan
dalam transaksi online, munculnya budaya plagiarisme atau pencurian karya
ilmiah. Ini merupakan beberapa dampak negatif dari masuknya budaya asing dan teknologi ke negeri kita.
Dari waktu ke waktu kebudayaan
tradisional mulai ditinggalkan karena masuknya
kesenian dari negara
asing yang dianggap lebih menarik, modern dan keren akan menggeser kebudayaan tradisional. Kebudayaan asing seperti mendominasi di Indonesia. Dampak negatif kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat terutama
remaja Indonesia adalah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Para remaja
mungkin merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri jauh dari perkembangan
zaman. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan
zaman meskipun tidak sesuai dengan agama dan budayanya. Akhirnya para remaja
lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
Dilihat dari sikap, mereka terlihat ugal-ugalan karena pengaruh budaya
asing yang cenderung bersifat bebas dan terbuka. Mereka menjadi tak mengenal
sopan santun dan cuek terhadap lingkungan atau masyarakatnya, mereka menjadi
orang yang individual (tutorialseo.web.id, 2013). Masyarakat Indonesia yang cenderung mudah terpengaruh dan menyerap masuknya
budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia menjadi lupa dengan
identitasnya sendiri dan banyak meniru budaya barat. Masuknya berbagai jenis
makanan barat, makanan tersebut dianggap hemat, praktis dan enak. Lalu tanpa
disadari menu makanan barat tersebut telah menjadi menu keseharian kita. Bukan
hal yang tidak mungkin bila kebiasaan makan makanan barat diteruskan, anak cucu
kita tidak mengenal makanan-makanan tradisional yang berasal dari daerah
mereka. Di sekolah-sekolah, diterapkan menggunakan bahasa Inggris ketika proses
kegiatan belejar mengajar berlangsung. Harapannya agar para peserta didiknya
bisa dan lancar dalam menggunakan bahasa asing. Tetapi hal ini berdampak pada
bahasa-bahasa daerah yang menjadi dilupakan.
Padahal, kebudayaan memang mempunyai fungsi yang besar untuk masyarakatnya.
Kebudayaan yang berkembang dalam suatu daerah berperan untuk mengontrol
masyarakat, sebagai pedoman masyarakat dalam berperilaku, untuk menjaga tingkah
laku agar tidak menyimpang dan tetap normal serta mengatur hubungan
masyarakatnya agar tetap harmonis dan rukun.
Sedangkan dampak positif masuknya budaya asing yaitu kita bisa mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku orang di negara-negara yang maju sehingga bisa membuat kita untuk lebih
baik lagi dan maju seperti mereka. Kemudian adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan
kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri. Yang terakhir, terjadinya akulturasi budaya yg
mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik. Kebudayaan asing menjadi berguna
bagi kita apabila kebudayaan asing tersebut diterima oleh masyarakatnya dalam suatu lingkungan. Contohnya kebudayaan asing yang memberi
masukan kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia adalah agama. Banyak agama yang masuk ke Indonesia
sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga hampir seluruh agama yang masuk ke
Indonesia dapat berkembang dengan baik (tutorialseo.web.id,
2013).
Letak Indonesia
yang strategis, membuat Indonesia banyak dilewati dan disinggahi oleh
orang-orang asing dan kemudian kebudayaan yang dibawa oleh orang asing membaur
dengan kebudayaan lokal Indonesia. Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan budaya di daerahnya masih
terbilang minim. Akibatnya budaya asing mudah masuk dan berkembang luas.
Indonesia merupakan daerah jajahan, jadi budaya asing dibawa oleh para penjajah
dan kaum pendatang. Kurangnya pembelajaran tentang kebudayaan. Pembelajaran
tentang budaya memang harus ditanamkan dari awal. Teapi sekarang ini banyak yang sudah tidak
menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya
tersebut, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya
bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya lokal di dalam perkembangan
zaman (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).
Kemudian
kemajuan teknologi dan komunikasi juga sangat berpengaruh. Berwisata atau
kunjungan ke luar negeri, serta pengaruh media cetak merupakan beberapa faktor
meluasnya budaya asing di Indonesia. Perubahan lingkungan alam dan fisik
menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya
lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir
serta pola hidup masyarakat juga ikut
berubah.
3.Upaya
Melestarikan Budaya Lokal
Budaya lokal
Indonesia menarik perhatian para turis luar negeri. Ini dapat dijadikan objek
wisata yang akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara. Tetapi hal ini juga
harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan dan pencurian budaya
yang mungkin terjadi. Sudah banyak budaya asli Indonesia yang diakui oleh
negara tetangga sebagai miliknya. Dalam Jadiberita.com
(16/10/2013) disebutkan bahwa Reog Ponorogo, yang dalam situs http://www.heritage.gov.my memasang
gambar Reog Ponorogo dan menyebutnya sebagai tarian asal Malaysia yaitu Tari
Barongan. Komentar bermunculan, sampai akhirnya Pemerintah Jawa Timur berupaya
mendaftarkan Rego Ponorogo untuk mendapat hak paten tingkat dunia. Masih banyak
budaya lain seperti alat musik Angklung, Tari Pendet, Lagu daerah Rasa Sayange,
Batik dan lainnya diklaim oleh negara lain. Kalau sudah begini siapa yang patut
untuk disalahkan? Negara tetangga yang mencuri budaya kita atau kita yang
sebagai warga negara Indonesia yang tidak bisa menjaga budaya kita dengan baik?
Sebenarnya melestarikan budaya lokal bukan hanya menjadi kepentingan dan
tanggungjawab pemerintah, namun juga kewajiban semua masyarakat. Keterlibatan
masyarakat dan komunitas-komunitas seni budaya dalam pelestarian budaya lokal
sangat diperlukan.
Pernahkah terlintas dibenak kalian untuk mengetahui hal-hal menarik yang ada di indonesia? Atau menginginkan untuk mengetahui warisan-warisan budaya indonesia? Melestarikan seni budaya tradisional bukan hanya semata-mata menjadi kepentingan dan tanggungjawab pemerintah, namun juga kewajiban semua lapisan masyarakat. Tugas utama yang harus dilakukan adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan mengharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.
Kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa sudah seharusnya berpartisipasi aktif dalam bidang budaya. Harus menjadi generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah menjadi lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan dan mengembangkan potensi yang sudah ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Hal itu harusnya bukanlah menjadi penghambat untuk kita bekerja sama karena begitu banyaknya perbedaan, tetapi sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan. Memang, mengembangkan budaya tak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai aktifitas dalam upaya melestarikan kebudayaan lokal mulai ada dari berbagai kalangan.
Cara untuk melestarikan budaya bermacam-macam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Mengenali dan harus bangga dengan budaya Indonesia. Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan. Paling tidak kita harus tahu budaya apa saja yang ada di daerah kita kemudian kita mendalami lalu mengembangkan budaya. Dimulai dengan membiasakan diri dengan budaya tersebut, misal memakai baju batik setiap seminggu sekali untuk berangkat ke kantor, kampus atau yang lain. Kemudian memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan dari daerah kita syukur-syukur sampai ke negara lain. Kita juga harus bangga terhadap produk dalam negeri, hindari membeli barang import karena barang buatan negara kita sendiri juga tak kalah bagus kualitasnya.
Menyisipkan nilai-nilai budaya dalam kurikulum pendidikan. Kita harus mengenal budaya-budaya yang ada di Indonesia mulai dari kecil atau bangku sekolah seperti menari, menyanyi dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran sekali dalam seminggu menggunakan bahasa daerah pada waktu pelajaran bahasa daerah. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan seni budaya agar para siswa dapat mengenali, tertarik dengan budayanya sendiri dan sebagai wadah atau tempat para siswa untuk mengembangkan bakatnya dalam bidang seni atau membuat suatu komunitas seni budaya. Dalam komunitas tersebut bakat dan minat diasah agar nantinya dapat dipentaskan dan dikenalkan sampai luar negeri. Mendirikan kursus atau sanggar tari, kethoprak, karawitan dan yang lainnya. Mengadakan festival seni, perlombaan tiap tahunnya atau acara yang bertema budaya, misal festival seni tari. Tetapi buruknya kita, kita akan merasa menghargai suatu budaya setelah kita kehilangan. Budaya daerah banyak yang hilang karena kita tidak mau melestarikan budaya kita. Pemerintah juga harus mematenkan semua budaya-budaya daerah di Indonesia agar tidak diklaim oleh bangsa lain.
Dengan teknologi
yang berkembang, seharusnya kita mampu untuk memanfaatkan teknologi tersebut
untuk melestarikan kebudayaan lokal. Misalnya membuat media pembelajaran
matematika berupa game congklak untuk anak SD, di dalam media pembelajaran
tersebut anak bisa belajar berhitung dan bermain congklak. Kemudian media
pembelajaran pengenalan huruf atau angka, tiap hruf mewakili sebuah alat musik,
lagu atau tarian tradisional. Contohnya huruf A untuk Angklung, B untuk
Barongan, C untuk Congklak dan seterusnya.
Selain itu kita
juga bisa memanfaatkan fasilitas internet seperti Facebook, Twitter, Plurk, My
space atau Blog untuk mengenalkan budaya kita kepada dunia luar.
Alasan untuk
tetap mempertahankan dan menjaga budaya lokal karena Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya lokal yang bisa di jadikan aset yang tidak dapat
disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia
berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap
daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian,
alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan
kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. Kekhasan
budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan dan
nilai tersediri. Kekhasan budaya lokal ini juga sering kali menarik pandangan
negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya
Indonesia seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang
kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Kebudayaan lokal menjadi sumber
ketahanan budaya bangsa. Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia
merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu,
budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa
tetap kokoh. Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya.
Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang
sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. Kuatnya
budaya bangsa, akan memperkokoh rasa persatuan. Karena adanya saling
menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa
yang kokoh. Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis
mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa
bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi
pembajakan budaya yang mungkin terjadi (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).
4.Kesimpulan
Indonesia
merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, dan kebudayaan
tersebut berbentuk kebudayaan lokal. Budaya asing yang terus masuk tanpa
terbendung ke Indonesia dapat menghilangkan ataupun
melunturkan budaya lokal yang terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya harus
dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut agar
budaya Indonesia dapat tetap ada. Karena
sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia
yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Proses filtrasi
tentunya perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia
tidak akan merusak identitas kebudayaan asli bangsa Indonesia. Semua
dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di Indonesia tergantung
bagaimana kita menanggapi dan menyeleksi budaya asing tersebut. Pentingnya
peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-nilai budaya
Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya negatif sangat
dibutuhkan. Sebagai generasi muda juga hendaknya dapat berperilaku
yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama
yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai
pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa
memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri. Berbagai cara dapat dilakukan dalam melestarikan budaya,
namun yang paling penting yang harus pertama dimiliki adalah menumbuhkan
kesadaran serta rasa memiliki budaya tersebut, karena dengan rasa memiliki
serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan
tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.
Daftar Pusataka
Pelly, U & Menanti, A. (1994). Teori-Teori
Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Ranjabar, J. (2006). Sistem
Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Referensi Media Masa
Anonim. (2013). Dampak Positif dan Negatif Masuknya Budaya
Asing ke Indonesia.
Diunduh dari (http://www.tutorialseo.web.id/2013/02/dampak-positif-dan-negatif-masuknya.html) tanggal 30
Oktober 2013.
Jadiberita. (2013). Inilah Daftar Kebudayaan Indonesia yang
Diklaim Indonesia.
Diunduh dari (http://jadiberita.com/24690/inilah-daftar-kebudayaan-indonesia-yang-diklaim-malaysia/) tanggal 28
Oktober 2013.
Nishom, M. (2011). Kebudayaan di Daerah Indonesia. Diunduh dari
(http://www.isomwebs.net/2011/11/makalah-kebudayaan-di-daerah-indonesia/)
tanggal 27 Oktober 2013.
Wikipedia. (2012). Daftar
warisan dunia di Indonesia. Diunduh dari
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_warisan_dunia_di_Indonesia) tanggal 27 Oktober 2013.
Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar