Oleh
Riva Aji Prawiro
Jurusan
Teknologi Pendidikan
Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
rivaaji19@gmail.com
Abstrak
Indonesia,
negara yang begitu besar memiliki ribuan pulau begitu juga masalah yang
dimiliki Indonesia ada ribuan. Salah satu masalah yang dimiliki Indonesia
adalah masalah narkoba. Penyalahgunaan narkoba terjadi dimana-mana, diberbagai
daerah di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba juga menyebar diberbagai kalangan,
dari kalangan atas, kalangan bawah, dan mirisnya yang terjebak dalam jerat
narkoba tidak hanya orang dewasa, namun juga terjadi pada remaja. Masa remaja
adalah masa yang rentan terhadap pergaulan yang salah karena rasa ingin tahunya.
Tidak sedikit remaja di Indonesia yang terjerat kasus hukum karena berbagai
alasan. Masalah ini terkadang hanya kita temui di berita koran maupun televisi,
tapi ini adalah fakta, narkoba adalah masalah yang sudah ada sejak puluhan
tahun lalu hingga sekarang. Ada berbagai alasan orang memakai narkoba. Pecandu
narkoba banyak yang awalnya tidak tahu bahwa yang dikonsumsi adalah narkoba,
mereka kira itu adalah suplemen menyehatkan diri, vitamin, dan lain sebagainya.
Ketika mereka terlambat sadar bahwa yang mereka konsumsi sebenarnya adalah
narkoba, mereka sudah menjadi pecandu narkoba dan sudah dipastikan akan sulit
lepas dari jerat narkoba. Berbagai penanggulangan narkoba yang bisa kita
lakukan adalah pembinaan dan pencegahan, jika sudah mmenjadi kecanduan harus
dilakukan pengobatan, pemulihan, dan penindakan supaya pecandu narkoba tidak
terjebak lagi dalam penyalahgunaan narkoba.
Keyword
: Narkoba,penyalahgunaan,remaja
I.
Pendahuluan
Jumlah
pengguna narkoba dikalangan remaja di Indonesia terus meningkat setiap tahun,
mengapa bisa terjadi? Apa penyebabnya? Apa yang salah dengan remaja pemakai
narkoba? Masa remaja adalah masa yang tepat untuk mengembangkan diri dan juga
masa yang rawan terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Dalam masa remaja
memiliki rasa penasaran yang begitu besar, rasa ingin mencoba sesuatu yang
belum dimengerti baik atau buruk akibat yang akan ditimbulkan bagi diri sendiri
dan orang lain. Para remaja ingin mencoba sesuatu yang baru, namun kebanyakan
remaja belum memiliki pengatahuan yang luas, maka dari itu banyak remaja yang
terjerumus kedalam jerat narkoba karena ketidak tahuan mereka. Banyak remaja
usia sekolah yang sudah kacanduan narkoba, peristiwa ini sungguh
memprihatinkan. Bagi orang dewasa saja yang pecandu narkoba hidupnya menjadi
hancur apalagi bagi remaja yang sudah kecanduan, bisa dipastikan hidupnya akan
menjadi tidak karuan jika tidak ditangani secara serius. Dengan keadaan yang
semakin memprihatinkan tentang narkoba sehingga menarik dr.Subagyo Partodiharjo
untuk menulis sebuah buku berjudul “Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya,
2008”. Jika saja masalah tentang narkoba tidak ditangani dengan serius oleh
semua kalangan, untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba akan terasa sulit
untuk terwujud. Masalah penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja tidak kalah
serius dengan kasus korupsi yang biasanya bermunculan dalam berita, karena
kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja menyangkut masa depan bangsa
yang kelak akan dipegang oleh remaja-remaja sekarang. Cerdiknya pengedar
narkoba dalam menjual narkoba membuat aparat hukum sulit untuk menangkap produsen
narkoba. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk menangkapprodusen narkoba, oleh
karena itu harus ada kerjasama dari berbagai pihak, masyarakat harus berani
melaporkan jika mengetahui ada transaksi narkoba atau pecandu narkoba. Berbagai
buku telah diterbitkan mengenai bahaya narkoba, banyak penyuluhan yang
dilakukan diberbagai tempat agar masyarakat luas mengerti apa bahaya narkoba
yang sebenarnya. Dengan adanya banyak penyuluhan dan buku tentang
penyalahgunaan narkoba masyarakat diharapkan bisa waspada dan selalu bisa
menjaga diri dari ancaman narkoba, dan bagi pecandu narkoba dapat sadar dengan
kelakuan mereka yang menyalahgunakan narkoba.
II.
Apa
Itu Narkoba?
Dijaman sekarang ini,
narkoba yang merupakan barang haram ini tidak hanya dinikmati oleh orang
dewasa, namun para remaja juga ikut menikmati. Dari rasa penasaran yang
dimiliki oleh remaja inilah yang dapat membawa narkoba masuk dalam kehidupan
remaja. Banyak dikalangan remaja bahkan orang dewasa tidak tahu apa itu narkoba
yang sebenarnya. Kebanyakan masyarakat mengsalah artikan apa arti narkoba yang
sebenarnya. Dalam masa remaja inilah peran penting orang tua sanagat
dibutuhkan. Orang tua harus dapat memandu anaknya agar tidak terjerat oleh
penyalahgunaan narkoba.
Menurut
kurniawan (2008) narkoba adalah zat kimia yang bisa mengubah keadaan jika zat
tersebut masuk kedalam tubuh manusia, baik itu dihisap, diminum, disuntik dan
lain sebagainya yang dapat mempengaruhi perasaan, perilaku, suasana hati dan
pikiran. Sedangkan menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
digunakan untuk membius pasien atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Narkoba,
sebuah nama yang sudah terkenal diberbagai kalangan, namanya begitu malang
melintang dan sudah terdengar kedalam telinga banyak orang. Namun apa setiap
orang tahu apa itu sebenarnya narkoba?. Kepanjangan narkoba yang populer tetapi
keliru adalah “narkotika dan obat berbahaya”. Namun sebenarnya narkoba adalah
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Dulu memang
banyak yang menamai barang haram itu “narkotika dan obat berbahaya. Namun disadari
bahwa kepanjangan tersebut keliru, karena dalam dunia kedokteran obat yang berbahaya
adalah obat yang tidak boleh dijual bebas karena harus dengan pertimbangan
medis, misalnya obat jantung, antibiotik, dan sebagainya. Semua obat tersebut
adalah berbahaya tapi bukan narkoba. (lihat dr. Subagyo partodiharjo, 2008 : 10)
Kebanyakan
orang hanya mengerti bahwa narkoba adalah zat yang berbahaya dan tidak ada
manfaatnya. Berbagai kalangan menyerukan untuk memerangi narkoba seakan narkoba
itu hanya memberi dampak yang buruk terhadap kesehatan manusia jika narkoba
dikonsumsi.Banyak orang awam yang berpendapat bahwa narkoba harus di musnahkan.
Namun sebenarnya dalam dunia kedokteran narkoba memiliki manfaat. Narkotika dan
psikotropika akan memberi manfaat yang besar jika digunakan dengan benar di
dalam bidang kedokteran. Narkotika dan psikotropika banyak dimanfaatkan dalam
dunia kedokteran karena manfaatnya yang besar. Dengan narkotika dan
psikotropika dapat menyembuhkan banyak penyakit dan mengakhiri penderitaan
karena rasa sakit. Jasa narkotika dan psikotropika misalnya adalah saat operasi
atau pembedahan yang dilakukan oleh dokter harus melalui proses pembiusan.
Padahal obat bius itu sendiri tergolong narkotika. Orang yang mengalami
gangguan kejiwaan dan stres diberi obat-obatan yang tergolong psikotropika agar
orang tersebut cepat sembuh.
Dengan
kita mengerti pengertian apa itu narkoba yang sebenarnya, kita harus sadar apa
yang harus kita lawan. Sikap anti narkoba sebenarnya keliru. Karena narkoba
banyak jenisnya dan memiliki berbagai manfaat dalam bidang kedokteran.
Bayangkan saja jika dalam bidang kedokteran tidak ada narkotika dan
psikotropika, kita akan kewalahan dalam menahan rasa sakit yang harus di
derita. Para dokter dan ilmuwan banyak yang menikmati manfaat dari narkotika
dan psikotropika, namun banyak juga orang yang menggunakan narkoba untuk
hal-hal yang merusak. Banyak kalangan masyarakat yang tidak memanfaatkan zat
tersebut layaknya para ahli, dokter dan ilmuwan. Narkotika dan psikotropika
yang digunakan dengan baik dan benar oleh dokter untuk mengobati pasiennya
tidak termasuk narkoba. Yang dinamakan narkoba jika salah dalam menggunakannya.
Dalam dunia medis narkoba diberi nama lain, yaitu NAPZA. Kepanjangan dari NAPZA
adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya.Jadi yang harus kita lawan
adalah penyalahgunaan narkoba, bukan narkoba yang harus kita perangi.
III.
Jenis-Jenis
Narkoba
Benda
haram yang disebut narkoba dibagi menjadi 3 jenis, antara lain psikotropika,
narkotika, dan zat adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi menjadi beberapa
kelompok. Antara lain :
(A) Narkotika, (B) Psikotropika, dan (C) bahan adiktif lainnya.
Narkotika
adalah suatu zat atau obat dimana zat tersebut berasal tanaman atau bukan
tanaman, baik dari bahan sintesis maupun bahan bukan sintetis, yang dapat
menyebabkan perubahan, hilangnya rasa, atau penurunan terhadap tubuh. Pengaruh
zat tersebut dapat berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, timbulnya berbagai
rangsangan semangat dan halusinasi, serta menimbulkan khayalan-khalayan bagi
penggunanya. Zat ini dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
(lihat dr. Subagyo Partodiharjo, 2008 :
11)
Menurut
dr. subagyo Partodiharjo (2008 : 11) narkotika memiliki 3 sifat, yaitu daya
ketagihan yang begitu kuat, daya penyesuaian yang tinggi, dan juga daya
kebiasaan yang hebat. Ketiga sifat narkotika inilah yang membuat pemakai
narkotika akan sangaat sulit untuk lepas dari jerat kenikmatannya. Narkotika
memiliki tiga golongan, dimana disetiap golongan memiliki efek yang
berbeda-beda. Narkotika memiliki Golongan I, golongan II, dan terakhir golongan
III.
Narkotika
golongan I adalah golongan narkotika yang paling bahaya
diantara golongan narkotika yang lain. Memiliki daya adiktif ( ketagihan ) yang
sangat tinggi, sehingga berbahaya jika digunakan terus-menerus. Nikotin
golongan I ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk
penelitian, ilmu pengetahuan atau dalam dunia medis. Contohnya adalah ganja,
heroin, kokain, morfin, opium, dan lain-lain.
Narkotika
golongan II adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif yang kuat, namun tidak seperti narkotika golongan I. Narkotika
gollongan II memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya
adalah petidin dan turunannya,
benzetidin, betametadol, dan lain-lain.
Narkotika
golongan III adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif rendah, tetapi narkotika golongan III memiliki manfaat untuk pengobatan
dan penelitian. Contohnya adalah kodein dan turunannya.
Menurut
dr. Subagyo Partodiharjo (2008 : 12-15) berdasarkan cara pembuatan narkotika
ada 3 cara juga, yaitu : (A) narkotika alami, (B) narkotika semisintetis, dan (C)
narkotika sintetis.
Narkotika
alami adalah narkotika yang zat adiktifnya berasal dari
tumbuhan-tumbuhan. Contohnya:
(a) Ganja, (b) hasis, (c) koka.
Pertama ganja, nama lain dari ganja adalah Canabis indica. Tanaman perdu yang
biasanya memiliki tinggi sekitar 1,5 meter ini termasuk dalam kelompok Canabis sativa, hasis, dan mariyuana.
Daunnya banyak dan bergerigi serta bebulu, berbentuk mirip daun singkong
berjari ganjil, misalnya 5, 7, atau 9.
Zat
aktif yang dalam ganja adalah THC ( Tetra
Hydro Cannabinol ) yang banyak terdapat di daun, batang, dan bunga. Bila
ganja dikeringkan zat aktif yang terkandung dalam ganja akan lebih mantap,
karena cairan yang terkandung dalam ganja akan menguap dan mudah untuk
dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap atau dengan cara dicampur
dengan rokok. Bentuk ganja yang sudah kering hanya seperti daun, sehingga orang
tua yang menemukan ganja dalam tas anaknya mengira hanya daun kering biasa. Untuk
mewaspadai anak memakai ganja, sebaiknya orang tua sering memeriksa lemari,
tas, bawah kasur atau tempat yang lainnya.
Cara
kerja ganja adalah dengan asap yang mengandung ganja masuk kedalam paruparu.
Didalam paru-paru asap diserap oleh darah kemudian darah mengalir kejantung.
Didalam jantung darah diedarkan keselruh tubuh hingga ke otak hingga terjadi
reaksi. Reaksi yang terjadi adalah merasa tenang, rileks, lupa dengan
masalah-masalah, mengantuk, dan logika berfikir akan kurang. Jika dosis
pemakaian terlalu banyak akan menyebabkan sangat mengantuk, pupil mengecil,
denut nadi melemah, daya pikir melemah, detak jantung melambat, tekanan darah
turun, pingsan, koma, bahkan dapat menyebakan kematian.
Kedua hasis, adalah tanaman yang sejenis dengan
ganja. Ganja, hasis dan mariyuana dapat diolah dalam bentuk cair melalui proses
penyulingan dan diambil sarinya. Dalam bentuk cair harganya akan sangat mahal,
biasanya disalahgunakan oleh pemadat-pemadat “kelas tinggi”.
Ketiga koka, adalah tanaman perdu yang memiliki
bentuk mirip pohon kopi. Jika berbuah matang, buahnya akan berwarna merah
seperti biji kopi. Orang masyarakat Indian kuno biji kokain sering digunakan
sebagai penambah stamina untuk orang berperang atau berburu binatang. Koka
kemudian diolah menjadi kokain.
Narkotika
semisintesis adalah narkotika yang berasal dari
narkotika alami yang diolah dan diambil zat-zat aktifnya ( intisarinya ) agar
memiliki khasiat yang lebih kuat dan dapat dimanfaatkan dalam bidang
kedokteran. Contohnya adalah sebagai berikut : a) morfin : Didalam dunia kedokteran morfin sering digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada operasi. b) kodein, dipakai untuk obat penghilang
batuk. c) Heroin, tidak dipakai
dalam pengobatan, karena heroin memiliki daya adiktif yang terlalu tinngi dan
manfaatnya dalam dunia medis belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap heroin
sering disebut putaw. Bentuknya seperti teung terig, putih halus, dan agak
kotor. d) Kokain,
adalah hasil olahan dari biji koka.
Narkotika
sintesis adalah narkotika palsu yang terbuat dari
bahan kimia. Narkotika sintetis biasanya digunakan dalam pengobatan untuk orang
yang menderita ketergantungan terhadap narkoba dan pembiusan. Contohnya : a) Petidin,
digunakan untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat, dan lain sebagainya. b) Methadon
digunakan untuk pengobatan pecandu narkoba. c) naltrexon, sama dengan mathadon, yaitu untuk
pengobatan pecandu narkoba.
Psikotropika
adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku.
Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan
jiwa. Psikotropika dikelompokan menjadi 4 golongan. (lihat dr.Subagyo Partodiharjo 2008 : 15)
Golongan
I
adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang sangat kuat, manfaatnya
dalm dunia kesehatan belum diketahui dan untuk khasiatnya masih dilakukan
penelitian. Contohnya adalah MDMA, ekstasi, LSD, dan STP.
Golongan
II
adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif sangat kuat dan berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metamfetamin,
metakualon, dan sebagainya.
Golongan
III
psikotropika adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif yang sedang dan
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah llumibal,
buprenorsina, fleenitrazepam, dan sebagainya.
Golongan
IV
psikotropika adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan dan juga bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contohnya adalah nitrazepam ( BK, mogadon,
dumolid ), diazepam, dan lain sebagainya.
Bahan Adiktif lainnya, golongan
adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika namun dapat
menyebabkan ketergantungan. Contohnya : Rokok, kelompok alkohol dan minuman
lain yang menimbulkan ketagihan dan memabukkan, Thinner dan zat-zat lain.
Jadi,
rokok, alkohol serta zat-zat lain yang menyebabkan mabuk dan ketagihan juga
termasuk narkoba. (lihat
dr.Subagyo Partodiharjo 2008 : 17)
IV.
Mengapa
Narkoba Sangat Berbahaya?
Narkoba
sangat berbahaya dikarenakan memiliki berbagai ancaman pada kesehatan dari
pemakai narkoba tersebut. Berbagai dampak negatif dapat ditimbulkan dari
penyalahgunaan narkoba. Narkoba memiliki sifat yang membuat pemakainya menjadi
layaknya seorang budak, antara lain : a) Habitual, sifat pada narkoba yang
membuat pemakainya cenderung selalu teringat, terkenang dan rindu sehingga
mencarinya; b) Adiktif, sifat yang membuat pemakainya teerpaksa memakai terus
dan terasa amat sangat sulit menghentikannya; c) Toleran, sifat yang dimiliki
narkoba sehingga pemakainya dituntut memakai secara terus menerus dab tubuh
pemakai semakin menyatu dangan narkoba dan dosisnya akan semakin bertambah. (lihat
dr.Subagyo Partodiharjo, 2008 : 28-30)
Dengan adanya tiga sifat yang
berbahaya dari narkoba menimbulkan dampak kepada pemakai, antara lain : 1) Tergila-gila
pada narkoba dan dan lebih mencintai narkoba lebih dari apapun; 2) Tidak dapat
lepas dari jerat narkoba, sebab jika lepas akan mengalami sakaw; 3) Dosisnya
akan terus bertambah setiap waktu hingga nanti bisa overdosis; 4) Mengalami
kerusakan tubuh; 5) Mengalami perubahan sikap menjadi egois, sombong, jahat; 6)
Terjangkit penyakit mematikan, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan lain-lain; 7) Kesulitan
dalam ekonomi; 8) Meningkatnya tawuran dalam kalangan pelajar, dan lain
sebagainya. (lihat
dr.Subagyo Partodiharjo, 2008 : 30)
Dengan
berbagai masalah yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan nerkoba, maka dari itu
kita harus dapat mencegah dan menghindar dari cengkraman narkoba. Jika sudah
menjadi pecandu harus bisa melepaskan diri dari jeratan narkoba sebelum
terlambat.
V.
Alasan
Orang Memakai Narkoba
Ketidaktahuan
akan narkoba adalah awal pemakaian
dan sumber berbagai bencana yang sebenarnya. Ketidaktahuan apa itu narkoba dan
dampak negatifnya ternyata dapat berakibat sangat fatal. Banyak penyalahguna
narkoba yang selalu menggunakan narkoba
tapi tidak tahu yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba. Berikut adalah jawaban
kenapa orang menyalahgunakan narkoba khususnya remaja, antara lain : 1) Ingin
kenikmatan yang cepat, misalnya ingin bebas dari rasa kesal, bebas dari rasa
sakit, ingin merasa senang, tentram, serta damai dan lain sebagainya; 2) Ketidaktahuan
tentang narkoba yang sebenarnya, banyak yang terjerumus dalam penyalahgunaan
narkoba karena tidak tahu bahwa yang dikonsumsi sebenarnya adalah narkoba; 3) Rasa
ingin tahu dan ingin mencoba bagaimana rasa dari narkoba; 4) Ingin dianggap
lebih hebat; 5) Ingin membuktikan kesetiakawanan; 6) Dianggap sebagai metode
sederhana untuk giat belajar; 7) Kurangnya komunikasi antara anak dengan orang
tua; 8) Tidak diterima dalam kelompok dan untuk mengatasi rasa minder; 9) Anak
merasa kurang dihargai dan selalu dianggap salah; 10) Strategi pemasaran yang
jitu; 11) Ditipu daya oleh pengedar narkoba, dan lain sebagainya. (lihat dr.Subagyo Partodiharjo 2008 : 67-81)
Namun
menurut hasil penelitian almiah, seorang psikitater Dr. Graham Blaine (lihat
Drs.Sudarsono, S.H, M.Si. 2004 : 67) mengemukakan bahwa seorang remaja
mempergunakan narkoba karena beberapa hal berikut : 1) Untuk membuktikan
keberanian alam melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya; 2) Untuk menunjukan
tindakan menentang orng tua, guru, atau norma-norma sosial; 3) Mempermudah
penyaluran dan perbuatan seks; 4) Untuk mencari dan meenemukan arti dari hidup;
5) Melepaskan diri dari rasa kesepian; 6) Sebagai pengisi kekosongan dan
kebosanan; 7) Untuk mengikuti kemauan teman-temannya untuk solidaritas; 8) Untuk
menghilangkan rasa frustasi, kegelisahan, dan menemukan ketenangan dalam hidup;
9) Didorong rasa ingin tahu dan mencoba untuk menggunakannya.
Secara
sosiologis, penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh kaum remaja merupakan
perbuatan yang disadari berdasarkan pengetahuan yang mereka miiki sebagai
pengaruh langsung maupun tidak langsung dari proses interaksi sosial yang
terjadi dalam kelompok. Secara subjektif individual, penyalahgunaan narkotika
oleh remaja sebagai salah satu upaya individual untuk menemukan kepuasan yang
belum pernah dirasakan dalam kehidupan keluarga yang hakikatnya menjdi
kebutuhan primer dan fundamental bagi
setiap individu, terutama bagi kaum remaja yang masih dalah proses tumbuh dan
berkembang. (lihat
Drs.Sudarsono. S.H. M.Si. 2004 : 67)
VI.
Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba
Upaya
penanggulangan yang paling mendasar dan efektif sebenarnya adalah pembinaan dan
pencegahan. Usaha yang paling praktis dan membuahkan hasil adalah penindakan.
Upaya yang paling manusiawi adalah pengobatan dan pemulihan.
Pembinaan, program pembinaan kepada para remaja
maupun masyarakat yang belum memakai narkoba bahkan belum mengerti apa itu
narkoba. Prinsipnya adalah meningkatkan peranan kelompok ini secara nyata lebih
sejahtera dan menyadarkan diri agar tidak pernah berfikir mendapat kebahagiaan
yang semu dari narkoba.
Pencegahan,
program pencegahan dilakukan kepada remaja-remaja dan masyarakat yang masih
sehat dan belum memakai narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga
tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Misalnya dilakukan penyuluhan seluk
beluk narkoba, kampanye anti penyalahgunaan narkoba, pendidikan dan pelatihan kelompok,
saling mengawasi.
Pengobatan, program pengobatan ditujukan kepada
pemakai narkoba. Tujuannya adalah mengobati ketergantungannya terhadap dan
penyambuhan penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus
menghentikan pemakaian narkoba bagi pecandu.
Pemulihan, program pemulihan bertujuan untuk
memulihkan keshatan jiwa dan raga yang
ditujukan kepada pemakai narkoba yang telah menjalasi program pengobatan.
Program ini dilakukan agar tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan
yang disebabkan oleh bekas pemakain narkoba.
Penindakan, program penindakan adalah program
penindakan hukum kepada produsen, bandar, pengedar, dan pemakai narkoba
berdasarkan hukum yang berlaku. Program ini adalah program yang nyata.
VII.
Penutup
Pada
masa remaja adalah masa yang rawan terhadap pergaulan yang bebas, salah satunya
adalah terjeratnya penyalahgunaan narkoba. sebagai orang tua harus selalu
mengawasi gerak-gerik dari sang anak yang dalam masa pertumbuhan menuju dewasa.
Karena dalam masa remaja
adalah masa yang paling menyenagkan. Masa remaja lebih merasa penasaran
dibandingkan dengan masa yang lainnya. Pendidikan tentang narkoba sebaiknya
diberikan sejak dini dan orang tua juga harus lebih mengerti. Karena narkoba
ternyata tidak hanya memiliki sisi negatif seperti yang dipikirkan masyarakat
luas selama ini. Narkoba juga memiliki sisi positif yang sangat berguna dalam
bidang medis dan ilmu pengetahuan. Narkoba adalah zat yang berguna, karena
dapat mengobati dan membius dalam operasi, jadi yang perlu kita perangi adalah
penyalahgunaan narkoba. Narkotika dan psikotropika juga memiliki berbagai macam
jenis yang menyimpan berbagai macam manfaat jika digunakan untuk kedokteran dan
penelitian, namun memiliki dampak yang buruk ketika jatuh ketangan orang yang
salah. Alasan kenapa selama ini narkoba sangat berbahaya sudah jelas, narkoba
berbahaya karena memiliki berbagai alasan. Alsan narkoba sangat berbahaya
karena narkoba mengandung berbagai zat yang dapat mengancam kesehatan tubuh.
Berbagai dampak negatif ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba. Penyebab
orang memakai narkoba memiliki alasan yang berbeda-beda, dan yan paling fatal
adalah apabila kita mengkonsumsi narkoba tapi kita tidak tahu bahwa sebenarnya
yang kita konsumsi adalah narkoba. Faktor lingkungan, diri sendiri dan keluarga
sangat berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba. Program-program pembinaan,
pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan penindakan dilakukan untuk menciptakan
Indonesia bersih dari narkoba. Namun akan terasa percuma jika tidak dilakukan dengan
aksi nyata dan tanpa kerja sama yang baik antar kalangan.
Daftar
Pustaka
Drs. Sudarsono. S.H., M. (2004). KENAKALAN REMAJA. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Haryanto, S. (2012, Maret 29). Pengertian Narkoba. Dipetik November 08, 2013, dari belajarpsikologi.com: http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/
Partodiharjo, d. S. (2008). Kenali NARKOBA dan Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta: Erlangga.
Drs. Sudarsono. S.H., M. (2004). KENAKALAN REMAJA. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Haryanto, S. (2012, Maret 29). Pengertian Narkoba. Dipetik November 08, 2013, dari belajarpsikologi.com: http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/
Partodiharjo, d. S. (2008). Kenali NARKOBA dan Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta: Erlangga.
ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
BalasHapusHigh prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
Are you faced with cyber challenges like
● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
Other suberb services rendered by the globalkos are
• Email hacks📲
• Hacking of websites.📲
• Uber free payment hacks.📲
• website hack.📲
Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
For more inquiries and prolific Hacking services visit
Clarksoncoleman(at)gmail • com.
Theglobalkos(at)gmail •com.
©Global KOS™
2030.