OLEH :FAIZATIN NAFIAH
JURUSAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN,UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ABSTRAK
Kerokan
sudah di kenal di masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu. Ternyata kerokan
yang di yakini ampuh sebagai penyembuh masuk angin mempunyai berbagai efek,dari
efek positif maupun negatif. Pada dasarnya kerokan sendiri adalah proses
menggosokkan benda tumpul pada permukaan kulit dengan pelicin dengan tujuan
untuk mengeluarkan angin. Di yakini semakin merah yang di kerok maka semakin
banyak angin. Namun,efek merah tersebut karena terjadi inflamasi. Jika di
lakukan terlalu sering maka pori-pori semakin membesar dan rentan terhadap
penyakit. Dan juga pembuluh kapiler yang berada di bawah permukaan kulit dapat
pecah. Perlu di ketahui jika merasakan kurang enak badan jangan langsung
mengambil tindakan kerokan karena bisa jadi gejala masuk angin belum tentu
masuk angin. Karena gejala jantung pun juga menyerupai gejala masuk angin. Berhati-hati
dalam mengambil tindakan. Semua ada positif dan negatifnya.
Keyword
: efek,bahaya,kerokan
1.PENDAHULUAN
Mungkin
saya mengambil judul ini karena banyak masyarakat kita yang masih terbiasa kerokan
atau bahkan kerokan menjadi andalan mereka ketika tidak enak badan. Padahal
kerokan sendiri belum terbukti secara medis. Mereka melakukan itu karena
mungkin masih mengikuti jaman dahulu. Memang setelah kerokan sendiri badan
terasa lebih enakan tetapi pada dasarnya kerokan itu justru membuat tubuh lebih
rentan terhadap suatu penyakit. Efek tersebut tidak langsung di rasakan. Namun,efek
tersebut di rasakan di kemudian hari. Hal ini yang kurang di sadari masyarakat
kita. Mereka beranggapan kerokan adalah
jurus jitu dalam menangani masuk angin karena hemat dan mudah di lakukan. Kerokan
juga di yakini sebagai pertolongan pertama saat badan mulai terasa tidak enak.
Pengobatan
tradisional ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok,
gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan
untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul, kerokan ini juga di
barengi dengan mengoleskan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive,
minyak kelapa, atau lotion di permukaan kulit yang akan di kerok. Cairan licin
ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.
(Deimon, 2013)
Ternyata
Kerokan tidak hanya populer di indonesia, tetapi juga sering di lakukan oleh
orang-orang di negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai
"cao giodi", sedangkan di Kamboja menyebutnya "goh kyol",
bahkan di China yang terkenal dengan akupunturnya menyebut kerokan dengan
sebutan "gua sua", namun bedanya orang China memakai batu giok
sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai
oleh orang indonesia. (Deimon, 2013)
Kerokan
ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2)
yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika
permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan
cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas
dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi
menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit
ditubuhpun mereda. (Deimon, 2013)
Angin
yang masuk ke badan umumnya mengakibatkan badan terasa pegal,nyeri,terkadang
orang Jawa sendiri menyebutnya dengan “greges”. Nah,kerokan ini karena
menggesekkan benda tumpul pada permukaan kulit ini meyebabkan pembuluh darah
melebar dan hal ini yang menyebabkan oksigenasi menjadi baik. Pembuluh darah
melebar karena jika menggesekkan benda tumpul di permukaan kulit kita dengan cepat
akan menimbulkan panas dan panas itu yang menyebabkan oksigenasi. Dan juga
terjadi inflamasi,inflamasi ini yang menyebabkan peredaran darah lancar dan
yang membuat rasa nyeri atau pegal ini sedikit berkurang. Tubuh menjadi lebih
ringan dan yang di anggap masyarakat ini sembuh. (Indah, 2011)
Masuk
angin sendiri dapat di picu karena telat makan. Karena telat makan
mengakibatkan kadar gula dalam darah rendah. Kondisi tersebut mengakibatkan
keluar keringat dingin,kurang konsentrasi,dan sakit kepala. Orang-orang
biasanya memberi pertolongan pertama dengan memberi teh manis hangat. Kadar gula dalam teh manis tersebut yang
dapat mengatrol kadar gula dalam darah. Namun,sebagian orang juga ada yang
langsung melakukan kerokan. Padahal kerokan sendiri sebenarnya memperbesar
pori-pori.Pada prinsipnya kerokan itu memasukkan sesuatu zat kedalam tubuh kedalam
pori-pori. (kompas.com, 2012)
Ketika
kerokan pinggiran uang logam saat terjadi pengerokan menggores permukaan
kulit.Kondisi ini yang membuat panas tubuh berangsur turun. (kompas.com, 2012).
Ketika pengerokan pingiran uang logam seperti pemijatan. Hal ini yang membuat
rasa nyeri dan pegal berangsur hilang jika di sertai dengan istirahat yang
cukup. Gejala masuk angin sendiri juga sama dengan gejala jantung. Seperti pusing,mual,dada
terasa saki,demam. Jadi,kadang kita dengar orang masuk angin kemudian meninggal
setelah kerokan. Masuk angin ini bukan termasuk penyakit melainkan gejala.
(Masyoel, 2011)
Penyakit
jantung koroner adalah terjadinya ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen dalam jantung. Keadaan ini dapat terjadi karena penyempitan
arteri koroner, penurunan aliran darah (Curah Jantung), peningkatan
kebutuhan oksigen di miokard, spasme arteri koroner, faktor genetik/riwayat
keluarga kandung, merokok, hipertensi, diabetes, usia. Penyebab yang sering
terjadi karena faktor fisik dan emosi. Sifat sakitnya apakah nyeri dada yang
dirasakan seperti dipukul, tertekan atau terbakar atau tertimpa beban berat.
Nyeri dada dirasakan menjalar ke bahu, punggung, rahang, leher, epigastrium dan
lengan kiri. Gejala dan tanda rasa sakit disertai dengan mual, muntah, keringat
dingin, berdebar-debar dan sesak. Pengelompokkan lamanya nyeri dada, bila nyeri
dada dirasakan lebih dari 20 menit hal ini mengarah pada terjadinya kerusakan
otot jantung atau kemungkinan dapat terjadinya kematian jaringan (nekrosis)
dimana otot jantung tidak dapat lagi terselamatkan atau irreversible. (Masyoel,
2011)
Prinsip
kerokan menurut Dr. Koosnadi Saputra, Sp.R, akupunkturis klinik, mirip prinsip
pemanasan dengan menggunakan moxa yang sering dipakai saat jarum akupunktur
ditusukkan pada tubuh untuk mengatasi masuk angin. Prinsip ini juga tidak jauh
berbeda dengan model terapi kop yang biasanya menggunakan alat seperti tanduk,
gelas, karet, tabung bambu dan lain-lain. Di negeri asal teknik akupunktur,
model terapi ini sudah resmi dipakai sebagai sarana penyembuhan.
(Forumviva.co.id, 2011)
Menurut
Mochtar Wijayakusuma, putra Hembing Wijayakusuma yang juga seorang
akupunkturis, penelitian mengapa kerokan memiliki efek menyembuhkan juga pernah
dilakukan di Universitas Ghuan Thou, sebuah universitas terkenal di Cina. (Forumviva.co.id
2011)
2.EFEK KEROKAN
Selama ini kerokan yang masih banyak di lakukan masyarakat pada dunia medis ini tidak di sarankan. Namun,sebenarnya kerokan sendiri juga mempunyai efek positiv dan efek negatif. Efek positiv sendiri baik bagi tubuh. Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin,namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian hari.
Ø Efek Positif
-Tidak merusak
Dengan terlalu
sering kerokan muncul anggapan kulit rusak,pori-pori melebar,pembuluh darah pecah.
Tetapi menurut penelitian yang ada dengan kerokan tidak ada kulit yang rusak
ataupun pembuluh darah yang pecah. Tetapi terjadi pori-pori yang melebar. Melebarnya
pori-pori ini justru membuat aliran darah lancar dan suplai oksigen dalam darah
jadi meningkat. Sehingga kulit ari juga akan terlepas seperti halnya saat
luluran.
-Meningkatkan Endorfin
Dalam
sebuah penelitian menyebutkan bahwa kadar endorfin orang-orang yang dikerok
naik signifikan. Dengan adanya peningkatan endorfin ini membuat mereka nyaman,
rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat. Selain itu kerokan menyebabkan
kadar prostaglandin atau yang menyebabkan pegal-pegal pada tubuh menjadi turun.
Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi
kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah,
mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah
hormon. (sahabathawa.com, 2013)
Ø Efek Negatif
-Mengakibatkan kontraksi dini
kontraksi
pada rahim. Jadi bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang melakukan
kerokan karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat
Prostaglandin Saat dikerok akan terjadi Infamasi. Apabila tubuh menolak reaksi
Inflamasi ini ,maka maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat
yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan
tubuh. Zat Cytokines ini akan memicu
pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan tersebut.
-Masuknya bakteri dan virus
Ketika
mengerok atau mengerik tubuh, maka pori-pori kulit akan terbuka lebar, nah pada
saat pori-pori terbuka dan membesar akan memudahkan angin masuk kembali ke
tubuh dengan membawa bakteri dan virus kedalam tubuh. Efeknya tidak akan terasa
secara langsung tetapi sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok
dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Ketika
seseorang sering kerokan maka pori pori kulit yang melebar akan mempermudah
masuknya bakteri dan virus. (sahabathawa.com, 2013)
Masuk angin memang bukan penyakit berbahaya.
Namun, bila sudah parah, virus mudah masuk tubuh. Untuk pencegahan bisa diatasi
salah satunya dengan kerokan. Kebanyakan orang Eropa mengatasi gejala flu
(common cold) seperti pegal linu, perut kembung, batuk-pilek, pusing, sakit kepala,
demam, meriang, dll, dengan makan sup panas, minum obat flu yang bisa didapat
di toko-toko obat, lalu tidur berbungkuskan selimut.
2.Tips Kerokan
Ketika obat-obatan sudah tidak mampu
lagi mengobati sakit anda, cobalah pengobatan alternatif yang sudah dipercaya
selama berabad-abad oleh nenek moyang kita, kerokan atau kerikan (selanjutnya
akan disebut kerokan). Yang di yakini berkhasiat namun belum juga terbukti
secara medis. (smallcrab.com, 2012)
Alat
dan Bahan :
Untuk memulai kerokan, alat yang perlu
dipersiapkan adalah sebagai berikut :1. Zat penghangat, bisa berupa balsem
gosok, rheumason atau minyak kayu putih. Untuk anak kecil (balita) sebaiknya
gunakan bawang merah, 2. Koin untuk pengerok. Sebaiknya gunakan uang Rp 100
lama, 100 kuningan (yang katanya ada campuran emas), atau 500 kuningan. Hindari
menggunakan koin yang berbahan alumunium (koin mata uang baru), karena memiliki
sisi yang tajam, 3. Tissue, atau lap untuk membersihkan koin saat kerokan, 4. Tempat
yang bersih, lapang, dan nyaman untuk berbaring. (smallcrab.com,2012)
Persiapan
Kerokan : 1. Usahakan tubuh pasien dalam keadaan bersih, 2. Orang yang mau
dikerok ditidurkan telungkup, usahakan dalam posisi senyaman mungkin, 3. Aktifkan
sarana hiburan, hal ini akan sangat membantu mengurangi kebosanan saat
mengerok/dikerok. (smallcrab.com, 2012)
Proses
Kerokan : 1. Untuk mempersiapkan tubuh, agar tidak kaget saat dikerok, usapkan
minyak gosok ke punggung terlebih dahulu, 2. Mulailah mengerok dari punggung kanan,
diawali dari 4-5 cm sebelah kanan tulang belakang ke arah luar. Arah pengerokan
mengikuti tulang rusuk, menghasilkan garis melengkung, 3. Koin agak ditekan,
jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lemah, yang sedang-sedang saja. Lakukan
berulang-ulang dengan arah yang sama, 4. Lanjutkan dengan bagian kiri yang
sejajar dengan kerokan yang dilakukan di nomer 2 , Keterangan: saat kerokan
ini, kadang-kadang daki terkumpul di ujung koin Gunakan tisu atau handuk untuk
membersihkannya, 5. Ulangi langkah tersebut, sekitar 2-3 cm dibawah kerokan
sebelumnya. Usahakan tetap pada daerah diantara tulang rusuk. Begitu seterusnya
sampai ke bawah. (smallcrab.com, 2012)
Setelah
Kerokan :1. Usapkan lagi minyak gosok ke punggung, gunakan handuk untuk
membersihkan sekaligus memijat punggung, 2. Jangan mandi karena pori-pori yang
terbuka dapat membuat semakin tidak enak badan, 3. Minumlah minuman yang hangat,
3. Gunakan baju yang hangat dan nyaman, 4. Tidur. (smallcrab.com, 2012)
3.Khasiat Kerokan
Kerokan di yakini dapat meningkatkan
aliran darah di permukaan kulit yang dapat mempermudah pengeluaran angin jahat.
Semakin merah tubuh yang di kerok di percaya semakin banyak pula angin yang
mengendap di dalam tubuh. Namun, pada dunia medis kerokan merupakan metode yang
membuka atau melebarkan pembuluh darah kulit dan membuat darah mengalir kembali
setelah sebelumnya menguncup akibat terpapar hawa dingin. Dan warna merah
sendiri setelah kerokan itu terjadi akibat pembuluh kapiler di bawah kulit
pecah. Orang yang sering melakukan kerokan maka akan kecanduan karena ketika
kerokan tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang bisa mengurangi nyeri otot. Saat
kerokan pun ada teknik seperti pemijatan. Hal ini dapat memperpanjang otot-otot
yang semula memendek karena peradangan. Itulah yang dapat mengurangi rasa
pegal. (neomisteri.com, 2012)
Dengan cara itu saraf penerima
rangsang di otak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki
titik-titik meridian pada tubuh. Arus peredaran darah yang lancar juga dapat
membuat imunitas tubuh meningkat. Pada taraf normal kerokan penderita masuk
angin akan merasa nyaman karena telas melepaskan hormon endorfin. Prinsip
kerokan sebenarnya tidak jauh beda
dengan akupuntur yang menancapkan jarum pada tubuh. Prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur
dan energi pada tubuh yang dikerok, peningkatan energi ini dilakukan melalui
perangsangan kulit tubuh bagian luar. Dengan kerokan itu akan menipiskan kulit
dan mendekatkan pembuluh-pembuluh darah kecil dengan udara dipermukaan tubuh. Maka kekurangan zat asam dapat dipenuhi di
udara yang memang mengandung zat asam dan kelebihan zat asam arang dapat
dibuang. (indah, 2011)
4.Kesimpulan
Jadi,kerokan yang menjadi tradisi
sejak jaman dahulu mempunyai efek positif dan negatif. Meskipun banyak yang
beranggapan bahwa kerokan tidak di anjurkan menurut medis. Namun,ada juga yang
menyebutkan bahwa kerokan juga bagus. Tetapi yang perlu di ingat kerokan jangan
di sekitar leher karena dapat memicu stroke. Dan juga kerokan jangan terlalu
sering karena akan membuat pembuluh kapiler yang berada di bawah permukaan
kulit pecah. Dan juga beberapa penyakit juga gejalanya seperti masuk angin mual,mutah,pusing,dada
terasa sesak belum tentu masuk angin. Gejala penyakit jantung pun menyerupai
masuk angin. Sering kita dengar orang masuk angin meninggal setelah di kerok. Penyebabnya
mungkin pihak keluarga tidak menyadari bahwa itu sebenarnya penyakit jantung
bukan masuk angin. Jika kerokan di lakukan secara terus menerus dapat
mengakibatkan kulit menjadi tipis,pori-pori membesar,pembuluh darah pecah. Kerokan
selain berkhasiat juga dapat menimbulkan beberapa masalah. Kerokan mudah di
lakukan dan tentunya hemat di kantong. Sekarang ini tidak hanya orang dewasa
bahkan anak-anak pun juga sering di kerok. Bedanya kalau orang tua menggunakan
benda tumpul kalau anak-anak menggunakan bawang merah. Sebenarnya jika dari
kecil tidak di biasakan untuk kerokan kemungkinan dewasa juga tidak terbiasa
kerokan. Kebiasaan terjadi karena di lakukan sejak kecil.Sekarang pun bayi-bayi
juga terkadang sudah di kerok dengan bawang merah. Bahkan ada juga yang
mengatakan bahwa kerokan dapat memperpendek usia. Tapi pada kenyataannya
nenek-nenek kita pada jaman dahulu juga melakukan kerokan alhamdulillah juga
berumur panjang. Untuk masalah penyakit,umur itu urusan yang Maha Kuasa. Kita
sebagai manusia hanya mampu berdo’a dan berusaha. Jadi,untuk pengobatan
silahkan untuk memilih yang tradisional atau medis semuanya insya Allah
berkhasiat namun pilih lah yang prosesnya tidak terlalu banyak merugikan dan
pikirkan dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Jangan hanya memikirkan
biaya yang hemat tetapi pikirkan kesehatan yang lebih dalam.
DAFTAR
PUSTAKA
Deimon.
(2013). “Khasiat dan Efek Samping Kerokan Ketika Masuk Angin” diunduh dari (http://deimon.pun.bz/khasiat-dan-efek-samping-kerokan-ketika.xhtml), pada 06
November 2013.
Forumviva.
(2011). “Tips Masuk Angin dengan Kerokan” diunduh dari (http://forum.viva.co.id/kesehatan/111643-tips-masuk-angin-dengan-kerokan.html), pada 07
November 2013.
Indah.
(2011). “Khasiat dan Bahaya Kerokan” diunduh dari (http://www.beritaunik.net/unik-aneh/khasiat-dan-bahaya-kerokan.html), pada 10
November 2013.
Kompas.
(2012). “Inilah yang Terjadi Saat Anda Masuk Angin dan Lalu Kerokan” diunduh
dari (http://forum.kompas.com/kesehatan/219768-inilah-yang-terjadi-saat-anda-masuk-angin-dan-lalu-kerokan.html), pada 09
November 2013.
Neomisteri.
(2012). “Menguak Manfaat Pengobatan Kerokan” diunduh dari (http://neomisteri.com/2012/07/menguak-manfaat-pengobatan-kerokan/), pada 09
November 2013.
Masyoel.
(2011). “Kerokan Bahaya Bagi Penderita Gangguan Jantung” diunduh dari (http://juzmanggis.wordpress.com/2011/02/21/kerokan-bahaya-bagi-penderita-gangguan-jantung/), pada 06 November
2013.
Sahabathawa.
(2013). “Positif dan Negatif kerokan” diunduh dari (http://sahabathawa.com/positif-dan-negatif-kerokan/), pada 07
November 2013.
Smallcrab.
(2012). “Cara Kerokan yang Baik” diunduh dari (http://www.smallcrab.com/kesehatan/138-cara-kerokan-yang-baik), pada 08
November 201
bagus sekali kak infonya thanks
BalasHapusElever Media Indonesia
terima kasih bagus sekali
BalasHapussiap dimengerti
BalasHapus