Kamis, 26 Desember 2013

Peranan Orang Tua Dalam Mendidik Anak



Oleh Suerlin Diah Utami
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Pendidikan merupakan suatu usaha dimana adanya kesadaran untuk mengembangkan potensi diri dalam memahami suatu pengetahuan untuk dapat dimengerti. Ini disebabkan karena pendidikan sebagai suatu tujuan  masa depan anak bangsa. Disini kita akan membahas pendidikan anak dari orang tuanya. Pendidikan anak merupakan suatu tanggung jawab orang tua karena orang tua disini adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang berkepribadian ataupun perilakunya buruk, melainkan berguna bagi dirinya sendiri dan juga berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Peran orang tua disini sangat diperlukan bagi anak untuk mendidik agar dapat membentuk pribadi anak yang baik dan dapat diharapkan untuk masa mendatang. Pendidikan penting untuk anak agar anak tersebut dapat lebih mengerti apa yang belum anak ketahui. Namun menjadi orang tua perlunya perubahan besar dalam pola hubungan anak dan orang tua, karena orang tua merupakan pendidik yang selalu ada untuk anak. Peran orang tua disini sangat penting karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama, disamping itu orang tua harus memberi contoh dan perilaku baik agar anak dapat meniru kebaikan dari orang tuanya.
Kata Kunci : Pendidikan, Orang Tua, Anak, Peranan,

Pendahuluan
Pendidikan sangat penting diterapkan pada anak. Pendidikan dari orang tua ke anak tentunya akan berguna nantinya untuk perkembangan anak kedepannya. Anak tidak hanya membutuhkan perlindungan dari orang tua, anak juga membutuhkan perhatian, belaian kasih sayang dan segenap bimbingan yang mereka butuhkan dari orang tuanya, bahwa anak adalah amanat yang dititipkan Tuhan YME  kepada orang tua yang diamanatkan untuk dapat menjaga, membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak semampunya mungkin. Menanamkan rasa keimanan kepada anak sejak usia dini, bukan berarti orang tua mendidik mereka perasaan takut kepada Tuhan. Melainkan justru membuat anak merasa terlindungi.  Semua orang tua  harus melakukan itu, supaya anak-anak selamat dari segala mara bahaya dunia akhirat (lihat selengkapnya Mendidik Anak Dengan Cinta oleh Al-Asyamawi, Hasan. (2004) : 34-35).
Dalam mendidik anak, orang tua diharapkan memberikan pengetahuan tentang keyakinan suatu agama  sebagai suatu pedoman hidup. Orang tua setidaknya memberi tahu bahwa hidup bukan hanya di dunia tetapi juga adanya kehidupan setelah mati. Orang tua juga sebaiknya memberi tahu bahwa hidup adalah unuk beribadah sebagai rasa sukur kita telah ada di dunia. Dan anak sebaiknya diperkenalkan pada prinsip-prinsip Tuhan, karena keteladan merupakan suatu pondasi dan pintu pertama. Jika ingin mencetak anak yang lurus, maka kita harus menghindarkan diri dari tingkah laku buruk. Peran orang tua disini sangat penting karena orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama, disamping itu orang tua harus memberi contoh dan perilaku baik agar anak dapat meniru kebaikan dari orang tuanya (lihat selengkapnya Mendidik Anak Dengan Cinta Al-Asyamawi, Hasan. (2004) : 68).
Anak-anak dan remaja pada masa sekarang perlulah mendapatkan perhatian dan bimbingan yang penuh kasih saying dari kedua orang tuanya dan orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar mereka dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terarah kepada kebahagiaannya antara lain dalam bidang proses belajar. Tidaklah tepat jika kita membiarkan tanpa pengarahan yang tepat atau menyerahkan seutuhnya kepada bapak dan ibu guru di sekolah, sebab disamping waktu yang sangat terbatas juga perhatian dan kasih saying yang tulus seperti yang didapatkan dari ayah dan ibu  (lihat di kompasiana.com/2013/10/07).

Dalam diri seseorang dan diri orang-orang di sekitar kita ada beberapa hal-hal yang kita sadari dan kita sendiri tidak berharap anak-anak akan menirunya. Bahkan seorang anak dapat begitu cepatnya  menirukan ucapan dan perbuatan yang diperhatikannya ketika anak tersebut melihat ataupun mendengarnya. Anak-anak juga banyak yang beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh orang tuanya selama ini dan orang-orang yang lebih besar darinya adalah sesuatu yang benar.
Untuk dapat memberikan kebaikan kepada anak sebaiknya kita memberikan contoh yang baik dan perilaku yang baik supaya anak juga dapat meniru apa yang kita lakukan. Sebaiknya dalam mendidik anak kita terapkan keteladanan yang baik, bimbingan yang baik, nasehat yang baik, dan juga mengingatkan kesalahan-kesalahan anak, menanamkan pemahaman-pemahaman kepada anak. Jika anak membuat kesalahan sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun memberikan hukuman fisik namun memberikan peringatan ataupun arahan agar tidak mengulanginya lagi. Hukuman memang sangat berpengaruh dalam pencegahan,  melindungi, ataupun memperingati. Arah hukuman dimaksudkan untuk memperbaiki mendidik degan cara keras dan tampak menyakitkan Bukan berarti hukuman tersebut harus dilakukan dalam memperbaiki kesalahan anak tersebut, justru anak semakin merespon negatif (lihat selengkapnya Cara Mengatasi Gejolak Emosi Anak oleh Jurjis, Malak. (2004) : 44).
Dan alangkah baiknya kita memberikan gambaran serta pengertian kepada anak kita dengan cara yang sesuai dengan usia mereka agar mampu menangkap apa yang kita maksud. Dan sebaiknya kita harus lebih mendidik dengan kelembutan dan kasih sayang, karena dengan itu kita dapat lebih dekat dan lebih mudah dalam memberikan pendidikan. Metode pendidikan yang kita gunakan mungkin bisa dilakukan dalam mewujudjan kepribadian anak yang disiplin dan mandiri yang bersumber pada keinginan anak untuk meraih kebahagiaan didunia maupun akhirat. Dan juga membahagiakan orang lain yang menyimpan semangat kerja untuk mencapai kedua-duanya.
Pencapaian tersebut tentu membutuhkan usaha dalam pencapaiannya. Keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak dan juga keterlibatan anak dalam aktivitas orang tua akan memberikan tauladan yang baik untuk dapat beraktivitas sekaligus melatihya. Orang tua sebaiknya menanamkan pengertian pada  diri anak-anak bahwa setiap hari mereka akan menempuh langkah baru dalam meniti kehidupan. 

Pola Asuh Orang Tua dalam Mendidik Anak
Mendidik anak bukanlah suatu perkara yang mudah. Orang tua yang salah dalam mengasuh anaknya akan menghasilkan “produk” anak yang membangkang, tidak dapat menghormati orang lain, tidak mengenal tata krama atau sopan santun, dan lain-lain. Berikut beberapa faktor cara asuh yang dapat menjadikan anak menjadi produk yang salah dan tidak diharapkan oleh orang tua. Kurangnya pengawasan. Mayoritas anak yang salah asuh adalah mereka yang kurang mendapat pengawasan dari orang tuanya. Orang tua yang memiliki kesibukan yang sangat padat dipastikan akan mengabaikan anaknya dan tidak memiliki waktu untuk mendengarkan apa kata hati dan keinginan mereka (lihat selengkapnya Mamaeka.com /2013).  Anak yang mulai mengerti dan penasaran mereka akan banyak bertanya. Apalagi jika anak tersebut mulai menginjak masa remaja. Hal itu dilakukan untuk membuka perasaannya yang kecil untuk dapat mengetahui kehidupan yang luas. Anak yang banyak bertanya sebaiknya kita respon dengan kata-kata yang sesuai dengan usianya agar tidak menimbulkan suatu masalah. Orang tua tidak boleh memarahi ataupun melarang apabila anaknya banyak bertanya. Sebaiknya jika anak bertanya hendaknya kita menjawabnya dengan persepsi yang berbeda agar si anak tidak berfikiran buruk, karena biasanya anak mempunyai rasa penasaran yang tinggi. Kita harus mengajarkan pada anak agar dapat siap dalam kondisi apapun yang mungkin akan dilaluinya. Diharapkan orang tua mampu memberikan situasi yang berbeda agar anak dapat lebih komplek dan berani dalam segala hal. Disini materi berperan juga dalam mendidik anak. Jika anak sudah dibiasakan dalam kehidupan materi, biasanya kepribadiannya akan menjadi individualis dan tidak peduli sesamanya. Orang tua sebaiknya mengajarkan anak tentang kemandirian dan kesederhanaan agar anak tidak terbiasa dalam keadaan yang berlimpah materi. Sebagai orang tua mengajarkan anak tentang peduli sesama adalah suatu tindakan yang baik dimana anak dapat lebih menyesuaikan diri di masyarakat.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial (lihat selengkapnya pendidikankarakter.com/2012/07/04).


Hukuman Pada Anak
Materi bukan merupakan suatu alat untuk mendidik melainkan menjadi alat ketergantungan. Orang tua banyak yang memfasilitasi anak dengan pemenuhn materi, tetapi kebutuhan jiwanya sama sekali tidak terdidik. Sebenarnya banyak anak yang mengeluh atau berfikir kenapa orang tuaku tidak peduli sama sekali padahal anak-anak yang lain mendapat kasih sayang, perhatian dan selalu diajarkan sesuatu yang baik. Nah, disini anak dapat berperilaku semaunya sendiri karena tidak adanya kepedulian dari orang tuanya. Pekerjaan orang tua yang memungkinkan kurangnya komunikasi ataupun perhatian pada anak sebaiknya dikurangi. Orang tua tidak boleh berlaku egois apalagi pada anak yang jelas-jelas dalam tahap pertumbuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlunya orang tua untuk mengetahui sedikitnya tentang psikologi anak.
Perkembangan anak unik karena prosesnya yang bertahap sesuai umurnya. Anak yang sudah di ajarkan berbagai mcam hal akan lebih tahu apa yang harus dikerjakan. Dan anak juga akan mengerti jika diberi sesuatu mereka dapat memilih mana yang baik dan benar. Ini merupakan pendidikan yang baik yang diterapkan orang tua kepada anaknya. Anak berusaha mengerti dan berusaha melakukannya, karena orang tua di anggap sebagai pendidik yang baik (lihat selengkapnya Perkembangan Anak oleh Hurlock, Elizabeth. (1978) : 23). Kadang dalam mendidik anak tidak semuanya berjalan dengan semestinya. Orang tua harusnya berfikir lebih dari apa yang di inginkan anak. Anak akan senang jika di ajak bermain, berkreasi ataupun belajar tidak dalam suasana sepi karena anak merupakan kepribadian yang ceria. Bahkan jika kita memberikan kebebasan bermain anak akan merasa sangat senang.  Masa kanak-kanak sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan pandangan hidup seseorang. Apabila orang tua hendak memahami kehiupan anak-anak, maka harus banyak mengamati tingkah laku anak-anak itu.  Banyak hal yang sulit untuk dipahami dalam diri anak, atau kadang-kadang orang tua salah menafsirkan tingkah laku anak. Pada diri anak ada kebebasan, dengan mana ia mampu memilih dan merubah tingkah laku sendiri. Anak mulai  bisa memahami, bahwa banyak hal yang  baru dan peristiwa-peristiwa aneh yang ada didepan matanya (baca selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 16). Hendaknya para orang tua sering-seringlah mengajak bicara dengan anak dan ajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana dan yang membuat anak dapat menjawabnya dengan tenang. Si anak akan merasa senang sekali mendapatkan kata-kata baru dan bisa mengucapkannya. Peranan orang tua dalam rangka menyongsong masa peka anaknya adalah membimbing, menyarankan serta membantunya agar perkembangan baik fisik maupun psikisnya dapat tercapai semaksimal mungkin. Sikap orang tua terhadap anak akan menimbulkan reaksi pada anak, diterima atau tidaknya oleh lingkungan di masyarakat (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 20).
Percaya diri merupakan perilaku yang ada pada seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya. Perlunya anak mengembangkan suatu potensi diri untuk perkembangannya. Membangun rasa percaya diri sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi pada anak. Pengembangan dalam diri seseorang tergantung bagaiamana orang tersebut menerapkannya dalam kehidupannya. Dalam membangun rasa percaya diri, diperlukan dasar keimanan dan tetap berperan didalam pengendalian kualitas (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 46).
Memberikan ajaran pada anak untuk mandiri sangatlah baik. Kemandirian anak di masa mendatang sangatlah dibutuhkan agar tidak ketegantungan pada oranglain. Hal ini sangat penting karena untuk menghindari sifat malas yang mungkin ada pada diri anak. Kepribadian itu terbentuk melalui semua pengalaman dan nilai-nilai yang diserapnya dalam pertumbuhan perkembangannya. Orang tua harus lebih mengajarkan tentang arti dari suatu tangung jawab. Sejak kecil anak seharusnya dapat dilatih untuk bertanggung jawab atas segala tugas dan kewajibannya. Orang tua sebaiknya membiarkan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya. Anak diharapkan dapat berkembang sesuai dengan masa perkembangannya. Orang tua bukan saja mendidik namun harus mengerti apa yang seharusnya dilakukan seperti menyalurkan keahliannya pada anak. Menjadi orang tua tidaklah mudah apalagi menjadi orang tua yang berbakat. Kadang anak tidak menerima bakat dari orang tuanya karena anak memilih berbeda dengan anak yang lainnya (lihat selengkapnya Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 74).
Orang tua memang selayaknya tahu kapan saatnya anak-anak harus dilarang dan kapan anak menadapatkan  kebebasan. Banyaknya orang tua yang sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi praktek kesayangannya bertentangan dengan hakekat azas pendidikan. Semua ini terjadi antara lain disebabkan orang tua terlalu awam dalam dunia pendidikan, sehingga mereka tidak mengerti perkembangan kejiwaan anak-anaknya dari fase ke fase. Orang tua sebaiknya membiarkan anak-anaknya utuk dapat berkembang dalam menemukan jati dirinya. Sering orang tua berhati-hati bahkan terlalu cemas dengan apa yang dilakukan oleh anak-anaknya, meskipun kecemasan yang dimaksud tanpa alasan yang jelas (lihat selengkapnya  Membangun Kreativitas Anak Secara Islami oleh Jurjis, Malak, (2004) : 19).
Orang tua kurang memahami bahwa segala ulah, tingkah laku dan gaya, serta polah anak-anaknya merupakan suatu proses perkembangan jiwa dan karakternya yang tengah di adaptasikan dengan lingkungan di sekitarnya. Orang tua sebaiknya memberikan pendidikan dan pelajaran bagi anak-anaknya.

Keluarga Dalam Mendidik
Keluarga disini juga berperan penting dalam pendidikana anak. Karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Peranan tersebut seharusnya dapat memberikan pendidikan yang lebih baik pada anak. Bila ada seorang anak dilahirkan ke dunia dan menemukan kedua orang tuanya dalam suasana yang amat sangat harmonis dan rukun, anak tersebut sangatlah bersyukur karena anak tersebut akan tumuh dan berkembang dalam suasana ketentraman dan ketenangan. Semua orang tua mengharapkan kebaikan pada anak-anaknya antara lain diajarkannya suatu kedisiplinan agar si anak dapat berperan dengan semestinya dalam lingkungannya. Apabila seorang anak menyaksikan bahwa disiplin rumah tangga dan hubungan keluargaan berjalan dengan baik diatas keyakinannya kepada Tuhan hal itu akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan kepribadiannya. Demikian juga apabila anak menemukan iklim dengan penuh cinta dan kasih sayang dimana ayah dan ibunya telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka hal itu akan memberikan pengaruh positif terhadap ketentraman jiwa anak serta moral dan pola tingkah lakunya.
Sebaliknya bila seorang anak  menemukan suasana rumah tangga dengan tidak keharmoisan dimana kedua orang tua terutama  ibu tidak mau menegakan prinsip-prinsip moral dan etika dalam pergaulan rumah tangganya, saat itu anak akan tumbuh dengan kepribadian yang labil, rancu berpikirnya bahkan cenderung tidak bermoral.
Demikian pula hubungan dalam keluarga yang tidak harmonis dengan saudara-saudaranya, akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kepribadiannya. Bila anak tersebut menerima  cinta dan kasih sayang dan penuh perhatian, sesuai dengan apa yang pernah mereka alami dari hubungan orang tua mereka yang harmonis, anak pada saat itu akan tumbuh dengan selayaknya  dan akan memperoleh kedewasaan dan kelebihan serta pengertian. Kualitas dan cara berfikir orang tua dalam menghadapi berbagai persoalan dalam memberikan sesuatu berupa apa yang seharusnya anak  dapatkan akan memberian pengaruh positif . Dengan demikian nantinya orang tua diharapkan akan membuat anak mudah beradaptasi dengan berbagai persoalan hidup yang mengitarinya. Sebaliknya jika suasana rumah tangga jauh dari semacam itu maka tidak diragukan lagi bahwa anak akan tumbuh menjadi pribadi yang egois, sulit beradaptasi bahkan tidak mampu sama sekali untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.Itu dapat membuat anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak mudah bergaul (lihat selengkapnya Perkembangan Anak oleh Hurlock, Elizabeth. 1978).
Semakin banyak pengetahuan semakin banyak anak mengtahuinya. Orang tua semestinya memberikan suatu wawasan yang lebih agar anak dapat menilai sesuatu dengan baik dan benar. Perkembangan anak sebaiknya dibekali dengan kemampuan dan keterampilan dimana anak dapat mendapatkan suatu ilmu yang dapat berguna nantinya. Dari periode perkembangan anak, pola pertumbuhan bervariasi pada setiap indiviu. Kebanyakan anak lebih suka bermain di luar rumah, pada kenyataanya pun begitu karena anak semestinya diberi kebebasan agar mengetahui kehidupan luar.  Sebagai orang tua, kitapun harus memperhatikan kesehatan anak-anak kita agar terhindar dari sakit. Tentunya para orang tua tidak mau mlihat anaknya lemah karena menimulkan rasa keemasan yang tinggi. Pola asuh yang baik sangat diperlukan agar anak mengerti tentang semuanya. Terkadang anak lebih suka keluar rumah, karena menurutnya di luar rumahlah kebiasaan mereka. Orang tua sebaiknya mengerti apa yang diinginkan anaknya. Jika saja anak tersebut terlalu jauh dalam bermain ataupun tidak ingat waktu disitu orang tua dapat mengingatkan ataupun membimbingnya dalam bermain pada batas watunya sebaiknya dari sini orang tua membimbing anak tersebut agar lebih terkontrol. Anak memang susah untuk didiamkan karena anak sedang dalam tahap perkembangan dan dalam rangka menemuka jati dirinya. Tentu saja terbatas pada hal-hal yang mampu dikerjakan dan disesuaikan dengan usianya. Karena semakin bertambah usia, semakin meningkat pula kemampuannya untuk mengembangkan tugas-tugas tertentu. Jika anak sudah melakukan suatu kesalahan seberat apapun, hendaknya orang tua bisa bersikap bijaksana. Karena seberat apapun kesalahan anak, anak akan berfikir kalau itu adalah sebuah kesalahan yang tidak boleh diulangi lagi. Disini orang tua harus lebih jelih dalam memotivasi anak-anaknya. Menerapkan pola, nilai-nilai norma sejak dini  pada anak adalah jalan terbaik. Ini adalah salah satu jalan untuk membantu anak menjadi seorang yang penuh rasa percaya diri dimana kemampuan tersebut akan selalu ada sampai si anak tumbuh dewasa. Jika anak tersebut salah pergaulan maka moralnya juga akan rusak. Pergaulan yang menyimpang juga salah satu faktor yang membawa anak pada dampak yang negatif. Orang tua harus lebih waspada dengan pergaulan anak masa kini yang tidak tahu aturan sama sekali. Anak secara tidak sadar akan meniru apa yang dilihat, didengar ataupun dilakukan orang-orang disekitarnya karena anak masih berfikir polos.  Anak belum paham akan apa yang dilakukannya benar ataupun salah tetapi mereka beranggapan bahwa yang dilakukannya benar. Anak merasakan apa yang didapatkannya selama ini jika si anak sudah tumbuh dewasa.
Sebagai masa depan generasi mendatang, anak sebaiknya di beri bekal supaya dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kesibukan orang tua dalam mencari nafkah keluaga, hendaknya tidak mengorbankan masa depan anaknya. Sebaiknya orang tua dapat mengatur waktu sebelum terlambat, karena itu lebih baik dilakukan daripada menyesal di masa mendatang (lihat selengkapnya kompasiana.com/2013/10/07). Orang tua semestinya belajar dari kesibukan dirinya. Bukan berarti karena pekerjaan, anak diserahkan pada orang lain. Itu bahkan membuat anak bosan dirumah karena tidak ada kasih sayang dari orang tuanya tidak seperti anak-anak yang lain.  Orang tua yang baik dan bijaksana akan memikirkan sesuatu yang baik untuk anak-anankya. Masa depan anak erat hubungannya dengan cara belajarnya. Bagaiman dapat berfikir mana yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Orang tua sangat perlu memberikan bantuan ataupun bekal kepada anak seperti keterampila, pengetahuan, keluhuran untuk mengantarkan sikap belajar efektif sehingga dapat menghiasi kepribadiannya
            Orang tua tentunya menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi semua orang. Anak-anak dan remaja sekarang perlulah diberikan perhatian, bimbingan  dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya dan orang-orang dewasa lainnya dalam rumah tangga, agar mereka dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tertuju pada kebahagiaan yaitu pada proses belajar. Tidaklah tepat jika orang tua memberikan anknya tanpa pengarahan dan menyerahkan seutuhnya pada orang lain. Orang tua baik bukan hanya akan memperhatikan aspek lahiriah an badaniah saja, tetapi tidak kurang pntingnya juga memperhatikan permasalahan perkembangan rohaniah dan keadaan belajarnya. Dalem aspek lahiriah, orang tua dapat memberikan makanan dan pakaian yang cukup namun anak akan sangat memerlukan perhatianan bimbingan dalam kegiatan belajar dan sekolahnya. Disamping itu orang tua hendaknya memberikan kesempatan belajar pada anak dalam mendalami ilmu pengetahuannya. Jadi bukan anak yang menyesuaikan diri dngan paksaan orang tua. Sekolah juga merupakan lembaga yang dibentuk untuk mendidik anak muridnya agar megetahui apa yang belum di ketahui anak. Sekolah sangat diperlukan anak agar anak mendapatkan pengetahuan yang lebih dari sebelumnya. Disini anak diajarkan tenang keterampilan, dan kreativitas. Untuk kesuksesan anak di sekolah, orang tua perlu memperhatikan kemajuan dalam proses belajarnya. Orang tua hendaknya selalu memikirkan perasaan anaknya. Anak sangat membanggakan dan kagum karena pendidikan yang diberikan ayah dan ibu membuatnya merasa dirinya menjadi pribadi yang baik (lihat selengkapnya  Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah oleh Rimm, Sylvia. (2003): 56).
Jangan memaksakan kehendak orang tua terhadapa anak, karena itu anak menjadi pribadi yang memberontak, karena anak masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Orang tua hendaknya memantau pergaulan anak-anaknya, namun bukan berari mengekang mereka. Tidak semua pergaulan baik untuk anak namun juga ada yang membawa dampak negatif. Anak-anak perlu diingatkan dan juga dinasehati tentang pergaulan agar lebih waspada dalam memiih teman. Orang tua sebaikya menghindarkan anak dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Pada dasarnya hubungan orang tua dengan anak terganung dari orang tuanya. Sikap orang tua sangat menentkan hubngan suatu keluarga. Sikap orang tua tidak hanya berpengaruh terhadap keluarga melainkan pada perilaku anak. Anak perlu diberi pengawasan agar tidak berbuat menyimpang. Di dalam kehidupan keluargapun harus ada interaksi dan kerjasama agar terciptanya kerukunan dalam masing-masing anggota keluarga agar terjalin suatu hubungan yang baikiptanya . Anak dan orang tua sebaiknya saling mengerti satu sama lain agar terciptanya hubungan yang harmonis dan baik. Demikian agar anak dapat berperilaku baik sesuai dengan perkembangannya sesua tingkatannya.


Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu usaha dimana adanya kesadaran untuk mengembangkan potensi diri dalam memahami suatu pengetahuan untuk dapat dimengerti. Pendidikan sangat penting diterapkan pada anak. Baiknya orang ua ang memberikan pendidikan mulai ari kecil kepada anak. Anak sebaiknya diberi pengeahuan yang baik. Orang tua sebiknya mendidik anak dengan tanggung jawab dan kedisiplinan. Tanggung jawab sangat diperlukan dalam mengembangkan kepribadian anak. Orang tua harus lebih mengajarkan tentang arti dari suatu tangung jawab Kedisplina juga berperan penting dalam perkembangan anak agar anak tidak terbiasa bergantung pada orang lain karena kemalasanna. Peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan perhatian dan kasih sayang karena itu sangat diperlukan untuk menjaga suatu hubungan dalam perkembangannya. Orang tua sebaiknya lebih mengutamakan keinginan anaknya. Sebaiknya dalam mendidik anak kita terapkan keteladanan yang baik, bimbingan yang baik, nasehat yang baik, dan juga mengingatkan kesalahan-kesalahan anak, menanamkan pemahaman-pemahaman kepada anak. Jika anak membuat kesalahan sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun memberikan hukuman fisik namun memberikan peringatan ataupun arahan agar tidak mengulanginya lagi. Orang tua tentunya menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang berguna bagi semua orang.

Daftar Pustaka
Al-Asyamawi, Hasan. (2004). Mendidik Anak Dengan Cinta. Yogyakarta: Saujana.
Jurjis, Malak. (2004). Cara Mengatasi Gejolak Emosi anak. Jakarta Selatan: Hikmah.
Hasan, Maimunah. (2010). Membangun Kreativitas Anak Secara Islami. Yogyakarta:
        Bintang Cemerlang.
Hurlock, Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Rimm, Sylvia. (2003). Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah. Jakarta:    
        PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi dari Media :
Husaini, Akhmad. (2013). Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak. Diunduh di
       (http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/07/peran-orangtua-dalam-mendidik-anak-
       596469.html
), 5 November 2013.
Mamaeka.com (2013). Beberapa Kesalahan Dalam Mendidik Anak Anda. Diunduh di
      (http://mamaeka.com/beberapa-kesalahan-dalam-mendidik-anak-anda/), 4 November
       2013.
Pendidikankarakter.com (2012). Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini.
       Diunduh di (http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-
       pendidikan-anak-usia-dini/
), 5 November 2013.

1 komentar: