Oleh Dwi Wahyu
Silvana Yoga
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan,Universitas Negeri Semarang
Abstract
Penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui faktor
yang menyebabkan terjadinya tawuran
antar pelajar,karena tawuran antarpelajar sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarakat,di karenakan kurang nya peran pendidik.tawuran antar
pelajar sudah seperti hal yang biasa di kalangan pelajar Indonesia.tawuran
antarpelajar itu sendiri terkadang di dasarkan pada alasan yang tidak jelas dan tidak masuk akal,seperti
karena saling ejek antar anak sekolah yang akhir nya berujung pada tawuran.hal
yang paling mencengangkan adalah ketika ajang tawuran di jadikan ajang untuk
kekuatan di antara para pelajar,di mana ketika pelajar tersebut menang dari
tawuran tersebut,maka di anggap sebagai jagoan.dunia pendidikan terlalu sering
di cemarkan dengan hal-hal seperti ini,di mana tiap sekolah hanya memikirkan kualitas
otak para anak didik nya,tetapi di satu sisi kualitas mental anak didiknya
tidak di perhatikan.lingkungan keluarga yang kurang atau bahkan tidak baik
turut menambah faktor para pelajar melakukan hal tersebut.Pelajar yang stres
dengan masalah yang ada di lingkungan keluarga kerap kali melakukan hal-hal
yang tidak baik sebagai pelampiasan dari rasa stres nya di dalam keluarga atau
di dalam keluarga tersebut orang tua selalu bertindak kasar dengan cara
memukul.cara demikian membuat seorang anak mengalami gangguan prilaku menjadi
kasar dan emosional,dalam menanggapi segala sesuatu yang menurut nya salah.sebenernya
banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pelajar bersikap seperti itu.karena
pelajar masih dalam emosi yang labil.dapat berubah–ubah di mana pada saat yang
seperti ini peran seluruh lingkungan sangat di perhatikan dalam pengembangan
prilaku pelajar.
Kata kunci :tawuran pelajar,peran pendidik
Pendahuluan
Peristiwa yang amat menyedihkan terjadi di dunia
pendidikan,akhir-akhir ini adalah tawuran antarpelajar.peristiwa ini persisnya
adalah antara siswa SMAN 70 dan siswa SMAN 6 JAKARTA.dalam kejadian ini
mengakibatkan seorang pelajar tewas dan beberapa lain nya luka-luka.selang
beberapa hari kemudian,pristiwa yang sama terjadi antara siswa SMK Yayasan Karya
66 dengan siswa SMK Kartika Zeni Jakarta.pristiwa yang mnyedihkan yang terakhir
ini juga mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia(koran tempo,25/12/2012).pristiwa
seperti itu tidak boleh di biarkan,semua pihak harus merasa prihatin dan
tidak boleh sekedar menuding atau menyalahkan
pihak-pihak tetentu,manakala pristiwa seperti itu terjadi di tempat lain dan selalu berulang,siapapun akan gelisah.orang tua yang menyekolah kan anak
nya tidak akan tenang,kwatir anak nya menjadi korban.kepala sekolah dan guru
akan terasa terbebani,demikian pula siswa yang sebenar nya tidak ikut-ikut akan
merasa terancam.jumlah sekolah sedemikian banyak,mana kala tidak ada jaminan
keselamatan dan ketenangan,maka pihak-pihak yang terkait dengan sekolah akan
gelisah dan merasa tertekan,sekolah yang semestinya melahirkan suasana
damai,menyenangkan, dan menjadi harapan masa depan,justru menjadi tempat yang
menakutkan dan sangat mengawatirkan,sekolah tidak boleh melahirkan suasana seperti
itu.Sekolah adalah tempat anak-anak menimba ilmu,berlatih berprilaku luhur
,terpuji,mulia,di tempat ini siswa di ajarkan ilmu pengetahuan dan tata krama
pergaulan sehari-hari,ke sekolah bukan
untuk mencari musuh,melainkan justru belajar tentang banyak hal,untuk
terkecuali mencari teman,tidak ada satu pun sekolah yang mengajari para siswa
nya bermusuhan dan apalagi tawuran antar pelajar.
Tawuran menurut
Murray (Hall & Lindzey,Psikologi kepribadian,1993: 24) didefinisikan
sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat
kuat,berkelahi,melukai,menyerang,membunuh, atau menghukum orang lain.atau
secara singkatnya tawuran adalah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang
lain atau merusak milik orang lain.Jadi dapat disimpulkan tawuran pelajar
adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian
tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar atau menempuh jenjang
pendidikan.
Menurut Hallahan dan Kauffman (dalam Mohammad Efendi,2006:142)”Sebutan
perkelahian prilaku(tunalaras)di dasar kan pada realitanya bahwa penderita
kelainan prilaku yang mengalami problema mtrapersonal dan atau mterpersonal
secara ekstrem,dalam Undang-Undang Pokok Pendidikan No.12 tahun 1952,anak
tunalaras adalah individu yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan,tidak
memiliki sikap,melakukan pelanggaran terhadap praturan dan Norma-Norma Sosial
dengan frekuensi yang cukup besar atau kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok
dan orang lain,serta mudah terpengaruh oleh suasana,sehingga membuat kesulitan
bagi diri sendiri atau orang lain.
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang
sudah di anggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia,bahkan ada sebuah pendapat
yang meganggap bahwa tawuran merupakan salah satu kegiatan rutin dari pelajar
yang menginjak usia remaja,tawuran antar pelajar sering terjadi di kota-kota
besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju,para
pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang
melakukan perkelahian di luar sekolah dari pada,masuk kelas pada kegiatan
belajar mangajar.tawuran merupakan salah satu indikasi anak,mempunyai gangguan
prilaku,gangguan prilaku terjadi karena ke tidak mampuan suatu individu dalam
bersosialisasi dengan lingkungan sosial tetapi,lebih mengarah atau cendrung pada
orang-orang di sekeliling nya.ganguan apapun milik orang lain,tidak pernah
diam,mencari perhatian,tidak memperhatikan,mudah terganggu perhatian,sering
mengganggu dan sering mengejek orang lain.prilaku yang dilakukan oleh anak yang
mengidap gangguan prilaku ini yang menyebab kan tawuran antar pelajar kerap
terjadi belakangan ini.tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun temurun
terhadap sekolah tersebut,sehingga tidak heran apabila ada yang ber pendapat
bahwa tawuran sudah membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah
tertentu.kerugian yang di sebabkan oleh tawuran tidak hanya menimpa korban dari
tawuran saja,tetapi juga mengakibat kan kerusakan di tempat mereka melakukan
aksi tersebut.tentunya kebanyakan dari para pelaku tawuran tidak mau
bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan.biasanya mereka hanya
lari setelah puas melakukan tawuran,akibat nya masyarakat menjadi resah
terhadap kegiatan pelajar remaja.keresahan ini akan menimbulkan rasa tidak
percaya terhadap generasi muda yang
seharus nya menjadi agen perubahan bangsa.
A.Factor-faktor yang Menyebabkan Tawuran
Antar Pelajar
Faktor
Internal
Factor internal terjadi di dalam diri individu itu
sendiri yang berlangsung melalui proses internalisai diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan di sekitar nya dan semua pengaruh dari luar.remaja
yang melakukan perkelahian biasa nya tidak mampu melakukan adaptasi dengan
lingkungan kompleks,maksut nya dia akan bisa menyesuaikan diri dengan
keaneragaman pandangan ,ekonomi,budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang
semakin lama semakin bermacam-macam para remaja yang mengalami hal seperti ini
akan tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih
dahulu apakah akibat yang akan di timbulkan selain itu,ketidakstabilan emosi
para remaja juga akan menimbulkan terjadinya perkelahian.Gangguan prilaku
merupakan salah satu penyebab dari dalam diri anak untuk berbuat prilaku
anarkis,prilaku yang di tunjukan oleh suatu individu di sebabkan oleh factor
internal(dirinya sendiri).faktor psikologis seorang individu sangat berpengaruh
pada pembentukan karakteristik seseorang.
Factor Eksternal
Factor
eksternal adalah factor yang datang dari luar individu.seperti faktor keluarga
adalah tempat di mana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan.jika seorang
anak terbiasa meliat kekerasan yang di lakukan di dalam keluarga nya maka
setelah dia tumbuh menjadi remaja maka dia akan terbiasa melakukan kekerasan
karena inilah kebiasaanyang datang dari keluarganya.selain itu ketidak
harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang di lakukan oleh
pelajar.suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak
menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya
psikologis bagi setiap usia trutama pada masa remaja.
Menurut Hirschi(Mussen dkk.1994:56)berdasarkan hasil
penelitian di temukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja di karenakan
tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi
anak(Hawari.1997:76)berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa salah satu
penyebab kenakalan remaja di karenakan
tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi anak.(Hawari.1997:77).jadi
di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan anak nya untuk selalu
berprilaku baik.
B.Penyebab Gangguan Prilaku Pada Anak
1.Kondisi atau keadaan fisik
Ada
beberapa ahli yang meyakini bahwa disfungsi kelenjar endoktrin dapat
berpengaruh terhadap respon emosional seseorang,Gunzburg(B.Simanjutak.1974:98)menyimpulkan
bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu penyebab timbulnya
kejahatan.jika bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu
penyebab timbulnya kejahatan,jika kelenjar endoktrin ini secara terus menerus
mengeluarkan hormone maka akan mempengaruhi perkembangan fisik dan mental
seseorang sehingga akan berpengaruh pula terhadap perkembangan wataknya.
Menurut Erikson (Singgih,D.Gunarsa 1985:107)bahwa setiap
memasuki fase perkembangan baruindividu
di hadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi.anak biasanya dapat
mengatasi krisis emosi ini, jika pada diri nya tumbuh kemampuan baru yang
brasal dari adanya proses kematangan yang menyertai perkembangan.
Apabila ego dapat mengatasi krisis ini maka,perkembangan
ego yang matang akan terjadi.sehingga individu dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan social atau,masyarakat nya,sebaik nya apabila individu tidak
berhasil menyelesaikan masalah tersebut,maka akan menimbulkan gangguan emosi
dan tingkah laku.
C.Dampak Tawuran Antar Pelajar
1.
Kerugian fisik,pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi
korban,baik itu cidera ringan,cidera berat,bahkan sampai kematian.
2. Masyarakat sekitar juga merasa sangat di
rugikan.contohnya:rusak nya rumah warga ababila pelajar yang tawuran itu
melempari batu dan mengenai rumah warga.
3. Terganggunya
proses belajar mengajar
4. Menurunnya
moralitas para pelajar.
5.
Hilangnya perasaan peka,toleransi,tenggang rasa,dan saling menghargaai.
D.Peran Pendidik Dalam Tawuran Antar Pelajar
Membuat praturan yang tegas,bagi siswa siswi
yang terlibat dalam tawuran akan di keluarkan dari sekolah,jika semua siswa
terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan
pindah.setiap pelajar siswa siswi harus di buat takut dengan berbagai hukuman
yang akan di terima jika ikut serta dalam aksi tawuran antar pelajar .bagi
pelajar yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus
di beri sanksi.
Pelajar di berikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan
akar-akar penyebab tawuran dengan melakukan tindakan–tindakan tanpa kekerasan,jika
terjadi suatu hal,selalu berprilakusopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar
badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.jika di
serang di ajarkan untuk mengalah dan tidak
melakukan serangan balasan,kecuali terpaksa.Setiap manusia memiliki sifat
bawaan masing-masing ,ada yang baik,yang sedang dan ada yang kriminal.dari pada
menularkan sifat jahat nya kepada siswa yang lain lebih baik,di identifikasi
dari awal dan di lakukan bimbingan budi pekerti moraltingkat tinggi untuk
menghilangkan sifat-sifat jahat dari siswa tersebut,jika tidak bisa dan tetap
berpotensi tinggi membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ
saja,sehingga tidak saling kenal
mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya.seharusnya
ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan
memiliki kecendrungan untuk terjadi tawuran pelajar.dengan saling kenal
mengenal karena sering bertemu dan berintraksi maka jika terjadi Masalah tidak
akan lari ke tawuran antar pelajar.diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep
baru yang bertema tawuran,namun tawuran pelajar yang mendidik,missal tawuran
ilmu,tawuran olahraga,tawuran otak,tawuran dakwah,tawuran cinta dan lain
sebagainya.
E.Cara Mencegah Terjadinya Tawuran AntarPelajar
1.Bekali Diri dengan Pengetahuan Agama
Di sekolah kita memang di ajarkan juga pelajaran agama
tetapi paling lama dua jam ,seminggu dan juga pelajaran agama di sekolah lebih
terfokus ke nilai akhir ketika ujian.mungkin Karena factor inilah (kurang nya
kesadaran beragama para siswa)yang membuat para pelajar tidak punya pegangan
untuk menahan diri dalam pergaulan antar siswa.
2.Pengawasan
Orang Tua
Orang tua harus menjalin komunikasi yang baik dengan anak,saya
yakin sudah cukup untuk membentengi anak dari pengaruh negative lingkungan
nya.karena orang tua adalah orang yang utama dalam membimbing anak untuk jadi lebih
baik.
3.Mengikuti
Kegiatan Tambahan di Sekolah
Mengikuti kegiatan kegiatan luar sekolah saya kira sangat
ampuh untuk menyalurkan energi berlebih pada diri siswa,jika boleh kasih saran
sama orang tua, masukan anak-anak ke kegiatan luar sekolah seperti bela
diri,bukan untuk mengajar mereka berkelahi(walaupun sebenar nya wajib di
ajarkan )akan tetapi menurut kepribadian saya (pribadi)semakin pintar seseorang
berkelahi ,semakin mereka menjauhi perkelahian tersebut.
Saya belajar bela diri 1 tahun lama nya,tepat nya bela
diri Pencak silat persaudaraan setia hati terate.tetapi semakin lama saya belajar,saya semakin aktif dalam
pemikiran buat memecahkan masalah agar terhindar dari perkelahian,dan bisa
memilah mana perbuatan yang baik atau pun yang merugikan untuk diri kita
kususnya.
4.Jangan
Mudah Terprovokasi
Teliti,cermati dan gali tiap informasi yang kita dengar
dan kita liat,sebelum mengambil tindakan terhadap permasalahan tersebut.
5.Pengawasan
Sekolah
Sekolah bisa saja membuat aturan-aturan kusus kepada siswa
nya untuk bisa meminimalisir terjadi nya ketegangan siswa antar sekolah
,trutama buat skolah-sekolah yang jarak
nya ber dekatan.
6.Hindari
Nongkrong Setelah Pulang Sekolah
Nongkrong habis pulang sekolah pemicu awal terjadinya
pertikaian antar sekolah.jika suatu kelompok bertemu dengan kelompok siswa dari
sekolah lain nya,rentan sekali menjadi gesekan-gesekan yang bisa memicu tawuran
antar pelajar.
7.Jalin
Silaturahmi Antar Sekolah
Bisa dengan mengadakan pertandingan olah raga antar
sekolah , tetapi perlu menjadi catatan,sangat tidak di anjurkan untuk tidak
melakukan pertandingan antar sekolah untuk olahraga yang bersentuhan langsung
dengan para pemain nya,seperti sepak bola,karena menurut pengalaman berawal dari cidera pemain akan bermunculan
sifat dendam kepada yang menyederainya.
8.Awasi
Kendaraan yang di Bawa Siswa
Pengalaman jika menggunakan kenalpot motor pelajar yang
suaranya banyak yang membludak memekakan telinga.jika motor yang kenalpot suara
nya yang membludak jika melewati kawasan sekolah lain sering ada yang
tersinggung dan dari sana juga bisa
menimbulkan pertingkaian dan perkelahian.
Kesimpulan
1. Tawuran adalah sebagai cara untuk melawan yang di
lakukan oleh sekelompok orang dengan sangat kuat berkelahi,melukai,menyerang,membunuh
atau menghukum orang lain.secara singkat
nya tawuran adalah tindakan yang di lakukan untuk melukai orang lain atau
merusak milik orang lain oleh orang yang sedang belajar atau menempuh jenjang
pendidkan .
2. Factor yng menyebabkan tawuran remaja tidak lah hanya
dengan dari individu siswa itu sendiri,melainkan juga terjadi Karena
factor-faktor lain yang datang dari luar individu,di antara nya factor keluarga
,factor sekolah dan factor lingkungan.para pelajar yang umumnya masih berusia
remaja memiliki kecendrungan untukmelakukan hal-hal di luar dugaan yang mana
kemungkinan dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.pelajar yang masih
berusia remaja memiliki kecendrungan melakukan hal-hal dugaan yang mana kemungkinan
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.dari sinilah peran orang tua di
tuntun untuk mengarahkan dan mengingat kan anak nya jika sang anak tiba-tiba
melakukan kesalahan.
3. keteladanan seorang guru juga tidak dapat di lepaskan
,guru sebagai pendidik dapat di jadikan instruktur dalam pendidika kepribadian
para siswa agar menjadi insane yang lebih baik,begitu pun untuk mencari teman
sepermainan.sang anak harus di berikan pengarahan dari orang dewasa agar mampu
memilih teman yang baik.masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja
dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaan nya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,Agung(2006).Perkembangan
Peserta Didik.Jakarta:Rineka Cipta Jakarta.
Pristiwaluyo,T dan M Sodik(2005).Pendidikan
Anak Gangguan Emosi.Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Jakarta.
Sunardi.(1995).Ortopedagogik Anak
Tunalaras.Surakarta:Depdikbud Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
PERAN pendidik
BalasHapus