Minggu, 29 Desember 2013

Gadget, Penggunaan dan Dampak pada Anak-Anak


Oleh : Mubashiroh
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi muncul berbagai macam jenis dan fitur dari teknologi selalu baru dari hari ke hari. Kebutuhan teknologi merupakan salah satu kebutuhan penting saat ini. Bisa dikatakan demikian karena teknologi sangat dibutuhkan untuk keperluan banyak. Teknologi sangat mudah didapatkan karena harga ada yang murah dan ada juga yang mahal sesuai dengan kantong ekonomi penggunanya. Salah satu bentuk teknologi yang saat ini beredar adalah gadget. Gadget merupakan salah satu bentuk teknologi canggih yang mudah didapatkan. Biasanya gadget mempunyai desain yang minimalis dan praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana. Dan setiap orang biasanya ingin memiliki gadget untuk kebutuhan komunikasi. Penggunaan gadget tidak ada batasan usia. Pengguna gadget dari anak-anak sampai dengan dewasa. Pengguna gadget yang saat ini mudah dijumpai yaitu kalangan anak-anak. Biasanya mereka mendapatkan gadget dari orangtua mereka untuk kemudahan berkomunikasi. Tetapi, anak-anak kadang memanfaatkan gadget untuk bermain. Penggunaan gadget pada anak-anak berdampak positif dan berdampak negatif. Salah satu dampak positif yaitu memudahkan komunikasi antara anak dengan orangtua sedangkan dampak negatif yaitu gadget dimanfaatkan untuk bermain game sehingga anak lupa akan kegiatan belajar di rumah. Sebaiknya orang tua perlu mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan gadget sehingga tidak mengganggu proses belajar dan sosialisasi terhadap lingkungannya. Orangtua perlu memperhatikan dan memberikan beberapa aturan kepada anak tentang penggunaan gadget, supaya penggunaan gadget pada anak bisa maksimal manfaatnya.
Kata kunci : Teknologi, Gadget, Anak-anak, Orangtua, Pengawasan
Pendahuluan
Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin cepat maka jenis teknologi baru muncul lebih banyak. Dan jenis dari teknologi itu sendiri lebih beragam. Teknologi yang beraneka macam jenisnya untuk saat ini mudah didapatkan. Karena harga dari berbagai jenis teknologi ini bervariasi ada yang murah dan ada juga yang mahal. Sesuai dengan kebutuhan ekonomi penggunanya. Dan setiap orang selalu ingin mempunyai teknologi yang semakin canggih. Barang teknologi bukan menjadi barang yang langka untuk ditemukan. Hampir semua aktifitas  yang berhubungan dengan pendidikan, sosial-budaya, olahraga, ekonomi maupun politik selalu memanfaatkan  kecanggihan teknologi untuk mencari informasi dan membantu melaksanakan setiap kegiatan-kegiatannya dalam pemecahan suatu masalah.
          Pengguna teknologi tidak mengenal usia. Pengguna teknologi mulai dari anak –anak, remaja sampai dengan dewasa. Pengguna teknologi tidak dibatasi oleh usia. Dan para pengguna teknologi mulai dari anak-anak hingga dewasa mudah beradaptasi menggunakan teknologi dengan cepat. Pengguna teknologi tidak cepat puas dengan teknologi yang telah ada sekarang. Pengguna teknologi cenderung ingin lebih menguasai jenis-jenis teknologi yang keluar lebih baru. Karena teknologi setiap hari selalu terbaharui. Jadi mereka ingin mempunyai dan berusaha bisa menguasai teknologi yang muncul lebih baru.
          Penggunaan teknologi memberikan efek positif dan efek negatif kepada para penggunanya. Salah satu contoh dampak positif yang didapat salah satunya memberikan kemudahan kepada para pengguna teknologi untuk berkomunikasi tanpa mengeluarkan biaya yang mahal dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi. Berbeda dengan sebelum adanya teknologi untuk berkomunikasi atau memecahkan masalah membutuhkan waktu yang lama. Namun, dengan adanya teknologi komunikasi akan lebih efisien dalam penggunaan waktunya. Tetapi tidak semua penggunaan teknologi berdampak positif, di sisi lain teknologi juga memberikan dampak yang negatif kepada para penggunanya. Salah satu contoh yang konkrit, di era modern ini terkadang manusia lupa akan hakikatnya sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain. Penggunaan teknologi menyebabkan penggunanya lebih bersikap individualis. Bisa dikatakan manusia individualis karena menyebabkan manusia lupa berkomunikasi dan berinteraksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Pengguna teknologi lebih mementingkan menggunakan teknologi yang ada di tangannya daripada menyapa orang di sekitar lingkungannya. Kejadian ini banyak dijumpai di lingkungan masyarakat sekarang.
          Pengguna teknologi yang sering kita jumpai sekarang ini adalah anak-anak. Mereka tampak asik dengan teknologi canggih yang ada di tangan. Anak-anak biasa mendapatkan teknologi canggih dari kedua orangtuanya. Kedua orangtua sengaja memberikan teknologi canggih kepada anaknya. Yang pertama untuk kemudahan komunikasi. Namun anak-anak terkadang salah menggunakan teknologi yang telah diberikan untuknya. Dan anak-anak lebih cepat untuk menguasai teknologi canggih yang mereka miliki. Bahkan, orang tua mereka  belum tentu bisa mengoperasikan gadget yang dimiliki oleh anak-anaknya. Anak-anak lebih cepat dalam menguasai gadget daripada orangtuanya.  Namun, penggunaan gadget di kalangan anak-anak sering berdampak negatif. Karena anak-anak lebih cepat beradaptasi dengan teknologi yang ada. Sehingga anak-anak sering terlena dengan kecanggihan teknologi. Anak-anak yang sering menggunakan teknologi, seringkali lupa dengan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih memilih berhadapan dengan teknologi canggih yang mereka punya dibandingkan dengan bermain bersama teman-teman di taman bermain atau di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Sehingga komunikasi sosial antara anak dengan masyarakat berkurang bahkan semakin luntur.
Perkembangan anak-anak yang individualis ini menyebabkan anak-anak tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sehingga sosialisasi di masyarakat tidak terjalin dengan baik. Padahal proses sosialisasi ini akan berkelanjutan dari anak-anak sampai ke dewasa. Jika anak-anak masih terpaku dengan kecanggihan teknologi, maka anak-anak akan sulit dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya. Dengan ini orang tua harus selalu mengawasi setiap kegiatan anak-anaknya yang sedang bermain gadget.
Teknologi dan Perkembangan Teknologi
Teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktifitas kita dalam menyelesaiakn masalah dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat  dalam suatu tujuan.  Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan teknologi terlihat jelas bahwa sebelum adanya gadget atau teknologi canggih banyak media komunikasi yang ada dan digunakan oleh  masyarakat. Media komunikasi itu seperti media cetak, radio, film, televisi, komputer, sistem TV kabel, satelit dan sebagainya, dan telah diadopsi dan masuk ke seluruh penjuru dunia. Perkembangan peralatan komunikasi telah ada sejak jaman prasejarah dengan menggambar di gua-gua sekitar 22.000 tahun sebelum masehi. Datangnya teknologi komunikasi baru, ditandai dengan meningkatnya jumlah dan berbagai macam teknologi yang berbasis pada teknologi elektronika. Dan yang lebih penting adalah alam bagaimana media baru tersebut berfungsi, terjadi pertukaran informasi. Alam interaktif mungkin dibuat oleh elemen komputer yang terhubung menjadi jaringan dan didukung peralatan seperti satelit (Noegroho, Agoeng : 2010)
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat teknologi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dimiliki oleh manusia untuk membantu penyelesaian suatu masalah yang dihadapi. Salah satu perkembangan teknologi yang saat ini muncul yaitu teknologi berbentuk gadget. Perkembangan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai kepraktisan mulai memunculkan gadget. Istilah gadget makin dikenal seiring dengan perkembangan gaya hidup yang trendi, praktis dan canggih serta perkembangan teknologi. Gadget adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna pada umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget merupakan perangkat teknologi dengan desain yang pintar. Istilah gadget yang berarti perangkat yang praktis memang cocok untuk saat ini sejak diperkenalkannya produk-produk yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Bahkan gadget saat ini terus dikembangkan menjadi salah satu fasilitas komunikasi yang dikemas dalam ukuran yang semakin kecil. Supaya lebih mudah dibawa, ringan dan tidak membutuhkan banyak tempat.
Hadirnya perangkat gadget ini tentunya menjadi salah satu penghilang rasa penat untuk penggunanya. Karena gadget berisi media yang berbentuk audio maupun visual. Semua itu terwujud berkat perkembangan teknologi yang sedemikian pesat. Sehingga konsep masa depan cenderung dibuat sepraktis mungkin agar para pengguna gadget dapat mengaplikasikannya walau dalam kondisi mobilitas tinggi. Contoh-contoh dari gadget di antaranya telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet).

Gadget dan Penggunaan pada Anak-Anak

Gadget merupakan salah satu bentuk alat komunikasi yang diberikan orangtua kepada anak-anaknya. Alasan awal orangtua mengenalkan gadget kepada anak supaya komunikasi orangtua dengan anak lebih mudah. Orangtua memberikan pilihan bentuk atau model gadget disesuaikan dengan keinginan anak. Supaya anak lebih rajin dan semangat untuk proses belajarnya. Biasanya orangtua tidak segan memberikan gadget yang lebih canggih terhadap anaknya daripada yang mereka miliki. Hal ini terjadi supaya anak lebih maju dalam pemikiran dan lebih canggih dalam penggunaan teknologi atau gadget. Niat orangtua memberikan gadget memang sesuai untuk kebutuhan berkomunikasi. Awalnya penggunaan pertama hanya diisi dengan fitur audio seperti musik supaya anak tidak jenuh dan menjadi media hiburan untuk anak-anaknya. Pertama mempunyai gadget anak biasanya cenderumg menurut terhadap apa yang diajarkan orangtua. Namun lama kelamaan anak-anak biasanya bosan dengan konten atau fitur yang ada. Serta anak-anak luput dari pengawasan orangtua. Dan anak-anak itu memanfaatkan gadget untuk kepentingan bermain game yang asik daripada komunikasi. Sehingga anak-anak menjadi terlena dengan gadget dan tidak peduli lagi dengan lingkungannya. Hal ini sangat ironis karena dunia anak sekarang lebih individualis daripada dunia anak-anak sebelum mereka mengenal gadget.
Disinilah terlihat letak kecanggihan teknologi itu. Banyak anak-anak lebih asik dengan gadget daripada mendengarkan perintah orangtua. Bahkan seringkali ada yang marah jika diperintah oleh orangtua. Itulah salah satu bentuk kecanduan anak-anak terhadap gadget yang dimiliki. Lebih mementingkan benda mati daripada dunia nyatanya. Kadang anak disuruh makan, diminta untuk mandi, tidur dan lainnya tidak mau. Anak-anak mementingkan bermain gadget daripada melakukan rutinitas yang mesti dilakukan setiap hari. Lebih parahnya lagi jika sudah asik dengan gadget yang ada di tangan, anak-anak sering tidak menengok kanan kiri atau memperdulikan siapa orang yang ada di sekitarnya. Bahkan untuk menyapa orang yang lebih tua saja enggan. Itu akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Akibatnya dari tujuan semula orangtua memberikan gadget yang paling canggih dan paling baru untuk berkomunikasi beralih menjadi kecanduan mainan yang berefek pada banyak hal. Misalnya masalah sosial, psikologis, egois, dan beberapa dampak lain. Bagi orangtua yang acuh atas perkembangan anak-anaknya, mereka suatu saat akan terkejut jika anak kecanduan dan susah untuk berkomunikasi.
Harusnya penggunaan gadget harus dikembalikan pada fungsi awalnya, yaitu sebagai alat untuk komunikasi sekaligus sebagai sarana belajar anak supaya mengetahui tentang dunia pembelajaran apada anak-anak. Harusnya dengan penggunaan gadget yang canggih anak-anak bisa menjadi lebih kreatif. Karena konten dalam gadget lengkap dengan media audio dan media visual. Dengan adanya media visual dan audio maka anak-anak bisa berimajinasi dan biasanya lebih tertarik. Misalnya anak browsing buku bacaan yang diinginkan dan anntinya anak-anak ingin mengetahui nbanyak tentang buku bacaan yang ada. Dan ini bisa menarik minat baca anak-anak. Namun praktiknya tidak demikian. Kebanyakan anak-anak tidak ingin lebih tahu tetpi malah menjadi malas untuk membaca.
Disini peran orangtua terhadap anak-anaknya harus selalu dilakukan. Jangan sampai orangtua mengandalkan gadget untuk menemani anak, dan orangtua membiarkan anak lebih mementingkan gadget supaya tidak merepotkan orangtua. Dengan cara mengontrol setiap konten yang ada di gadget anak-anaknya. Orangtua harus bisa mengajak diskusi dalam arti adanya tanyajawab mengenai isi dari semua gadget yang dimiliki anak-anaknya. Ini artinya waktu bermain adalah waktu yang bermanfaat. Anak bisa belajar lewat waktu bermain. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang dewasa, mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.

Penggunaan Gadget dan Dampak terhadap Anak-anak
Penggunaan gadget memberikan dampak kepada penggunanya. Kemudahan dalam bidang teknologi membuat pengguna mempunyai pendapat yang berbeda dalam konteks akibat setelah menerima teknologi tersebut. Ada dampak positif (meningkatkan semangat belajar anak) tetapi juga ada dampak negatifnya (berdampak pada kemalasan, karena anak-anak lebih mementingkan gadgetnya daripada pembelajarannya). Itulah beberapa dampak yang disebabkan penggunaan gadget pada anak-anak.
Pertama dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin hari semakin cepat membuat anak mendapat kemudahan terhadap informasi serta kemudahan dalam menjalin komunikasi dengan orangtua, teman, sanak saudara dengan jarak yang jauh. Dan dengan gadget anak-anak mudah berkomunikasi dengan orang banyak tanpa membutuhkan biaya yang banyak. Misalnya melalui jejaring sosial anak-anak dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai belahan di dunia.
Kedua dengan kemajuan teknologi yang dimiliki, anak-anak menemukan permainan-permainan yang kreatif dan menantang. Anak-anak akan asik dengan permainan ynag ada dan keingintahuannya akan menjadi lebih serta ingin terus mencoba dengan permainan-permainan baru yang sejenisnya. Hal ini bisa menguntungkan terhadap kreatifitas anak. Karena anak-anak akan berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada di permainan dalam gadgetnya. Tetapi ketika belajar, anak tidak mau mencari data. Anak-anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya.
Ketiga malas menulis dan membaca. Tidak semua penggunaan gadget berdampak positif. Penggunaan gadget yang berlebihan membuat anak-anak menjadi malas menulis dan membaca. Karena dengan penggunaan gadget anak-anak lebih tergoda dengan  variasi warna yang ada pada tampilan gadget. Sedangkan dalam buku bacaan hanya monoton satu warna. Media visual ini yang menyebabkan anak-anak malas untuk membaca. Dengan menggunakan gadget anak-anak akan lebih senang daripada dengan menulis di buku tulis. Menghemat waktu. Misal jika terjadi kesalahan dalam penulisan menggunakan gadget tinggal menekan tombol hapus akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan dengan menulis jika ada kesalahan harus mencari penghapus dan kemudian menulis lagi. Efisien waktu membuat anak malas untuk menulis.
Keempat penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak-anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Lebih ironisnya lagi tidak bisa menghormati orang yang lebih tua. Anak-anak selalu ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat tanpa melihat prosesnya. Padahal prosedur untuk mendapatkan harus antri. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui gadget.
Pengawasan Orangtua dalam Penggunaan Gadget
Menimbang untung ruginya mengenalkan gadget pada anak, pada akhirnya memang sangat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain gadget. Karena itu, kepada semua orangtua perlu diingatkan peran penting mereka dalam pemanfaatan gadget pada anak. Orangtua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada anak-anknya dalam menggunakan gadget. Untuk bisa memanfaatkan gadget dengan efektif, harusnya sebagai orangtua bisa mamahami dan menjelaskan mengenai konten yang ada pada gadget. Tanpa adanya pendampingan dari orangtua, penggunaan gadget tidak akan berfokus pada apa yang diajarkan orangtua. Biasanya justru akan melenceng dari apa yang orangtua ajarkan.
Pertama berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan gadget untuk belajar dan berinteraksi sejak dini. Karena penggunaan gadget pada saat ini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian sudah jelas bahwa gadget mempunyai efek-efek tertentu terhadap penggunanya. Termasuk efek fisik pada seseorang. Kemudian sudah jelas manfaat dan tujuan dalam penggunaan gadget yaitu memberikan arahan kepada anak bagaimana menggunakan gadget dengan benar. Entah posisi duduk dan  dengan cara memperhatikan letak cahaya dan jarak pandang mata dengan gadget. Karena jarak pandang yang terlalu dekat akan mengganggu penglihatan anak.
Kedua, pilihlah software yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Orangtua yang membekali anak-anaknya gadget, sebaiknya menyaring software yang terdapat di dalam perangkat. Sesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Semua permainan, sosial media, video itu semua harus melewati pengawasan orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi atau mudah didapatkan pada konten tersebut di atas. Kemudian berikan penjelasan secara bijak setiap fungsi dari konten yang ada pada gadget. Anak-anak akan bisa menerima penjelasan sebelum mereka asik dengan gadgetnya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan gadget kita bisa berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga, ataupun dengan warga sekitar lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa menggunakan sosial media yang selama ini digunakan. Orangtua harus memberikan secara jelas dan rinci tentang penggunaan setiap software. Orangtua harus lebih tau tentang semua konten yang ada pada gadget anak-anaknya.
Ketiga, tempatkan gadget di ruang umum . Kadang orangtua merasa bangga dengan dapat meletakkan gadget dalam kamar anak mereka. Hal ini sebenarnya membahayakan karena orangtua susah memantau kegiatan anaknya dalam menggunakan gadget. Orangtua sebaiknya menempatkan gadget tidak secara khusus bagi anaknya. Sangat disarankan untuk menempatkan gadget; komputer, laptop, tablet, bahkan ponsel pintar di area yang mudah diakses dan diawasi. Dengan menempatkan gadget bagi anak di area umum di dalam rumah, maka pengawasan bisa dilakukan oleh orangtua dengan optimal. Karena dengan penempatan di ruang umum keamanan anak-anak saat dekat dengan sumber listrik bisa terpantau. Pilihkan kursi atau meja yang nyaman untuk bermain gadget, karena kebiasaan bermain gadget dengan posisi tidur tidak baik untuk kesehatan mata.
Keempat mengatur durasi penggunaan gadget (Kusuma, Yuliandi dan D. Ardhy Artanto : 2011) . Jangan biarkan anak-anak asik dengan gadget.  Semua sarana ini memang mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu. Untuk itu orangtua harus bisa menegaskan batas waktu penggunaan gadget pada anak-anaknya. Kemudian orangtua selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya. Saat gadget digunakan sebagai tugas orangtua adalah membangun komunikasi secara interaktif. Sehingga suasana yang terbangun bisa hangat antara orangtua, anak, serta gadget itu sendiri. Jangan sampai sebaliknya, orangtua terbebas dari tugas mendampingi anak-anak, sebab anak telah 'diasuh' oleh gadget, dan orangtua pun asik 'bercengkerama' dengan gadget-nya. Kemudian orangtua memberikan contoh penggunaan gadget secara positif. Karena setiap anak yang hingga kini mahir menggunakan gadget, pada awalnya mencontoh pada orangtua. Untuk itu, orangtua bisa memberikan contoh yang baik dalam menggunakan gadget sejak awal.
Kelima bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri. Kadang anak ingin menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani berkomunikasi dengan orangtua. Disini orangtua harus selalu mengajak diskusi bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa menampilkan atau berkreasi dengan ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut terhadap Tuhan sehingga jika tidak ada orangtua, dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat anak membuat keputusan sendiri tanpa berfikir yang tidak baik.
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Begitu banyak kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan dalam penggunaan teknologi. Saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan sangat real tanpa terhambat ruang dan waktu. Teknologi seperti gadget saat ini semkain canggih, tidak hanya dalam mengirim suara, untuk mengirim gambar lebih mudah tanpa mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Pengguna teknologi tidak dibatasi usia.
Kini kehidupan sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu di luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk memuaskan hasrat bermain mereka. Sebaiknya orang tua mengawasi ketika anak-anaknya bermain gadget agar mereka tidak terlalu tergantung dengan gadget dan tidak melupakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Menjadi orangtua dari anak-anak yang hidup di era globalisasi informasi seperti sekarang ini memang tidaklah mudah. Tidak saja dibutuhkan keteguhan, kecakapan, kesabaran dan kearifan dalam bersikap, tetapi juga dalam bertindak. Apalagi dalam zaman sekarang yang serba membutuhkan barang teknologi untuk melakukan kegiatan apapun. Ini menyebabkan peran orangtua penting terhadap perkembangan anak-anaknya yang semakin canggih dengan gadget yang mereka punya.
Gadget memang dibutuhkan untuk sarana komunikasi terhadap segalanya, tetapi pengawasan serta bimbingan orangtua terhadap anak harus selalu dilakukan. Karena jika orangtua terlena dengan anak yang bisa bermain gadget lama-lama anak hanya bisa bermain gadget dan tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya orangtua mengenalkan gadget pada anak dan juga mengenalkan budaya atau tradisi dalam arti cara menghormati dan sopan santun dalam bermasyarakat. Sehingga peran anak di masa yang akan datang menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka
Noegroho, Agoeng. (2010). Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kusuma, Yuliandi dan D. Ardhy Artanto. (2011). Internet untuk Anak Tercinta. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

2 komentar:

  1. Assalamualaikum... postingan yang bermanfaat dan bagus. Iya, sekarang anak kecil sudah dimanjakan dengan gadget

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum... postingan yang bermanfaat dan bagus. Iya, sekarang anak kecil sudah dimanjakan dengan gadget

    BalasHapus