Sabtu, 28 Desember 2013

ANALISIS DAMPAK NEGATIF CAMTASIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

ANALISIS DAMPAK NEGATIF CAMTASIA STUDIO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh Kiswah Amalia
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Camtasia studio merupakan Software yang digunakan untuk membuat video tutorial, namun camtasia studio juga dapat di manfaatkan sebagai pengolah slide presentasi bersuara Guru, sehingga guru sudah tidak perlu berulang kali menjabarkan mater-materi yang harus disampaikan kepada siswa. Camtasia merupakan salah satu media pembelajaran yang harus dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran. Namun camtasia merupakan media yang baru akan dikembangkan menjadi media pembelajaran maka kita harus mengidentifikasi apa saja nilai edukasi dan damapak positif negatif dari camtasia ini. Dari segi positif camtasia sudah pasti akan menunjang pembelajaran dan mempermudah tugas seorang pengajar. Dalam studi ini kami akan menganalisa apa dampak negatif dari Camtasia Studio jika digunakan sebagai media pembelajaran. Studi ini kami fokuskan pada kajian teori dari berbagai referensi. Kajian ini juga ditekankan pada pemberian solusi agar dampak negatif Camtasia dapat diminimalisir dan Camtasia dapat dimanfaatkan menjadi media pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran berbasis IT.
Keywords
Camtasia, dampak negatif, media pembelajaran efektif.

Pendahuluan
Cara dan gaya seorang guru dalam menyampaikan sebuah materi semakin hari semakin bervariatif, variasi cara mengajar ini selalu mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat. Pada tahun 50-an pembelajaran hanya dilaksanakan dengan penyampaian materi secara verbal oleh guru dan dibantu dengan media papan tulis dan kapur sehingga pembelajaran berlangsung sangat monoton dan sederhana. Selanjutnya pada era 90-an pembelajaran berlangsung lebih bervariasi dimana pembelajaran pada masa ini sudah dibantu dengan media pembelajaran Over Head Poyektor, dan pada era yang lebih maju lagi yaitu abad 20 pembelajaran berlangsung lebih menarik dengan bantuan media pembelajaran yang sangat fariatif, pembelajaan pada masa ini dibantu dengan media pembelajaran yang canggih, dengan sentuhan teknologi yang canggih pembelajaran dirasakan begitu efektif karena menghemat waktu dan efisien karena seorang guru tidak harus bersusah payah berteriak untuk menjelaskan sebuah materi, cukup dengan menampilkan slide yang berisi materi maka pembelajaran sudah berlangsung dengan efektif dan efisiennya. Namun semakin canggihnya  sebuah media pembelajaran tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan pencapaian tujuan pembelajaran, terkadang canggihnya media pembelajaran justru mengakibatkan semakin sedikitnya interaksi antara Guru dan Siswa.
Teknologi dalam kurikulum di Indonesia di bedakan menjadi dua subtansi yaitu sebagai media pembelajaran yang harus dikembangkan dan juga sebagai sebuah materi yang di atur dalam kurikulum untuk di pelajari. teknologi yang berkembang semakin canggih menimbulkan banyak kemungkinan-kemungkinan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan, baik kemungkinan posotif maupun kemungkinan negatif dari perkembangan teknologi. Kemajuan dalam dunia teknologi mengakibatkan tuntutan kemajuan bagi media pembelajaran yang digunakan, namun dari tuntutan tersebut seluruh pihak harus bersiap untuk menghadapi keuntungan atau kerugian dari perkembangan ini hal yang paling membahayakan  adalah gagalnya pembelajaran yang tidak disadari, hal ini dapat terjadi karena guru akan lebih acuh tak acuh dengan siswanya karean seluruh siswa di anggap mampu memahami seluruh materi yang disampaikan oleh guru dengan bantuan media pembelajaran yang canggih. [1]
Dalam sebuah pembelajaran sekolah pasti membutuhkan media untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran, sehingga diperlukan pemilihan media pembelajaran mana yang mampu membantu proses pembelajaran agar proses tersebut mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Media pembelajaran Camtasia alat bantu pembelajran yang tergolong canggih, camtasia mampu merekam suara guru dan dimasukkan pada slide-slide presentasi sehingga slide berjalan disertai rekaman penjabaran-penjabaran dari Guru. Sehingga kehadiran Guru dapat di gantikan dengan Slide presentasi dari Camtasia ini, namun apakah kegiatan pembelajaran yang hanya berlangsung dengan media pembelajaran ini dapat mendukung siswa dalam memahami sebuah materi sedangkan media pembelajaran hanyalah sebuah pembelajaran bukan pokok utama dalam pembelajaran,hal ini sesuai dengan materi yang disampaikan oleh bapak Harjono bahwa media pembelajaran hanyalah pembantu dalam kegiatan belajar mengajar dan yang utama adalah interaksi aktif antara Siswa dan Guru.[2]
Pembelajaran
Pembelajaran sering diartikan dengan dengan proses belajar yang dilakukan didalam kelas, hal itu memang benar namun pernyataan tersebut adalah pengertian pembelajaran dalam arti sempit sesungguhnya pembelajaran merupakan proses yang berlangsung di setiap kehidupan manusia baik detik menit hari, pembelajaran juga berlangsung sepanjang masa. Pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran sepanjang hayat, dalam pembelajaran di sekolah terdapat beberapa aturan dan tatatcara yang berlaku untuk menunjang kesuksesan tujuan pembelajaran di sekolah tersebut. Selain beberapa pendapat di atas masih terdapat banyak pendapat yang mendefinisikan pembelajaran, salah satu pengertian yang banyak di jadikan refrensi pengertian pembelajaran adalah pengertian pembelajaran menurut Wikipedia Indonesia, menurut Wikipedia Indonesia pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu, pengetahuan dan kemahiran dan tabiat, menurut Wikipedia pembelajaran juga berperan sebagai proses pembentukan sikap dan kepercayaan terhadap peserta didik.[3]
Selain itu pengertian pembelajaran adalah memberdayaan potensi peserta didik menjadi kompetensi, dan kegiatan pemberdayaan ini tidak akan berhasil tanpa ada orang yang membantu (fasilitator). Sedangkan menurut Syaifudin Sagala pembelajaran merupakan kegiatan guru yang terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik yang sudah direncanakan atu terprogram dalam suatu lingkungan belajar yang menimbulkan perubahan karakter yang lebih baik.
Pembelajaran memiliki tiga komponen utama yaitu guru (pendidik), guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran guru merupakan fasilitator dan sumber utama dari pembelajaran, seharusnya dapat ditanamkan prinsip bahwa tanpa guru pembelajaran tidak akan berjalan secara lurus karena guru merupakan motor dari pembelajaran. Komponen  selanjunya adalah isi atau mater yang akan di ajarkan, sebagai motor pembelajaran guru harus mampu menyiapkan berbagai materi untuk dijadikan sebagai bahan mengajar dan tambahan ilmu bagi para siswanya. Selanjutnya adalah siswa, siswa merupakan komponen ketiga yang mempunyai urgensi seperti guru karena apabila tidaka ada siswa maka pembelajaran bukanlan pembelajaran. [4]
Camtasia Studio, media pembelajaran yang canggih
Camtasia studio merupakan software yang terkenal oleh kemampuannya mengolah video tutorial, namun camtasia  tidak hanya sebatas pengolah video tutorial camtasia juga mampu membuat presentasi yang mampu memunculkan suara guru dalam slidenya. Karena kemampuannya ini Camtasa mulai dikembagkan menjadi media pembelajaran yang akan digunakan dalam semua jenjang pendidikan. Camtasia Studio merupakan  sebuah sofware atau program aplikasi yang dikembangkan oleh TechSmith Coorporation untuk membuat video tutorial, produk ini disenjataiberbagi fitur yang mudah dijalankan oleh para programer video. Dalam pembuatan video tutorial camtasia melakukan beberapa fungsi salah satunya yaitu recording, editing, publishing.
Dari program-program kreatif yang pernah saya jumpai Camtasia termasuk dalam aplikasi kreatif yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan aplikasi kreatif lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh Camtasia adalah fitur editing lanjutan, fitur editing lanjutan ini diantaranya adalah editing audio dan track video, memasukan video dengan video sreen  TechSmith mendesain aplikasi ini secara apik dan sederhana sehingga aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja tanpa membutuhkan multimedia. Selain kemudahan pemakaian program Camtasia studio ini juga mepunyai kemampuan Full-Motion Recording, dengan kemampuan ini Camtasia mampu merekam berbagai hal seperti halaman Web, Software aplikasi, dll, selain mampu merekam berbagai hal Camtasia juga mampu memadukan berbagia konten atau isi dalam satu slide tanpa memerlukan peralatan penunjang. Kelebihan lain yang dimiliki Camtasia Studio adalah mampu berjalan tanpa server seehingga dalam menjalankan Camtasia tidak perlu dalam posisi tersambung dengan server internet atau intranet. Dan kelebihan yang selanjutnya adalah kemampuan program untuk menyimpan file dalam beberapa ekstension file seperti Macromedia Flash ( *.swf, *.flv ) apple quicktime ( *.mov ), dan windows media ( *.wmv ).[5]
Program Camtasia Studio akan menjadi aplikasi pembantu pembelajaran berbasis IT yang baik, hal ini dikarenakan penggunaannya yang mudah namun menghasilkan tampilan yang tidak kalah dengan olahan studio Multimedia. Namun sebelum aplikasi ini benar-benar dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan di evaluasi oleh para teknolog pendidikan yang berkonsentrasi pada pengembangan pembelajaran. Karena apabila ditilik dari beberapa teori dasar belajar maka Camtasia kurang tepat untuk dijadikan sebagai media pembelajaran, teori yang menjadi latar belakang pernyataan ini adalah teori belajar Pieget yang menuntut adanya interaksi antar individu dalam pembelajaran, Pieget mengungkapkan bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu yang selalu berinteraksi, dengan interaksi intelektual akan semakin berkembang. Sehingga dalam penggunaan media pembelajaran Camtasia Studio harus dipadu dengan fasilitator yang aktif agar Camtasia Studio dapat syarat pembelajaran yang dipersyaratkan oleh Pieget.
Di dalam proses pembelajaran terjadi begitu banyak interaksi yang terjadi antara Guru dan Siswa, sehingga setiap kegiatan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip belajar. Hal yang pertama harus diperhatikan adalah prinsip individu yaitu setiap hal yang akan dipelajari oleh Siswa maka ia harus mempelajarinya sendiri, dalam proses belajar semua komponen harus dapat melakukan tugasnya sendiri dan tidak dapat diwakilkan. Hal kedua yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah kenyataan bahwa kemampuan belajar setiap siswa berbeda sehinnga seorang guru harus mampu mengambil peran untuk mengatasi perbedaan ini. Karena perbedaan kemampuan belajar setiap anak maka dibutuhkan sebuah penguat (motivasi) agar siswa lebih cepat belajar, dan prinsip pembelajaran yang terakhir adalah pemberian tanggung jawab penuh kepada anak agar seorang siswa mampu belajar lebih maksimal.
Dalam penggunaan Camtasia sebagai media pembelajaran akan terdapat bebrapa pengaru negatif yang muncul karena kenyamanan pemakaian program ini, hal yang paling berkemungkinan terjadi adalah berkurangnya kapsitas interaksi antara guru dan siswa mengapa demikian, Camtasia merupakan program yang mampu merekam suara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan mengubah interaksi langsung menjadi interaksi tak langsung. Berkurangnya kapsitas interaksi langsung akan menurunkan value dari pembelalajaran karena pembelajaran yang baik adalah interaksi maksimal dari Guru (penyampai pesan) dengan si penerima (siswa)agar terjadi ikatan emosi antara Guru dan siswa dan media pembelajaran hanyalah sebagai pembantu bukan hal pokok. Berkurangnya kapsitas interaksi antara Guru dan Siswa akan diikuti dengan hilangnya beberapa prinsip prinsip belajar.
Terdapat tujuh prinsip pembelajaran diantaranya adalah perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau pengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan perbedaan individu. Dalam pemakaian camtasia akan terjadi kehilangan empat prinsip pembelajaran yaitu i) perhatian dan motivasi, penggunaan media pembelajaran yang canggih seperti Cantasia akan mengurangi interaksi langsung antara guru dan siswa hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian Guru kepada Siswa begitu pula sebaliknya, dari kurangnya perhatian antara guru dan sisswa maka akan mengurangi semangat siswa dalam belajar karena mereka merasa tidak dianggap dicuekin oleh Guru, ii) keaktifan, jika seorang anak merasa kurang diperhatikan dan malas untuk dikelas maka ia pun akan senderung bersifat pasif dan merasa tidak ingin mempelajari materi yang disampaikan, iii) perbedaan individu, ketika sorang guru menggunakan Camtasia dan ia lebih pasif dan tidak memberikan kesan menyenangkan dalam pembelajaran.[6]


Media Pembelajaran mempermudah siswa dalam belajar bukam mempermudah guru dalam bertugas
Berbagai fitur yang disediakan TechSmith akan sangat memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi-materi  pembelajaran, namun kemudaahan itu menimbulkan beberapa pengaruh yang tidak baik terhadap interaksi siswa dengan guru, gangguan pertama adalah berkurangnya interaksi langsung antara Siswa dan Guru karena interaksi langsung digantikan oleh slide Camtasia. Gangguan interaksi yang kedua adalah siswa lebih sungkan untuk bertanya kepada Guru mengenai materi yang disampaikan oleh slide Camtasia, hal ini terjadi karena siswa merasa tidak diperdulikan oleh Guru karena Guru hanya berperan pasif dalam  pembelajaran. Selanjutnya adalah ketidak pekaan siswa terhadap lingkungan kelas, hal ini kan terjadi karena sikap pasif dari guru yang mengakibatkan siswanya menjadi pasif juga sehingga mereka saling tidak ingin tahu tentang apa yang dialami oleh temannya.
Gangguan interaksi merupakan hal yang sangat berbahaya dalam pembelajaran karena sesungguhnya pembelajaran merupakaninteraksi yang berkelanjutan antar Guru dan Siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Gangguan interaksi yang keempat ialah terjadinya proses pembelajaran yang pasif karena peran guru sepenuhnya diambil alih oleh slide camtasia yang dimunculkan. Gangguan yang paling berbahaya adalah hilangnya prinsip perhatian dan motivasi dari proses belajar tersebut sehingga siswa yang sudah merasa tidak diperdulikan maka ia akan semakin merasa di acuhkan dan tidak memiliki motivasi untuk belajar di ruang kelas.
Belajar merupakan proses pembenyukan jati diri yang melibatkan siswa guru materi yang akan dipelajari dan lingkungan, sehingga perlu sebuah ikatan sinergi yang kuat untuk menciptakan pembelajaran yang baik dan efektif. Ke-sinergi-an antar komponen pembelajaran tidak dapat muncul secara tiba-tiba perlu ada usaha sebuah usaha pembentukan kesatuan kekuatan tersebut. Salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah pemilahan terhadap komponen-komponen pembelajaran baik sumber ilmu maupun media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar untuk  menyampaikan pesan ilmu kepada Siswa. Namun semakin majunya teknologi pembelajaran membuat para pengajar lupa akan hakikat media pembelajaran yang sesungguhnya, mari kita menilik kembali pengertian media pembelajaran yang sesungguhnya, menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunkan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Ada pendapat lain mengenai media pembelajaran menurut Scramm media pembelajaran ialah teknologi penyampai pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Sedangkan H. Ibrahim dkk mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan seluruh komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pemabwa pesan dari pengirim kepada penerima dalam proses pembelajaran. Setiap orang memiliki persepsi berbeda mengenai media pembelajaran begitu juga dengan saya menurut saya media pembelajaran dalah alat yang digunakan seorang pengajar untuk menyampaikan pesan ilmu kepada si pembelajar dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman pesan oleh sipembelajar.[7]
Dalam penggunaan media pembelajaran seorang guru harus memperhatikan fungsi media pembelajaran. Livie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu 1. Fungsi atensi fungsi ini berarti bahwa media visual menjadi inti dari perhatian pembelajar, yang kedua fungsi efektif adalah pembelajar merasa nyaman ketika membaca dan melihat tulisan dan gambar yang ada didepan, selanjutnya fungsi kognitif yaitu penggunaan media harus mampu menfahamkan siswa akan informasi yang disampaikan, fungsi yang terakhir adalah fungsi kompensatoris yaitu media visual yang digunakan untuk membantu pembelajar yang lemah untuk memahami dan mengingat info yang disampaikan.
Fungsi-funsi tersebut adalah acuan penggunaan media pembelajaran, sehingga apabila seorang guru memutuskan untuk mengajar menggunakan media pembelajaran maka ia harus mengutamakan pemakaian media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memenuhi fungsi-fungsi media pembelajaran di atas. Karena fungsi-fungsi media pembelajaran di atas seorang guru harus mampu memilih media pembelajaran yang tepat untuk membantu pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan beberapa hal yang dijadikan sebagai acuan pemilihan media pembelajaran.
Terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, hal yang pertama adalah tujuan pengajaran dalam memilih media pembelajaran kita harus mengetahui tujuan pengajaran yang akan kita laksanakan sehingga kita dapat mencari media mana yang cocok untuk membantu proses pengajaran ini. Hal kedua yang tidak kalah penting untuk diketahui dan dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah bahan pelajaran atau materi, materi yang akan disampaikan kepada siswa berbeda-beda setiap pertemuannya sehingga seorang Guru harus mampu menempatkan mater mana yang cocok disampaikan dengan media ini atau itu. Selanjutnya  adalah metode mengajar, Guru yang akan mengajar menggunakan media pembelajaran berarti Ia harus sedikit melakukan perubahan terhadap metode mengajarnya mengapa demikian karena proses pengajaran ber Media Pembelajaran akan berbeda dengan pengajaran yang tanpa menggunakan media pembelajaran.
Pertimbangan selanjutnya adalah alat yang dibutuhkan, dalam penggunaan media guru juga harus memperhatikan kemampuan sekolah tempat Ia megajar, sehingga Ia tidak memkasakan kehendak untuk memakai sebuah media pembelajaran karena menggunakan media pembelajaran berarti membutuhkan uang lebih untuk pembelajaran. Hal yang kelima adalah pribadi mengajar, hal ini sangat penting karena seorang guru tidak perlu mengubah pribadinya untuk memaksakan diri menggunakan media pembelajaran untuk pembelajarannya. Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah minat dan kemampuan guru dalam mengajar, hal ini hampir sama dengan pribadi mengajar, sehingga tidak diperlukan pemaksaan minat atau kemampua untuk menggunakan media pembelajaran.
Pertimbngan yang terakhir dalam menggunakan media pembelajaran adalah situasi mengajar yang sedang berlangsung, pemilihan media yang sesuai dengan situasi pembelajaran yang sedang berlangsung merupakan keputusan yang lebih bijak dibanding dengan merubah situasi belajar untuk menyesuaikan dengan media pemelajaran yang kita pilih. Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan seorang guru mampu memilih media pembelajaran yang cocok untuk membantu pembelajaran, tidak hanya membantu tugas guru saja tetapi lebih pada membantu siswa memahami materi dan membentuk karakter diri yang baik, karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri untuk membuka kreatifitas anak.[8]


Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang menjadikan sebuah materi lebih mudah untuk difahami dan menjadikan pembelajaran lebih efektif. Camtasia merupakan program aplikasi kreatif yang canggih dan baik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran, namun terdapat beberapa hal yang kurang baik dari camtasia yaitu berkurangnya interaksi langsung antara guru dan Siswa yang mengakibatkan kehilangan empat prinsip pembelajaran yaitu i) perhatian dan motivasi, penggunaan media pembelajaran yang canggih seperti Cantasia akan mengurangi interaksi langsung antara guru dan siswa hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian Guru kepada Siswa begitu pula sebaliknya, dari kurangnya perhatian antara guru dan sisswa maka akan mengurangi semangat siswa dalam belajar karena mereka merasa tidak dianggap dicuekin oleh Guru, ii) keaktifan, jika seorang anak merasa kurang diperhatikan dan malas untuk dikelas maka ia pun akan senderung bersifat pasif dan merasa tidak ingin mempelajari materi yang disampaikan, iii) perbedaan individu, ketika sorang guru menggunakan Camtasia dan ia lebih pasif dan tidak memberikan kesan menyenangkan dalam pembelajaran.
Untuk memilih media yang cocok kita harus memperhatikan tuju hal yaitu tujuan pengajaran, bahan pengajaran, metode mengajar, alat yang dibutuhkan, pribadi mengajar, kemampuan dan minat mengajar, serta situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Daftar Pustaka
B.C, Aripin. (2009). Step by step membuat Video Tutorial menggunakan Camtasia Studio. Bandung : Oase Media.
Davies, I.K. (1986). Pengelolaan Belajar (Seri Pustaka Teknologi Pendidikan). Jakarta : Rajawali Press.
Davies, I.K (1986).  Pengelolaan Belajar. Jakarta : Rajawali Press.
Dimyati, D., & Mudjiono, D. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.
Prawilaga, D.W (2013). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
Hartan, D. (2012, September 22).Belajar Psikologi Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013. Dari belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
Kurikulum, T.P. (2008,- -). Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013, dari e-print.uny.ac.id/7636/3/bab%202%20-%2008108240131.pdf
Anonim. (2012, November). Karakter Media Pembelajaran. Dipetik November 3, 2013, dari media bacaa.blogspot.com/2012/11karakter media pembelajaran .
Triluqman, H. (2013). Media Pembelajaran Slide. Pembelajaran Berbantuan Media. Universitas Negeri Semarang.


 


[1] Lihat Dewi Salma P. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media, 2013, hlm.22-25.
[2] Disampaikan oleh Bapak Harjono (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES) pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan S1.
[3] Lihat Pengertian Pembelajaran pada id.wikipedia.org/w/index.php?tittle=pembelajaran&oldid=7424042 di unduh pada 3 November 2013.
[4] Lihat Belajar Psikologi Pendidikan pada belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ di unduh pada 2 November 2013.
[5] Lihat Aripin b.C Step by step membuat video tutorial menggunakan Camtasia Studio. Bandung : Oase Media, 2009, hlm. 2-10.
[6] Lihat Pembelajaran pada e-print.uny.ac.id/7636/3/bab%202%20-%2008108249131.pdf  di unduh pada 1 November 2013
[7] Dikutip dari Slide Presentasi Media Pembelajaran “ Pembelajaran Berbantuan Media” pada mata kuliah Media Pembelajaran Prodi Teknologi Pendidikan S1 Universitas Negeri Semarang.
[8] Lihat karakter Media Pembelajaran pada mediabacaa.blogspot.com/2012/11karaktermediapembelajaran di unduh pada 3 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar