Oleh Alifia Febrina Anjasti
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Kerusakan lingkungan selain disebabkan
oleh faktor alam juga disebabkan oleh ulah dari manusia sendiri. Dari tahun ke
tahun perkembangan jaman semakin modern, begitu pula manusia yang semakin
berpikir modern. Mulai banyak pabrik-pabrik industri yang dibangun tanpa
memikirkan dampak yang akan timbul. Masyarakat juga semakin mengabaikan keadaan
lingkungan sekitarnya. Seharusnya masyarakat dan pengusaha tau betapa
pentingnya pemanfaatan dan penanggulangan masalah pencemaran lingkungan yang
baik dan benar. Seringkali pencemaran itu diartikan secara sempit sehingga
pemahaman masyarakat pun terbatas tentang pencemaran lingkungan. Masa yang
semakin modern dan semakin bertambahnya penduduk di bumi ini, mengakibatkan
banyak lahan perkebunan dijadikan rumah sehingga tidak ada lahan lagi untuk
bercocok tanam. Mulai banyak juga penebangan hutan secara liar dan illegal untuk
kepentingan individual dan tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi di masa
mendatang. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus memikirkan tentang
kerusakan lingkungan yang terjadi di masa sekarang dan kita juga harus
memikirkan masa depan kita supaya menjadi lebih baik. Sedikit gerakan kita
terhadap lingkungan, akan berdampak besar terhadap keberlangsungan kehidupan
kita di masa yang akan datang. Kita harus merubah sikap kita terhadap
lingkungan mulai dari sekarang untuk kebaikkan kita di masa yang akan datang.
Kata kunci : alam, lingkungan,
ekosistem, manusia, limbah
Pendahuluan
Bumi
adalah anugerah yang tidak ternilai harganya dari Tuhan Yang Maha Esa karena
menjadi sumber segala kehidupan. Nenek moyang mewariskan bumi ini kepada kita
dalam keadaan yang sangat berkualitas dan seimbang. Mereka menjaga dan
memelihara alam untuk diberikan kepada kita sebagai pewaris bumi, sehingga kita
berhak mendapatkan kualitas yang sama persis dengan yang dirasakan nenek moyang
kita. Oleh karena itu, kita sebagai pewaris bumi ini wajib menjaga dan memelihara
alam supaya tetap seimbang tanpa syarat apapun. Masyarakat jaman dahulu telah
menyadari benar bahwa lingkungan hidup merupakan bagian kehidupannya. Dulu,
pohon boleh ditebang untuk keperluan masyarakat, akan tetapi sebelum ditebang
harus menanam terlebih dahulu pohon yang sama jenisnya di samping pohon yang
akan ditebang sehingga mereka tetap mewariskan lingkungan alam yang sama
terhadap anak cucunya.
Bertambahnya penduduk dan perkembangan
teknologi yang semakin pesat telah mengubah pola hidup manusia. Jika sebelumnya
kebutuhan manusia terbatas hanya pada kebutuhan primer dan sekunder, sekarang
kebutuhan manusia telah meningkat pada kebutuhan tersier yang konsumtif dan tidak
terbatas. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak sekedar terpenuhi akan tetapi
selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Manusia jaman sekarang sudah mulai tidak
peduli kepada alam, sudah mulai banyak bukti kerusakan lingkungan yang terjadi
di bumi ini. Selain karena faktor alam kerusakan yang terutama karena ulah dari
manusia sendiri yang tidak memperdulikan masalah yang akan terjadi dari hal-hal
kecil yang mereka perbuat dan berakibat buruk bagi keseimbangan alam. Apalagi
dari tahun ke tahun manusia semakin tidak peduli kepada lingkungan di sekitar
mereka, mereka tidak memikirkan dampak yang akan terjadi di masa mendatang.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan
karena lingkungan yang tercemar datang dari beberapa sumber dan memasuki udara,
air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan
bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Selain itu mulai banyak pabrik-pabrik
yang dibangun saat ini, bahkan pabrik-pabrik itu dibangun tidak pada tempatnya,
seperti di pinggir sungai. Dan akhirnya limbah yang dihasilkan oleh pabrik
tersebut secara sengaja akan mengalir ke sungai sehingga menyebabkan air sungai
yang semula bersih dan digunakan untuk keperluan warga sehari-hari menjadi
tercemar dan air sungai tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Pabrik juga menyebabkan terjadinya pencemaran udara, yang berasal dari uap yang
dikeluarkan oleh pabrik. Bahan-bahan padat yang di buang pabrik ke sungai dan
tidak bisa terurai juga bisa menghambat kelancaran arus sungai, sedangkan bahan
yang dapat terurai akan menjadikan sungai mengandung zat kimia yang berbahaya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi
terutama disebabkan oleh manusia. Sekarang banyak terjadi penebangan hutan
secara illegal. Padahal, hutan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup
manusia. Jika pohon yang ada di hutan semakin berkurang, maka dapat menimbulkan
bencana alam seperti tanah longsor, banjir, terganggunya ekosistem alam, dan
lain sebagainya. Manusia juga tidak peduli hal kecil, seperti membuang sampah
sembarangan, karena itu juga dapat merusak lingkungan.
Indonesia
telah mengeluarkan ketentuan dan undang-undang yang berkaitan dengan
pencegahan, pengendalian dan penangglangan kerusakan lingkungan yaitu sebagai
berikut:
·
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup.
·
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis
mengenai Dampak Lingkungan.
·
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
134/M/SK/4/1988 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
sebagai Akibat Usaha Industri.
·
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor
148/M/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
·
Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Pencemaran lingkungan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora dan
fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Gejala adanya pencemaran dapat
dilihat dalam jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan
pertumbuhan.
Sebagai pewaris
bumi, kita harus menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sehingga tidak
menyebabkan kerusakan alam yang keesokannya akan membahayakan bagi kelangsungan
hidup manusia dan mahkluk hidup lainya dan dapat kita wariskan kepada anak cucu
kita kelak. Seharusnya
kita bisa memanfaatkan alam dengan baik, kita juga harus bisa merawatnya supaya
kita masih bisa menikmatinya di masa depan. Jika kita mengambil sesuatu dari
alam, maka seharusnya kita juga menanam sesuatu di alam supaya ekosistem alam
tetap seimbang. Sebernarnya jika manusia bisa memanfaatkan alam sesuai
kebutuhan maka ekosistem bisa seimbang, begitu juga jika manusia bisa mengolah
limbah dengan baik. Manusia harus bisa memperbaiki kerusakan yg mereka perbuat
kepada alam. Manusia harus pintar mengolah limbah yang ada disekitarnya dengan
sebaik-baiknya supaya tidak mencemari lingkungan sekitar dan tidak merusak
alam. Itu merupakan langkah kecil kita untuk membuktikan bahwa kita peduli
kepada alam. Lalu, bagaimana dengan kita?
Peran Manusia
terhadap Lingkungan
Kerusakan
lingkungan bukan hanya karena faktor dari alam, tetapi juga karena ulah dari
manusia itu sendiri. Kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan manusia setiap
hari berlangsung secara terus menerus dan semakin lama semakin besar pula dan
membahayakan bagi kehidupan manusia, contohnya pembuangan limbah yang tidak
terkontrol akan menyebabkan pencemaran tanah dan air dan tidak hanya limbah
dari kegiatan manusia akan tetapi juga limbah dari manusia itu sendiri yang
dapat merubah susunan zat yang terkandung dalam tanah yang mengakibatkan tanah
menjadi tandus dan tercemar. Dampak dari rusaknya ekosistem tanah adalah
semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah tersebut dan akan membuat tanah menjadi
kritis dan tidak bisa dimanfaatkan atau diolah.
Manusia juga tidak menyadari hal
kecil yang mereka lakukan setiap hari ternyata dapat merusak lingkungan dan
bisa berdampak besar bagi kehidupan mereka sekarang maupun di masa yang akan
datang. Hal kecil yang dilakukan manusia itu seperti membuang sampah
sembarangan, penebangan hutan secara illegal, membuka lahan pertambangan secara
illegal yang akan berdampak buruk terhadap kerusakan lingkungan dan kehidupan anak
cucu kita di masa yang akan datang. Sehingga anak cucu kita tidak bisa
menikmati keindahan alam yang sudah diturunkan nenek moyang kepada kita dan
patut kita jaga dan lestarikan.
Kebiasaan manusia membuang sampah
sembarangan bisa berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Seperti jika
sampah dibakar akan menimbulkan asap sehingga menjadikan udara menjadi tidak
sehat lagi. Sedangkan sampah yang tidak dapat dibakar dan ditumpuk sampai
menimbulkan bau busuk akan mengakibatkan kebakaran bila telah kering. Atau jika
sampah rumah tangga yang dibuang di parit maupun sungai akan berkumpul dan
menyebabkan aliran air menjadi tidak lancar juga air sungai menjadi tercemar.
Sedangkan sampah organik yang dapat terurai bila arus airnya tidak cukup deras
akan menimbulkan endapan lumpur yang semakin lama menjadi semakin tebal dan
akhirnya menimbulkan kedangkalan yang menyebabkan terhambatnya aliran air serta
limpahan.
Limbah rumah tangga juga merupakan salah
satu faktor rusaknya lingkungan. Dalam rumah tangga, air digunakan untuk
berbagai keperluan seperti minum, mandi, masak, mencuci dan berbagai keperluan
lainnya. Setelah digunakan dengan sengaja air dibuang ke selokan, selanjutnya
air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau
dikenal sebagai limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya adalah
berupa limbah organik.
Kita harus lebih memperhatikan bahan
kimia yang kita buang yang berasal dari limbah rumah tangga. Kita dapat
menggunakan teknologi yang ada sekarang untuk mengatasi pencemaran di air,
seperti instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang
dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari
air yang tercemar. Pencemaran akibat limbah rumah tangga juga bisa kita cegah
dengan memilih detergent yang ramah lingkungan dan air detergent jangan
langsung dibuang di selokan, tapi terlebih dahulu disaring.
Sampah rumah tangga bisa kita
manfaatkan untuk kita jadikan pupuk kompos dengan cara pemisahan sampah dari
organik dan anorganik. Selanjutnya sampah organik kita timbun di dalam tanah
sehingga menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan
kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang
lainnya.
Manusia seharusnya merawat lingkungan
sekitarnya, bukan malah merusaknya. Sebenarnya kebiasaan manusia sehari-hari
bisa ditanggulangi dengan baik. Seperti halnya membuang sampah sembarangan,
manusia bisa mengurangi jumlah sampah yang mereka hasilkan setiap hari, atau
dengan menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). (lihat www.sharemyeyes.com) Dengan
begitu lingkungan akan menjadi lebih terawat dan akan lebih terjaga
kelestariannya. Kita harus tetap menjaga warisan nenek moyang kita ini dengan
baik, supaya anak cucu kita masih tetap bisa menikmati alam sebagaimana kita menikmatinya
sekarang. Namun bagaimanapun langkah kita untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan akan lebih baik. Karena lebih baik mencegah daripada mengatasi.
Peran Modernitas
terhadap Lingkungan
Seiring
perkembangan jaman membuat manusia semakin berfikir maju pula dalam hal
perkembangan teknologi tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan
sekitarnya. Pada mulanya orang awam berpendapat bahwa keberhasilan teknologi
sangat tergantung pada sejauh mana produk teknologi memberi kemakmuran bagi
setiap masyarakat dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Banyak sekali peran perkembangan
teknologi terhadap lingkungan, contoh kecil perkembangan transportasi di kehidupan
manusia, dulu jika ingin bepergian manusia hanya jalan kaki atau menggunakan
sepeda ataupun alat transportasi sederhana lainnya. Namun seiring berkembangnya
jaman dan kemajuan teknologi sekarang manusia dapat pergi kemanapun dengan
mudah hanya dalam waktu yang singkat dengan mengendarai sepeda motor atau kendaraaan
bermesin lainya. Namun, kendaraan bermesin itu tidak ramah lingkungan. Sebagian
membuat suara yang bising sehingga mengganggu lingkungan sekitar. Kendaraan
bermotor juga mengeluarkan asap yang dapat membuat udara menjadi tidak sehat
lagi.
Manusia jaman sekarang selalu ingin
hidup serba instan dan enak. Tapi mereka tidak memperdulikan dampak negatif
bagi mereka dan orang lain. Seperti memasang AC (Air Conditioner) di ruangan,
padahal mereka tahu bahwa AC dapat merusak lapisan ozon yang mengakibatkan bumi
semakin panas jika lapisan ozon sudah rusak. AC sebenarnya juga tidak baik
untuk kesehatan manusia, terutama untuk pernapasan karena manusia kurang
menghirup oksigen dan lebih banyak melakukan aktifitas di ruangan ber-AC. Rokok
yang dikonsumsi sebagian orang juga merupakan salah satu sebab rusaknya
lingkungan karena rokok mengeluarkan asap yang membuat udara menjadi kotor.
Rokok juga tidak baik bagi manusia karena bisa menyebabkan gangguan pernapasan
bagi konsumen dan orang disekitarnya yang menghirup asap rokok tersebut.
Perkembangan jaman juga terlihat
pada alat transportasi yang semakin maju. Dulu pergi kemana saja cukup dengan
jalan kaki, meskipun menggunakan kendaraan juga yang ramah lingkungan. Seiring
berjalannya waktu, manusia semakin ingin hidup serba instan. Maka dibuatlah
berbagai jenis kendaraan menggunakan motor untuk bisa lebih menghemat waktu
perjalanan. Tapi sayang kendaraan bermotor jaman sekarang tidak ramah
lingkungan. Kendaraan bermotor yang digunakan manusia jaman sekarang juga
merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Asap yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor akan membuat udara di sekitar dan menjadikan udara tidak
sehat lagi atau tercemar dan kualitas udara pun menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Asap kendaraan bermotor juga
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, asap kendaraan dapat membuat
pernapasan menjadi tidak lancar atau sesak.
Dan karena perkembangan jaman yang
sangat pesat, sekarang dampak terhadap lingkungan mulai terasa contohnya perubahan
iklim yang tidak menentu yang disebabkan
oleh efek rumah kaca. Yang dimaksud efek rumah kaca disini adalah penumpukan
polutan yang terjadi di atmosfir sehingga membuat pembiasan suhu panas ke dalam
bumi yang mengakibatkan perubahan iklim dan naiknya volume air laut. Polutan
tersebut disebabkan oleh asap-asap kendaraan yang setiap hari digunakan oleh
manusia. Peningkatan karbon dioksida (CO2) di udara menyebabkan efek rumah
kaca. Efek rumah kaca adalah alih bahasa dari Greenhouse effect. Greenhouse
adalah rumah atau bangunan yang atap dan dindingnya terbuat dari kaca, hanya
rangkanya terbuat dari besi atau kayu. Rumah ini bukan untuk tempat tinggal
tetapi digunakan oleh petani di daerah dingin atau subtropik untuk bercocok
tanam.
Di permukaan bumi yang berfungsi
sebagai atap kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer. Atmosfer bumi mengandung
berbagai macam gas dan partikel-partikel berupa benda-benda padat seperti debu.
Di antara berbagai gas di udara, yang berfungsi sebagai gas rumah kaca antara
lain karbon dioksida (CO2), metana (CH4), gas nitrogen, ozon (O3),
Klorofluorokarbon (CFC), dan lain-lain. Di antara gas-gas tersebut yang paling
dominan berfungsi sebagai rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2) yang disebut
pula dengan gas rumah kaca. (lihat
afandiafan339.blogspot.com)
Ada pula bangunan rumah kaca untuk
tempat bercocok tanam supaya tanaman mendapatkan sinar matahari dan terhindar
dari polusi udara sehingga tanaman bisa tumbuh subur dan indah. Tapi manusia
tidak sadar bahwa pembangunan rumah kaca itu bisa berdampak buruk bagi
kelangsungan hidup mereka. Sinar matahari yang seharusnya diserap oleh bumi,
karena adanya pembangunan rumah kaca maka cahaya matahari yang masuk ke bumi
dipantulkan kembali dan merusak lubang ozon. Rusaknya lubang ozon itu
menyebabkan sinar matahari langsung masuk ke bumi sehingga bumi terasa semakin
panas. Akibat lain dari rusaknya lubang ozon adalah berubahnya iklim di bumi
menjadi tidak menentu.
Sebenarnya kita bisa menanggulangi
permasalahan yang disebabkan oleh pengaruh modernitas, terutama pada kendaraan
bermotor. Pada kendaraan bermotor, kita bisa mengganti bahan bakar kendaraan
bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan
diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna. Kita
juga bisa mengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
kendaraan berenergi listrik. Kita juga harus berusaha untuk mendata dan
membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
Di dalam ruangan kita bisa memasang
ventilasi untuk sirkulasi udara, kita juga bisa memasang filter di dalam
ruangan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar
ruangan sehingga udara dalam ruangan berkurang polutannya. Sedangkan untuk
rumah kaca, jika kita ada sedikit lahan untuk bercocok tanam tidak ada salahnya
kita menanam sesuatu supaya lingkungan menjadi lebih teduh dari sebelumnya.
Tanaman yang kita tanam juga dapat menyerap polusi yang ada di lingkungan
sekitar kita dan membuat udara menjadi sejuk kembali dan mengurangi kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh polusi udara akibat dari asap yang dikeluarkan
oleh kendaraan bermotor.
Peran Industri
terhadap Lingkungan
Semakin
bertambahnya populasi manusia di dunia dan semakin maju perkembangan teknologi maka
semakin pesat pula kemajuan perindustrian di dunia untuk memenuhi kebutuhan
manusia, dan sebagian besar perusahaan industri mengabaikan tentang dampak dari
kegiatan industri. Mulai banyak dibangun pabrik-pabrik di berbagai lokasi,
bahkan di tempat yang semestinya tidak dibangun pabrik. Tanpa disadari manusia
sebenarnya telah menikmati hasil dari pembangunan sektor industri, tapi bersamaan dengan itu manusia juga menderita karena limbah yang
dihasilkan oleh industri dan menyebabkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
Di satu
pihak, pembangunan memberikan dampak positif seperti tersedianya jaringan
jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produk yang memberi
manfaat bagi masyarakat luas juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang
bersangkutan. Di pihak lain jika pembangunan tidak diarahkan dapat menimbulkan
berbagai macam masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan,
kerusakan, pengurasan sumber daya alam dan masyarakat konsumtif serta dampak
sosial lain yang merugikan.
Sampai saat ini
kegiatan perindustrian menyumbang sebagian besar dari polusi di lingkungan dan
sebagian besar akibat limbah sisa produksi yang dibuang atau diolah dengan
tidak benar dan tepat. Limbah itulah yang mengakibatkan terganggunya ekosistem
lingkungan dan berdampak besar bagi lingkungan sekitar. Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah padat maupun cair. Bila
telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Termasuk
pengaruh buruk terhadap kehidupan manusia. Kasus-kasus pencemaran sering
terjadi dikarenakan pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau
dan laut. Limbah yang masuk dalam lingkungan dapat mengakibatkan
beberapa kemungkinan. Pertama, lingkungan tidak mendapat pengaruh yang berarti;
kedua, ada pengaruh perubahan tapi tidak menyebabkan pencemaran; ketiga,
memberi perubahan dan menimbulkan pencemaran.
Berdasar nilai
ekonominya limbah dapat dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis
dan limbah nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah
dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah. Sedangkan limbah nonekonomis
yaitu limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan nilai
tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan.
Menurut sifat
limbah, proses pengolahan dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu proses
fisika, proses kimia, dan proses biologi. Proses pengolahan limbah dengan cara
fisika dilakukan secara mekanis dengan atau tanpa penambahan bahan kimia.
Proses pengolahan dengan cara kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia
untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam limbah. Yang terakhir pengolahan
limbah dengan cara biologi yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme (ganggang,
bakteri, protozoa) untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah menjaadi
senyawa yang sederhana dan dengan demikian mudah mengambilnya. (lihat Gintings,
1992: 114-134)
Selain limbah yang
dihasilkan oleh industri, akibat lain yang merugikan adalah berkurangnya flora
dan fauna akibat penebangan hutan untuk keperluan industri. Penebangan
penebangan hutan yang dilakukan untuk keperluan industri yang tidak menggunakan
prinsip tebang pilih ini akan langsung berdampak pada kerusakan lingkungan
apalagi keseimbangan ekosistem yang akan terganggu akibat kegiatan industri
tersebut. Padahal program rehabilitasi lahan merupakan alternatif untuk
pengganti hutan yang hilang agar lingkungan tersebut tetap stabil. Akibat dari penebangan liar itu tanaman-tanaman yang ada di hutan semakin
berkurang, dan hewan-hewan banyak yang tidak bisa bertahan hidup dan sebagian
mulai turun ke pemukiman warga karena mereka tidak mempunyai tempat tinggal
lagi.
Industri adalah sumber kemakmuran bagi
manusia tapi ternyata juga merupakan sumber malapetaka. Sebagai sumber
kemakmuran harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan sebagai
malapetaka harus direduksi sampai sekecil-kecilnya memberikan resiko.
Pabrik-pabrik yang berada tidak pada tempatnya seharusnya berada jauh dari
kawasan penduduk untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap
pabrik terhadap kehidupan masyarakat. Sedangkan limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan perindustrian sebaiknya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang untuk
mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah
pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan
sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Kesimpulan
Kerusakan
lingkungan bukan hanya disebabkan karena faktor alam, tetapi juga dari ulah
manusia itu sendiri. Manusia yang menciptakan pencemaran dan manusia pula yang
menjadi sasarannya. Sejauh mana kesadaran manusia menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat dan sejauh mana usaha yang dilakukan manusia untuk mengejarnya.
Manusia sebagai sasaran pencemaran sering tidak menyadari bahwa mereka telah
memperoleh perlakuan tidak adil akibat pencemaran. Lingkungan perlu kita jaga
dan lestarikan supaya ekosistem yang ada di dalamnya tetap seimbang dan kita
bisa menikmati alam dan seisinya. Alam bisa menjadi sahabat bagi manusia jika
kita mau menjaga dan memelihara kelestariannya, salah satunya dengan
memperhatikan dan mengatasi tingkat pencemaran yang terjadi di alam. Tapi alam
juga bisa menjadi musuh bagi manusia dan bisa memberikan bahaya yang sangat
besar bagi kehidupan seperti bencana alam yang terus menerus akibat jika kita
tidak menjaga keseimbangan dan kelestarian alam
dan tidak diperhatikan dan dipelihara.
Manusia
sekarang sudah tidak memperdulikan keadaan lingkungan sekitarnya yang semakin
hari semakin rusak akibat ulah manusia itu sendiri sampai faktor dari
industri-industri yang ada sekarang. Ulah manusia yang menyebabkan rusaknya
lingkungan itu berasal dari kebiasaan manusia sehari-hari. Namun mereka tidak
peduli dengan keadaan lingkungan yang semakin hari semakin rusak. Kita sebagai
pewaris alam dari nenek moyang harus menjaga dan melestarikan alam supaya
ekosistem yang ada di alam tetap seimbang.
Manusia
telah menyebabkan lingkungan di sekitarnya menjadi rusak, oleh karena itu
manusia pula yang harus memperbaikinya. Manusia harus bisa memanfaatkan alam
dengan sebaik-baiknya dan manusia harus segera menanggulangi kerusakan ini
sebelum kerusakan menjadi semakin luas. Selain menanggulangi, manusia juga
harus sadar dan introspeksi diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi
yaitu merusak lingkungan. Karena jika alam semakin rusak maka ekosistem yang
ada didalamnya pun lama-lama bisa punah karena mereka tidak mempunyai tempat
tinggal lagi yng seharusnya menjadi habitat mereka.
Pemerintah
harus tegas dalam bertindak untuk
menanggulangi kerusakan lingkungan lebih lanjut seperti kerusakan hutan, kebakaran, asap pabrik yang membuat
lapisan ozon berlubang sehingga bumi menjadi semakin panas dan banyak kerusakan
lain yang disebabkan oleh manusia dengan cara reboisasi, penyuluhan tentang
pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia. Tapi semua itu kembali
kepada diri dan kesadaran masing-masing individu terhadap lingkungan
sekitarnya.
Daftar Pustaka
Afan,
Afandi.(2012).”
Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Populasi
Manusia” diunduh dari (http://afandiafan339.blogspot.com/2012/12/makalah-kerusakan-lingkungan-hidup.html), pada 26 Oktober 2013
Harahap, Albarra.(2013).”Penanggulangan
Dampak Pencemaran Lingkungan” diunduh dari (http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampak-pencemaran.html#ixzz2iogKIZ5m),
pada 26 Oktober 2013
Wati,
Firda.(2012).”Faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup” diunduh dari
(http://firdawatifirda.blogspot.com/2012/02/faktor-faktor-penyebab-kerusakan-sumber.html),
pada 26 Oktober 2013
Gintings,
Perdana.1992.Mencegah dan Mengendalikan
Pencemaran Industri.Jakarta.Pustaka Sinar Harapan
Kodra,
Hadi S Ali, Syaukani.2004.Bumi Makin
Panas Banjir Makin Luas.Bandung.Nuansa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar