Oleh
Suerlin Diah Utami
Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Pendidikan
merupakan suatu usaha dimana adanya kesadaran untuk mengembangkan potensi diri
dalam memahami suatu pengetahuan untuk dapat dimengerti. Ini disebabkan karena
pendidikan sebagai suatu tujuan masa
depan anak bangsa. Disini kita akan membahas pendidikan anak dari orang tuanya.
Pendidikan anak merupakan suatu tanggung jawab orang tua karena orang tua disini
adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Tidak ada orang tua yang
menginginkan anaknya menjadi anak yang berkepribadian ataupun perilakunya
buruk, melainkan berguna bagi dirinya sendiri dan juga berguna bagi agama,
nusa, dan bangsa. Peran orang tua disini sangat diperlukan bagi anak untuk
mendidik agar dapat membentuk pribadi anak yang baik dan dapat diharapkan untuk
masa mendatang. Pendidikan penting untuk anak agar anak tersebut dapat lebih
mengerti apa yang belum anak ketahui. Namun menjadi orang tua perlunya
perubahan besar dalam pola hubungan anak dan orang tua, karena orang tua
merupakan pendidik yang selalu ada untuk anak. Peran orang tua disini sangat
penting karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama, disamping
itu orang tua harus memberi contoh dan perilaku baik agar anak dapat meniru
kebaikan dari orang tuanya.
Kata Kunci : Pendidikan, Orang Tua, Anak, Peranan,
Pendahuluan
Pendidikan sangat
penting diterapkan pada anak. Pendidikan dari orang tua ke anak tentunya akan
berguna nantinya untuk perkembangan anak kedepannya. Anak tidak hanya
membutuhkan perlindungan dari orang tua, anak juga membutuhkan perhatian,
belaian kasih sayang dan segenap bimbingan yang mereka butuhkan dari orang
tuanya, bahwa anak adalah amanat yang dititipkan Tuhan YME kepada orang tua yang diamanatkan untuk dapat
menjaga, membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak semampunya mungkin.
Menanamkan rasa keimanan kepada anak sejak usia dini, bukan berarti orang tua
mendidik mereka perasaan takut kepada Tuhan. Melainkan justru membuat anak
merasa terlindungi. Semua orang tua harus melakukan itu, supaya anak-anak selamat
dari segala mara bahaya dunia akhirat (lihat selengkapnya Mendidik Anak Dengan Cinta oleh Al-Asyamawi, Hasan. (2004) : 34-35).
Dalam mendidik
anak, orang tua diharapkan memberikan pengetahuan tentang keyakinan suatu agama
sebagai suatu pedoman hidup. Orang tua
setidaknya memberi tahu bahwa hidup bukan hanya di dunia tetapi juga adanya
kehidupan setelah mati. Orang tua juga sebaiknya memberi tahu bahwa hidup
adalah unuk beribadah sebagai rasa sukur kita telah ada di dunia. Dan anak
sebaiknya diperkenalkan pada prinsip-prinsip Tuhan, karena keteladan merupakan
suatu pondasi dan pintu pertama. Jika ingin mencetak anak yang lurus, maka kita
harus menghindarkan diri dari tingkah laku buruk. Peran orang tua disini sangat
penting karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama, disamping
itu orang tua harus memberi contoh dan perilaku baik agar anak dapat meniru
kebaikan dari orang tuanya (lihat selengkapnya Mendidik
Anak Dengan Cinta Al-Asyamawi,
Hasan. (2004) : 68).
Anak-anak dan remaja pada masa
sekarang perlulah mendapatkan perhatian dan bimbingan yang penuh kasih saying
dari kedua orang tuanya dan orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar
mereka dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terarah kepada
kebahagiaannya antara lain dalam bidang proses belajar. Tidaklah tepat jika
kita membiarkan tanpa pengarahan yang tepat atau menyerahkan seutuhnya kepada
bapak dan ibu guru di sekolah, sebab disamping waktu yang sangat terbatas juga
perhatian dan kasih saying yang tulus seperti yang didapatkan dari ayah dan ibu
(lihat di kompasiana.com/2013/10/07).
Dalam diri
seseorang dan diri orang-orang di sekitar kita ada beberapa hal-hal yang kita
sadari dan kita sendiri tidak berharap anak-anak akan menirunya. Bahkan seorang
anak dapat begitu cepatnya menirukan
ucapan dan perbuatan yang diperhatikannya ketika anak tersebut melihat ataupun
mendengarnya. Anak-anak juga banyak yang beranggapan bahwa apa yang dilakukan
oleh orang tuanya selama ini dan orang-orang yang lebih besar darinya adalah
sesuatu yang benar.
Untuk dapat
memberikan kebaikan kepada anak sebaiknya kita memberikan contoh yang baik dan
perilaku yang baik supaya anak juga dapat meniru apa yang kita lakukan.
Sebaiknya dalam mendidik anak kita terapkan keteladanan yang baik, bimbingan
yang baik, nasehat yang baik, dan juga mengingatkan kesalahan-kesalahan anak,
menanamkan pemahaman-pemahaman kepada anak. Jika anak membuat kesalahan
sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun memberikan hukuman fisik namun
memberikan peringatan ataupun arahan agar tidak mengulanginya lagi. Hukuman
memang sangat berpengaruh dalam pencegahan,
melindungi, ataupun memperingati. Arah hukuman dimaksudkan untuk
memperbaiki mendidik degan cara keras dan tampak menyakitkan Bukan berarti
hukuman tersebut harus dilakukan dalam memperbaiki kesalahan anak tersebut,
justru anak semakin merespon negatif (lihat selengkapnya Cara Mengatasi Gejolak Emosi Anak oleh Jurjis, Malak. (2004) : 44).
Dan alangkah
baiknya kita memberikan gambaran serta pengertian kepada anak kita dengan cara
yang sesuai dengan usia mereka agar mampu menangkap apa yang kita maksud. Dan
sebaiknya kita harus lebih mendidik dengan kelembutan dan kasih sayang, karena
dengan itu kita dapat lebih dekat dan lebih mudah dalam memberikan pendidikan.
Metode pendidikan yang kita gunakan mungkin bisa dilakukan dalam mewujudjan
kepribadian anak yang disiplin dan mandiri yang bersumber pada keinginan anak
untuk meraih kebahagiaan didunia maupun akhirat. Dan juga membahagiakan orang
lain yang menyimpan semangat kerja untuk mencapai kedua-duanya.
Pencapaian
tersebut tentu membutuhkan usaha dalam pencapaiannya. Keterlibatan orang tua
dalam aktivitas anak dan juga keterlibatan anak dalam aktivitas orang tua akan
memberikan tauladan yang baik untuk dapat beraktivitas sekaligus melatihya.
Orang tua sebaiknya menanamkan pengertian pada diri anak-anak bahwa setiap hari mereka akan
menempuh langkah baru dalam meniti kehidupan.
Pola
Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak
Mendidik
anak
bukanlah suatu perkara yang mudah. Orang tua yang salah dalam mengasuh anaknya
akan menghasilkan “produk” anak yang membangkang, tidak dapat menghormati orang
lain, tidak mengenal tata krama atau sopan santun, dan lain-lain. Berikut
beberapa faktor cara asuh yang dapat menjadikan anak menjadi produk yang salah
dan tidak diharapkan oleh orang tua. Kurangnya pengawasan. Mayoritas anak yang
salah asuh adalah mereka yang kurang mendapat pengawasan dari orang tuanya. Orang
tua yang memiliki kesibukan yang sangat padat dipastikan akan mengabaikan
anaknya dan tidak memiliki waktu untuk mendengarkan apa kata hati dan keinginan
mereka (lihat selengkapnya
Mamaeka.com /2013). Anak yang mulai mengerti dan penasaran
mereka akan banyak bertanya. Apalagi jika anak tersebut mulai menginjak masa
remaja. Hal itu dilakukan untuk membuka perasaannya yang kecil untuk dapat
mengetahui kehidupan yang luas. Anak yang banyak bertanya sebaiknya kita respon
dengan kata-kata yang sesuai dengan usianya agar tidak menimbulkan suatu
masalah. Orang tua tidak boleh memarahi ataupun melarang apabila anaknya banyak
bertanya. Sebaiknya jika anak bertanya hendaknya kita menjawabnya dengan
persepsi yang berbeda agar si anak tidak berfikiran buruk, karena biasanya anak
mempunyai rasa penasaran yang tinggi. Kita harus mengajarkan pada anak agar
dapat siap dalam kondisi apapun yang mungkin akan dilaluinya. Diharapkan orang
tua mampu memberikan situasi yang berbeda agar anak dapat lebih komplek dan berani
dalam segala hal. Disini materi berperan juga dalam mendidik anak. Jika anak
sudah dibiasakan dalam kehidupan materi, biasanya kepribadiannya akan menjadi
individualis dan tidak peduli sesamanya. Orang tua sebaiknya mengajarkan anak
tentang kemandirian dan kesederhanaan agar anak tidak terbiasa dalam keadaan
yang berlimpah materi. Sebagai orang tua mengajarkan anak tentang peduli sesama
adalah suatu tindakan yang baik dimana anak dapat lebih menyesuaikan diri di
masyarakat.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3
hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship),
yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan
sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap
hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya
menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut
akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan
berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan
memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah
satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan
untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu
mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik
secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak.
Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi,
bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan
sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan
yang tidak bisa diabaikan adalah membangun
hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan
Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang
terimplementasi pada kehidupan sosial (lihat selengkapnya pendidikankarakter.com/2012/07/04).
Hukuman
Pada Anak
Materi bukan merupakan suatu alat untuk
mendidik melainkan menjadi alat ketergantungan. Orang tua banyak yang
memfasilitasi anak dengan pemenuhn materi, tetapi kebutuhan jiwanya sama sekali
tidak terdidik. Sebenarnya banyak anak yang mengeluh atau berfikir kenapa orang
tuaku tidak peduli sama sekali padahal anak-anak yang lain mendapat kasih
sayang, perhatian dan selalu diajarkan sesuatu yang baik. Nah, disini anak
dapat berperilaku semaunya sendiri karena tidak adanya kepedulian dari orang
tuanya. Pekerjaan orang tua yang memungkinkan kurangnya komunikasi ataupun
perhatian pada anak sebaiknya dikurangi. Orang tua tidak boleh berlaku egois
apalagi pada anak yang jelas-jelas dalam tahap pertumbuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut perlunya orang tua untuk mengetahui sedikitnya tentang
psikologi anak.
Perkembangan
anak unik karena prosesnya yang bertahap sesuai umurnya. Anak yang sudah di
ajarkan berbagai mcam hal akan lebih tahu apa yang harus dikerjakan. Dan anak
juga akan mengerti jika diberi sesuatu mereka dapat memilih mana yang baik dan
benar. Ini merupakan pendidikan yang baik yang diterapkan orang tua kepada
anaknya. Anak berusaha mengerti dan berusaha melakukannya, karena orang tua di
anggap sebagai pendidik yang baik (lihat selengkapnya Perkembangan Anak
oleh Hurlock,
Elizabeth. (1978) : 23). Kadang
dalam mendidik anak tidak semuanya berjalan dengan semestinya. Orang tua harusnya
berfikir lebih dari apa yang di inginkan anak. Anak akan senang jika di ajak
bermain, berkreasi ataupun belajar tidak dalam suasana sepi karena anak
merupakan kepribadian yang ceria. Bahkan jika kita memberikan kebebasan bermain
anak akan merasa sangat senang. Masa
kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan pandangan hidup seseorang.
Apabila orang tua hendak memahami kehiupan anak-anak, maka harus banyak
mengamati tingkah laku anak-anak itu. Banyak
hal yang sulit untuk dipahami dalam diri anak, atau kadang-kadang orang tua
salah menafsirkan tingkah laku anak. Pada diri anak ada kebebasan, dengan mana
ia mampu memilih dan merubah tingkah laku sendiri. Anak mulai bisa memahami, bahwa banyak hal yang baru dan peristiwa-peristiwa aneh yang ada
didepan matanya (baca selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara
Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 16). Hendaknya para
orang tua sering-seringlah mengajak bicara dengan anak dan ajukan
pertanyaan-pertanyaan sederhana dan yang membuat anak dapat menjawabnya dengan
tenang. Si anak akan merasa senang sekali mendapatkan kata-kata baru dan bisa
mengucapkannya. Peranan orang tua dalam rangka menyongsong masa peka anaknya
adalah membimbing, menyarankan serta membantunya agar perkembangan baik fisik
maupun psikisnya dapat tercapai semaksimal mungkin. Sikap orang tua terhadap
anak akan menimbulkan reaksi pada anak, diterima atau tidaknya oleh lingkungan
di masyarakat (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara
Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 20).
Percaya diri
merupakan perilaku yang ada pada seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya.
Perlunya anak mengembangkan suatu potensi diri untuk perkembangannya. Membangun
rasa percaya diri sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi pada anak. Pengembangan
dalam diri seseorang tergantung bagaiamana orang tersebut menerapkannya dalam
kehidupannya. Dalam membangun rasa percaya diri, diperlukan dasar keimanan dan tetap
berperan didalam pengendalian kualitas (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis,
Malak, (2004) : 46).
Memberikan
ajaran pada anak untuk mandiri sangatlah baik. Kemandirian anak di masa
mendatang sangatlah dibutuhkan agar tidak ketegantungan pada oranglain. Hal ini
sangat penting karena untuk menghindari sifat malas yang mungkin ada pada diri
anak. Kepribadian itu terbentuk melalui semua pengalaman dan nilai-nilai yang
diserapnya dalam pertumbuhan perkembangannya. Orang tua harus lebih mengajarkan
tentang arti dari suatu tangung jawab. Sejak kecil anak seharusnya dapat dilatih
untuk bertanggung jawab atas segala tugas dan kewajibannya. Orang tua sebaiknya
membiarkan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya. Anak diharapkan
dapat berkembang sesuai dengan masa perkembangannya. Orang tua bukan saja
mendidik namun harus mengerti apa yang seharusnya dilakukan seperti menyalurkan
keahliannya pada anak. Menjadi orang tua tidaklah mudah apalagi menjadi orang
tua yang berbakat. Kadang anak tidak menerima bakat dari orang tuanya karena
anak memilih berbeda dengan anak yang lainnya (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis,
Malak, (2004) : 74).
Orang tua memang
selayaknya tahu kapan saatnya anak-anak harus dilarang dan kapan anak menadapatkan
kebebasan. Banyaknya orang tua yang
sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi praktek kesayangannya bertentangan
dengan hakekat azas pendidikan. Semua ini terjadi antara lain disebabkan orang
tua terlalu awam dalam dunia pendidikan, sehingga mereka tidak mengerti
perkembangan kejiwaan anak-anaknya dari fase ke fase. Orang tua sebaiknya
membiarkan anak-anaknya utuk dapat berkembang dalam menemukan jati dirinya. Sering
orang tua berhati-hati bahkan terlalu cemas dengan apa yang dilakukan oleh
anak-anaknya, meskipun kecemasan yang dimaksud tanpa alasan yang jelas (lihat
selengkapnya Membangun
Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis,
Malak, (2004) : 19).
Orang tua kurang
memahami bahwa segala ulah, tingkah laku dan gaya, serta polah anak-anaknya
merupakan suatu proses perkembangan jiwa dan karakternya yang tengah di
adaptasikan dengan lingkungan di sekitarnya. Orang tua sebaiknya memberikan
pendidikan dan pelajaran bagi anak-anaknya.
Keluarga
Dalam Mendidik
Keluarga disini juga berperan penting
dalam pendidikana anak. Karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama. Peranan tersebut seharusnya dapat memberikan pendidikan yang lebih baik
pada anak. Bila ada seorang anak dilahirkan ke dunia dan menemukan kedua orang
tuanya dalam suasana yang amat sangat harmonis dan rukun, anak tersebut
sangatlah bersyukur karena anak tersebut akan tumuh dan berkembang dalam
suasana ketentraman dan ketenangan. Semua orang tua mengharapkan kebaikan pada
anak-anaknya antara lain diajarkannya suatu kedisiplinan agar si anak dapat
berperan dengan semestinya dalam lingkungannya. Apabila seorang anak
menyaksikan bahwa disiplin rumah tangga dan hubungan keluargaan berjalan dengan
baik diatas keyakinannya kepada Tuhan hal itu akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan kepribadiannya. Demikian juga apabila anak
menemukan iklim dengan penuh cinta dan kasih sayang dimana ayah dan ibunya
telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka hal itu akan
memberikan pengaruh positif terhadap ketentraman jiwa anak serta moral dan pola
tingkah lakunya.
Sebaliknya bila
seorang anak menemukan suasana rumah
tangga dengan tidak keharmoisan dimana kedua orang tua terutama ibu tidak mau menegakan prinsip-prinsip moral
dan etika dalam pergaulan rumah tangganya, saat itu anak akan tumbuh dengan
kepribadian yang labil, rancu berpikirnya bahkan cenderung tidak bermoral.
Demikian pula
hubungan dalam keluarga yang tidak harmonis dengan saudara-saudaranya, akan
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kepribadiannya. Bila anak tersebut
menerima cinta dan kasih sayang dan
penuh perhatian, sesuai dengan apa yang pernah mereka alami dari hubungan orang
tua mereka yang harmonis, anak pada saat itu akan tumbuh dengan selayaknya dan akan memperoleh kedewasaan dan kelebihan serta
pengertian. Kualitas dan cara berfikir orang tua dalam menghadapi berbagai
persoalan dalam memberikan sesuatu berupa apa yang seharusnya anak dapatkan akan memberian pengaruh positif .
Dengan demikian nantinya orang tua diharapkan akan membuat anak mudah
beradaptasi dengan berbagai persoalan hidup yang mengitarinya. Sebaliknya jika suasana
rumah tangga jauh dari semacam itu maka tidak diragukan lagi bahwa anak akan
tumbuh menjadi pribadi yang egois, sulit beradaptasi bahkan tidak mampu sama
sekali untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.Itu dapat membuat
anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak mudah bergaul (lihat selengkapnya Perkembangan Anak oleh Hurlock, Elizabeth. 1978).
Semakin banyak
pengetahuan semakin banyak anak mengtahuinya. Orang tua semestinya memberikan
suatu wawasan yang lebih agar anak dapat menilai sesuatu dengan baik dan benar.
Perkembangan anak sebaiknya dibekali dengan kemampuan dan keterampilan dimana
anak dapat mendapatkan suatu ilmu yang dapat berguna nantinya. Dari periode
perkembangan anak, pola pertumbuhan bervariasi pada setiap indiviu. Kebanyakan
anak lebih suka bermain di luar rumah, pada kenyataanya pun begitu karena anak
semestinya diberi kebebasan agar mengetahui kehidupan luar. Sebagai orang tua, kitapun harus
memperhatikan kesehatan anak-anak kita agar terhindar dari sakit. Tentunya para
orang tua tidak mau mlihat anaknya lemah karena menimulkan rasa keemasan yang
tinggi. Pola asuh yang baik sangat diperlukan agar anak mengerti tentang
semuanya. Terkadang anak lebih suka keluar rumah, karena menurutnya di luar
rumahlah kebiasaan mereka. Orang tua sebaiknya mengerti apa yang diinginkan
anaknya. Jika saja anak tersebut terlalu jauh dalam bermain ataupun tidak ingat
waktu disitu orang tua dapat mengingatkan ataupun membimbingnya dalam bermain pada
batas watunya sebaiknya dari sini orang tua membimbing anak tersebut agar lebih
terkontrol. Anak memang susah untuk didiamkan karena anak sedang dalam tahap
perkembangan dan dalam rangka menemuka jati dirinya. Tentu saja terbatas pada
hal-hal yang mampu dikerjakan dan disesuaikan dengan usianya. Karena semakin
bertambah usia, semakin meningkat pula kemampuannya untuk mengembangkan
tugas-tugas tertentu. Jika anak sudah melakukan suatu kesalahan seberat apapun,
hendaknya orang tua bisa bersikap bijaksana. Karena seberat apapun kesalahan
anak, anak akan berfikir kalau itu adalah sebuah kesalahan yang tidak boleh
diulangi lagi. Disini orang tua harus lebih jelih dalam memotivasi
anak-anaknya. Menerapkan pola, nilai-nilai norma sejak dini pada anak adalah jalan terbaik. Ini adalah salah
satu jalan untuk membantu anak menjadi seorang yang penuh rasa percaya diri
dimana kemampuan tersebut akan selalu ada sampai si anak tumbuh dewasa. Jika
anak tersebut salah pergaulan maka moralnya juga akan rusak. Pergaulan yang menyimpang
juga salah satu faktor yang membawa anak pada dampak yang negatif. Orang tua
harus lebih waspada dengan pergaulan anak masa kini yang tidak tahu aturan sama
sekali. Anak secara tidak sadar akan meniru apa yang dilihat, didengar ataupun
dilakukan orang-orang disekitarnya karena anak masih berfikir polos. Anak belum paham akan apa yang dilakukannya
benar ataupun salah tetapi mereka beranggapan bahwa yang dilakukannya benar.
Anak merasakan apa yang didapatkannya selama ini jika si anak sudah tumbuh
dewasa.
Sebagai masa
depan generasi mendatang, anak sebaiknya di beri bekal supaya dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kesibukan orang tua dalam mencari nafkah
keluaga, hendaknya tidak mengorbankan masa depan anaknya. Sebaiknya orang tua
dapat mengatur waktu sebelum terlambat, karena itu lebih baik dilakukan daripada
menyesal di masa mendatang (lihat selengkapnya kompasiana.com/2013/10/07). Orang
tua semestinya belajar dari kesibukan dirinya. Bukan berarti karena pekerjaan,
anak diserahkan pada orang lain. Itu bahkan membuat anak bosan dirumah karena
tidak ada kasih sayang dari orang tuanya tidak seperti anak-anak yang lain. Orang tua yang baik dan bijaksana akan
memikirkan sesuatu yang baik untuk anak-anankya. Masa depan anak erat
hubungannya dengan cara belajarnya. Bagaiman dapat berfikir mana yang harus
dilakukan dan tidak dilakukan. Orang tua sangat perlu memberikan bantuan
ataupun bekal kepada anak seperti keterampila, pengetahuan, keluhuran untuk
mengantarkan sikap belajar efektif sehingga dapat menghiasi kepribadiannya
Orang tua tentunya menginginkan
anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi semua orang. Anak-anak dan remaja
sekarang perlulah diberikan perhatian, bimbingan dengan penuh kasih sayang dari kedua orang
tuanya dan orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar mereka dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tertuju pada kebahagiaan yaitu pada
proses belajar. Tidaklah tepat jika orang tua memberikan anknya tanpa
pengarahan dan menyerahkan seutuhnya pada orang lain. Orang tua baik bukan
hanya akan memperhatikan aspek lahiriah an badaniah saja, tetapi tidak kurang
pntingnya juga memperhatikan permasalahan perkembangan rohaniah dan keadaan
belajarnya. Dalem aspek lahiriah, orang tua dapat memberikan makanan dan
pakaian yang cukup namun anak akan sangat memerlukan perhatianan bimbingan dalam
kegiatan belajar dan sekolahnya. Disamping itu orang tua hendaknya memberikan
kesempatan belajar pada anak dalam mendalami ilmu pengetahuannya. Jadi bukan
anak yang menyesuaikan diri dngan paksaan orang tua. Sekolah juga merupakan
lembaga yang dibentuk untuk mendidik anak muridnya agar megetahui apa yang
belum di ketahui anak. Sekolah sangat diperlukan anak agar anak mendapatkan
pengetahuan yang lebih dari sebelumnya. Disini anak diajarkan tenang
keterampilan, dan kreativitas. Untuk kesuksesan anak di sekolah, orang tua
perlu memperhatikan kemajuan dalam proses belajarnya. Orang tua hendaknya
selalu memikirkan perasaan anaknya. Anak sangat membanggakan dan kagum karena
pendidikan yang diberikan ayah dan ibu membuatnya merasa dirinya menjadi
pribadi yang baik (lihat selengkapnya Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak
Prasekolah oleh Rimm, Sylvia. (2003): 56).
Jangan memaksakan kehendak orang tua terhadapa anak,
karena itu anak menjadi pribadi yang memberontak, karena anak masih dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Orang tua hendaknya memantau pergaulan
anak-anaknya, namun bukan berari mengekang mereka. Tidak semua pergaulan baik
untuk anak namun juga ada yang membawa dampak negatif. Anak-anak perlu
diingatkan dan juga dinasehati tentang pergaulan agar lebih waspada dalam
memiih teman. Orang tua sebaikya menghindarkan anak dari kebiasaan-kebiasaan
yang kurang baik. Pada dasarnya hubungan orang tua dengan anak terganung dari
orang tuanya. Sikap orang tua sangat menentkan hubngan suatu keluarga. Sikap
orang tua tidak hanya berpengaruh terhadap keluarga melainkan pada perilaku
anak. Anak perlu diberi pengawasan agar tidak berbuat menyimpang. Di dalam
kehidupan keluargapun harus ada interaksi dan kerjasama agar terciptanya
kerukunan dalam masing-masing anggota keluarga agar terjalin suatu hubungan
yang baikiptanya . Anak dan orang tua sebaiknya saling mengerti satu sama lain
agar terciptanya hubungan yang harmonis dan baik. Demikian agar anak dapat
berperilaku baik sesuai dengan perkembangannya sesua tingkatannya.
Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu usaha dimana
adanya kesadaran untuk mengembangkan potensi diri dalam memahami suatu
pengetahuan untuk dapat dimengerti. Pendidikan sangat penting diterapkan pada anak.
Baiknya orang ua ang memberikan pendidikan mulai ari kecil kepada anak. Anak
sebaiknya diberi pengeahuan yang baik. Orang tua sebiknya mendidik anak dengan
tanggung jawab dan kedisiplinan. Tanggung jawab sangat diperlukan dalam
mengembangkan kepribadian anak. Orang tua harus lebih mengajarkan
tentang arti dari suatu tangung jawab Kedisplina juga berperan penting dalam perkembangan
anak agar anak tidak terbiasa bergantung pada orang lain karena kemalasanna.
Peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan perhatian dan kasih sayang
karena itu sangat diperlukan untuk menjaga suatu hubungan dalam
perkembangannya. Orang tua sebaiknya lebih mengutamakan keinginan anaknya. Sebaiknya dalam
mendidik anak kita terapkan keteladanan yang baik, bimbingan yang baik, nasehat
yang baik, dan juga mengingatkan kesalahan-kesalahan anak, menanamkan
pemahaman-pemahaman kepada anak. Jika anak membuat kesalahan sebaiknya orang
tua tidak memarahi ataupun memberikan hukuman fisik namun memberikan peringatan
ataupun arahan agar tidak mengulanginya lagi. Orang tua tentunya menginginkan anaknya kelak menjadi
orang yang berguna bagi semua orang.
Daftar
Pustaka
Al-Asyamawi, Hasan. (2004). Mendidik Anak Dengan Cinta. Yogyakarta: Saujana.
Jurjis, Malak. (2004). Cara Mengatasi Gejolak Emosi anak. Jakarta Selatan: Hikmah.
Hasan, Maimunah. (2010). Membangun Kreativitas Anak Secara Islami. Yogyakarta:
Bintang Cemerlang.
Bintang Cemerlang.
Hurlock, Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Rimm, Sylvia. (2003). Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
PT Gramedia Pustaka Utama.
Referensi dari Media :
Husaini,
Akhmad. (2013). Peran Orang Tua Dalam
Mendidik Anak. Diunduh di
(http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/07/peran-orangtua-dalam-mendidik-anak-
596469.html), 5 November 2013.
(http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/07/peran-orangtua-dalam-mendidik-anak-
596469.html), 5 November 2013.
Mamaeka.com
(2013). Beberapa Kesalahan Dalam Mendidik
Anak Anda. Diunduh di
(http://mamaeka.com/beberapa-kesalahan-dalam-mendidik-anak-anda/), 4 November
2013.
(http://mamaeka.com/beberapa-kesalahan-dalam-mendidik-anak-anda/), 4 November
2013.
Pendidikankarakter.com
(2012). Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini.
Diunduh di (http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-
pendidikan-anak-usia-dini/), 5 November 2013.
Diunduh di (http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-
pendidikan-anak-usia-dini/), 5 November 2013.
sangat membantu saya dalam menenangkan anak terimakasih
BalasHapus