Pramuka
Dalam Pendidikan Karakter
Oleh:
Chandra Dwi Widyantoro
Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang
Abstrak
Gerakan
Pramuka di Indonesia tidak lepas dari gerakan kepanduan dunia. Gerakan Kepanduan adalah sebuah
gerakan pembinaan pemuda yang memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan
tersebut meluas sampai ke Indonesia dan di bawa oleh Sri Sultan Hamengkubuwana
IX. Dan sampai saat ini Gerakan Pramuka di Indonesia telah berkembang dan
banyak membantu dalam dunia pendidikan sebagai salah satu pendidikan karakter.
Dalam saat ini berbagai lembaga di Indonesia juga mendukung pramuka sebagai
pembangun karakter yang baik bagi para kaum muda. Pada saat ini saja mayoritas
karakter kamum muda telah mengalami pergeseran yang amat besar yang kadang
menentang agama. Karakter tersebut dengan mudahnya cepat menyebar ke kalangan
kaum muda yang lain, karena kemudahan berkomunikasi yang tek kenal waktu dan
jarak. Disinilah nilai nilai pramuka bergun untuk mengembalikan kaum muda
menjadi makhluk yang beriman dan berguna bagi nusa serta bangsa.
Kata
Kunci : Pramuka, Pendidikan Karakter, Kaum muda
Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini
banyak kaum muda yang memliki karakter yang buruk. Hal tersebut dikarenakan
salah satunya yaitu minimmnya pendidikan moral dalam pendidikan formal,
informal maupun non formal. Sehingga sekarang ini kaum muda mudah salah dalam
memilih pergaulan yang baik. Kebanyakan kaum muda saat ini tidak
mempertimbangkan apakah pergaulan itu baik atau buruk. Hal itu juga di
pengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi, sehingga sekarang ini kita
dapat berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja dan kapanpun juga. Disinilah
peran pramuka untuk membenahi karakter kaum muda yang lain agar menjadi
karakter yang baik. Dari pertama kali masuknya pramuka ke Indonesia yang masih
menjadi organisasi pandu hingga sekaran ini yang kita kenal sebagai Gerakan
Pramuka. Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan
dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka pada zaman
sekarang ini mulai maju dalam segala bidang, seperti telah dibentuknya gugus
depan di tiap sekolahan. Tidak hanya di dalam sekolahan Pramuka saat ini juga
masu dalam lembaga pemerintahan seperti pendidikan pramuka di dalam naungan TNI
(Tentara Nasional Indonesia), Polisi, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas
Kehutanan, dan masih banyak lagi yang lain. Salah satu tujuan dibentuknya
pramuka dalam naungan lembaga tersebut yaitu untuk mendidik para generasi muda
menjadi generasi yang berkarakter baik dan berbudi luhur, serta aagar para
generasi muda dapat membangun negri yang yang dicita citakan bangsa Indonesia.
Zaman yang semakin maju kadang membuat karakter generasi muda di Indonesia
semakin berkurang dan kadang terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik.
Pembahasan
Pendidikan
karakter saat ini menjadi perhatian pada bidang pendidikan. Pada saat ini
pendidikan karakter di gencarkan mulai sejak usia dini. Karena pada sekarang
ini karakter kaum muda dapat menimbulkan banngsa ini menjadi saling bermusuhan.
Banyak kasus pada saat ini yang mencerminkannya karakter yang kurang baik.
Seperti tawuran, mencontek, video porno,dan lain lain. Disinilah pendidikan
karakter diperlukan untuk merubah kepribadian kaum muda yang saat ini mulai
melenceng. Setiap orang pada dasarnya memiliki kepribadian dan karakter yang
berbeda beda. Dan kadang kala karakter dan kepribadian itu didapat dari
keturunan. Kepribadian tersebut juga dapat hilang, salah satun yang
mempengaruhinya yaitu lingkungan dimana dia berada dan dengan siapa dia bergaul.
Banyak yang dilakukan oleh kaum muda itu tidak baik seperti tawuran, melakukan
sex bebas dan lain lain. Banyak dari keluarga tidak memberikan pendidikan
karakter yang baik pada saat ini. Dan itu menjadikan karakter baik pemuda zaman
sekarang itu berkurang. Karena DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) menyatakan
bahwa secara khusus pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu :
·
Pembentukan dan Pengembangan Potensi
Pendidikan
karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga
negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik
sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.
·
Perbaikan dan Penguatan
Pendidikan
karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga negara Indonesia yang
bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat,
dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter,
maju, mandiri, dan sejahtera.
·
Penyaring
Pendidikan
karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan
menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter
manusia dan warga negara Indonesia agar menjadi bangsa yang bermartabat.
Pendidikan karakter
tersebut berdasar kan 2 kata yaitu “pendidikan” dan Kaakter”. Pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan
karakter bangsa bagi generasi muda untuk peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Sedangkan karakter yaitu watak,
tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan yang dinyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Maka
Pendidikan karater yaitu proses pewarisan budaya pada generasi muda untuk
membentuk kepribadian sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap
dan bertindak (Lestari, 2013). Pendidikan
karakter dapat menciptakan kaum muda menjadi makhluk yang beriman kepada Tuhan
Yang maha Esa, berakhlak mulia, berbudi luhur dan dapat menjaga setiap pikiran,
perilaku serta dapat bertanggung jawab. Dalam
tujuan pendidikan nasional, pendidikan karakter merupakan gambaran
tentang kualitas manusiaIndonesia yang harus dikembangkan oleh satuan
pendidikan, serta menjadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan
mudah diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh
pada perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Untuk itu pendidikan
karakter akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya
adalah pendidika nonformal. Jadi kecerdasan emosional dan sosial lebih membawa
dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak dikemudian hari. Berbagai
media bisa digunakan untuk pendidikan karakter, salah satunya melalui
Kepramukaan.
Gerakan pramuka dalam hal
ini membantu dalam upaya membuat karakter kaum muda menjadi lebih baik. Hal
tersebut tersirat juga didalam visi misinya yang terdapat pada Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA. Serta diatur dalam AD/ART
(Anggaran Dasar/ Anggaran rumah Tangga) hasil MUNAS LUB (Musyawarah Nasional
Luar Biasa) tahun 2012 tentang Kurikulum dan Satuan Pendidikan Kepramukaan.
Yang isinya kurikulum pendidikan kepramukaan terdiri dari kurikulum umum yang
disebut sebagai Syarat Kecakapan Umum atau SKU dan kurikulum kusus yang disebut
sebagai Syarat Kecakapan Kusus atau SKK. Sedangkan kurikulum kepramukaan untuk
tenaga pendidik terdiri atas kurikulum pendidikan Pembina pramuka seperti
kurikulum kursus Pembina tingkat dasar dan kurikulum Pembina tingkat lanjut.
Selanjutnya kurikulum pendidikan pelatih pembina pramuka yaitu kurikulum kursus
pelatih Pembina tingkat dasar dan kurikulum kursus pelatih Pembina tingkat
lanjut. Kemudian kurikulum pendidikan pamong satuan karya pramuka dan
instruktur satuan karya pramuka atau SAKA. Dalam pramuka juga terdapat 10 pilar
utama. Pertama takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua cinta alam dan kasih
saying sesame manusia. Ketiga patriot yang sopan dan kesatria. Keempat patuh
dan suka bermusyawarah. Kelima relamenolong dan tabah. Ke enam rajin, terampil,
dan gembira. Ketujuh hemat cermat dan bersahaja. Delapan disiplin, berani, dan
setia. Ke Sembilan bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Ke sepuluh suci dalam
pikiran perkataan dan perbuatan.
Dalam
mengimplemasikan 10 pilar tersebut, antara anggota penggalang, penegak
dan pandega hingga anggota dewasa disesuaikan dengan perkembangan rohani dan
jasmani. Sedangkan untuk anggota siaga pilar yang digunakan untuk
menanamkan pendidikan karakter melalui Dwi darma, yang berbunyi sebagai
berikut “ Siaga itu menurut ayah dan bundanya, serta siaga itu berani dan tidak
putus asa”. Mengingat usia siaga masih senang dengan bermain, maka dalam
menanamkan norma pramuka melalui media permainan dan visual serta contoh dari
bunda dan ayahdanya. Jika 10 pilar tersebut dapat terwujud maka karakter kaum
muda akan menjadi karakter yang baik dan berguna bagi nusa dan bangsa. Maka
dengan demikian para Pembina sekarang dengan gencarnya untuk membina para
peserta didiknya untuk dapat menepati atau menjalankan 10 pilar tersebut sehingga
menjadikan mereka menjadi salah satu anggota masyarakat yang dapat berguna bagi
nusa dan bangsa.Sehingga para Pembina mulai berkreasi dalam menyampaikan materi
pramuka agar para peserta didik merasa nyaman dan senang dalam menerima materi
yang diberikan.Didalam penyampaian materi juga terkadang diselipi dengan
pendidikan karakter dan moral.
Dalam kepramukan
itu dikenal metode kepramukaan. Metode Kepramukaan pada intinya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya terletak
pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan
MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu, keduanya harus
berjalan seimbang dan saling melengkapi. Dalam setiap unsur metode kepramukaan
merupakan bagian tersendiri yang mempunyai fungsi pendidikan tersendiri, dan
seluruhnya bersamasama memperkuat untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan
kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan
salah cara belajar interaktif progresif melalui:
- Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka.
- Belajar
sambil melakukan.
- Sistem
beregu.
- Kegiatan
yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani anggota muda.
- Kegiatan
di alam terbuka.
- Kemitraan
dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
- Sistem
tanda kecakapan.
- Sistem
satuan terpisah untuk putra dan untuk putri.
- Kiasan
dasar.
Dalam
pramuka juga mengenal tentang berorganisasi. Dalam setiap organisasi
kepramukaan dapat menciptkan peserta didik yang berkarakter jika dalam proses
pendidikan tidak hanya mengedepankan tentang tekhnik kepramukaannya saja. Akan tetapi
juga mengedepankan kemampuan, ketrampilan, sikap berorganisasi dan kekeluargaan
yang erat. Banyak dari anggota gerakan pramuka yang mulanya berawal dari
organisasi pramuka menjadi satu keluarga yang erat sehingga menambah banyak
relasi atau kawan. Damlam berorganisasi memiliki prinsip prisip seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Di dalam organisasi
para siswa dapat diawasi oleh berbagai pihsk dalam setiap perkembangannya.
Perkemahan
juga sering dilakukan oleh para anggota pramuka untuk menjali kekeluargaan yang
erat. Tapi bukan cuma itu saja tujuan dari perkemahan yang salah satunya yaitu
membentuk karakter mandiri yang merupakan salah satu wujud yang dapat dilihat
oleh siapapun. Pada saat ini kegitan perkemhan tersebut jarang sekali
dilaksanakan karena beberapa factor penghambat, seperti ketidak percayaan orang
tua kepada pengelola satuan gerakan pramuka dan kekawatiran orang tua kepada
para anaknya karena jauh dari keluarga. Kecerdasan sosial terbentuk dalam
kegiatan perkemahan. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka bisa berkoordinasi
dan saling percaya kepada seruruh anggota regunya. Serta sikap saling
menghormati, sikap saling menghargai, dan sikap peduli yang akan teruji dalam
regu atau kelompoknya.
Dapat dilihat mulai dari
visi misi pramuka dan dasa darma tersebut bahwa pramuka ingin menanamkan nilai
kebaikan pada semua manusia khususnya kaum muda yang menjadi penentu suatu
bangsa. Tapi para generasi muda juga berperan sebagai subjek sejarah, aktor
pelaku, serta sebagai kreator yang menentukan wajah bangsa Indonesia di
masa mendatang, terutama dalam masa pembangunan global seperti sekarang ini.
Kemajuan bangsa Indonesia untuk 50 tahun ke depan terletak di pundak para
generasi muda. Tentu hal tersebut tidak akan dapat diraih tanpa adanya generasi
muda yang berkualitas dan bermartabat. Sehingga diharapkan terciptanya karakter
kaum muda yang dapat membangun perkembangan bangsa. Jika pada MISI diartiakan
dam setiap point tersendiri menjadi
- Semua kaum
muda diajak ikut serta untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka
- Membina
semua anggota Gerakan Pramuka menjadi berjiwa dan berwatak seperti Pramuka
sesungguhnya dan berlandaskan iman dan taqwa serta mengikuti perkembangan
zaman
- Menjadikan
setiap anggota Gerakan Pramuka memiliki jiwa patriotisme guna membela dan
mengembangkan negara Indonesia sesuai dengan cita cita bangsa
- Menggerakkan
setiap anggota Gerakan Pramuka menjadi manusia yang peduli akan sesama
makhluk dan dapat ikut serta menyelesaikan masalah kemasyarakatan secara tanggap
dan benar
Dalam
pendidikan sekarang ini mulanya di gencarkan tentang pendidikan karakter dari
penerapan system kurikulum 2013 yang saat ini mulai di jalankan. Dalam
Kurikulum 2103 memang ditekankan untuk pendidikan karakter karena banyak
disekolahan sekarang banyak yang tidak membangun karakter dan
kompetensi-kompetensi kunci yang diperlukan agar hidup sehat dan produktif.
Malah banyak dari sekian ban Malah banyak dari sekian banyak sekolahan ternama
hanya menonjolkan pada hasil prestasi siswa dalam bidang akademik. Sehingga
seolah olah pendidikan karakter yang seharusnya paling utama menjadi
tersampingkan bahkan sampai dilupakan. Dengan di terapkannya kurikulum 2013
yang didalamnya terdapat pendidikan karakter berharap kaum muda akan memuliki
karakter yang baik. Dan sebagai penunjang pendidikan karakter maka pramuka
disisipakan dalam kurikulum 2013.
Karakter
yang mendominan dan menentukan karakter yang lain yaitu “Emosi”. Emosi memang
sangat berpengaruh besar terhadap perilaku seseorang. Dalam contoh hal ini
adalah ketika emosi sesorang sedang memuncak atau yang kita sering katakana
tidak mood, ketika seseorang menyindir atau melakukan kesalah sekecil mungkin
seseorang tersebut akan meluapkan segala emosinya dengan melakukan sesuatu yang
sering kita dengar yaitu tawuran, perkelahian, percecokkan dan lain lain. Dan
salah satu contoh lagi adalah jika emosi seseorang dengan keadaan baik maka
tindakan seseorang tersebut dengan menyikapi hal hal akan menjadi lebih tenang
dan berpikir positif. Kebanyakan kaum muda jaman sekarang meluapkan emosi buruk
menjadi sebuah perbuatan yang tidak baik atau tercela. Disinilah peran para
guru untuk mendidik siswa siswinya agar dapat mengendalikan emosi dirinya
sendiri agar tidak terjadi hal hal yang tidak diharapkan.
Didalam
pendidikan karakter pramuka membedakan menjadi 4 pola pembinaan yaitu
- Siaga
Anggota
pola pembinaan siaga berkisar umur 7 sampai 10 tahun. Biasanya anggota siaga
barada pada Sekolah Dasar (SD) dari kelas 1 sampai kelas 4. Pola pembinaan
siaga sendiri dengan mengedepankan mood dari si anak sendiri. Biasanya pola
pembinaan dilakukan dengan permainan sehingga siswa dapat melakukan dengan
senang. Dan di sela-sela pola pembinaan juga disisipkan pendidikan karakter.
- Penggalang
Anggota
pola pembinaan penggalang berkisar dari umur 11 sampai 15 tahun. Biasanya
anggota penggalang berada pada Sekolah Dasar (SD) pada kelas 5dan 6, Serta
berada pada Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pola pembinaan penggalang sendiri
berdasarkan sifat siswanya sendiri seperti keingintahuan yang tinggi, semangat
yang kuat,sangat aktif dan lain lain. Pendidikan karakter di dalam penggalang
dimasukkan kedalam latihan kedisiplinan dan di dalam ilmu pengetahuan yang
diberikan.
- Penegak
Anggota
pola pembinaan penegak bekisar dari umur 16 sampai 20 tahun. Biasanya anggota
penegak berada pada Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan
(SMK). Para anggota penegak sendiri biasanya memiliki sifat ingin mencari jati
diri, memiliki semangat yang kuat, kamauan yang kuat, agresif, sudah mengenal
cinta dengan jenis kelamin lain. Pendidikan Karakter di dalam penegak
diterapkan dalam kedisiplinan, kegiatan yang langsung terjun ke lapangan dan
melaksanakan praktek tentang ilmu yang didapat selama menjadi anggota Pramuka.
- Pandega
Anggota
pola pembinaan pandega berkisar dari umur
21 sampai 25 tahun. Biasanya anggota pandega berada pada masa Perguruan Tinggi
atau Sekolah tinggi. pola pembinaan pandega sama dengan penegak dan pendidikan
karakternya sama dengan penegak. Yang membedakan penegak dan pandega adalah
system pengoorganisasian dan pola banyaknya kegiatan yang lasung terjun ke
lapangan.
Sedangkan
anggota pramuka dewasa adalah anggota pramuka biasa yang berusia diatas 25
tahun.Anggota pramuka dewasa terdiri dari fungsionaris organisasi,seperti
Pembina pramuka,pelatih Pembina pramuka, Pembina professional, pamong SAKA, instruktur
SAKA,pimpinan SAKA, andalan dan pembantu andalan, serta anggota majelis
pembimbing. Dalam anggota dewasa lebih banyak bertindak sebagai pemyampai
materi dan pembuat kurikulum dalam satuan Gugus Depan.
Anggota
dari gerakan pramuka sendiri yang telah melakukan pendidikan,akan menjadi
mandiri dan dapat hidup bermasyarakat. Sehingga para anggota Gerakan Pramuka
dapat membaur dengan mesyarakat untuk menciptakan masyarakat yang madani. Kaum
muda kali ini membantu masyarakat luas dalam kehidupan sehari hari dengan
menerapkan 10 pilar utama yang tertera pada dasa darma pramuka.
Jadi di dalam pola pembinaan yang
sudah di kelompokkan itu agar mempermudah dalam penyampaian materi dan
pengontrolan siswa. Pendidikan karakter selalu diselipkan dalam setiap materi
yang ada. Kebanyakan materi yang disampaikan juga ditujukan untuk membentuk
karakter yang baik. Dengan adanya system penggolongan pola pembinaan yang bisa
terpantau sejak umur 7 tahun sampai dia berhenti menjadi anggota pramuka.
Sedangkan anggota dewasa akan mengikuti pemantapan karakter dari mulai Kursus
Mahir Dasar Pembina (KMD) sampai Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjut
(KPL). Anggota pramuka Dewasa yang telah menikuti KMD dapat menjadi Pembina
ataupun pelatih pramuka didalam gugus depan.seperti yang telah tertera dalam AD/ART
(Anggaran Dasar/ Anggaran rumah Tangga) hasil MUNAS LUB (Musyawarah Nasional
Luar Biasa) tahun 2012 tentang Kurikulum.
Didalam pramuka juga sering mengadakan
kegiatan kemasyarakatan dengan guna untuk menimbulkan rasa empati terhadap
sesuatu yang terjadi dimasyarakat. Kegiatan yang dilakukan yaitu seperti bakti
social, kerja bakti, penanaman pohon dan lain lain. Kegiatan tersebut bahkan
ada yang menjadi agenda tahunan. Bahkan pramuka membentuk suatu organisasi
dalam bidang social seperti UBALOKA (Unit Bantuan Pertolongan Pramuka). Ubaloka
tersebut mempunyai fungsi dan peranan yang sama seperti tim SAR. Dalam
keanggotaan UBALOKA sendiri biasanya diseleksi dengan sangat ketat sehingga
menyisakan orang orang yang kuat demi membantu masyarakat. Dan dilam UBALOKA
sering ditanamkan fikiran untuk jangan
pamrih setelah menyelesaikan tugas membantu masyarakat.
Kesimpulan
Kaum muda zaman
sekarang mulai lunturnya karakter yang baik. Sehingga pada saat ini tingkat
kenakalan kaum remaja yang meresahkan masyarakat terjadi dimana mana dan tidak
terkontrol. Disinilah pendidikan
karakter ini memang diperlukan untuk membuat kaum muda menjadi manusia yang
berguna bagi nusa dan bangsa. Dalam pencapaiannya pendidikan karakter memiliki
fungsi Pembentukan dan Pengembangan Potensi, perbaikan dan penguatan, serta
penyaring. Dalam upaya untuk mendidik karakter kaum muda pramuka juga ikut
berpartisipasi. Pramuka mendidik dari usia dini sampai menginjak dewasa dan
pendidikannya disesuaikan tingkatan golongan umur. Dalam hal ini pramuka juga
mempunyai visi misi yang menjadikan kaum muda menjadi manusia yang berkarakter
baik. Tidak hanya di visi misi saja pramuka juga memiliki Darma Pramuka yang
setiap pontnya dapat terlaksana akan menjadikan manusia yang berkarakter baik
dan berguna dalam kemasyarakatan.
Demikian jurnal
yang berjudul “Pramuka Dalam Pendidikan Karakter” ini saya buat. Harap maklum
bila terjadi kesalahan dalam penulisan saya.
References
Forniawan, A. (2012, Juni 12). Fungsi Dan
Tujuan Pendidikan Karakter Terhadap Pendidikan Nasional. Retrieved November
9, 2013, from Kumpulan Ilmu Dunia Akhirat:
http://aryforniawan.blogspot.com/2012/06/fungsi-dan-tujuan-pendidikan-karakter.html
Idham, A. (2013, Agustus 15). PRAMUKA SALAH
SATU PILAR PENTING PEMBENTUK KARAKTER PEMUDA INDONESIA. Retrieved November
2013, 9, from AktifLab Area Prestasi:
http://www.aktiflab.com/2013/08/15/pramuka-salah-satu-pilar-penting-pembentuk-karakter-pemuda-indonesia/
Lestari, L. R. (2013, NOVEMBER 2013). PENDIDIKAN
KARAKTER MELALUI KEPRAMUKAAN. Retrieved from KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN BPPAUDNI REGIONAL II SURABAYA:
http://www.bppnfi-reg4.net/web/index.php/pendidikan-karakter-melalui-kepramukaan.html
assalamualaikum wr.wb
BalasHapuskak mohon ijin jurnal ini saya gunakan sebagai referensi untuk tugas akhir saya