Oleh
: Mubashiroh
Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Perkembangan
teknologi semakin berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan zaman.
Teknologi muncul berbagai macam jenis dan fitur dari teknologi selalu baru dari
hari ke hari. Kebutuhan teknologi merupakan salah satu kebutuhan penting saat
ini. Bisa dikatakan demikian karena teknologi sangat dibutuhkan untuk keperluan
banyak. Teknologi sangat mudah didapatkan karena harga ada yang murah dan ada
juga yang mahal sesuai dengan kantong ekonomi penggunanya. Salah satu bentuk
teknologi yang saat ini beredar adalah gadget. Gadget merupakan salah satu
bentuk teknologi canggih yang mudah didapatkan. Biasanya gadget mempunyai
desain yang minimalis dan praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana. Dan setiap
orang biasanya ingin memiliki gadget untuk kebutuhan komunikasi. Penggunaan
gadget tidak ada batasan usia. Pengguna gadget dari anak-anak sampai dengan
dewasa. Pengguna gadget yang saat ini mudah dijumpai yaitu kalangan anak-anak.
Biasanya mereka mendapatkan gadget dari orangtua mereka untuk kemudahan
berkomunikasi. Tetapi, anak-anak kadang memanfaatkan gadget untuk bermain. Penggunaan
gadget pada anak-anak berdampak positif dan berdampak negatif. Salah satu
dampak positif yaitu memudahkan komunikasi antara anak dengan orangtua
sedangkan dampak negatif yaitu gadget dimanfaatkan untuk bermain game sehingga
anak lupa akan kegiatan belajar di rumah. Sebaiknya orang tua perlu mengawasi anak-anaknya
dalam menggunakan gadget sehingga tidak mengganggu proses belajar dan sosialisasi
terhadap lingkungannya. Orangtua perlu memperhatikan dan memberikan beberapa
aturan kepada anak tentang penggunaan gadget, supaya penggunaan gadget pada
anak bisa maksimal manfaatnya.
Kata
kunci : Teknologi, Gadget, Anak-anak, Orangtua, Pengawasan
Pendahuluan
Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin
berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan berkembangnya
teknologi yang semakin cepat maka jenis teknologi baru muncul lebih banyak. Dan
jenis dari teknologi itu sendiri lebih beragam. Teknologi yang beraneka macam
jenisnya untuk saat ini mudah didapatkan. Karena harga dari berbagai jenis
teknologi ini bervariasi ada yang murah dan ada juga yang mahal. Sesuai dengan
kebutuhan ekonomi penggunanya. Dan setiap orang selalu ingin mempunyai
teknologi yang semakin canggih. Barang teknologi bukan menjadi barang yang
langka untuk ditemukan. Hampir semua aktifitas
yang berhubungan dengan pendidikan, sosial-budaya, olahraga, ekonomi
maupun politik selalu memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk mencari informasi dan membantu melaksanakan setiap
kegiatan-kegiatannya dalam pemecahan suatu masalah.
Pengguna
teknologi tidak mengenal usia. Pengguna teknologi mulai dari anak –anak, remaja
sampai dengan dewasa. Pengguna teknologi tidak dibatasi oleh usia. Dan para
pengguna teknologi mulai dari anak-anak hingga dewasa mudah beradaptasi
menggunakan teknologi dengan cepat. Pengguna teknologi tidak cepat puas dengan
teknologi yang telah ada sekarang. Pengguna teknologi cenderung ingin lebih
menguasai jenis-jenis teknologi yang keluar lebih baru. Karena teknologi setiap
hari selalu terbaharui. Jadi mereka ingin mempunyai dan berusaha bisa menguasai
teknologi yang muncul lebih baru.
Penggunaan
teknologi memberikan efek positif dan efek negatif kepada para penggunanya.
Salah satu contoh dampak positif yang didapat salah satunya memberikan
kemudahan kepada para pengguna teknologi untuk berkomunikasi tanpa mengeluarkan
biaya yang mahal dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi.
Berbeda dengan sebelum adanya teknologi untuk berkomunikasi atau memecahkan
masalah membutuhkan waktu yang lama. Namun, dengan adanya teknologi komunikasi
akan lebih efisien dalam penggunaan waktunya. Tetapi tidak semua penggunaan
teknologi berdampak positif, di sisi lain teknologi juga memberikan dampak yang
negatif kepada para penggunanya. Salah satu contoh yang konkrit, di era modern
ini terkadang manusia lupa akan hakikatnya sebagai makhluk sosial yaitu makhluk
yang membutuhkan orang lain. Penggunaan teknologi menyebabkan penggunanya lebih
bersikap individualis. Bisa dikatakan manusia individualis karena menyebabkan
manusia lupa berkomunikasi dan berinteraksi terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pengguna teknologi lebih mementingkan menggunakan teknologi yang ada di
tangannya daripada menyapa orang di sekitar lingkungannya. Kejadian ini banyak
dijumpai di lingkungan masyarakat sekarang.
Pengguna
teknologi yang sering kita jumpai sekarang ini adalah anak-anak. Mereka tampak
asik dengan teknologi canggih yang ada di tangan. Anak-anak biasa mendapatkan
teknologi canggih dari kedua orangtuanya. Kedua orangtua sengaja memberikan
teknologi canggih kepada anaknya. Yang pertama untuk kemudahan komunikasi.
Namun anak-anak terkadang salah menggunakan teknologi yang telah diberikan
untuknya. Dan anak-anak lebih cepat untuk menguasai teknologi canggih yang
mereka miliki. Bahkan, orang tua mereka
belum tentu bisa mengoperasikan gadget yang dimiliki oleh anak-anaknya.
Anak-anak lebih cepat dalam menguasai gadget daripada orangtuanya. Namun, penggunaan gadget di kalangan
anak-anak sering berdampak negatif. Karena anak-anak lebih cepat beradaptasi
dengan teknologi yang ada. Sehingga anak-anak sering terlena dengan kecanggihan
teknologi. Anak-anak yang sering menggunakan teknologi, seringkali lupa dengan
lingkungan sekitarnya. Mereka lebih memilih berhadapan dengan teknologi canggih
yang mereka punya dibandingkan dengan bermain bersama teman-teman di taman
bermain atau di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Sehingga komunikasi
sosial antara anak dengan masyarakat berkurang bahkan semakin luntur.
Perkembangan anak-anak yang
individualis ini menyebabkan anak-anak tidak peduli terhadap lingkungan
sekitarnya. Sehingga sosialisasi di masyarakat tidak terjalin dengan baik.
Padahal proses sosialisasi ini akan berkelanjutan dari anak-anak sampai ke
dewasa. Jika anak-anak masih terpaku dengan kecanggihan teknologi, maka
anak-anak akan sulit dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya. Dengan
ini orang tua harus selalu mengawasi setiap kegiatan anak-anaknya yang sedang
bermain gadget.
Teknologi dan
Perkembangan Teknologi
Teknologi
merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktifitas kita dalam menyelesaiakn
masalah dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab
akibat dalam suatu tujuan. Perkembangan
teknologi dari waktu ke waktu mengalami perubahan yang signifikan. Perkembangan
teknologi terlihat jelas bahwa sebelum adanya gadget atau teknologi canggih
banyak media komunikasi yang ada dan digunakan oleh masyarakat. Media komunikasi itu seperti
media cetak, radio, film, televisi, komputer, sistem TV kabel, satelit dan
sebagainya, dan telah diadopsi dan masuk ke seluruh penjuru dunia. Perkembangan
peralatan komunikasi telah ada sejak jaman prasejarah dengan menggambar di
gua-gua sekitar 22.000 tahun sebelum masehi. Datangnya teknologi komunikasi
baru, ditandai dengan meningkatnya jumlah dan berbagai macam teknologi yang
berbasis pada teknologi elektronika. Dan yang lebih penting adalah alam
bagaimana media baru tersebut berfungsi, terjadi pertukaran informasi. Alam
interaktif mungkin dibuat oleh elemen komputer yang terhubung menjadi jaringan
dan didukung peralatan seperti satelit (Noegroho, Agoeng : 2010)
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat membuat teknologi menjadi salah satu kebutuhan
yang harus dimiliki oleh manusia untuk membantu penyelesaian suatu masalah yang
dihadapi. Salah satu perkembangan teknologi yang saat ini muncul yaitu
teknologi berbentuk gadget. Perkembangan gaya hidup masyarakat yang lebih
menyukai kepraktisan mulai memunculkan gadget. Istilah gadget makin dikenal
seiring dengan perkembangan gaya hidup yang trendi, praktis dan canggih serta
perkembangan teknologi. Gadget adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris
untuk merujuk pada suatu piranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis spesifik yang berguna pada umumnya diberikan terhadap sesuatu yang
baru. Gadget merupakan perangkat teknologi dengan desain yang pintar. Istilah
gadget yang berarti perangkat yang praktis memang cocok untuk saat ini sejak
diperkenalkannya produk-produk yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Bahkan
gadget saat ini terus dikembangkan menjadi salah satu fasilitas komunikasi yang
dikemas dalam ukuran yang semakin kecil. Supaya lebih mudah dibawa, ringan dan
tidak membutuhkan banyak tempat.
Hadirnya perangkat gadget ini tentunya
menjadi salah satu penghilang rasa penat untuk penggunanya. Karena gadget
berisi media yang berbentuk audio maupun visual. Semua itu terwujud berkat
perkembangan teknologi yang sedemikian pesat. Sehingga konsep masa depan
cenderung dibuat sepraktis mungkin agar para pengguna gadget dapat
mengaplikasikannya walau dalam kondisi mobilitas tinggi. Contoh-contoh dari gadget di antaranya telepon pintar
(smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara
komputer portabel seperti notebook dan internet).
Gadget dan
Penggunaan pada Anak-Anak
Gadget
merupakan salah satu bentuk alat komunikasi yang diberikan orangtua kepada
anak-anaknya. Alasan awal orangtua mengenalkan gadget kepada anak supaya
komunikasi orangtua dengan anak lebih mudah. Orangtua memberikan pilihan bentuk
atau model gadget disesuaikan dengan keinginan anak. Supaya anak lebih rajin
dan semangat untuk proses belajarnya. Biasanya orangtua tidak segan memberikan
gadget yang lebih canggih terhadap anaknya daripada yang mereka miliki. Hal ini
terjadi supaya anak lebih maju dalam pemikiran dan lebih canggih dalam
penggunaan teknologi atau gadget. Niat orangtua memberikan gadget memang sesuai
untuk kebutuhan berkomunikasi. Awalnya penggunaan pertama hanya diisi dengan
fitur audio seperti musik supaya anak tidak jenuh dan menjadi media hiburan
untuk anak-anaknya. Pertama mempunyai gadget anak biasanya cenderumg menurut
terhadap apa yang diajarkan orangtua. Namun lama kelamaan anak-anak biasanya
bosan dengan konten atau fitur yang ada. Serta anak-anak luput dari pengawasan
orangtua. Dan anak-anak itu memanfaatkan gadget untuk kepentingan bermain game
yang asik daripada komunikasi. Sehingga anak-anak menjadi terlena dengan gadget
dan tidak peduli lagi dengan lingkungannya. Hal ini sangat ironis karena dunia
anak sekarang lebih individualis daripada dunia anak-anak sebelum mereka
mengenal gadget.
Disinilah terlihat letak kecanggihan
teknologi itu. Banyak anak-anak lebih asik dengan gadget daripada mendengarkan
perintah orangtua. Bahkan seringkali ada yang marah jika diperintah oleh
orangtua. Itulah salah satu bentuk kecanduan anak-anak terhadap gadget yang
dimiliki. Lebih mementingkan benda mati daripada dunia nyatanya. Kadang anak
disuruh makan, diminta untuk mandi, tidur dan lainnya tidak mau. Anak-anak
mementingkan bermain gadget daripada melakukan rutinitas yang mesti dilakukan
setiap hari. Lebih parahnya lagi jika sudah asik dengan gadget yang ada di
tangan, anak-anak sering tidak menengok kanan kiri atau memperdulikan siapa
orang yang ada di sekitarnya. Bahkan untuk menyapa orang yang lebih tua saja
enggan. Itu akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Akibatnya dari tujuan semula orangtua
memberikan gadget yang paling canggih dan paling baru untuk berkomunikasi
beralih menjadi kecanduan mainan yang berefek pada banyak hal. Misalnya masalah
sosial, psikologis, egois, dan beberapa dampak lain. Bagi orangtua yang acuh
atas perkembangan anak-anaknya, mereka suatu saat akan terkejut jika anak
kecanduan dan susah untuk berkomunikasi.
Harusnya penggunaan gadget harus
dikembalikan pada fungsi awalnya, yaitu sebagai alat untuk komunikasi sekaligus
sebagai sarana belajar anak supaya mengetahui tentang dunia pembelajaran apada
anak-anak. Harusnya dengan penggunaan gadget yang canggih anak-anak bisa
menjadi lebih kreatif. Karena konten dalam gadget lengkap dengan media audio
dan media visual. Dengan adanya media visual dan audio maka anak-anak bisa
berimajinasi dan biasanya lebih tertarik. Misalnya anak browsing buku bacaan
yang diinginkan dan anntinya anak-anak ingin mengetahui nbanyak tentang buku
bacaan yang ada. Dan ini bisa menarik minat baca anak-anak. Namun praktiknya
tidak demikian. Kebanyakan anak-anak tidak ingin lebih tahu tetpi malah menjadi
malas untuk membaca.
Disini peran orangtua terhadap
anak-anaknya harus selalu dilakukan. Jangan sampai orangtua mengandalkan gadget
untuk menemani anak, dan orangtua membiarkan anak lebih mementingkan gadget
supaya tidak merepotkan orangtua. Dengan cara mengontrol setiap konten yang ada
di gadget anak-anaknya. Orangtua harus bisa mengajak diskusi dalam arti adanya
tanyajawab mengenai isi dari semua gadget yang dimiliki anak-anaknya. Ini
artinya waktu bermain adalah waktu yang bermanfaat. Anak bisa belajar lewat
waktu bermain. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang dewasa,
mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.
Penggunaan
Gadget dan Dampak terhadap Anak-anak
Penggunaan
gadget memberikan dampak kepada penggunanya. Kemudahan dalam bidang teknologi
membuat pengguna mempunyai pendapat yang berbeda dalam konteks akibat setelah
menerima teknologi tersebut. Ada dampak positif (meningkatkan semangat belajar
anak) tetapi juga ada dampak negatifnya (berdampak pada kemalasan, karena
anak-anak lebih mementingkan gadgetnya daripada pembelajarannya). Itulah beberapa
dampak yang disebabkan penggunaan gadget pada anak-anak.
Pertama dengan kemajuan teknologi
informasi yang semakin hari semakin cepat membuat anak mendapat kemudahan
terhadap informasi serta kemudahan dalam menjalin komunikasi dengan orangtua,
teman, sanak saudara dengan jarak yang jauh. Dan dengan gadget anak-anak mudah
berkomunikasi dengan orang banyak tanpa membutuhkan biaya yang banyak. Misalnya
melalui jejaring sosial anak-anak dapat berkomunikasi dengan orang dari
berbagai belahan di dunia.
Kedua dengan
kemajuan teknologi yang dimiliki, anak-anak menemukan permainan-permainan yang
kreatif dan menantang. Anak-anak akan asik dengan permainan ynag ada dan
keingintahuannya akan menjadi lebih serta ingin terus mencoba dengan
permainan-permainan baru yang sejenisnya. Hal ini bisa menguntungkan terhadap
kreatifitas anak. Karena anak-anak akan berfikir bagaimana cara menyelesaikan
masalah yang ada di permainan dalam gadgetnya. Tetapi ketika belajar, anak
tidak mau mencari data. Anak-anak menginginkan sesuatu yang
serba cepat dan langsung terlihat hasilnya.
Ketiga malas
menulis dan membaca. Tidak semua penggunaan gadget berdampak positif.
Penggunaan gadget yang berlebihan membuat anak-anak menjadi malas menulis dan
membaca. Karena dengan penggunaan gadget anak-anak lebih tergoda dengan variasi warna yang ada pada tampilan gadget.
Sedangkan dalam buku bacaan hanya monoton satu warna. Media visual ini yang
menyebabkan anak-anak malas untuk membaca.
Dengan menggunakan gadget anak-anak akan lebih senang daripada dengan menulis
di buku tulis. Menghemat waktu. Misal jika terjadi kesalahan dalam penulisan
menggunakan gadget tinggal menekan tombol hapus akan hilang dengan sendirinya.
Sedangkan dengan menulis jika ada kesalahan harus mencari penghapus dan
kemudian menulis lagi. Efisien waktu membuat anak malas untuk menulis.
Keempat penurunan
dalam kemampuan bersosialisasi. Anak-anak menjadi tidak peduli dengan
lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. Lebih ironisnya lagi tidak bisa menghormati orang yang lebih tua.
Anak-anak selalu ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat tanpa melihat
prosesnya. Padahal prosedur untuk mendapatkan harus antri. Apa yang diinginkan
harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui
gadget.
Pengawasan
Orangtua dalam Penggunaan Gadget
Menimbang
untung ruginya mengenalkan gadget pada anak, pada akhirnya memang sangat
tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat
bermain gadget. Karena itu, kepada semua orangtua perlu diingatkan peran
penting mereka dalam pemanfaatan gadget pada anak. Orangtua perlu menerapkan
sejumlah aturan kepada anak-anknya dalam menggunakan gadget. Untuk bisa
memanfaatkan gadget dengan efektif, harusnya sebagai orangtua bisa mamahami dan
menjelaskan mengenai konten yang ada pada gadget. Tanpa adanya pendampingan
dari orangtua, penggunaan gadget tidak akan berfokus pada apa yang diajarkan
orangtua. Biasanya justru akan melenceng dari apa yang orangtua ajarkan.
Pertama
berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan gadget untuk belajar
dan berinteraksi sejak dini. Karena penggunaan gadget pada saat ini adalah
sesuatu yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan
datang. Kemudian sudah jelas bahwa gadget mempunyai efek-efek tertentu terhadap
penggunanya. Termasuk efek fisik pada seseorang. Kemudian sudah jelas manfaat
dan tujuan dalam penggunaan gadget yaitu memberikan arahan kepada anak
bagaimana menggunakan gadget dengan benar. Entah posisi duduk dan dengan cara memperhatikan letak cahaya dan
jarak pandang mata dengan gadget. Karena jarak pandang yang terlalu dekat akan
mengganggu penglihatan anak.
Kedua, pilihlah software yang sesuai dengan kebutuhan
anak-anak. Orangtua yang membekali anak-anaknya gadget, sebaiknya menyaring
software yang terdapat di dalam perangkat. Sesuaikan dengan usia dan kemampuan
anak. Semua permainan, sosial media, video itu semua harus melewati pengawasan
orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi atau mudah
didapatkan pada konten tersebut
di atas. Kemudian berikan penjelasan secara bijak setiap fungsi dari konten
yang ada pada gadget. Anak-anak akan bisa menerima penjelasan sebelum mereka
asik dengan gadgetnya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan gadget kita bisa
berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga, ataupun dengan
warga sekitar lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa menggunakan sosial
media yang selama ini digunakan. Orangtua harus memberikan secara jelas dan
rinci tentang penggunaan setiap software. Orangtua harus lebih tau tentang
semua konten yang ada pada gadget anak-anaknya.
Ketiga, tempatkan gadget di ruang umum . Kadang orangtua
merasa bangga dengan dapat meletakkan gadget dalam kamar anak mereka. Hal ini
sebenarnya membahayakan karena orangtua susah memantau kegiatan anaknya dalam
menggunakan gadget. Orangtua sebaiknya menempatkan gadget tidak secara khusus
bagi anaknya. Sangat disarankan untuk menempatkan gadget; komputer, laptop,
tablet, bahkan ponsel pintar di area yang mudah diakses dan diawasi. Dengan
menempatkan gadget bagi anak di area umum di dalam rumah, maka pengawasan bisa
dilakukan oleh orangtua dengan optimal. Karena dengan penempatan di ruang umum
keamanan anak-anak saat dekat dengan sumber listrik bisa terpantau. Pilihkan
kursi atau meja yang nyaman untuk bermain gadget, karena kebiasaan bermain
gadget dengan posisi tidur tidak baik untuk kesehatan mata.
Keempat mengatur durasi penggunaan gadget (Kusuma, Yuliandi
dan D. Ardhy Artanto : 2011) . Jangan biarkan anak-anak asik dengan
gadget. Semua sarana ini memang
mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu. Untuk itu orangtua harus bisa
menegaskan batas waktu penggunaan gadget pada anak-anaknya. Kemudian orangtua
selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya. Saat gadget digunakan
sebagai tugas orangtua adalah membangun komunikasi secara interaktif. Sehingga
suasana yang terbangun bisa hangat antara orangtua, anak, serta gadget itu
sendiri. Jangan sampai sebaliknya, orangtua terbebas dari tugas mendampingi
anak-anak, sebab anak telah 'diasuh' oleh gadget, dan orangtua pun asik
'bercengkerama' dengan gadget-nya. Kemudian orangtua memberikan contoh
penggunaan gadget secara positif. Karena setiap anak yang hingga kini mahir
menggunakan gadget, pada awalnya mencontoh pada orangtua. Untuk itu, orangtua
bisa memberikan contoh yang baik dalam menggunakan gadget sejak awal.
Kelima bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri.
Kadang anak ingin menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani
berkomunikasi dengan orangtua. Disini orangtua harus selalu mengajak diskusi
bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa menampilkan atau berkreasi dengan
ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut terhadap Tuhan
sehingga jika tidak ada orangtua, dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan
melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat anak membuat keputusan
sendiri tanpa berfikir yang tidak baik.
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Begitu banyak
kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan dalam penggunaan teknologi. Saat ini
komunikasi dapat dilakukan dengan sangat real tanpa terhambat ruang dan waktu.
Teknologi seperti gadget saat ini semkain canggih, tidak hanya dalam mengirim
suara, untuk mengirim gambar lebih mudah tanpa mengeluarkan biaya yang sangat
banyak. Pengguna teknologi tidak dibatasi usia.
Kini kehidupan sosial anak-anak lebih
terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak usia dini berinteraksi dengan
gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu di
luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena
kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya
kreatifitas anak, jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak
dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi
untuk memuaskan hasrat bermain mereka. Sebaiknya orang tua mengawasi ketika
anak-anaknya bermain gadget agar mereka tidak terlalu tergantung dengan gadget
dan tidak melupakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Menjadi orangtua dari anak-anak yang
hidup di era globalisasi informasi seperti sekarang ini memang tidaklah mudah.
Tidak saja dibutuhkan keteguhan, kecakapan, kesabaran dan kearifan dalam
bersikap, tetapi juga dalam bertindak. Apalagi dalam zaman sekarang yang serba
membutuhkan barang teknologi untuk melakukan kegiatan apapun. Ini menyebabkan
peran orangtua penting terhadap perkembangan anak-anaknya yang semakin canggih
dengan gadget yang mereka punya.
Gadget memang dibutuhkan untuk sarana
komunikasi terhadap segalanya, tetapi pengawasan serta bimbingan orangtua
terhadap anak harus selalu dilakukan. Karena jika orangtua terlena dengan anak
yang bisa bermain gadget lama-lama anak hanya bisa bermain gadget dan tidak
bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebaiknya orangtua mengenalkan
gadget pada anak dan juga mengenalkan budaya atau tradisi dalam arti cara
menghormati dan sopan santun dalam bermasyarakat. Sehingga peran anak di masa
yang akan datang menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka
Noegroho,
Agoeng. (2010). Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kusuma,
Yuliandi dan D. Ardhy Artanto. (2011). Internet untuk Anak Tercinta. Jakarta :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Assalamualaikum... postingan yang bermanfaat dan bagus. Iya, sekarang anak kecil sudah dimanjakan dengan gadget
BalasHapusAssalamualaikum... postingan yang bermanfaat dan bagus. Iya, sekarang anak kecil sudah dimanjakan dengan gadget
BalasHapus