Oleh : Laela
Insyafani
Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Laelainsyafani14@gmail.com
Abstrak
Peranan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak
sangat penting, dalam pembentukan kepribadian orang tua harus menjadi figure
atau memberi contoh yang baik sejak dini, karena dapat berpengaruh hingga si
anak tumbuh menjadi dewasa. Kepribadian anak terbentuk tergantung karena
bagaimana cara orang tua mendidik, mengasuh dan menerapkan akhlak kepada si
anak sejak kecil, supaya kelak di masa dewasa si anak akan terbiasa dengan apa
yang diajarkan oleh kedua orang tuanya. Pembentukan kepribadian si anak tidak
mudah bagi orang tua, karena jika orang tua terlalu menyepelekan dalam hal
pembentukan kepribadian dan karakter anak maka anak kelak dewasa akan tumbuh
menjadi anak yang sering melakukan penyelewengan, oleh karena itu orang tua
harus benar-benar memperhatikan betapa pentingnya proses pembentukan
kepribadian anak sejak dini supaya anak tumbuh menjadi anak yang mempunyai
kepribadian baik dan mempunyai karakter baik juga.
Kata kunci :
Peranan orang tua, kepribadian anak, pembentukan kepribadian.
Pendahuluan
Di sini saya
akan membahas masalah tentang peran keluarga dalam proses pembentukan
kepribadian anak. Mungkin masalah ini terkesan biasa saja, tapi jika
dipikir-pikir masalah ini sangat penting. Karena dapat berpengaruh pada
karakter anak dimasa dewasa kelak. Pembentukan kepribadian anak sejak dini
sangat penting, karena akan berpengaruh kelak pada masa dewas. Dalam
pembentukan kepribadian anak semua lingkungan dapat mempengaruhi, antara lain
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Akan tetapi
diantara ketiga lingkungan tersebut yang paling berpengaruh dalam proses
pembentukan kepribadian anak adalah lingkungan keluarga. Dalam lingkungan
keluarga semua anggota keluarga berpengaruh, tapi yang paling besar pengaruhnya
adalah kedua orang tua. Orang tua merupakan tempat yang paling utama dan
pertama dalam proses pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu, supaya
dapat membentuk kepribadian anak yang sesuai dengan harapan maka perlu adanya
komunikasi antara kedua orang tua dan anak. Dengan adanya komunikasi, maka akan
mempermudah orang tua untuk mengetahui karakter anak dan akan mempermudah untuk
membentuk kepribadian anak. Dengan komunikasi juga dapat mempermudah orang tua
untuk mengontrol tingkah laku anak.
Peran
keluarga dalam proses pembentukan kepribadian anak sangat besar. Keluargalah
yang menyiapkan perkembangan kepribadian anak sejak dini. Dengan adanya
dorongan dari keluarga, maka itu dapat membantu si anak dalam melakukan
penyesuaian yang memuaskan baik itu dimasa kini atau di masa datang. Pemikiran
dan perlakuan anak tergantung bagaimana cara orang tua mendidik. Dalam
pembentukan kepribadian sejak dini sangatlah penting karena dapat mempengaruhi
kehidupan di masa dewasa. Contohnya, seorang anak yang memiliki kepribadian
baik akan melakukan perbuatan yang baik juga. Itu disebabkan oleh peran orang
tua dalam pembentukan kepribadian anak sejak dini.
Lalu
langkah apa yang harus dilakukan kedua orang tua dalam membentuk kepribadian
anak yang baik ? langkah yang paling penting adalah kesalehan orang tua. Dengan
kebiasaan yang baik yang dilakukan oleh orang tua, maka anak juga akan terbiasa
dengan apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya. Contoh praktisnya, pertama “ Seorang ibu yang senantiasa
menghentikan segala aktivitas ketika mendengar kumandang adzan”. Jika mendengar
kumandang adzan memang sebaiknya istirahat dan menghentikan dari segala
aktivitas. Sebagai orang tua juga harus seperti itu dalam memperlakukan sikap
kepada anaknya. Walaupun saat itu sedang melakukan pekerjaan yang penting,
tetapi sebaiknya berhenti terlebih dahulu dan tidak lupa mengajak anaknya
berhenti istirahat sejenak dari segala aktivitas untuk mendengarkan kumandang
adzan, setelah itu mengajak anak shalat berjama’ah. Dan sebagai orang tua juga
harus menjelaskan kepada anaknya betapa pentingnya jika kita melakukan shalat
tepat pada waktunya. Dan juga menjelaskan kepada anaknya bahwa Allah akan
mencintai siapa saja orang yang melakukan shalat tepat pada waktunya.
Dengan demikian, kebiasaan seperti itu jika
dilakukan sejak dini, maka akan tumbuh menjadi kebiasaan yang baik dalam
melaksanakan sholat pada waktunya. Karena si anak sudah diajarkan oleh orang
tuanya. Kedua, lihat “kisah
keberanian Abdullah bin Zubair”. Kisah tersebut yaitu tentang keberanian
Abdullah bin Zubair yang berusia 8 tahun baru masuk islam dan ketika umurnya
sudah 12 tahun dia tersugesti oleh setan bahwa Rusulullah ditangkap di dataran
tinggi Makkah. Zubair yang waktu itu berumur 12 tahun keluar rumah sambil
menenteng atau membawa pedang. Semua orang terheran termasuk Nabi juga heran
melihatnya dan bertanya kepada Zubair “ada apa denganmu wahai az-zubair?”. Lalu Zubair berkata kepada Nabi siapa yang
berani menangkapmu akan kupenggal kepalanya dengan pedangku ini. Keberanian dari
kisah Abdullah bin Zubair yaitu meniru dari pengaruh keberanian ayah dan
ibunya. ( lihat A’lam an-Nubala, 1/1-42).[1]
Dengan
demikian dari kedua contoh kisah diatas, maka dapat disimpulkan dan dapat
diperjelas bahwa pembentukan kepribadian anak tergantunga pada bagaimana kedua
orang tua mengasuh anaknya dan sudah memberi contoh kebiasaan baik sejak dini.
Oleh karena itu sampai dewasa seorang anak akan terbiasa dengan apa yang sudah
diajarkan oleh kedua orang tuanya. Maka kedua orang tua harus berhati-hati
dalam bersikap di depan anaknya. Dari uraian di atas maka dalam tulisan ini
membahas “ Pentingnya Orang Tua dalam Proses Pembentukan Kepribadian Anak”.
Dengan maksud untuk menyajikan dan mendeskripsikan kajian secara teoritis
tentang pengaruh lingkungan keluarga termasuk orang tua dalam proses
pembentukan kepribadian anak.
Faktor apakah yang mempengaruhi kepribadian Anak
Kepribadian
manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya konsep diri, sifat, lingkungan,
fisik, dan lain-lain. Jadi dengan demikian pribadi manusia dapat dirubah. Oleh karena
itu, supaya dapat merubah kepribadian anak, maka ada usaha untuk mendidik anak,
membentuk sifat anak. Yang artinya,
kepribadian anak dapat diperbaiki, yang mulanya nampak kurang baik menjadi
baik. Perkembangan kepribadian anak salah satunya adalah berfikir kritis dan
kreatif. Oleh Karena itu perlunya pembinaan dari kedua orang tuanya kepada
anaknya sejak dini supaya dapat menghasilkan suatu kepribadian yang baik pada
anaknya.
Adapun yang termasuk faktor dalam
diri itu sendiri atau faktor bawaan, ialah segala sesuatu berupa bawaan sejak
lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat ketubuhan dan merupakan
pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki oleh kedua orang tuanya. Selain faktor bawaan atau faktor yang
ada dalam diri orang itu sendiri, ada juga faktor dari luar orang tersebut. Faktor
dari luar biasanya merupakan pengaruh faktor lingkungan, seperti lingkungan
keluarga. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kepribadian dan konsep anak
sejak kecil. Selain kedua faktor itu ada juga faktor yang mempengaruhi
kepribadian anak yaitu faktor dari pengalaman hidup. Setiap orang mempunyai
kehidupan masing-masing, jadi pengalaman yang dialami juga berbeda-beda. Dan
tidak heran kalau sejak kecil walaupun anak sudah dibimbing dengan baik oleh
kedua orang tuanya tetapi dewasanya sedikit berbeda dengan apa yang diajarkan
oleh kedua orang tuanya karena semakin dewasa si anak sudah mengalami perubahan-perubahan,
seperti perubahan fisik, pengalaman hidup. Dengan pengalaman hidup kepribadian
anak yang sudah sedikit demi sedikit di bentuk oleh orang tua sejak kecil akan
semakin berkembang di masa dewasa, karena si anak sudah mengalami manis
pahitnya kehidupan.[2]
Dari
semua faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, keluargalah yang
paling penting pengaruhnya termasuk kedua orang tua. Kepribadian orang tua akan
mempengaruhi bagaimana cara orang tua dalam mendidik anak dan akhirnya kepribadian
anak juga akan berpengaruh. Jika kepribadian orang tua berpengaruh dalam proses
pembentukan kepribadian anak, maka jika ingin mendidik anaknya dengan benar,
baik, dan sesuai dengan harapan orang tua ada Sembilan tipe kepribadian orang
tua dalam membesarkan anaknya yang akan berpengaruh pada kepribadian anak,
antara lain adalah: (1) Penasihat moral, terlalu menekankan pada perincian,
analisis, dan moral; (2) Penolong, terlalu mengutamakan kebutuhan anak dengan
mengabaikan akibat dari tindakan si anak; (3) Pengatur, selalu ingin bekrja
sama dengan si anak dan menciptakan tugas-tugas yang akan membantu memperbaiki
keadaan; (4) Pemimpi, selalu berupaya untuk berhubungan secara emosional dengan
anak-anak dalam setiap keadaan dan mencari solusi kreatif bersama-sama; (5) Pengamat,
selalu mencari sudut pandang yang menyeluruh, berupaya mengutamakan
objektivitas dan perspektif; (6) Pencemas, selalu melakukan Tanya jawab mental
dan terus bertanya-tanya, ragu-ragu dan memiliki gambaran terburuk sampai
mereka yakin bahwa anak mereka benar-benar memahami situasi; (7) Penghibur,
selalu menerapkan gaya yang lebih santai; (8) Pelindung, enderung untuk
mengambil alih tanggung jawab dan bersikap melindungi, berteriak kepada si anak
tetapi kemudian melindunginya dari ancaman yang datang; (9) Pendamai,
dipengaruhi kepribadian mereka yang selalu menghindar dari konflik. (lihat buku pembentukan kepribadian anak, Sjarkawi.
2006: 20)
Dengan demikian adanya Sembilan
kebribadian orang tua yang baik, maka orang tua akan dengan mudah membentuk
kepribadian anak dengan baik. Orang tua dapat membentuk kepribadian anak sesuai
dengan Sembilan pilar tersebut. Membentuk kepribadian anak sejak dini tidak
mudah karena akan berpengaruh pada masa depan anak. Jika sejak dini anak diajarkan
berperilaku tidak baik, maka kelak dewasa si anak akan berprilaku tidak baik
juga. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu orang tua harus memberi contoh yang
baik pada si anak untuk membiasakan berprilaku baik. Karena sampai kapan pun si
anak akan selalu mengingat tentang apa yang diajarkan oleh orang tua saat masih
kecil.
Mengapa lingkungan keluarga sangat berpengaruh
Keluarga
merupakan lingkungan sosial yang pertama yang memberikan pengaruh sangat besar
bagi perkembangan anak. Di mulai dari keluarga lah anak mulai beranjak untuk
berinteraksi, menemukan sifat, sikap dan
kemampuan dalam membedakan berbagai objek dalam lingkungannya. Lingkungan
keluarga sangat penting, terutama adanya kasih sayang dari kedua orang tua.
Adanya kasih sayang orang tua itu sangat berpengaruh, karena di masa ini,
anak-anak berhadapan dengan orang lain, seperti saudara, guru, teman sebaya. Penanaman
kebiasaan yang keliru dimasa anak-anak akan berdampak buruk pada karakter dan
kepribadian anak. Ke dua orang tua memiliki peran yang penting dalam mewujudkan
kepribadian anak.
Menurut
Al Ghazali, anak merupakan amanah bagi orang tua yang masih suci laksana
permata, baik buruknya anak tergantung pada pembinaan orang tua. Jadi menjadi
orang tua harus wajib memberikan pembinaan, menjaga dan melindungi, memberi
kesejahteraan, memberikan pendidikan dan ketrampilan kepada anaknya. Menanamkan
kebiasaan yang baik sejak kecil, maka kelak dewasa dia akan terbiasa dengan apa
yang diajarkan orang tuanya di masa kecil. Si anak juga akan diterima oleh
masyarakat dengan baik, dengan itu semua si anak akan tumbuh menjadi
kepribadian yang baik. Sedangkan jika anak sejak kecil mendapatkan kebiasaan
yang buruk dari kedua orang tua, maka di kelak dewasa pun dia mungkin akan
selalu meniru atau mengingat tentang apa yang dibiasakan oleh orang tua sejak
kecil dan akan menjadi kepribadian yang buruk dan mungkin dia tidak diterima
masyarakat sekitar. Contohnya, orang tua memerintahkan kepada si anak “ Tolong
kalau nanti ada tamu yang mencari bapak atau ibu, bilang saja kepada tamu itu
kalau bapak atau ibu sedang pergi, bapak dan ibu mau tidur dulu”. Dengan
diajarkan berbohong hal sepele seperti itu, kalau sudah ditanamkan kepada anak
sejak kecil maka sampai dewasa anak akan terbiasa berbohong seperti itu.
Supaya
si anak bisa memiliki kepribadian yang baik, berkarakter, dan sesuai dengan
harapan orang tua. Orang tua harus dapat mewujudkan kepribadian si anak, yaitu
dengan cara : (1) Orang tua harus memberi kasih sayang kepada si anak, dengan
kasih sayang yang cukup baik dari orang tua, maka si anak jika memiliki suatu
masalah dapat menyelesaikannya dengan baik. Yaitu dengan cara membicarakan
kepada orang tuanya tentang masalahnya atau si anak dapat menyelesaikannya
sesuai dengan apa yang diajarkan oleh orang tuanya. (2) diantara kedua orang
tua dan anak harus ada saling menghormati. (3) kedua orang tua dan anak harus
sering berkumpul. Dengan sering berkumpul maka diantara orang tua dan anak akan
tumbuh rasa keakraban. (4) ke dua orang tua menjaga ketenangan lingkungan
keluarga dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. (5) Mewujudkan kepercayaan, dengan
memberikan kepercayaan kepada anak-anaknya.[3]
Jadi
dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya pengaruh peranan
keluarga sebagai peletak dasar pola dalam proses pembentukan kepribadian anak.
Supaya anak-anaknya mempunyai kepribadian yang baik, orang tua harus memberikan
kasih sayang, saling menghormati diantara mereka, mewujudkan keprcayaan si
anak, memberikan ketenangan lingkungan keluaraga dan ketenangan jiwa anak,
sering berkumpul diantara anak dan orang tua. Dengan itu semua, maka
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak dapat dikendalikan oleh orang
tua, dan supaya orang tua mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki
anaknya dan orang tua juga akan memberikan pengarahan yang lebih baik supaya
dapat menambah wawasan anaknya dan juga untuk membentuk kepribadian anaknya
yang baik dan sempurna.
Peran Keluarga dalam Mendidik dan Membentuk
Kepribadian Anak
Dalam keluarga
semua berpengaruh, tapi yang paling besar pengaruhnya adalah ayah dan ibu.
Termasuk tugas mendidik anak itu adalah tugas yang paling penting peranannya
bagi orang tua, karena itu dapat berpengaruh pada kesuksesan keluarga. Tetapi
kesuksesan yang terjadi pada keluarga tidak akan berarti apapun jika mengalami
kegagalan dalam mendidik dan membentuk karakter dan kepribadian anak yang
sesuai dengan harapan orang tua.
Sebagian besar waktu anak dihabiskan
bersama keluarga. Lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan yang utama,
oleh karena itu seorang anak bisa mendapatkan dan menerima pendidikan yang
sangat besar dimulai dari keluarga. Lingkungan keluarga besar pengaruhnya dalam
proses pembentukan kepribadian anak. maka ada beberapa fungsi keluarga dalam
mendidik dan membentuk kepribadian anaknya. Yaitu, (1).Sebagai pengalaman
pertama pada masa kanak-kanak. (2). Menjamin kehidupan emosional anak. (3). Memberi
motivasi dan memberi dorongan supaya anak dapat mencapai keberhasilannya. (4). Menananmkan
dasar pendidikan agama kepada anaknya sejak kecil. (5). Sebagai dasar untuk
menanamkan pendidikan moral pada anaknya. (6). Sebagai dasar dalam memberikan
pendidikan sosial kepada anaknya. (7). Menjaga kesehatan si anak supaya si anak
dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh. (8). Memberikan si
anak kesempatan dalam belajar dengan cara mengenalkan ilmu pengetahuan serta
ketrampilan, (9). Orang tua hendaknya memberikan pendidikan agama kepada si
anak agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang sesuai dengan
ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan akhir manusia.[4]
Kesimpulan
Lingkungan
keluarga merupakan lingkungan yang pertama dikenal oleh anak. Anak menghabiskan
waktu dengan keluarga, jadi lingkungan keluarga terutama pada orang tualah yang
mempunyai peran penting dalam pembentukan kepribadian anak. orang tua merupakan
figure bagi si anak, karena orang tualah yang mengasuh, mendidik anak sejak
kecil. Kepribadian anak tergantung bagaimana cara orang tua mendidik anak
tersebut. Jika peranan orang tua dalam mendidik anak benar, maka anak akan
tumbuh menjadi anak yang mempunyai kepribadian baik serta mempunyai karakter
yang baik juga. Jadi menjadi orang tua harus benar-benar memperhatikan tumbuh
kembang anak dan memperhatikan dalam
proses perkembangan anak.
Daftar pustaka
Hurlock,
Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak.
translated by Tjandrasa, M. Jakarta: Erlangga.
Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Sujanto,
A, dkk. 2006. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
[1]
Stiba
Makassar. “Peranan Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Anak” di unduh dari http://www.stibamks.net/2013/06/peran-orang-tua-dalam-membentuk.html, pada tanggal 31
Oktober 2013.
[2]
Hari yadi.
2012. “Peranan Orang Tua dalam Pembentukan Karakter dan Tumbuh Kembang Anak” di unduh dari http://hariyadi8990.blogspot.com/, pada tanggal 31
Oktober 2013.
[3] Hastantyo.
2010. “Peranan Keluarga dalam Membentuk Kepribadian Anak”, diakses dari http://jolompong.blogspot.com/2010/11/peran-keluarga-dalam-membantuk.html,
pada tanggal 31 oktober 2013.
[4] Eko
Arif, “Peran keluarga dalam Pembentukan Kepribadian dan Pendidikan Anak”,
diakses dari http://ekoarif.wordpress.com/2012/11/28/peran-keluarga-dalam-pembentukan-kepribadian-dan-pendidikan-anak/,
pada tanggal 31 oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar