Oleh Rizky Ina
Lestari
Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
rizkyina.11211@gmail.com
Abstrak
Remaja merupakan
generasi yang di persiapkan sebagai pilar penegak bangsa sangat rentan terhadap
rayap-rayap yang akan menggerogoti, sebagai salah satu contoh dari rayap
tersebut adalah pergaulan bebas yang di dalamnya terselip budaya seks bebas telah
menyerang para remaja. Di Indonesia sendiri berdasarkan survei dari berbagai
macam sumber yang ada membuktikan remaja sekarang ini dalam masa krisis moral.
Indonesia yang budayanya menganut ajaran Timur mengharuskan setiap
masyarakatnya memiliki agama, sesuai dengan hukum negara ini. Akan tetapi
ajaran dalam agama tersebut nampaknya telah di langgar, norma yang ada dalam
masyarakat pun telah di langgar dengan melakukan seks bebas. Berbagai faktor
mempengaruhi remaja dalam melakukan seks bebas. Berbagai dampak negative akan
di terima para remaja, penanggung beban utama dari seks bebas sebenarnnya dari
pihak remaja putri. Pencegahan memang selalu di upayakan pemerintah seperti
pendidikan seks, seminar dan bimbingan konseling saat di sekolah. Namun
perhatian dan pengawasan orang tua juga salah satu faktor penting untuk
mencegah. Karena sudah sangat memprihatinkannya moral remaja karena seks bebas
saya bermaksud membuat karya tulis ilmiah ini agar remaja sadar betapa
bahayanya seks bebas dan lebih mengerti tentang seks yang legal tanpa melanggar
norma serta mengurangi jumlah kematian remaja karena aborsi.
Kata kunci : dampak
seks bebas, moral, pergaulan bebas, remaja, seks bebas.
1.
Pendahuluan
Seks
adalah sebuah naluri alamiah yang ada dalam setiap diri makhluk hidup di bumi
ini, termasuk pada diri manusia. Seks
sangat di perlukan oleh makhluk hidup untuk berkembang biak dan melanjutkan
keturunan agar tidak punah. Pada era globalisasi sekarang ini di mana teknologi
dan kecanggihan sudah menjadi-jadi dan gaya hidup manusia pun sudah berubah,
kebebasan semakin meningkat di antara pergaulan para manusia, seks bukan
menjadi hal yang asing atau tabu lagi bagi mereka para pecinta dunia. Bagi para
remaja yang selalu di agung-agungkan sebagai generasi penerus bangsa, seks juga
bukan lagi hal yang asing bagi mereka. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Para remaja tidak
dapat lagi di katakan sebagai anak-anak namun dia juga belum bisa di katakan
sebagai orang dewasa. Masa remaja adalah masa dimana seseorang yang sedang
menjalani proses menuju dewasa, biasanya pada proses ini remaja berusaha
mencari jati diri mereka. Dalam sebuah pencarian jati diri inilah mereka akan
mendapatkan berbagai informasi dari berbagai sumber tentang kehidupan dan salah
satunya adalah kehidupan seks.
Sebenarnya
pada usia remaja mereka sudah mendapatkan pendidikan seks yang lebih mendetail
pada organ reproduksi manusia. Hal ini di maksudkan agar para remaja lebih mengerti
tentang anatomi diri mereka sendiri dan semua hal yang berhubungan tentang
seks, baik manfaatnya, dampaknya dan lain-lain. Akan tetapi, nampaknya banyak
remaja yang belum memahami betul tentang seks tersebut atau mungkin saja
mendapatkan informasi tentng seks dari informan yang salah sehingga tak sedikit
dari para remaja terjerumus pada pergaulan yang salah yaitu seks bebas.
Nampaknya
indonesia harus benar-benar prihatin terhadap moral para penerus bangsa ini.
Berbagai berita tentang pergaulan bebas dan seks bebas di kalangan remaja
semakin sering bermunculan di media massa. Contohnya kasus Tanjungpinang (RP) -
Satuan Polisi Pamong Praja, (Satpol PP) Tanjungpinang sejak Juni 2013 lalu
gencar menggelar razia asusila dan penyakit masyarakat ke penginapan-penginapan
dan kos-kosan. Hasilnya cukup mengejutkan, karena setiap razia cukup banyak
pasangan yang diamankan. Dan yang memprihatinkan, banyak anak remaja dan anak
kuliahan yang ikut terjaring. Tak hanya di kos-kosan saja, para remaja ini
banyak yang terjaring di wisma-wisma dan hotel.
Dari data Satpol PP Kota Tanjungpinang, dari razia bulan Juni-Okober 2013 sekitar 112 remaja terjaring razia tindak asusila. Meskipun razia ini hampir setiap minggu, namun jumlah yang terjaring tak menurun. Malah menunjukkan tren meningkat. (Lihat berita selengkapnya pada Riau Pos.co, 29/10/13)
Dari data Satpol PP Kota Tanjungpinang, dari razia bulan Juni-Okober 2013 sekitar 112 remaja terjaring razia tindak asusila. Meskipun razia ini hampir setiap minggu, namun jumlah yang terjaring tak menurun. Malah menunjukkan tren meningkat. (Lihat berita selengkapnya pada Riau Pos.co, 29/10/13)
Hal
serupa didapat dari data Komisi Nasional Perlindungan Anak tahun 2008. Dari
4.726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kota besar diperoleh hasil, 97 persen
remaja pernah menonton film porno serta 93,7 persen pernah melakukan ciuman,
meraba kemaluan, ataupun melakukan seks oral. Sebanyak 62,7 persen remaja SMP
tidak perawan dan 21,2 persen remaja mengaku pernah aborsi. Perilaku seks bebas
pada remaja terjadi di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin
(lihat di http://www.bkkbn.go.id/Lists/Berita)
2.
Pengertian seks bebas
Pengertian
seks bebas menurut (Kartono ,1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat
seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan
sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Sedangkan
menurut (Desmita, 2005) pengertian seks bebas adalah segala cara
mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan
organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak
seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena
remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
(Nevid dkk,
1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah adalah hubungan seks antara
pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara
fisik.
Sedangkan
menurut (Sarwono, 2003) menyatakan, bahwa seks bebas adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis,
mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing)
berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan
memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum
bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu
dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum
bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan
diluar hubungan pernikahan.
Dari
beberapa pernyataan para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa seks bebas
adalah tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual yang berasal dari
kematangan organ reproduksi yang di lakukan di luar norma-norma yang berlaku.
Di luar norma yang berlaku maksudnya adalah di luar pernikahan.
Survei
Komnas Anak Di 12 Provinsi (4500 remaja sebagai responden)
1. 93,7% pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2. 62,7%
remaja SMP sudah tidak perawan
3. 21,2%
remaja SMA pernah aborsi
Survey
Perkumpulan Keluarga Berencana (100 remaja SMP & SMA Di Samarinda)
56%
Pelajar sudah berhubungan seks. Bahkan ada yang terang terangan mengaku
berhubungan seks dengan pekerja seks.
Survey
Synovate Researc
1. 44%
mengaku punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2. 16%
mengaku pengalaman seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3. Tempat
melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)
Survei
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
1.
32% remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2.
21,2% remaja putri pernah melakukan aborsi
3.
97% penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.
|
Tabel 1. Cuplikan data dari beberapa
survey yang telah di lakukan pada pelajar dan remaja yang ada di Indonesia (lihat
selengkapnya pada wartanews.com, 19/03/11)
Berdasarkan
data-data yang tertera di atas dapat di lihat bahwa memang seks di kalangan
para remaja bukan lagi menjadi hal asing atau hal yang tabu bagi mereka. Status
sebagai pelajar seperti tidak berarti lagi bagi mereka, tren-tren pergaulan
yang ada lebih mempengaruhi dari pada norma-norma yang sudah mengikuti mereka
sejak mereka lahir.
3.
Faktor Penyebab
Seks Bebas
Semua
praktik-praktik seks bebas yang terjadi dan perkembangan seks yang melanda
pergaulan para remaja saat ini pasti di pengaruhi oleh faktor-faktor yang
menyebabkan dan memicu remaja untuk melakukan seks bebas. Menurut SKRRI (Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia), ada 3 faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan
hubungan seksual antara lain: (1) Pengaruh teman sebaya atau punya pacar. (2)
Punya teman yang setuju dengan hubungan seks pra nikah. (3) Punya teman
yang mendorong untuk melakukan seks pra nikah.(lihat di jejaktamboen.blogspot.com)
Selain ketiga faktor di atas ada
pula beberapa faktor yang menyebabkan dapat terjadinya seks bebas di lingkup
pergaulan para remaja antara lain pengaruh dari dalam yaitu pengaruh yang
timbul dari dalam remaja itu sendiri, maksudnya pengaruh yang timbul dari jiwa
remaja tersebut yang berusaha untuk mencari-cari jati diri mereka sesungguhnya.
Dalam massa pencarian jati diri ini remaja akan di penuhi oleh rasa penasaran
dan akan mencoba banyak hal-hal baru yang belum pernah mereka alami sebelumnya
serta melakukan berbagai “eksperimen” kehidupan yang menarik bagi mereka,
begitu juga dengan seks. Semua hal itu di dorong dengan tingkat emosional
mereka yang masih labih, keinginan yang sangat besar sering melingkupi para
remaja sehingga mereka terkadang mencoba sesuatu hal tanpa memahami dampak
apakah yang akan timbulkan. Mereka juga akan mencoba-coba apakah itu seks
sesungguhnya tanpa memikirkan dampaknya terlebih dahulu.(berdasarkan ulasan
dari jejaktamboen.blogspot.com)
Selain itu
pengaruh dari dalam diri sendiri faktor luar juga mempengaruhi. Beberapa contoh
dari luar tersebut yaitu: (1)Keluarga adalah lingkungan pertama yang akan di
kenal anak dan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembentukan kualitas
diri remaja tersebut. Jika remaja tersebut dalam sebuah keluarga kurang
mendapatkan perhatian maka ia akan bertindak sesuka hati karena merasa tidak
mendapat larangan dari orang yang sangat dia hormati yaitu orang tua. Tidak ada
nasihat, larangan, atau pun hukuman bila melakukan kesalahan membuktikan
kurangnnya perhatian orang tua terhadap anak, pengawasan terhadap kegiatan
mereka pun akan semakin rendah.
Begitu pula jika
anak terlalu di kekang oleh keluarga mereka. Saat mencapai sebuah titik jenuh
dan kesempatan muncul, maka remaja akan berusaha memberontak kepada orang tua
untuk mendapat kebebasan. Sikap yang seharusnya adalah mendekatkan diri sedekat
mungkin terhadap anak, mengawasi setiap aktifitasnya tanpa membuatnya merasa
terkekang. Memberikan penjelasan-penjelasan dengan alasan yang kuat secara
perlahan-lahan terutama tentang kehidupan seks yang seharusnya. Selain itu
orang tua juga harus memberikan contoh yang baik terhadap anak, karena anak
akan selalu meniru tingkah laku yang orang tuanya perbuat.(lihat ulasannya pada
www.kapanlagie.tk)
(2)Teman
merupakan seseorang yang dekat dengan remaja, kepribadian teman juga dapat
mempengaruhi kepribadian remaja tersebut. Terkadang remaja lebih mempercayai ucapan
teman mereka karena menurut mereka temanlah yang paling mengerti perasaan
mereka dan dapat memahami kesulitan yang mereka hadapi. Akan tetapi tidak semua
teman dapat mengarahkan ke arah yang benar. Apa bila remaja tersebut salah
dalam memilih teman dia akan mudah terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik.
Remaja akan mudah mengikuti perkataan temannya apalagi bila di bumbui dengan
kata-kata “ah kamu gak gaul “ atau “ kalau gak begini kamu gak boleh jadi
temanku” dan bujukan-bujukan serta ancaman lainnya. Hal tersebut akan memaksa
remaja melakukan hal yang mungkin juga tidak dia sukai namun berusaha menjalani
demi “gengsi”. (lihat ulasannya pada fixguy.wordpress.com)
(3)Sekolah
merupakan lingkungan yang dapat membimbing remaja dalam menentukan pilihan.
Akan tetapi tidak semua siswa yang bersekolah mampu menerima pengarahan dari
guru yang mengajar maupun peraturan yang berlaku. Cara seorang guru dalam
memberikan sebuah materi pelajaran dan sikap akan mempengaruhi kualitas murid.
Dalam pemberian materi tentang kehidupan seks guru nampaknya harus berhati-hati
dalam memberikan sebuah penjelasan. (lihat ulasannya pada fixguy.wordpress.com)
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat, semua hal dapat di akses dengan mudah, hal ini
juga menjadi faktor besar dalam perkembangan perilaku seks bebas di Indonesia.
Beberapa media yang dapat menjadi pemicu antara lain: (1)Media massa merupakan
salah satu faktor penyebaran pornografi di kalangan remaja yang mampu memicu
rasa penasaran remaja tersebut sehingga mereka mencoba melakukan seks bebas.
Terdapat berbagai macam tabloid yang beredar secara bebas sekarang ini sebagai
contoh majalah play boy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan
lain – lain. Dalam majalah tersebut di pamerkan foto-foto yang berunsur
pornografi. Entah bagaimana bisa majalah tersebut dapat beredar di kalangan
remaja dengan mudahnya. Larangan pemerintah pun seperti tak mau menampakkan
dirinya dalam situasi ini. (lihat ulasannya pada fixguy.wordpress.com)
(2)Internet yang
merupakan dunia tanpa batas juga memiliki kehidupan pornografi yang tanpa batas
pula. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa jika mereka menginginkannya
mereka dapat dengan mudah mengakses situs-situs yang berbau pornografi. Pada
remaja yang kurang mendapatkan pengawasan hal ini akan sangat berbahaya, mereka
akan mendapatkan informasi yang belum bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya
dari internet. Walaupun beberapa situs dewasa sudah di atur secara khusus agar
anak di bawah umur tidak dapat mengakses akan tetapi beberapa iklan berbau
pornografi sering di jumpai bila kita membuka sebuah situs tertentu, sebagai
contoh lihat di sebuah situs http://redzone-tm.blogspot.com/2013/10/faktor-penyebab-seks-bebas-terjadi-pada.html
Berhubungan
dengan internet pasti kita juga akan menilik tentang sosial media yang sudah
menjadi tren di kalangan para remaja. Terdapat berbagai macam sosial media
seperti facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Dalam sosial media tersebut
remaja dapat dengan mudahnya menemukan hal baru yang berbau pornografi dan
seks, group-group yang berhubungan tentang sekspun telah tersedia. Memang hal
itu di peruntukan bagi orang yang sudah cukup umur. Namun apa gunannya larangan bila situs itu dapat
di buka begitu saja oleh segala umur tanpa ada kesulitan atau mungkin
syarat-syarat khusus yang harus di penuhi agar dapat membuka link tersebut.
Berkenalan dengan orang yang salah pada sosial media juga akan membuat remaja
terjerumus pada hal negative.
4. Dampak dari Seks Bebas
Semua
kejadian yang ada di dunia ini pasti memiliki dampak, baik dampak positif
maupun negative. Pada kegiatan seks bebas sudah pasti hal ini mengandung dampak
negative. Berbagai dampak akan timbul dari aksi seks bebas, antara lain: (1)Hamil
di luar nikah. Penerima dampak terbesar dari seks bebas sesungguhnya adalah
wanita. Ketika wanita hamil di luar nikah, hal tersebut mampu membuat dirinya
sangat terhina dan menderita. Beban mental dan fisik sudah pasti akan dia
dapatkan terutama bagi para remaja perempuan. Negara kita yang notabenenya
sebagi penganut budaya ketimuran akan menghujat keras orang yang hamil di luar
nikah, berbagai hukuman secara moral pasti akan dia dapatkan, mulai dari
sindiran, cacian, makian bahkan mungkin di usir oleh orang tua atau di usir
dari lingkungan sekitar kemungkinan besar akan dia dapatkan. Hal tersebut di
lakukan sebagai hukuman karena telah melanggar norma yang ada dalam masyarakat
kita.
Belum
lagi beban fisik yang akan di terima oleh remaja putri yang hamil. Belum
sempurnanya organ-organ dalam tubuhnya untuk sebuah kehamilan akan membuatnya
kerepotan dan resiko meninggal saat melahirkan meningkat. Selain itu dengan
mental mereka(remaja putri) yang masih labil, mereka akan mudah depresi dalam
kehamilan maupun dalam mengurus anaknya kelak.
(2)Sekali
lagi wanita menjadi korban utama dalam praktik seks bebas. Ketika para remaja
putri takut akan hukuman yang akan dia terima kelak karena hamil di luar nikah,
mereka memutuskuan untuk melakukan aborsi (Panani
P. 2013). Resiko kematian akibat aborsi sangat besar apalagi jika di
lakukan oleh orang yang tidak professional
dan tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah maupun dinas kesehatan. Hal ini
bisa saja terjadi karena remaja belum memiliki dana yang banyak untuk melakukan
aborsi yang di tangani oleh seseorang yang benar- benar memiliki kemampuan
medis. Mereka kadang menggunakan cara-cara yang belum terjamin seperti meminum
jamu atau pijat tradisional. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), diperkirakan setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia
mencapai 2,5 juta jiwa dari 5 juta kelahiran pertahun. Bahkan, 1-1,5 juta
diantaranya adalah kalangan remaja. Data yang dihimpun Komnas Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) menemukan dalam kurun waktu tiga tahun
(2008-2010) kasus aborsi terus meningkat. Tahun 2008 ditemukan 2 juta jiwa anak
korban Aborsi, tahun berikutnya (2009) naik 300.000 menjadi 2,3 juta janin yang
dibuang paksa. Sementara itu, pada tahun 2010 naik dari 200.000 menjadi 2,5
juta jiwa. 62,6 persen pelaku diantaranya adalah anak berusia dibawah 18 tahun.
Metode aborsi 37 persen dilakukan melalui kuret, 25 persen melalui oral dan
pijatan, 13 persen melalui cara suntik, 8 persen memasukkan benda asing ke
dalam rahim dan selebihnya melalui jamu dan akupunktur (lihat di rifkaanisa.blogdetik.com)
(3)Para
pecinta seks bebas akan beresiko besar mengidam IMS(infeksi menular seksual)
terutama bagi mereka yang tidak menggunakan pengaman. Penyakit seperti sifilis,
raja singa, AIDS akan dengan mudahnya berpindah dari satu orang ke orang lain
melalui hubungan seks. Pada beberapa daerah perilaku
seks bebas menjadi penyebab utama tingginya kasus HIV/AIDS sebagai contoh di
Sulawesi Selatan yang mencapai 3.918 penderita pada tahun 2010.
Kepala Bagian Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Biro
Napza dan HIV/AIDS Sulsel, Muhammad Nuhrahim di Makassar, Rabu (20/7/2011),
mengatakan, angka tersebut meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yakni
2.400 penderita.
"Bila tahun lalu 58,6 persen penyebaran HIV/AIDS disebabkan oleh jarum suntik dan narkorba, maka tahun ini dari data diketahui penyebarannya sudah berubah yakni melalui hubungan seksual dengan persentase mencapai 60 persen lebih," ujarnya.(lihat berita selengkapnya pada kompas.com, 20/7/2011 )
"Bila tahun lalu 58,6 persen penyebaran HIV/AIDS disebabkan oleh jarum suntik dan narkorba, maka tahun ini dari data diketahui penyebarannya sudah berubah yakni melalui hubungan seksual dengan persentase mencapai 60 persen lebih," ujarnya.(lihat berita selengkapnya pada kompas.com, 20/7/2011 )
5.
Solusi
Pencegahan
Trend seks bebas
di kalangan remaja nampaknya sudah sangat mengkhawatirkan, berdasarkan
pembahasan pembahasan sebelumnya terbukti kualitas kesadaran remaja terhadap
norma yang melarang melakukan seks bebas telah banyak di langgar. Remaja yang
selalu di agungkan namanya sebagai generasi penerus bangsa bagaimana bisa
meneruskan bangsa tanpa etika dan tanpa memahami ataupun mematuhi norma yang
berlaku. Perlu adanya pencegahan dan solusi secepatnya dalam menangani masalah
ini. Salah satu pencegahan yang dapat di lakukan adalah mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan mendalami ilmu agama masing-masing. Berdasarkan ajaran
agama yang berlaku di Indonesia seks bebas haram hukumnya di semua agama.
Selain itu
bimbingan dan pengawasan orang tua juga guru sangat di perlukan, karena orang
tua dan guru adalah navigator yang akan menunjukkan remaja pada tindakan yang
seharusnya di lakukan dan yang seharusnya di hindari. Menerapkan Pendidikan sex
(Sex Education) bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan seks ini secara garis
besar menjelaskan kepada anak-anak maupun remaja tentang anatomi dan fisiologi
seks manusia juga berbagai dampak yang akan terjadi akibat dari seks itu
sendiri. Selain itu pendidikan seks akan mengarahkan dan membimbing seseorang
agar mengerti definisi, manfaat, fungsi, dan dampak dari seks. Mengarahkan
seseorang tentang seks yang legal yang tidak melanggar hukum dan norma-norma
yang ada. Menjelaskan bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis yang
seharusnya, juga batasan-batasan yang ada di antar hubungan antar lawan jenis.
Usaha
sekolah dalam mengawasi tingkah laku dan mendidik perilaku para remaja perlu
benar-benar di wujudkan. Bimbingan guru dan pengajaran yang di lakukan haruslah
efektif. Memberikan pengarahan melalui seminar-seminar yang menarik juga
bimbingan konseling dari guru BK secara pribadi kepada siswa yang sudah terkena
pergaulan bebas. Memberikan perhatian lebih kepada murid yang memiliki
permasalahan agar permasalahan yang di hadapi cepat selesai, aka bahaya jika
sang anak bertemu dengan orang yang salah dan malah akan terjerumus pada hal buruk
yang mungkin juga akan mengarah pada seks bebas.
6.
Kesimpulan
Berdasarka hal-hal yang sudah di jelaskan
dapat di simpulkan bahwa seks bebas adalah tingkahlaku yang di lakukan karena
dorongan seksual dari dalam diri sendiri dan hal tersebut di lakukan di luar
hubungan pernikahan sehingga melanggar norma yang berlaku di negara ini. Seks
bebas di negara ini jelas-jelas di larang keras. Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku seks bebas, faktor dari dalam diri dimana remaja berusaha
mencari jati dirinya, juga faktor luar seperti lingkungan hidup yang kurang
mendukung sehingga remaja menjadi terjerumus ke dalam seks bebas serta perkembangan teknologi yang memberi kebebasan
kepada para remaja untuk dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau pornografi
yang dapat memicu remaja melakukan seks bebas.
Perilaku seks
bebas di kalangan remaja sudah menjadi tren, hal itu di buktikan oleh survei
yang di lakukan oleh beberapa lembaga. Survei yang di lakukan kepada para
remaja tersebut sangat mencengangkan. Terbukti sudah betapa moral remaja negeri
ini menjadi bobrok. Dampak seks bebas pun tidak ringan, hukuman moral akan di
dapatkan dan tidak akan berlalu dengan cepat, belum lagi beban psikologis dan
mental yang akan di hadapi oleh para pelaku. Terutama bagi para remaja putri,
kebanyakan yang akan menerima dampak seks bebas adalah remaja dari pihak putri.
Banyak remaja yang melakukan aborsi dan beberapa dari mereka meninggal karena
mungkin cara aborsi mereka yang tidak sehat. Perlu adanya peran serta dari
berbagai pihak untuk mencegah para remaja melakukan seks bebas. Pengawasan dari
orang tua, guru juga lingkungan sekitar sangat di perlukan.
Daftar Pustaka
Anonim
. “MAKALAH PERGAULAN DAN SEKS BEBAS”. di unduh dari (http://fixguy.wordpress.com/makalah-pergaulan-dan-seks-bebas/), pada 9 November
2013
Anonim.
(2011). “Seks Bebas Kalangan Pelajar”. di unduh dari (http://www.wartanews.com/read/lifestyle/1b9bb69c-5c5c-220a-09d4-cb47ba62bedd/seks-bebas-kalangan-pelajar), pada 9 November
2013
Anonim. (2012). “Perilaku Seks Bebas Dikalangan Para Remaja”. di unduh dari (http://jejaktamboen.blogspot.com/2012/10/perilaku-seks-para-remaja.html), pada 9 November
2013
Anonim. (2013). “Dampak
dan Pengaruh Pergaulan Bebas Remaja”. di unduh dari (http://www.kapanlagie.tk/2013/02/dampak-dan-pengaruh-pergaulan-bebas.html), pada 9 November
2013
Anonim. (2013). “Remaja Tanjungpinang
Marak Terlibat Seks Bebas”. di unduh dari (http://m.riaupos.co/36742-berita-remaja-tanjungpinang-marak-terlibat-seks-bebas.html), pada 9 November
2013
Anonim.(2011).
“Seks Bebas Kalangan Pelajar”. di unduh dari
Desmita
(2005). ” Pengertian Seks Bebas”. di unduh dari (http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html), pada 9 November 2013
Kartono. (1977).
” Pengertian Seks Bebas”. di unduh dari (http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html), pada 9 November 2013
Mulyadi, B. (2011). “Seks Bebas Menjadi Penyebab Utama”. di unduh dari
(http://regional.kompas.com/read/2011/07/20/21372973/Seks.Bebas.Menjadi.Penyebab.Utama), pada 9 November
2013
Nevid dkk
(1995). ” Pengertian Seks Bebas”. di unduh dari (http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html), pada 9 November 2013
Panani, P.
(2013). “Problematika Aborsi di Indonesia”. di unduh dari (http://rifkaanisa.blogdetik.com/2013/01/21/problematika-aborsi-di-indonesia/), pada 9 November 2013
Sarwono
(2003). ” Pengertian Seks Bebas”. di unduh dari (http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-seks-bebas.html), pada 9 November 2013
ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
BalasHapusHigh prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
Are you faced with cyber challenges like
● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
Other suberb services rendered by the globalkos are
• Email hacks📲
• Hacking of websites.📲
• Uber free payment hacks.📲
• website hack.📲
Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
For more inquiries and prolific Hacking services visit
Clarksoncoleman(at)gmail • com.
Theglobalkos(at)gmail •com.
©Global KOS™
2030.
berbahaya
BalasHapus