Jumat, 27 Desember 2013

Problematika Penyebab Melemahnya Kondisi Ekonomi Indonesia


Oleh Alimi
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
alimifoomie@gmail.com

Abstrak
Kondisi ekonomi Indonesia yang semakin melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam pelaksanaannya seharusnya Indonesia mampu untuk menjadi macan perekonomian dunia dengan berbagai sumber daya yang memadai, namun karena ketidakseimbangan sumber daya alam dengan sumber daya manusia yang di miliki, membuat keduanya tidak bisa berjalan secara sinergis. Hal ini menjadi suatu ironi ketika berbagai kemajuan di segala bidang kehidupan yang mampu untuk menunjang kinerja manusia dalam berbagai aspek sehingga mampu untuk berbuat atau menghasilkan suatu inovasi yang lebih baik. Dunia perekonomian kita yang di dominasi para penguasa modal menimbulkan adanya monopoli pasar yang menyebabkan persaingan secara tidak sehat dan ketidakteraturan arus perekonomian, sehingga peran pemerintah sebagai pemegang kendali utama perekonomian Indonesia bisa di katakan belumlah terlalu efektif  dan efisien bagi para pengusaha dan konsumen di Indonesia. Kebijakan yang kontroversial sering di ambil pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian yang sifatnya sementara, hal ini termasuk salah satu penyebab utama ketidakstabilan ekonomi di Indonesia di samping faktor-faktor yang lain. Beberepa masalah pokok perekonomian di Indonesia yaitu pengangguran, inflasi, kependudukan, jiwa konsumtif atau konsumerisme. Contoh tersebut adalah sebagian kecil dari berbagai masalah yang lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar tercipta suatu iklim atau kondisi ekonomi yang menyokong kehidupan rakyat menuju kesejahteraan yang di harapkan.
Kata kunci: Perekonomian, sumber daya, dominasi, efektif dan efisien.
Pendahuluan
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba manyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui pemanfaatan segala sumber daya ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip dan teori tertentu dalam suatu ekonomi yang di anggap efektif dan efisien (Abraham Maslow). Dari pendapat itulah saya mencoba membahas masalah perekonomian di indonesia yang terfokus pada (1) faktor-faktor yang menjadi penyebab, (2) jalan keluar atau solusi yang di berikan dan (3) peran serta pemerintah juga masyarakat dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Secara umum kondisi inilah yang sedang di hadapi oleh bangsa kita dan kebaradaan para ekonom-ekonom kritis selalu menyoroti setiap perkembangan dan kondisi perekonomian. Pemerintah di tuntut untuk memakmurkan warga masyarakat dengan menimbulkan suatu iklim usaha ataupun industri-industri padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja jauh lebih banyak sehingga timbul suatu pemerataan. Persaingan dalam hal ketenagakerjaan inilah yang menyebabkan berbagai masalah ekonomi di Indonesia, hasrat untuk selalu menjadi yang terbaik dan menguasai sektor perekonomian selalu membayangi setiap pemikiran para pengusaha-pengusaha demi kepentingan pribadi dan perusahaannya. Pondasi yang kuat dalam perekonomian suatu negara akan membuat suatu negara tidak mudah goyah oleh pengaruh perekonomian luar negeri.
     Setiap negara mempunyai kebijakan ekonominya masing-masing tak terkecuali indonesia yang merupakan negara berkembang dengan dukungan sektor ekonomi yang kemajuannya amat pesat, namun di sini saya akan mencoba menguraikan mengapa akhir-akhir ini perekonomian kita semakin melemah dan faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab utama ketidakstabilan perekonomian Indonesia sehingga terjadi berbagai permasalahan ekonomi, seperti harga-harga bahan kebutuhan pokok yang semakin meningkat, kegiatan ekspor dan impor yang tidak terkendali, membludaknya produk asing yang menyebabkan produsen dalam negeri menjadi gulung tikar. Secara umum permasalahan tersebut sangatlah mendasar dalam berbagai negara namun bagi negara Indonesia yang dulu disebut sebagai macan perekonomian Asia hal ini tentulah menjadi suatu indikasi kemunduran perekonomian nasional yang harus segera di cari jalan keluarnya bersama.
     Kemampuan suatu negara dalam penyelenggaran dan pengawasan sektor ekonominya memang berbeda-beda tergantung keperluan negara tersebut, ada beberapa organisasi dalam bidang ekonomi dengan tujuan menjalin kerjasama demi kemakmuran negara anggota seperti APEC yang turut serta membantu bidang perekonomian negara-negara yang tergabung dalam negara penghasil minyak dunia dan Indonesia termasuk di dalamnya. Ada juga OECD (Organisation for Economic and Development) yaitu organisasi internasional dengan tiga puluh negara anggota yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas (lihat di id.wikipedia.org, 2013) Kondisi ini menguntungkan banyak pihak karena adanya kesepakatan bersama dalam pembuatan kebijakan ekonomi, yang selanjutnya akan di terapkan di masing-masing negara anggota.
MASALAH-MASALAH MELEMAHNYA PEREKONOMIAN INDONESIA
PENGANGGURAN
Masalah pengangguran ini sangatlah serius karena menurut data yang saya peroleh tingkat pengagguran di Indonesia pada bulan februari telah mencapai angka 5,92 % (lihat pada http://www.bps.go.id, 2013). Terpusatnya kegiatan perekonomian di negara kita yaitu di ibu kota membuat sirkulasi uang sebagian besar terdapat dan tumbuh di sana.
Sehingga masyarakat beranggapan bahwa bekerja disana sangat menjanjikan dan jauh lebih baik tanpa mempertimbangkan aspek keahlian dan keterampilan, modal yang di miliki, serta kesiapan secara psikologi terjun ke dalam dunia usaha. Dari tahun ke tahun angka ketergantungan antara penduduk usia produktif atau angkatan kerja dengan penduduk bukan angkatan kerja semakin tinggi, hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah sosial seperti kriminalitas dan kejahatan lainnya.
 Macam-macam pengangguran: a) Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih lebih baik menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik,yang memberikan kesejahteraan lebih dan tingkat upah yang lebih tinggi, b) Pengangguran Struktural yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang di berhentikan dari pekerjaannya (PHK) karena adanya masalah keungan atau perusahaan yang sedang mengalami kemunduran sehingga terpaksa mengurangi jumlah tenaga kerja yang di miliki,  , c) Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan pemakaian  sumber daya manusia menjadi teknologi, karena keterbatasan tenaga manusia juga ketidakmampuan manusia menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar atau banyak sedangkan teknologi atau mesin lebih bisa di andalkan karena mampu menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar dalam waktu yang lebih singkat serta lebih efektif dan efisien, d) Pengangguran siklikal yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya pemutusan hubungan kerja hal ini akibat adanya resesi ekonomi pada suatu negara, pengangguran ini hampir mirip dengan pengangguran struktural namun cakupannya lebih luas, e) Pengangguran Musiman yaitu pengangguran yang di pengaruhi oleh musim. Biasanya terjadi dalam bidang pertanian karena adanya musim tanam tertentu.
Beberapa langkah juga solusi yang pernah di tempuh pemerintah dalam hal mengatasi permasalahan pengangguran di indonesia diantaranya: a) Pertama adalah mengatasi masalah kependudukan, karena tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang sudah melebihi dari prediksi BKKBN dalam programnya yaitu KB (Keluarga Berencana), pertumbuhan ini mengakibtkan kurang meratanya tingkat pendapatan, pembangunan juga ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Perlu adanya kontrol dalam menangani masalah tersebut sehingga tidak akan terjadi ledakan penduduk yang bisa menambah berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. b) Alokasi APBN dan APBD yang tepat sasaran, diharapkan dengan alokasi yang tepat sasaran segala macam pembiayaan dalam pengeluaran dan pemasukan bisa di atasi. Anggaran tersebut bisa digunakan secara efektif guna membuka lapangan kerja baru, pendidikan keterampilan, juga seminar-seminar atau penyuluhan mengenai berwiraswasta hingga masyarakat mampu untuk mengembangkan usaha sendiri, c) Pendidikan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, sehingga tenaga kerja tidak terkonsentrasi pada satu tempat dan di upayakan menimbulkan suatu daerah industri baru untuk menyokong perekonomian di seluruh indonesia. Hal ini akan membuat pemerataan di berbagai daerah dalam tujuannya membuat pusat-pusat perekonomian (lihat pada www.bimbingan.org, 2013)
INFLASI
Secara umum Inflasi di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara kontinu atau terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,diantaranya konsumsi masyarakat yang meningkat,berlebihnya tingkat likuiditas di pasar yang memicu spekulasi dan termasuk juga akibat ketidaklancaran distribusi barang ke setiap daerah yang menjadi area pemasaran (lihat pada id.wikipedia.org/wiki/Inflasi, 2013).
     Pengertian Inflasi menurut sebab-sebab kemunculannya,yaitu: a) Inflasi karena naiknya permintaan yaitu inflasi yang terjadi karena adanya gejala naiknya permintaan secara umum, sehingga sesuai dengan hukum permintaan maka hargapun secara umum akan cenderung naik, b) Inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi, hal ini terjadi karena naiknya harga lebih tinggi dibanding biaya produksi, seperti naiknya upah tenaga kerja, naiknya harga bahan baku dan penolong, juga sejenisnya. Jika ini yang terjadi akibatnya adalah lebih buruk dari inflasi yang biasa disebabkan karena naiknya permintaan masyarakat (lihat pada http://tarunoku.wordpress.com, 2013).
     Dari asalnya Inflasi dapat dibedakan menjadi: a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri yaitu inflasi yang terjadi dikarenakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam negeri, seperti halnya peredaran uang di dalam negeri yang terlalu banyak. Peredaran uang yang terlalu banyak akan menyebabkan kepercayaan masyarakat kepada uang menjadi berkurang karena mendapatkan uang relatif mudah, dengan kata lain jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sehingga jika hasil produksi tidak meningkat maka orang lebih menghargai barang dari pada uang, sehingga kalau barang tersebut dijual, tentulah dengan harga yang tinggi. Jika semua komoditi mengalami demikian, maka muncul lah inflasi b) Inflasi yang berasal dari luar negeri yaitu terjadi karena adanya sistem impor barang yang memiliki harga tinggi sehinga ketika barang atau produk tersebut di pasarkan ke dalam masyarakat akan menimbulkan gejolak ekonomi yang menyebabkan nilai tukar uang dalam negeri menjadi turun.
Ketika semua elemen perekonomian terjadi ketimpangan apalagi  di tambah dengan menurunnya tingkat produksi dalam berbagai kebutuhan maka ketidakstabilan ekonomi dalam negeri akan semakin parah, proses untuk mengembalikannya seperti ke keadaan semula tidaklah semudah yang di bayangkan, perlu adanya kerjasama antara semua pihak dalam mencari solusi yang tepat dan kemampuan untuk menentukan kebijakan yang tepat menjadi peran yang sentral untuk dilakukan. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan demi terciptanya suasana perekonomian yang kondusif juga terkontrol merupakan kewajiban semua pihak yang terlibat.
 Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah Inflasi adalah: a) Peningkatan mutu dan standar produk yang di produksi, dengan demikian produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk luar negeri, kualitas yang terjaga serta kepuasan konsumen bisa menjadi nilai plus bagi produk dalam negeri, perputaran uang pun akan terjadi di dalam negeri dan hal ini bisa menekan angka impor barang dari luar negeri serta peningkatan devisa atau cadangan kas negara untuk digunakan keperluan belanja negara lainnya. Dengan kata lain kesejahteraan akan meningkat dan perekonomian negara lebih aman dari gangguan resesi ekonomi dunia, b) Kontrol penuh terhadap sistem perekonomian, peran pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi sangatlah penting, ketika terjadi suatu pergolakan yang menimbulkan kekacauan wewenang pemerintah dalam mengatur lalu lintas perekonomian harus berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Kondisi yang kondusif sangat memungkinkan terjadinya perkembangan ekonomi ke arah yang lebih maju, c) Bersinergi dalam pembangunan dan pengawasan ekonomi , adanya penyatuan setiap elemen-elemen perekonomian dapat membuat segala tantangan baik dari luar maupun dari dalam negeri mampu untuk di lewati secara tepat, karena penting dalam hal penciptaan suatu sistem ekonomi setiap elemen ikut terlibat di dalamnya sehingga semua aspek perekonomian dapat andil besar dalam perkembangan dan pengawasan ekonomi indonesia.
KEPENDUDUKAN
Indonesia menempati posisi 4 dunia dalam hal jumlah penduduk setelah China, India dan Amerika serikat masalah kependudukan di Indonesia sudah menjadi masalah yang begitu kompleks, dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan jumlah penduduk namun tidak di imbangi dengan pemerataan pendapatan dan ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan yang memadai. Sejatinya ketika pemerintah mengadakan kegiatan semacam bedol desa, transmigrasi. Setiap warga harus mampu memanfaatkannya secara maksimal dalam rangka peningkatan perekonomian keluarganya juga sekaligus upaya dukungan terhadap segala bentuk kebijakan dari pemerintah. Tidak di pungkiri bahwa masalah kependudukan di Indonesia berpusat hanya pada pulau jawa sehingga pertumbuhan ekonomi pun ikut terpusat, sebagai contoh ibu kota Jakarta yang sudah penuh sesak dengan para pencari kerja dari seluruh indonesia padahal di Indonesia telah terdapat berbagai kota sebagai kawasan industri yang tujuannya untuk menopang perekonomian masing-masing daerah sehingga tidak perlu jauh-jauh datang ke Ibu kota Jakarta. Namun dalam praktiknya perencanaan ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, Jakarta masih menjadi tujuan utama para pencari kerja yang mengadu nasib tanpa bekal keahlian dan keterampilan khusus, sungguh suatu ironi dimana negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah masyarakatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kesejahteraan, sangat berbanding terbalik dengan kondisi yang ada (lihat pada hamimincore.blogdetik.com, 2013).
Sebenarnya banyak yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah kependudukan ini seperti keluarga berencana (KB), penyuluhan-penyuluhan tentang masa pernikahan dan kehamilan yang tepat. Namun semua itu perlu adanya dukungan dari semua pihak untuk lebih bisa menekan angka ledakan jumlah penduduk agar lebih bisa terkontrol juga bisa menjadi sumber kebijakan yang tepat sasaran dari pemerintah. Warga masyarakat yang masih menganut kebiasaan atau adat tempo dulu bahwa banyak anak banyak rejeki harus mulai di kikis sedikit demi sedikit, karena tentunya itu bukanlah hal yang bijaksana mengingat status perekonomian dan beban hidup yang harus di tanggung dengan mempunyai anak yang banyak jauh lebih besar. Segala pandangan seperti itu harus mulai di hilangkan demi terciptanya kesejahteraan secara menyeluruh juga pemerataan dalam hal pendapatan dan pembangunan infrastruktur serta fasilitas-fasilitas pendukung kemajuan pembangunan dalam bidang perekonomian.
JIWA KONSUMERISME ATAU KONSUMTIF
Jiwa konsumerisme lebih di pengaruhi oleh faktor kebiasaan dan budaya masyarakat itu sendiri, apapun yang mereka mau asalkan itu sesuai dengan kehendak dan anggaran biaya yang dimiliki pastilah akan di beli.  Mobilitas vertikal kelas menengah ini merangkak tanpa pijakan nilai dan etos hidup yang mencerahkan (lihat pada http://regional.kompas.com, 2011) budaya masyarakat yang seperti ini lah yang menjadikan mudahnya suatu produk menjadi tranding pada saat tertentu sehingga pemakainya bisa berjuta-juta orang. Ditambah dengan akan di terbitkannya sistem perekonomian pasar bebas untuk kawasan Asia sehingga suatu produk dari berbagai negara bebas keluar masuk ke negara lain. Hal ini tentunya menimbulkan persaingan pasar industri dan persaingan kualitas serta daya tarik yang di berikan oleh suatu produk untuk memikat para penggunanya. Jiwa konsumtif juga menjadi saran empuk para pelaku usaha yang jeli melihat kesempatan ataupun peluang dalam pemasaran produknya.
Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang ataupun masyarakat memiliki jiwa konsumtif atau konsumerisme yaitu: a) Tingkat pendapatan seseorang, ketika seseorang yang sudah mempunyai kemampuan secara finansial dan sangat tercukupi semua kebutuhannya dia akan selalu mencari kepuasan batiniyah dengan selalu mencari yang lebih dari yang sekarang dia miliki, karena dia selalu marasa kurang. b) Budaya pemakai bukan penghasil atau pembuat, masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan sesuatu yang dianggap up to date daripada menghasilkan sesuatu karya yang bermanfaat bagi kehidupan, tingkah polah pengguna sangat erat dengan masyarakat Indonesia sehingga tidak khayal jika Indonesia merupakan komoditi pasar paling utama di kawasan Asia Tenggara, juga sangat mudahnya birokrasi masuknya suatu produk luar melalui black market dengan kualitas yang sepadan. c) Beragamnya pilihan produk dan penciptaannya yang menarik konsumen, ketertarikan ini menimbulkan perasaan ingin selalu memiliki sehingga menjadi suatu hobi atau kecanduan akan salah satu produk yang mengakibatkan pola ekonominya menjadi penikmat yang tidak rasional (lihat pada ipsb.wordpress.com, 2012)
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pola hidup konsumtif atau konsumerisme ini adalah dengan: a) Penghematan dalam segala bentuk pengeluaran yang sifatanya konsumtif, hal ini mampu memberi efek betapa pentingnya hidup untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus terlilit hasrat untuk konsumtif. Pada dasarnya manusia diciptakan mempunyai sifat selalu merasa kurang namun dengan mempunyai kendali atas diri sendiri dan dengan mengembangkan sikap bersyukur semua akan teratasi, b) Membudayakan masyarakat untuk selalu berkarya inovasi dan bertindak inovatif, keterampilan dan kemampuan yang di miliki masyarakat yang sifatnya menghasilkan harus lah di kembangkan demi terciptanya peningkatan kesejahteraan, ketika masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri sesuai dengan yang di harapkan masyarakat mereka akan selalu tersibukkan dengan kegiatan menciptakan bukan menggunakan. Dengan dukungan dari pemerintah baik materi maupun non materi akan sangat meningkatkan produktivitas masyarakatnya dan timbul pula sikap kepedulian antara pemerintah dengan masyarakatnya dalam usaha perluasan kesempatan kerja dan penyerapan sumber tenaga kerja secara menyeluruh. Kesempatan seperti inilah yang menjadi tonggak diamana suatu negara akan masuk ke tahap lepas landas menuju negara dengan tingkat perekonomian yang maju, c) Memprioritaskan kebutuhan yang sifatnya penting dan mendesak, alokasi anggaran belanja secara tepat dan efisien merupakan suatu penghematan yang sifatnya tanpa di sadari namun mempunyai imbas sangat besar. Ketika seseorang sudah mampu mengalokasikan uang yang di milikinya untuk kebutuhan yang lebih penting, dia sudah masuk ke tahap melek ekonomi, kemampuan inilah yang perlu dilakukan agar semua elemen perekonomian mampu mengatasi setiap problematika ekonomi, karena dunia ekonomi yang sifatnya kontemporer atau semantara dapat berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan penawaran saat itu, sehingga para pelaku ekonomi baik produsen juga konsumen harus mampu menyesuaikan diri.
Kesadaran itulah yang diharapkan mampu menopang perekonomian Indonesia jauh lebih baik dengan dasar atau landasan yang kuat sehingga dari hasil dalam negeripun rakyat sudah bisa merasakan kesejahteraan dalam berbagai aspek. Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dan alat-alat atau sumber pemenuhan kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas namun di hadapkan pada kebutuhan manusia yang jumlahya tidak terbatas, sehingga keduanya harus berjalan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan dalam proses realisasinya.
KORUPSI
Korupsi bisa diartikan sebagai berikut: Korupsi adalah sebuah perbuatan seseorang  atau sekelompok orang karena jabatan atau kewenangannya mengeruk keuntungan materi untuk keperluan pribadi atau kelompoknya dari materi yang seharusnya untuk kebutuhan rakyat atau Negara (lihat pada http://pustakasekolah.com,2012). Permasalahan korupsi sudah sangat mendarah daging di dalam birokrasi hingga bidang perekonomian bangsa kita. Para oknum-oknum dari tingkat atas sampai bawah sudah terjerat dalam kejahatan berat ini, tentu saja banyak pihak yang dirugikan dengan tindakan ini namun karena lemahnya hukuman dan kurang ketegasan aparat yang berwenang membuat penyakit masyarakat ini masih merajalela, Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukanlah merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu  menempati posisi paling rendah. Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong dalam hal pemberantasan dan perlawanan pada hal tersebut. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang mengingat peringkat perbandingan korupsi antar negara yang masih rendah.
Beberapa contoh kasus permasalahan ekonomi yang pernah melanda Indonesia: a) Kasus SKK Migas yang menyeret Rudi Rubiandini sebagai tokoh utama, b) Buruh di berbagai daerah yang menuntut kenaikan UMP 2014 untuk peningkatan kesejahteraan juga jaminan sosial para buruh juga permasalahan tentang tidak tepat sasarannya alokasi dana dari pemerintah yang membuat kondisi ekonomi semakin memburuk. c) Nilai tukar rupiah yang sangat lemah (lihat pada kompas.com, 2013)
INDIKATOR KETERPURUKAN PEREKONOMIAN  INDONESIA
Ketergantungan teknologi sebagai pelaku utama proses produksi, penggunaan teknologi maju (advanced technologi) di sektor modern di negara-negara berkembang kadang-kadang tidak dapat di hindarkan jika memang lebih efisien daripada tekhnologi lain. Namun dalam penentuan teknologi yang akan digunakan sangat di perlukan suatu pendekatan selektif yang menghindarkan pengunaan teknologi maju secara luas tanpa pertimbangan mengenai keuntungan atau manfaat bagi masyarakat ( lihat pada Wie Khian Tee 1981: 63) 
b) Menurunnya tingkat daya beli masyarakat, menunjukkan bahwasanya masyarakat sedang dalam masa-masa sulit perekonomian, tingkat satuan harga barang yang semakin tinggi tidak di imbangi dengan peningkatan pendapatan, masayarakat harus lebih selektif dalam mengelola pengeluaran sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu prioritas kebutuhan, c) Laju inflasi yang tak terkendali, banyaknya uang rupiah yang beredar di Indonesia menjadikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika menjadi menurun, tingkat inflasi di Indonesia sudah mencapai angka 8,32 % ( lihat http://www.bi.go.id/, 2013), jika tidak sesegera mungkin mengambil tindakan ini bisa menjadi masalah besar, berbagai masalah ekonomi baru bisa muncul karenanya. Sehingga perlu adanya penangan yang tepat.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM FLUKTUASI EKONOMI INDONESIA
Stabilitas ekonomi Nasional dapat tercapai apabila faktor-faktor ekonomi berupa pemberdayaan seluruh faktor-faktor produksi dimana sumberdaya alam (SDA) dikelola dengan Sistem Manajemen Nasional yang bersifat menyeluruh dari perencanaan sampai dengan evaluasi dari program-program pembangunan.Masyarakat sebagai pelaku utama perekonomian menimbulakan suatu ketidakajegan atau fluktuasi ekonomi, hal ini di pengaruhi oleh kondisi, kebutuhan, dan dominasi kebijakan dalam aktivitas perekonomian. Selama ini peran serta masyarakat dalam hal perekonomian Indonesia sangatlah penting, lahirya berbagai pengusaha-pengusaha muda meningkatkan sektor bisnis, tingkat investasi dari luar negeri semakin tinggi begitupun dengan penanaman modal asing yang membuat semua aspek pembangunan sektor ekonomi terealisasi secara pembiayaan (lihat pada http://www.esaunggul.ac.id, 2013).
 Beberapa contoh peran serta masyarakat dalam perekonomian: a)Lembaga pemberdaya masyarakat, lembaga ini bertugas memberi pelatihan kepada masyarakat tentang dunia usaha dan keterampilan khusus sehingga mampu di kembangkan oleh daya kreatifitas masing-masing individu, di harapka di kemudian hari tiap individu hasil pelatihan akan menjadi pengusaha-pengusaha yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kemampuannya, b)Koperasi, badan usaha milik perseorangan yang berasakan kekeluargaan, mempunyai peran penting dalam perekonomian karena memberikan berbagai kemudahan semisal pinjaman, tabungan, investasi, jasa (lihat UU No.17 tahun 2013 tentang perkoperasian), c)Perubah sistem perekonomian, masyarakat adalah objek utama perekonomian segala bentuk kebijakan dan sistem yang ada haruslah sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat, sebagai contoh dulu Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila namun seiring perkembangan zaman dengan masuknya berbagai produk asing dan kebebasan dalam persaingan ekonomi Indonesia sekarang berada pada jalur Liberal, dengan kemampuan finansial yang mendukung dan modal serta kekuasaan akan membuat pengusaha atau pelaku ekonomi tersebut dalam posisi yang strategis dan menguntungkan dibanding dengan mereka yang terbatas secara modal dan yang hanya berorientasi pada skill.
KIAT-KIAT MENUMBUHKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
Sedini mungkin bangsa Indonesia harus beranjak dari keterpurukan ekonomi, bangsa Indonesia harus mampu membuat suatu perubahan yang mendasar dalam tata perekonomian nasional. Berikut adalah beberapa upaya yang harus dilakukan untuk menjadi bangsa yang kuat secara ekonomi: a)Menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat, skill dan keterampilan yang dimiliki akan membawa masyarakat pada ketercukupan ekonomi bahkan mampu untuk membuka lapangan pekerjaan baru tanpa campur tangan pemerintah, b) Menggunakan kebijakan mikro dan makro ekonomi yang tepat dalam bentuk kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter, kebijakan fiskal dalam bentuk pajak sedangkan kebijakan moneter baisanya dilakukan  setelah suatu negara mengalami masalah perekonomian seperti inflasi, c)Menggerakkan sektor real melalui sektor UMKM, seperti kebijakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat), keduanya menyediakan bantuan berupa pendampingan dalam menejerial pengelolaan, sehingga sektor UMKM akan lebih bisa bergerak yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat atau angka kemiskinan ( lihat pada  http://ekonomi.kompasiana.com ,2012) perluasan kesempatan kerja dengan pemberdayaan masyarakat dinilai cukup efektif dengan pemberian modal usaha berupa skill dan keterampilan yang nantinya akan berguna ketika mereka terjun ke dunia bisnis.
 KESIMPULAN
Dari setiap problematika yang ada Indonesia termasuk negara yang kuat dalam artian dari berbagai sisi ekonomi Indonesia masih mampu untuk terus tumbuh dari tahun ke tahun, ketersediaan sumber-sumber pokok pendapatan negara yang membuat rasa ketenangan tersendiri bagi pemerintah dan rakyat khususnya. Namun ketenangan ini buakan berarti kita dalam dilema ekonomi namun tetap harus ada suatu inovasi-inovasi baru dalam rangka persaingan dan pengelolaan perekonomian negara.
Dari uraian di atas telah di jelaskan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia dengan solusi yang coba diterapkan oleh pemerintah, tidak dipungkiri  bahwa dalam pelaksaanaanya masih menemui berbagai hambatan tapi dengan segenap pikiran dan semua kebijakan yang di keluarkan pemerintah semata-mata untuk kemakmuran rakyat. Peningkatan kesejahteraan merupakan indikasi keberhasilan sistem ekonomi suatu negara begitupun dengan angka kemiskinan yang menurun juga terserapnya berbagai sumber daya manusia dalam persaingan dunia kerja. Indonesia adalah negara yang besar Indonesia adalah negara yang kuat dalam pondasi pembangunan kita menggunakan dasar pancasila dan masayarakat sebagai tujuan akhir dari kegiatan ekonomi, sehingga seberapa banyak sumber daya alam yang kita miliki, seberapa besar kemampuan dari berbagai sektor untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan masayarakat haruslah berorientasi pada rakyat dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI
Wie Thee Kian. 1981.Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan.Jakarta: Sinar Harapan

REFERENSI MEDIA MASSA
Anonim. 2013.”Upaya untuk memperbaiki perekonomian Indonesia” di unduh dari (http://www.bimbie.com/sistem-perekonomian-indonesia.htm), pada 8 November 2013.
Anonim.2013.”PengertianKorupsi”diunduh dari (http://www.pustakasekolah.com/pengertian-korupsi.html), Pada 9 November.
Anonim.2013.”Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran”di unduh dari (http://www.bimbingan.org/upaya-pemerintah-dalam-mengatasi-pengangguran.htm), Pada 9 November 2013.
Anonim.2012.” Korupsi”di unduh dari (http://pustakasekolah.com), Pada 9 November 2013.
Anonim.2013.”Peran Serta Masyarakat Dalam Perekonomiaan”di unduh dari (http://www.esaunggul.ac.id), Pada 9 November 2013.
BI.2013.”Tingkat Inflasi”di unduh dari (http://www.bi.go.id/), Pada 9 November 2013.
Blogdetik.2013.”Masalah Kependudukan di Indonesia”di unduh dari                                  (http://hamimincore.blogdetik.com/), Pada 9 November 2013.
BPS. 2013.”Berita Resmi Statistik” di unduh dari ( http://www.bps.go.id/?news=1010), pada 9 November 2013.
Kompas.2011.”Konsumerisme”di unduh dari (http://regional.kompas.com), Pada 9 November 2013.
Kompas.2013.”Permasalahan Ekonomi Indonesia”di unduh dari (kompas.com),Pada 9 November 2013.
Kompasiana.2012.”Pengembangan Ekonomi Indonesia”di unduh dari (http://ekonomi.kompasiana.com), Pada 9 November 2013.

Maslow Abraham.2013.”Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli”di unduh dari (http://www.pengertianahli.com), Pada 9 November 2013.

Wikipedia. 2013.”Organisasi Untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi” di unduh dari (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_untuk_Kerja_Sama_dan_Pembangunan_Ekonomi),  Pada 9 Novemeber 2013.

Wikipedia.2013.”Inflasi”di unduh dari ( http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi),Pada 9 November 2013.
Wordpress.2011.”InflasiDefinisi dan Jenisnya”di unduh dari (http://tarunoku.wordpress.com), Pada 9 November 2013.

Wordpress.2012.”Faktor Pendorong Jiwa Konsumerisme”di unduh dari (ipsb.wordpress.com), Pada 9 November 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar