Minggu, 29 Desember 2013

Peran Pendidik dalam Mencegah Tawuran Antar Pelajar


Peran Pendidik dalam Mencegah Tawuran Antar Pelajar
Oleh Dwi Wahyu Silvana Yoga
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Semarang

Abstract
Penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran  antar pelajar,karena tawuran antarpelajar sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat,di karenakan kurang nya peran pendidik.tawuran antar pelajar sudah seperti hal yang biasa di kalangan pelajar Indonesia.tawuran antarpelajar itu sendiri terkadang di dasarkan pada alasan  yang tidak jelas dan tidak masuk akal,seperti karena saling ejek antar anak sekolah yang akhir nya berujung pada tawuran.hal yang paling mencengangkan adalah ketika ajang tawuran di jadikan ajang untuk kekuatan di antara para pelajar,di mana ketika pelajar tersebut menang dari tawuran tersebut,maka di anggap sebagai jagoan.dunia pendidikan terlalu sering di cemarkan dengan hal-hal seperti ini,di mana tiap sekolah hanya memikirkan kualitas otak para anak didik nya,tetapi di satu sisi kualitas mental anak didiknya tidak di perhatikan.lingkungan keluarga yang kurang atau bahkan tidak baik turut menambah faktor para pelajar melakukan hal tersebut.Pelajar yang stres dengan masalah yang ada di lingkungan keluarga kerap kali melakukan hal-hal yang tidak baik sebagai pelampiasan dari rasa stres nya di dalam keluarga atau di dalam keluarga tersebut orang tua selalu bertindak kasar dengan cara memukul.cara demikian membuat seorang anak mengalami gangguan prilaku menjadi kasar dan emosional,dalam menanggapi segala sesuatu yang menurut nya salah.sebenernya banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pelajar bersikap seperti itu.karena pelajar masih dalam emosi yang labil.dapat berubah–ubah di mana pada saat yang seperti ini peran seluruh lingkungan sangat di perhatikan dalam pengembangan prilaku pelajar.
Kata kunci :tawuran pelajar,peran pendidik

Pendahuluan
Peristiwa yang amat menyedihkan terjadi di dunia pendidikan,akhir-akhir ini adalah tawuran antarpelajar.peristiwa ini persisnya adalah antara siswa SMAN 70 dan siswa SMAN 6 JAKARTA.dalam kejadian ini mengakibatkan seorang pelajar tewas dan beberapa lain nya luka-luka.selang beberapa hari kemudian,pristiwa yang sama terjadi antara siswa SMK Yayasan Karya 66 dengan siswa SMK Kartika Zeni Jakarta.pristiwa yang mnyedihkan yang terakhir ini juga mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia(koran tempo,25/12/2012).pristiwa seperti itu tidak boleh di biarkan,semua pihak harus merasa prihatin dan tidak  boleh sekedar menuding atau menyalahkan pihak-pihak tetentu,manakala pristiwa seperti itu terjadi di tempat  lain dan selalu berulang,siapapun akan  gelisah.orang tua yang menyekolah kan anak nya tidak akan tenang,kwatir anak nya menjadi korban.kepala sekolah dan guru akan terasa terbebani,demikian pula siswa yang sebenar nya tidak ikut-ikut akan merasa terancam.jumlah sekolah sedemikian banyak,mana kala tidak ada jaminan keselamatan dan ketenangan,maka pihak-pihak yang terkait dengan sekolah akan gelisah dan merasa tertekan,sekolah yang semestinya melahirkan suasana damai,menyenangkan, dan menjadi harapan masa depan,justru menjadi tempat yang menakutkan dan sangat mengawatirkan,sekolah tidak boleh melahirkan suasana seperti itu.Sekolah adalah tempat anak-anak menimba ilmu,berlatih berprilaku luhur ,terpuji,mulia,di tempat ini siswa di ajarkan ilmu pengetahuan dan tata krama pergaulan sehari-hari,ke sekolah bukan  untuk mencari musuh,melainkan justru belajar tentang banyak hal,untuk terkecuali mencari teman,tidak ada satu pun sekolah yang mengajari para siswa nya bermusuhan dan apalagi tawuran antar pelajar.
            Tawuran menurut Murray (Hall & Lindzey,Psikologi kepribadian,1993: 24) didefinisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat,berkelahi,melukai,menyerang,membunuh, atau menghukum orang lain.atau secara singkatnya tawuran adalah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.Jadi dapat disimpulkan tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar atau menempuh jenjang pendidikan.
Menurut Hallahan dan Kauffman (dalam Mohammad Efendi,2006:142)”Sebutan perkelahian prilaku(tunalaras)di dasar kan pada realitanya bahwa penderita kelainan prilaku yang mengalami problema mtrapersonal dan atau mterpersonal secara ekstrem,dalam Undang-Undang Pokok Pendidikan No.12 tahun 1952,anak tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan,tidak memiliki sikap,melakukan pelanggaran terhadap praturan dan Norma-Norma Sosial dengan frekuensi yang cukup besar atau kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok dan orang lain,serta mudah terpengaruh oleh suasana,sehingga membuat kesulitan bagi diri sendiri atau orang lain.
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sudah di anggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia,bahkan ada sebuah pendapat yang meganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja,tawuran antar pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju,para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah dari pada,masuk kelas pada kegiatan belajar mangajar.tawuran merupakan salah satu indikasi anak,mempunyai gangguan prilaku,gangguan prilaku terjadi karena ke tidak mampuan suatu individu dalam bersosialisasi dengan lingkungan sosial tetapi,lebih mengarah atau cendrung pada orang-orang di sekeliling nya.ganguan apapun milik orang lain,tidak pernah diam,mencari perhatian,tidak memperhatikan,mudah terganggu perhatian,sering mengganggu dan sering mengejek orang lain.prilaku yang dilakukan oleh anak yang mengidap gangguan prilaku ini yang menyebab kan tawuran antar pelajar kerap terjadi belakangan ini.tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun temurun terhadap sekolah tersebut,sehingga tidak heran apabila ada yang ber pendapat bahwa tawuran sudah membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu.kerugian yang di sebabkan oleh tawuran tidak hanya menimpa korban dari tawuran saja,tetapi juga mengakibat kan kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut.tentunya kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan.biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran,akibat nya masyarakat menjadi resah terhadap kegiatan pelajar remaja.keresahan ini akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap  generasi muda yang seharus nya menjadi agen perubahan bangsa.

A.Factor-faktor yang Menyebabkan Tawuran Antar  Pelajar
Faktor Internal
Factor internal terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisai diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar nya dan semua pengaruh dari luar.remaja yang melakukan perkelahian biasa nya tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan kompleks,maksut nya dia akan bisa menyesuaikan diri dengan keaneragaman pandangan ,ekonomi,budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam para remaja yang mengalami hal seperti ini akan tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan di timbulkan selain itu,ketidakstabilan emosi para remaja juga akan menimbulkan terjadinya perkelahian.Gangguan prilaku merupakan salah satu penyebab dari dalam diri anak untuk berbuat prilaku anarkis,prilaku yang di tunjukan oleh suatu individu di sebabkan oleh factor internal(dirinya sendiri).faktor psikologis seorang individu sangat berpengaruh pada pembentukan karakteristik seseorang.
Factor Eksternal

Factor eksternal adalah factor yang datang dari luar individu.seperti faktor keluarga adalah tempat di mana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan.jika seorang anak terbiasa meliat kekerasan yang di lakukan di dalam keluarga nya maka setelah dia tumbuh menjadi remaja maka dia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaanyang datang dari keluarganya.selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang di lakukan oleh pelajar.suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia trutama pada masa remaja.
Menurut Hirschi(Mussen dkk.1994:56)berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja di karenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak(Hawari.1997:76)berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja  di karenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak.(Hawari.1997:77).jadi di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan anak nya untuk selalu berprilaku baik.

B.Penyebab Gangguan Prilaku Pada Anak
1.Kondisi atau keadaan fisik
Ada beberapa ahli yang meyakini bahwa disfungsi kelenjar endoktrin dapat berpengaruh terhadap respon emosional seseorang,Gunzburg(B.Simanjutak.1974:98)menyimpulkan bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu penyebab timbulnya kejahatan.jika bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu penyebab timbulnya kejahatan,jika kelenjar endoktrin ini secara terus menerus mengeluarkan hormone maka akan mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seseorang sehingga akan berpengaruh pula terhadap perkembangan wataknya.
Menurut Erikson (Singgih,D.Gunarsa 1985:107)bahwa setiap memasuki fase  perkembangan baruindividu di hadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi.anak biasanya dapat mengatasi krisis emosi ini, jika pada diri nya tumbuh kemampuan baru yang brasal dari adanya proses kematangan yang menyertai perkembangan.
Apabila ego dapat mengatasi krisis ini maka,perkembangan ego yang matang akan terjadi.sehingga individu dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan social atau,masyarakat nya,sebaik nya apabila individu tidak berhasil menyelesaikan masalah tersebut,maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku.

C.Dampak Tawuran Antar Pelajar
1.     Kerugian fisik,pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban,baik itu cidera ringan,cidera berat,bahkan sampai kematian.
2.     Masyarakat sekitar juga merasa sangat di rugikan.contohnya:rusak nya rumah warga ababila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warga.
3. Terganggunya proses belajar mengajar
4. Menurunnya moralitas para pelajar.
5. Hilangnya perasaan peka,toleransi,tenggang rasa,dan saling menghargaai.

D.Peran Pendidik Dalam Tawuran Antar Pelajar
Membuat praturan yang tegas,bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan di keluarkan dari sekolah,jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa  dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindah.setiap pelajar siswa siswi harus di buat takut dengan berbagai hukuman yang akan di terima jika ikut serta dalam aksi tawuran antar pelajar .bagi pelajar yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus di beri sanksi.
Pelajar di berikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akar penyebab tawuran dengan melakukan tindakan–tindakan tanpa kekerasan,jika terjadi suatu hal,selalu berprilakusopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.jika di serang di ajarkan untuk mengalah  dan tidak melakukan serangan balasan,kecuali terpaksa.Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing ,ada yang baik,yang sedang dan ada yang kriminal.dari pada menularkan sifat jahat nya kepada siswa yang lain lebih baik,di identifikasi dari awal dan di lakukan bimbingan budi pekerti moraltingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari siswa tersebut,jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja,sehingga tidak saling kenal  mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya.seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecendrungan untuk terjadi tawuran pelajar.dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berintraksi maka jika terjadi Masalah tidak akan lari ke tawuran antar pelajar.diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru yang bertema tawuran,namun tawuran pelajar yang mendidik,missal tawuran ilmu,tawuran olahraga,tawuran otak,tawuran dakwah,tawuran cinta dan lain sebagainya.

E.Cara Mencegah Terjadinya Tawuran AntarPelajar
1.Bekali Diri dengan Pengetahuan  Agama
Di sekolah kita memang di ajarkan juga pelajaran agama tetapi paling lama dua jam ,seminggu dan juga pelajaran agama di sekolah lebih terfokus ke nilai akhir ketika ujian.mungkin Karena factor inilah (kurang nya kesadaran beragama para siswa)yang membuat para pelajar tidak punya pegangan untuk menahan diri dalam pergaulan antar siswa.
2.Pengawasan Orang Tua
Orang tua harus  menjalin komunikasi yang baik dengan anak,saya yakin sudah cukup untuk membentengi anak dari pengaruh negative lingkungan nya.karena orang tua adalah orang yang utama dalam membimbing anak untuk jadi lebih baik.
3.Mengikuti Kegiatan Tambahan di Sekolah
Mengikuti kegiatan kegiatan luar sekolah saya kira sangat ampuh untuk menyalurkan energi berlebih pada diri siswa,jika boleh kasih saran sama orang tua, masukan anak-anak ke kegiatan luar sekolah seperti bela diri,bukan untuk mengajar mereka berkelahi(walaupun sebenar nya wajib di ajarkan )akan tetapi menurut kepribadian saya (pribadi)semakin pintar seseorang berkelahi ,semakin mereka menjauhi perkelahian tersebut.
Saya belajar bela diri 1 tahun lama nya,tepat nya bela diri Pencak silat persaudaraan setia hati terate.tetapi semakin lama saya belajar,saya semakin aktif dalam pemikiran buat memecahkan masalah agar terhindar dari perkelahian,dan bisa memilah mana perbuatan yang baik atau pun yang merugikan untuk diri kita kususnya.
4.Jangan Mudah Terprovokasi
Teliti,cermati dan gali tiap informasi yang kita dengar dan kita liat,sebelum mengambil tindakan terhadap permasalahan tersebut.
5.Pengawasan Sekolah
Sekolah bisa saja membuat aturan-aturan kusus kepada siswa nya untuk bisa meminimalisir terjadi nya ketegangan siswa antar sekolah ,trutama buat skolah-sekolah yang  jarak nya ber dekatan.
6.Hindari Nongkrong Setelah Pulang Sekolah
Nongkrong habis pulang sekolah pemicu awal terjadinya pertikaian antar sekolah.jika suatu kelompok bertemu dengan kelompok siswa dari sekolah lain nya,rentan sekali menjadi gesekan-gesekan yang bisa memicu tawuran antar pelajar.
7.Jalin Silaturahmi Antar Sekolah
Bisa dengan mengadakan pertandingan olah raga antar sekolah , tetapi perlu menjadi catatan,sangat tidak di anjurkan untuk tidak melakukan pertandingan antar sekolah untuk olahraga yang bersentuhan langsung dengan para pemain nya,seperti sepak bola,karena menurut pengalaman  berawal dari cidera pemain akan bermunculan sifat dendam kepada yang menyederainya.
8.Awasi Kendaraan yang di Bawa Siswa
Pengalaman jika menggunakan kenalpot motor pelajar yang suaranya banyak yang membludak memekakan telinga.jika motor yang kenalpot suara nya yang membludak jika melewati kawasan sekolah lain sering ada yang tersinggung dan dari sana  juga bisa menimbulkan pertingkaian dan perkelahian.

Kesimpulan
1. Tawuran adalah sebagai cara untuk melawan yang di lakukan oleh sekelompok orang dengan sangat kuat berkelahi,melukai,menyerang,membunuh atau  menghukum orang lain.secara singkat nya tawuran adalah tindakan yang di lakukan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain oleh orang yang sedang belajar atau menempuh jenjang pendidkan .
2. Factor yng menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya dengan dari individu siswa itu sendiri,melainkan juga terjadi Karena factor-faktor lain yang datang dari luar individu,di antara nya factor keluarga ,factor sekolah dan factor lingkungan.para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kecendrungan untukmelakukan hal-hal di luar dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.pelajar yang masih berusia remaja memiliki kecendrungan melakukan hal-hal dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.dari sinilah peran orang tua di tuntun untuk mengarahkan dan mengingat kan anak nya jika sang anak tiba-tiba melakukan kesalahan.
3. keteladanan seorang guru juga tidak dapat di lepaskan ,guru sebagai pendidik dapat di jadikan instruktur dalam pendidika kepribadian para siswa agar menjadi insane yang lebih baik,begitu pun untuk mencari teman sepermainan.sang anak harus di berikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik.masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaan nya.






DAFTAR PUSTAKA
Hartono,Agung(2006).Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Rineka Cipta Jakarta.
Pristiwaluyo,T dan M Sodik(2005).Pendidikan Anak Gangguan Emosi.Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Jakarta.
Sunardi.(1995).Ortopedagogik Anak Tunalaras.Surakarta:Depdikbud Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

1 komentar: