Minggu, 29 Desember 2013

Indonesia, Masyarakat dan Warisan Budayanya



Oleh Tri Dewi Nugraheni
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
FIP, Universitas Negeri Semarang
dewit98@yahoo.com

Abstrak
Kebudayaan lokal di Indonesia sangatlah beragam dan banyak jumlahnya. Indonesia disetiap daerahnya memiliki kebudayaan masing-masing dengan keunikannya tersendiri. Lebih dari 800 macam budaya lokal Indonesia yang tercatat dalam UNESCO. Seiring dengan perkembangan jaman, kebudayaan lokal di Indonesiapun ikut berkembang. Kurangnya minat untuk melestarikan budaya lokal menjadi salah satu faktor budaya asing dan teknologi masuk dengan mudah dan menyebar luas di Indonesia. Masuknya budaya asing, alat-alat teknologi yang semakin canggih mempengaruhi kebudayaan lokal Indonesia. Perkembangan teknologi dan masuknya budaya asing memberi banyak dampak negatif dan positif yang dapat merubah atau mencampuri kebudayaan lokal Indonesia terutama perilaku masyarakatnya. Untuk mengatasi dampak ini bisa dilakukan dengan berhati-hati dalam memilih budaya asing yang masuk sesuai dengan adat, kebiasaan dan agama yang kita anut atau tidak, membiasakan diri menggunakan budaya lokal, mencintai produk dalam negeri, menerapkan budaya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan, mendirikan sekolah khusus atau sanggar dan lainnya. Tetapi hal yang paling penting yang harus dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki budaya tersebut, karena dengan rasa memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.
Keyword: budaya, budaya asing, budaya lokal, dampak, teknologi.

1.Pendahuluan
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kebudayaannya. Indonesia terkenal dengan keunikan dan keanekaragaman budaya baik itu bahasa, tarian, lagu, permainan, bangunan, makanan dan lain sebagainya. Di Indonesia terdapat ribuan pulau dan suku-sukunya. Masing-masing suku memiliki budayanya sendiri, di dalam budayanya terkandung banyak nilai-nilai sosial, religi dan arti seni. Jika dijumlahkan mulai dari Sabang sampai Merauke terdapat beribu–ribu kebudayaan yang berbeda. Perbedaan budaya tersebut disebabkan oleh perkembangan zaman masyarakatnya yang tidak sama dan pengaruh dari luar yang masuk dan mencampuri kebudayaan asli. Namun sekarang, kebudayaan asli indonesia mulai ditinggalkan.

Dilihat dari keadaan Indonesia sekarang, perkembangan masyarakatnya sungguh cepat karena banyaknya penemuan-penemuan baru, baik itu dalam bidang teknologi, ekonomi, plotik, sosial budaya dan lainnya. Dalam pertumbuhan teknologi di dunia, pertumbuhan tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan sosial budaya Indonesia. Sekarang di daerah mana saja, sekalipun itu adalah daerah pelosok desa, masyarakatnya kini bisa memperoleh dan bertukar informasi sangat cepat dengan melalui telepon, radio, televisi yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain akan hilang. Mereka akan lebih senang memberi atau menanyakan kabar melalui telepon karena praktis, mudah dan pesan akan lebih cepat tersampaikan. 

Selain penemuan-penemuan baru tersebut, khususnya di kalangan remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan asing yang masuk di Indonesia. Contohnya adalah  kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita lihat atau tonton baik di tv, koran, majalah maupun secara langsung seperti  cara berpakaian dan model yang telah menjadi budaya  masyarakat kita khususnya kalangan remaja. Dari model dan gaya itulah dicontoh dan dianggap layak ditiru karena dianggap lebih maju, keren dan modern. Lalu gaya rambut yang dicat berwarna-warni dan cara berbahasa yang dicampur-campur dengan bahasa asing atau yang biasa disebut dengan bahasa alay. Masyarakat Indonesia sekarang juga lebih senang membeli barang import daripada barang lokal. Alasannya karena sedang trend, kualitasnya yang lebih bagus atau hanya sekedar untuk gaya-gayaan. Budaya hura-hura atau pesta bahkan seks bebas membuat mereka terlihat ugal-ugalan. Perayaan Valentine, perayaan Halloween, kebiasaan makan makanan barat seperti steak, burger, makan di KFC. Masuknya aliran musik seperti metal, gothic, emo, punk, hip-hop dan sekarang musik daerah mulai tidak populer lagi dan di anggap kampungan (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).

Para remaja tidak ingin dikatakan kuno, jadul, kampungan kalau tidak mengikuti gaya ala barat, mereka akan merasa gengsi bila tidak mengikutinya. Mereka mengikutinya hanya karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman. Kebanyakan kalangan remaja Indonesia hanya sekedar ikut-ikutan tanpa memilih sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang mereka anut dan kebiasaan yang mereka miliki serta mereka lakukan. Sehingga melanggar norma-norma yang berlaku dan mempengaruhi kebudayaan lokal bangsa indonesia yang ketimuran. Tetapi tidak semua kebudayaan asing berdampak negatif bagi masyarakat.

Bila pengaruh-pengaruh negatif itu dibiarkan begitu saja merambat dikalangan remaja Indonesia, mau jadi apa generasi muda kita? Hubungannya bisa dengan rasa nasionalisme masyarakat yang akan berkurang karena tidak ada rasa cinta budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Sebenarnya, untuk membangun suatu negara diperlukan adanya peran pelestarian budaya dari masyarakatnya. Kelestarian budaya tidak dapat berlangsung sendiri tanpa adanya campur tangan dari penjaganya. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mempertahankan kebudayaan dan warisan asli Indonesia agar tidak hilang dan hanyut terbawa oler arus zaman. Kalau bukan kita yang sebagai warga negara Indonesia, siapa lagi yang akan merawat dan menjaga warisan nenek moyang? Sebab, kebudayaaan yang kita miliki bisa dianggap suatu cermin bagi bangsa kita. 

2.Kebudayan di Indonesia
Pengertian dan definisi kebudayaan sangatlah luas, tidak hanya seni yang terkandung dalam kebudayaan. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia (Wikipedia.org, 2013).

Dalam buku Sistem Sosial Budaya Indonesia karya Jacobus Ranjabar (2006:21) menyebutkan definisi kebudayaan dari seorang Antropolog, yaitu E.B.Tylor adalah sebagai berikut:
“Kebudayaan adalah hal kompleks yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hukm, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh mausia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan mencangkup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang dipelajari oleh pola-pola perilaku yang normatif artinya mencangkup segala cara-cara atau pola berpikir, merasakan dan bertindak.”
Kehidupan manusia dengan manusia yang lain dalam suatu tempat bisa disebut masyarakat. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, dalam hal apapun manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan kegiatan atau pekerjaannya. Dalam kehidupan sosial tersebut akan terbentuklah suatu kebiasaan yang akhirnya berkembang menjadi suatu kebudayaan yang terus turun-temurun sampai sekarang. Dan pastinya mereka akan selalu mengembangkan budayanya seiring perkembangan zaman.
Dalam kehidupannya, manusia melakukan kegiatan pasti berurusan dengan kebudayaan. Manusia melihat, mendengar, menyentuh, menggunakan dan malah bahkan merusak kebudayaan. Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan, mereka saling berhubungan. Tidak akan ada kebudayaan tanpa ada manusia karena manusialah yang membentuk kebudayaannya sendiri. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya (Ranjabar, J., 2006:20).
          Budaya diciptakan oleh manusia secara terus menerus sepanjang hidupnya, karena wujud kebudayaan itu dapat dipelajari, maka selanjutnya kebudayaan itu diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya. Sedangkan kebudayaan yang tidak diturunkan akan mati atau musnah (Pelly, U. dan Menanti, A., 1994:3).

Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sebuah warisan dari para pendiri bangsa ini. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, dimulai dari pakaian, makanan, rumah adat, lagu daerah, tarian dan lainnya. Semua itu mencerninkan keberagaman suku-suku yang ada di Indonesia. Kekhasan budaya lokal yang ada di setiap suku-suku di daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Kekhasan budaya lokal ini menarik pandangan dan perhatian dari negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar membuat batik, tarian daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik. Warisan budaya tersebut berperan penting dalam dunia pariwisata di Indonesia.

Indonesia tercatat dalam UNESCO memiliki memiliki 890 situs, dengan rincian: 689 warisan budaya; 176 warisan alam; dan 25 campuran antara warisan budaya dan alam (karya budaya tak benda). Di antara jumlah itu, Indonesia menyumbangkan sebanyak 13 buah, dengan rincian: 4 warisan alam seperti Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz di Papua, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera di Sumatera; 4 cagar budaya seperti Candi Borobudur, Kompleks Candi Prambanan, Situs Prasejarah Sangiran, Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Perwujudan dari Filosofi Tri Hita Karana; dan 5 karya budaya tak benda seperti Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, Noken (Wikipedia.org, 2012).

Letak indonesia yang sangat strategis bisa menjadi salah satu faktor keberagaman budaya. Indonesia sering dikunjungi oleh banyak turis. Secara tidak langsung para turis tersebut membawa budayanya masuk ke Indonesia dan mengajarkannya pada masyarakat Indonesia. Sehingga masyarakatpun terpengaruh oleh budaya asing tersebut.

3.Pengaruh Budaya Asing dan Teknologi terhadap Budaya Lokal
Budaya asing di Indonesia sudah menyebar sangat luas. Pada masa sebelum merdeka, para penjajah datang dan mereka juga menyebarluaskan budaya mereka di Indonesia seperti cara bercocok tanam, berdagang, dan lainnya. Dalam hal sandang, pangan, teknologi dari luar masuk dan berkembang sangat cepat di Indonesia.  Sekarang, negara-negara maju telah banyak menciptakan banyak alat canggih yang bisa digunakan untuk mengolah alam, melindungi manusia, mempermudah pekerjaan manusia dan lainnya. Kita bisa mengetahui keadaan dunia lebih cepat melalui media elektronik atau cetak. Pekerjaan bisa lebih mudah dan cepat selesai berkat adanya alat-alat canggih seperti elektronik atau mesin. Kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang di luar daerah atau negara dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang telah dibuat. Wawasan kita akan semakin luas sebab sangat terbuka lebar informasi ada di Internet. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tesebut, masyarakatnya bisa berpikir secara rasional, masyarakat jadi tahu apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui.

Tetapi bisa jadi, dampak lainnya anak kecil jaman sekarang lebih mengenal game online, game PC, internet bahkan sosial media daripada permainan tradisional seperti congklak, petak umpet, kelereng,dan permainan tradisional lainnya. Mereka akan semakin betah dirumah, bukan untuk belajar atau mengerjakan PR tetapi untuk sibuk dengan menonton tv atau bermain gadget yang mereka miliki . Masa kecil mereka seperti hilang. Mereka akan menjadi mudah terpengaruh oleh kecanggihan teknologi sekarang. Menjadi mudah percaya pada informasi atau data yang mereka peroleh dari internet, mereka berpikir bahwa informasi yang mereka dapat adalah selalu benar dan tepat sehingga mereka menganggap bahwa dirinya sudah bisa menguasai materi atau informasi hanya dari internet. Internet memberikan informasi tanpa batas dan mudah diakses oleh siapa saja, bukan hal yang tidak mungkin bila anak-anak atau para remaja memanfaatkannya dengan mebuka situs porno.

Bukan hanya internet, handphone misalnya, berdampak pada rasa sosial mereka, menjadi acuh pada lingkungan sekitar dan cenderung bergantung pada handphone, apalagi sekarang ada beberapa system dari handphone seperti java, android, symbian dan lain-lain. Sekarang handphone makin berkembang dengan fitur-fitur yang menarik yang membuat penggunanya seperti tidak bisa lepas dari handphone. Dampak lainnya adalah maraknya kasus penipuan dalam transaksi online, munculnya budaya plagiarisme atau pencurian karya ilmiah. Ini merupakan beberapa dampak negatif dari masuknya budaya asing  dan teknologi ke negeri kita.

Dari waktu ke waktu kebudayaan tradisional mulai ditinggalkan karena masuknya kesenian dari negara asing yang dianggap lebih menarik, modern dan keren akan menggeser kebudayaan tradisional. Kebudayaan asing seperti mendominasi di Indonesia. Dampak negatif kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat terutama remaja Indonesia adalah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Para remaja mungkin merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri jauh dari perkembangan zaman. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun tidak sesuai dengan agama dan budayanya. Akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.

Dilihat dari sikap, mereka terlihat ugal-ugalan karena pengaruh budaya asing yang cenderung bersifat bebas dan terbuka. Mereka menjadi tak mengenal sopan santun dan cuek terhadap lingkungan atau masyarakatnya, mereka menjadi orang yang individual (tutorialseo.web.id, 2013). Masyarakat Indonesia yang cenderung mudah terpengaruh dan menyerap masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia menjadi lupa dengan identitasnya sendiri dan banyak meniru budaya barat. Masuknya berbagai jenis makanan barat, makanan tersebut dianggap hemat, praktis dan enak. Lalu tanpa disadari menu makanan barat tersebut telah menjadi menu keseharian kita. Bukan hal yang tidak mungkin bila kebiasaan makan makanan barat diteruskan, anak cucu kita tidak mengenal makanan-makanan tradisional yang berasal dari daerah mereka. Di sekolah-sekolah, diterapkan menggunakan bahasa Inggris ketika proses kegiatan belejar mengajar berlangsung. Harapannya agar para peserta didiknya bisa dan lancar dalam menggunakan bahasa asing. Tetapi hal ini berdampak pada bahasa-bahasa daerah yang menjadi dilupakan.

Padahal, kebudayaan memang mempunyai fungsi yang besar untuk masyarakatnya. Kebudayaan yang berkembang dalam suatu daerah berperan untuk mengontrol masyarakat, sebagai pedoman masyarakat dalam berperilaku, untuk menjaga tingkah laku agar tidak menyimpang dan tetap normal serta mengatur hubungan masyarakatnya agar tetap harmonis dan rukun.

Sedangkan dampak positif masuknya budaya asing yaitu kita bisa mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku orang di negara-negara yang maju sehingga bisa membuat kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka. Kemudian adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri. Yang terakhir, terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik. Kebudayaan asing menjadi berguna bagi kita apabila kebudayaan asing tersebut diterima oleh masyarakatnya dalam suatu lingkungan. Contohnya kebudayaan asing yang memberi masukan kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia adalah agama. Banyak agama yang masuk ke Indonesia sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga hampir seluruh agama yang masuk ke Indonesia dapat berkembang dengan baik (tutorialseo.web.id, 2013).

Letak Indonesia yang strategis, membuat Indonesia banyak dilewati dan disinggahi oleh orang-orang asing dan kemudian kebudayaan yang dibawa oleh orang asing membaur dengan kebudayaan lokal Indonesia.  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan budaya di daerahnya masih terbilang minim. Akibatnya budaya asing mudah masuk dan berkembang luas. Indonesia merupakan daerah jajahan, jadi budaya asing dibawa oleh para penjajah dan kaum pendatang. Kurangnya pembelajaran tentang kebudayaan. Pembelajaran tentang budaya memang harus ditanamkan dari awal. Teapi  sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya tersebut, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya lokal di dalam perkembangan zaman (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).
Kemudian kemajuan teknologi dan komunikasi juga sangat berpengaruh. Berwisata atau kunjungan ke luar negeri, serta pengaruh media cetak merupakan beberapa faktor meluasnya budaya asing di Indonesia. Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyarakat juga ikut berubah.

3.Upaya Melestarikan Budaya Lokal
Budaya lokal Indonesia menarik perhatian para turis luar negeri. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara. Tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan dan pencurian budaya yang mungkin terjadi. Sudah banyak budaya asli Indonesia yang diakui oleh negara tetangga sebagai miliknya. Dalam Jadiberita.com (16/10/2013) disebutkan bahwa Reog Ponorogo, yang dalam situs http://www.heritage.gov.my memasang gambar Reog Ponorogo dan menyebutnya sebagai tarian asal Malaysia yaitu Tari Barongan. Komentar bermunculan, sampai akhirnya Pemerintah Jawa Timur berupaya mendaftarkan Rego Ponorogo untuk mendapat hak paten tingkat dunia. Masih banyak budaya lain seperti alat musik Angklung, Tari Pendet, Lagu daerah Rasa Sayange, Batik dan lainnya diklaim oleh negara lain. Kalau sudah begini siapa yang patut untuk disalahkan? Negara tetangga yang mencuri budaya kita atau kita yang sebagai warga negara Indonesia yang tidak bisa menjaga budaya kita dengan baik? Sebenarnya melestarikan budaya lokal bukan hanya menjadi kepentingan dan tanggungjawab pemerintah, namun juga kewajiban semua masyarakat. Keterlibatan masyarakat dan komunitas-komunitas seni budaya dalam pelestarian budaya lokal sangat diperlukan.

Pernahkah terlintas dibenak kalian untuk mengetahui hal-hal menarik yang ada di indonesia? Atau menginginkan untuk mengetahui warisan-warisan budaya indonesia? Melestarikan seni budaya tradisional bukan hanya semata-mata menjadi kepentingan dan tanggungjawab pemerintah, namun juga kewajiban semua lapisan masyarakat. Tugas utama yang harus dilakukan adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan mengharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain. 

Kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa sudah seharusnya berpartisipasi aktif dalam bidang budaya. Harus menjadi generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah menjadi lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan dan mengembangkan potensi yang sudah ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Hal itu harusnya bukanlah menjadi penghambat untuk kita bekerja sama karena begitu banyaknya perbedaan, tetapi sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan. Memang, mengembangkan budaya tak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai aktifitas dalam upaya melestarikan kebudayaan lokal mulai ada dari berbagai kalangan.

Cara untuk melestarikan budaya  bermacam-macam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Mengenali dan harus bangga dengan budaya Indonesia. Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan. Paling tidak kita harus tahu budaya apa saja yang ada di daerah kita kemudian kita mendalami lalu mengembangkan budaya. Dimulai dengan membiasakan diri dengan budaya tersebut, misal memakai baju batik setiap seminggu sekali untuk berangkat ke kantor, kampus atau yang lain. Kemudian memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan dari daerah kita syukur-syukur sampai ke negara lain. Kita juga harus bangga terhadap produk dalam negeri, hindari membeli barang import karena barang buatan negara kita sendiri juga tak kalah bagus kualitasnya.

Menyisipkan nilai-nilai budaya dalam kurikulum pendidikan. Kita harus mengenal budaya-budaya yang ada di Indonesia mulai dari kecil atau bangku sekolah seperti menari, menyanyi dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran sekali dalam seminggu menggunakan bahasa daerah pada waktu pelajaran bahasa daerah. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan seni budaya agar para siswa dapat mengenali, tertarik dengan budayanya sendiri dan sebagai wadah atau tempat para siswa untuk mengembangkan bakatnya dalam bidang seni atau membuat suatu komunitas seni budaya. Dalam komunitas tersebut bakat dan minat diasah agar nantinya dapat dipentaskan dan dikenalkan sampai luar negeri. Mendirikan kursus atau sanggar tari, kethoprak, karawitan dan yang lainnya. Mengadakan festival seni, perlombaan tiap tahunnya atau acara yang bertema budaya, misal festival seni tari. Tetapi buruknya kita, kita akan merasa menghargai suatu budaya setelah kita kehilangan. Budaya daerah banyak yang hilang karena kita tidak mau melestarikan budaya kita. Pemerintah juga harus mematenkan semua budaya-budaya daerah di Indonesia agar tidak diklaim oleh bangsa lain.

Dengan teknologi yang berkembang, seharusnya kita mampu untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk melestarikan kebudayaan lokal. Misalnya membuat media pembelajaran matematika berupa game congklak untuk anak SD, di dalam media pembelajaran tersebut anak bisa belajar berhitung dan bermain congklak. Kemudian media pembelajaran pengenalan huruf atau angka, tiap hruf mewakili sebuah alat musik, lagu atau tarian tradisional. Contohnya huruf A untuk Angklung, B untuk Barongan, C untuk Congklak dan seterusnya. Selain itu kita juga bisa memanfaatkan fasilitas internet seperti Facebook, Twitter, Plurk, My space atau Blog untuk mengenalkan budaya kita kepada dunia luar.

Alasan untuk tetap mempertahankan dan menjaga budaya lokal karena Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang bisa di jadikan aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah.  Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional. Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan dan nilai tersediri. Kekhasan budaya lokal ini juga sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Kebudayaan lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa. Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh. Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya. Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. Kuatnya budaya bangsa, akan memperkokoh rasa persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh. Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi (Nishom, M., isomwebs.net, 2011).

4.Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali kebudayaan, dan kebudayaan tersebut berbentuk kebudayaan lokal. Budaya asing yang terus masuk tanpa terbendung ke Indonesia dapat menghilangkan ataupun melunturkan budaya lokal yang terdapat di Indonesia, sehingga upaya-upaya harus dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut agar budaya Indonesia dapat tetap ada. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Proses filtrasi tentunya perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak  akan merusak identitas kebudayaan asli bangsa Indonesia. Semua dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di Indonesia tergantung bagaimana kita menanggapi dan menyeleksi budaya asing tersebut. Pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya negatif sangat dibutuhkan. Sebagai generasi muda juga hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri. Berbagai cara dapat dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang paling penting yang harus pertama dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki budaya tersebut, karena dengan rasa memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaan akan terus ada.

Daftar Pusataka

Pelly, U & Menanti, A. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Referensi Media Masa

Anonim. (2013). Dampak Positif dan Negatif Masuknya Budaya Asing ke Indonesia.
Jadiberita. (2013). Inilah Daftar Kebudayaan Indonesia yang Diklaim Indonesia.
Nishom, M. (2011). Kebudayaan di Daerah Indonesia. Diunduh dari
Wikipedia. (2012). Daftar warisan dunia di Indonesia. Diunduh dari
Wikipedia. (2013). Budaya. Diunduh dari (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya) tanggal 27
Oktober 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar