Oleh Eri Yuliastuti
Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang
eriyulia@gmail.com
Abstract
Tujuan dari penulisan ini adalah
agar kita mengetahui apakah narkoba itu? Jenis narkoba apa saja? Apa saja
dampak dari penggunaan narkoba? Faktor apa yang menyebabkan penyalahgunaan
narkoba di kalangan pelajar? Dan bagaimana tanda-tanda para pelajar yang
menggunakan narkoba? Serta penyelesaiannya.Pada zaman sekarang ini, peredaran
narkoba dan jaringan pengedar narkoba semakin luas dan sulit dikendalikan. Salah
satu yang melatarbelakangi seseorang mengedarkan narkoba yaitu karena himpitan
ekonomi yang semakin mendesak. Sasaran yang paling mudah untuk dicapai pengedar
yaitu kalangan pelajar, karena sifat dari pelajar itu sendiri mudah
dipengaruhi.Penyebaran narkoba biasanya dilakukan di diskotik, tempat
perkumpulan, sekolah, dan sebagainya.Narkoba yaitu singkatan dari narkotika dan
obat atau bahan berbahaya. Narkoba jika di konsumsi akan membuat penggunanya kecanduan,
selain itu sangat membahayakan bagi kesehatan, karena akan mempengaruhi dan
merusak sistem yang bekerja di dalam tubuh.Banyak faktor yang menyebabkan para
remaja menggunakan narkoba, salah satunya yaitu ingin melampiaskan dirinya,
karena apa yang sedang ia hadapi yang mungkin ia merasa menggunakan narkoba
akan menyelesaikan masalahnya, yang padahal itu justru merusak dirinya sendiri.
Akibat yangpaling membahayakan dan paling beresiko adalah kematian, yang
kematian itu hanyalah hal yang sia-sia.Jadi sebaiknya bukan hanya pemerintah,
tetapi juga peran serta dari orang tua dan masyarakat untuk ikut andil dalam
penanggulangan narkoba. Selain itu penyuluhan-penyuluhan tentang narkoba bagi para
pelajar juga penting agar para pelajar tidak mudah tergiur dengan narkoba.
Tetapi yang terutama yaitu pengajaran agama di keluarga sejak dini, agar iman
mereka kuat dan dapat mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang
seharusnya dijauhi.
Kata Kunci: narkoba, pelajar, pecandu narkoba,
penyalahgunaan narkoba, bahaya narkoba
1.
Pendahuluan
Di era
globalisasi sekarang ini, semakin marak peredaran narkobayang semakin luas dan
tidak terkendali. Hingga saat sekarang ini, peredaran dan keberadaan narkoba
sangat sulit bahkan hampir tidak bisa di cegah. Hal itu juga disebabkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mempermudah bagi pengguna atau
pecandu narkoba untuk mendapatkan narkoba.Bahkan narkoba dapat diperoleh dengan
mudah di sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
genk, dan lain sebagainya. Hal itu membuat para pelajar juga menggunakan
narkoba karena kemudahan memperolehnya yang sejatinya pelajar adalah generasi
muda penerus bangsa, tetapi mereka merusak dirinya sendiri dengan narkoba.
Selain
itu, hal yang melatarbelakangi seseorang mengedarkan narkoba atau menjadi
pengedar narkoba yaitu karena himpitan ekonomi. Sangat miris jika melihatnya,
karena kondisi yang seperti ini para pelajar yang sejatinya adalah sebagai
generasi penerus bangsa merusak dirinya dengan menyalahgunakan narkoba. Padahal
pelajar adalah aspek penting dalam perbaikan, pembangunan, dan pengembangan
bangsa ini. Tetapi hal itu tidak diperhatikan oleh banyak pihak. Seharusnya
para pelajar di dorong agar tidak terjerumus ke dalam lembah narkoba, dan jika
sudah dalam penaruh narkoba harus dibantu agar lepas dari jerat narkoba.
Para
pelajar adalah aset bangsa ini untuk kemajuan di segala bidang. Bukan hanya
pendidikannya saja tetapi juga politik, sosial, ekonomi dan sebagainya. Karena
pelajar sejatinya adalah generasi pemikir, maksudnya dengan pemikirannya dan
tujuannya para pelajar ini akan membawa bangsa dan negaranya ke arah yang lebih
baik. Tetapi sayangnya generasi penerud ini justru merusak dirinya dengan
menggunakan narkoba.
Semua
hal itu membuat ironis karena para pelajar selalu dibayang-bayangi oleh narkoba
dan dirinya sulit lepas dari jerat narkoba. Banyak sekali faktor yang
menyebabkan para pelajar ini menggunakan narkoba, faktor utama dan yang sangat
berpengaruh adalah faktor keluarga. Selain itu, faktor dari linggungan juga
mempengaruhi pelajar untuk menggunakan narkoba. Pada sisi lain, kemudahan untuk
memperoleh narkoba ini juga sangat berpengaruh.
Maraknya
narkoba sangat mempengaruhi mental, jiwa, kepribadian, dan pendidikan bagi
pelajar di masa sekarang ini. Masa depan bangsa bergantung pada sikap dan
kontribusi dari para pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa, tetapi jika
sikap dan mental generasi muda sudah di pengaruhi oleh narkoba yang sifatnya
merusak, bukan hanya merusak fisik tetapi juga mental, akan jadi seperti apakah
bangsa ini?
Maka
kita seharusnya juga berpikir untuk memerangi, melawan, dan memberantas narkoba
yang semakin meresahkan dan tidak berguna dan merusak mental generasi muda
bangsa kita. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba sebenarnya menimbulkan banyak
dampak negatif dan merupakan masalah yang kompleks yang dapat mengancam
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ini. Peran orang tua sangat penting
dalam memberikan wawasan, perhatian dan segala yang dibutuhkan sang anak,
sehingga tidak menyalahgunakan narkoba.
2. Pengertian
Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari
narkotika dan obat/bahan berbahaya. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang
Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan”.
Menurut pendapat (Kurniawan,2008 pada
worldhealth-bokepz.blogspot.com) narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke
dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik,
intravena, dan lain sebagainya. Jadi, narkoba merupakan obat-obatan yang
berbahaya jika dimasukkan ke dalam tubuh, dan dapat merusak sistem syaraf serta
organ-organ yang lain bahkan kematian, zat yang terkandung dalam narkoba jika
terus di konsumsi akan membuat kecanduan pemakainya.
Pada awalnya pelajar yang mencoba narkoba akan merasa
itu tidak enak bagi tubuhnya. Tetapi
setelah itu, badan akan meminta dan mendorong pelajar itu untuk menggunakannya
lagi. Hal itu yang sangat menyedihkan, karena jika sudah seperti itu pelajar
akan kecanduan dan terus menerus menggunakan atau memakai narkoba. Sehingga
lama kelamaan sistem syarafnya akan rusak. Efek lain yang akan di timbulkan,
pelajar itu bisa saja mengalami depresi. Bahkan efek dari narkoba yang paling
membahayakan adalah kematian. Karena sifat atau bahan-bahan yang terkandung
dalam narkoba ini akan membahayakan jika tidak digunakan sesuai dosis.
Sejatinya ada beberapa bahan yang termasuk dalam
golongan narkoba dan digunakan di dunia medis, yaitu morfin yang biasa
digunakan dalam dunia kedokteran sebagai obat bius untuk pasien yang akan di operasi. Tetapi
semua itu masih dalam pengawasan dokter, sedangkan menggunakan narkoba tanpa
pengawasan dokter itu menyalahi aturan.
3. Jenis-Jenis
Narkoba yang Banyak Disalahgunakan oleh Para Pelajar
Narkoba mempunyai nama lain yaitu NAPZA singkatan dari
Narkotika, Alkohol, Psikotropika , dan zat adiktif lainnya. Dari semua zat atau
bahan yang terkandung di dalam NAPZA, dapat menimbulkan efek yang sangat
berbahaya terutama bagi kesehatan tubuh. Selain itu zatnya akan membuat
penggunanya kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang apabila
dimasukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf
pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik,
psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan
Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang
Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Zat yang terkandung dalam narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lainnya berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran, melemahnya
ketajaman daya pikir otak, mengurangi hingga menghilangkan rasa sakit, dan
dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Narkoba yang sangat umum beredar di masyarakat yaitu
nikotin. Bentuk nikotin yang paling umum yaitu tembakau yang penggunaannya
dengan cara dihisap sebagai contoh yaitu rokok. Di lingkungan sekitar kita
banyak sekali perokok berat yang sulit menghentikan kebiasaan merokoknya.
Padahal sudah banyak sekali peringatan dan kampanye-kampanye tentang bahaya
merokok, bahkan dalam bungkus rokok itu sendiri terdapat peringatan “Merokok
dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan
dan janin”. Tetapi masih saja perokok tidak menghentikan kebiasaan merokoknya termasuk
juga oleh para pelajar.
Para pelajar pada awalnya merokok, yang kemudian
mencoba tingkat yang lebih tinggi yaitu ganja. Ganja berasal dari tanaman yang
disebut Kanabis sativa dan Kanabis indica yang dikeringkan. Ganja
berbentuk daun kering berwarna cokelat gelap yang dipotong-potong kecil
kemudian digulung, yang menyerupai tembakau. Penggunaannya juga dihisap seperti
rokok. Zat kimiawi yang terkandung dalam ganja dapat mempengaruhi tingkah laku,
perasaan, pengelihatan, dan pendengaran pemakainya. Ganja dapat membuat
pemakainya berhalusinasi atau berkhayal yang tidak jelas tujuannya.
Setelah mencoba ganja yang dapat menimbulkan efek halusinasi,
para pelajar mencoba jenis narkoba yaitu heroin, yang sejatinya heroin itu
sulit untuk dihentikan. Heroin dalam kedokteran biasa dipakai sebagai obat bius
yang penggunaannya juga di atur. Tetapi para pelajar justru menyalahgunakannya.
Heroin dapat berbentuk butiran, serbuk,
dan cairan. Heroin ini sangat kuat pengaruhnya, karena jika sekali mencoba heroin
maka akan dengan mudah kecanduan dengan obat inidan akan terus menerus memakai
obat tersebut, dan jika sudah kecanduan akan sulit sekali menghilangkan atau
menghentihan pemakaian. Salah satu jenis heroin yang disalahgunakan dan sangat
dikenal masyarakat yaitu putaw. Putaw berasal dari kerak heroin pemakaiannya
biasanya dengan cara disuntikkan dan disedot dari bong yang dibakar (darg).
Ada lagi jenis narkoba yAng penggunaannya dihisap yang
sering disalahgunakan oleh para pelajar yaitu kokain. Kokain adalah zat yang di
ambil dari pohon kako atau tanaman belukar yang berbentuk serbuk putih. Rasanya
agak pahit, dan bila diletakkan di ujung lidah akan terasa tebal.
Salah satu jenis narkoba lainnya yang sering
disalahgunakan yaitu ekstasi yang penggunaannya dengan cara di telan. Di dalam
masyarakat ektasi biasa disebut dengan “inex”. Ekstasi biasanya berbentuk pil,
tablet, atau kapsul yang bila digunakan akan menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan atau emosi, dan kesadaran bagi sang pemakai, karena zat tersebut dapat
merusak sistem syaraf.
Jenis narkoba yang sangat berbahaya berikutnya yaitu
shabu-shabu. Jenis narkoba ini berbentuk kristal, tidak berwarna dan tidak
berbau. Penggunaanya dengan cara di bakar kemudian dihisap asapnya, dapat pula
dihirup. Shabu-shabu inilah yang paling utama dapat menyebabkan kematian bagi
pemakainya.
Selain itu ada
pula zat adiktif yang tergolong dalam narkoba yaitu miras singkatan dari
minuman keras yang di dalamnya terkandung alkohol yang memabukkan. Dan masih
banyak lagi narkoba yang disalahgunakan oleh para pelajar (lihat uraian lengkap
tentang narkotika pada Aulia, 2007).
4. Faktor-Faktor
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba oleh Para Pelajar
Penyalahgunaan
narkoba oleh para pelajar dipeengaruhi oleh banyak faktor, (seperti yang di
ungkapkan Yatim, 1991). Faktor penyebabnya yaitu kepribadian, mayoritas pemakai
narkoba mempunyai kepribadian yang lebih tertutup dibandingkan dengan bukan
pemakai narkoba. Selsin itu orang yang berkepribadian lemah, mudah kecewa, dan
tidak mampu menerima kegagalan, maka kemungkinannya untuk tergelincir menjadi
pemakai akan lebih mudah dibandingkan orang orang yang mempunyai kepribadian
kuat, tahu mana yang benar mana yang salah, berani mengatakan tidak, dan tidak
tergantung pengaruh orang lain.
Faktor utama
yang menyebabkan para pelajar menyalahgunakan narkoba yaitu kurangnya landasan
agama di dalam keluarga, sehingga iman kurang teguh dan mudah tergiur untuk
menggunakan narkoba. Apalagi karena pengaruh lingkungan sekitar. Selain itu, pada
awalnya para pelajar hanya ingin coba-coba saja, yang berawal dari coba-coba
tersebut sehingga para pelajar tersebut menjadi pecandu narkoba. Mereka ingin
diakui atau diterima dalam kelompoknya, sebagai cotoh ada sekumpulan orang atau
genk yang di dalamnya adalah para pengguna narkoba, sehingga mereka mencoba
menggunakan narkoba agar diterima di dalam anggota kelompok tersebut tanpa
memikarkan bahwa perkumpulan tersebut tidak baik. Berawal dari situlah mereka
menjadi pecandu narkoba.
Para pelajar
mencontoh orang lain atau bisa jadi bintang idolanya, sehingga mereka ingin
menjadi dan meniru tingkah laku bintang idolanya. Mereka awal mulanya coba-coba
dan ingin dikenal seperti bintang idolanya, tetapi mereka justru menjadi pecandu
narkoba. Mereka ingin lari dari masalah yang sedang mereka hadapi, sebagai
contoh ketika mereka dalam keadaan stress dan tidak mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri, dan ia tidak berusaha mencari solusi terbaik untuk
menyelesaikan masalahnya tetapi justru memakai narkoba. Karena bagi mereka
memakai narkoba dapat menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi. Pelajar yang
berasal dari keluarga yang kurang harmonis lebih riskan terhadap penyalahgunaan
narkoba, karena dia merasa kurang nyaman berada di lingkungan keluarga yang
seperti itu dan merasa kurang di perhatikan oleh orang tuanya, jadi ia
melampiaskan kegundahannya dengan menggunakan narkoba.
Pelajar yang
ingin bersenang-senang dan berfoya-foya, tidak ingin menghadapi kesulitan yang
dan hidup yang di alami, karena mereka berpikir lebih baik bersenang-senang
daripada harus menghadapi proses hidup yang mungkin bagi mereka semua itu
menyengsarakan. Mereka menganggap bahwa memakai narkoba itu adalah hal yang
menyenangkan tanpa memikirkan efek yang akan ditimbulkan di kemudian hari.
Padahal narkoba hanyalah kesenangan sesaat yang dirasakan dan akan membuat
menyesal di kemudian hari.
5. Fakta
Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar
Pada masa sekarang ini, angka penyalahgunaan narkoba oleh kalangan
pelajar sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil survei dari Badan Narkotika
Nasional (BNN)menunjukkan, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar
mencapai 4,7 persen dari jumlah pelajar dan mahasiswa atau sekitar 921.695
orang (Kompas, 13/5).
Lihat kasus (misal kasus tewasnya beberapa artis karena menggunakan
narkoba, Kompas, 24/07/1997).
Beberapa artis di Indonesia diketahui atau dinyatakan menggunakan narkoba,
salah satunya di sekujur urat syarafnya dipenuhi oleh morfin atau putaw. Bahkan
salah satu lagi di antaranya ditemukan di kamar tidurnya dalam kondisi tidak
bernyawa. Sejak tahun 70-an putau sudah beredar di Indonesia dan hingga saat
sekarang ini keberadaannya sangat mudah untuk ditemukan atau didapatkan.
Jumlah pecandu narkoba yang mendapatkan terapi dan rehabilitasi di seluruh
Indonesia, berdasarkan data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tahun 2010 sebanyak 17.734 orang.Jenis narkoba
yang paling banyak digunakan oleh pecandu yang mendapatkan terapi dan
rehabilitasi adalah jenis heroin sebanyak 10.768 orang, ganja 1.774 orang dan
sabu-sabu sebanyak 984 orang. Selebihnya, umumnya menggunakan alkohol, MDMA,
amphetamine lain serta benzodiazepine (dapat dibaca di Kompas, 13/5). Dari jumlah yang semakin banyak itu, kita juga perlu
ikut untuk mengurahi jumlah dari pengguna narkoba. Terutama membebaskan remaja
dari jerat narkoba.
Banyak sekali remaja yang tertangkap pada saat memakai narkoba, dan
banyak diantaranya adalah pelajar yang masih aktif sekolah. Hal itu seharusnya
dapat dijadikan suatu pembelajaran agar para pelajar tidak memakai narkoba.
Berdasarkan data, sejumlah pengguna narkoba adalah murid-murid SD.
Dalam lima bulan terakhir, antara Januari sampai Mei 2003, di Jakarta Utara
sudah ditangkap 30 pelajar SD yang menggunakan obat-obatan berbahaya itu (Kompas, 13/5). Kondisi itu sangat ironis
jika kita tahu sebenarnya remaja atau pelajar itu sendiri adalah generasi
penerus bangsa yang sejatinya dia belajar atau bersekolah, tetapi mereka justru
terjerat oleh narkoba yang itu merusak dirinya.
6. Tanda-Tanda Pelajar yang
Memakai Narkoba
Pelajar yang memakai atau menggunakan narkoba, sangat terlihat dan
nampak, terutama dari fisiknya yang berubah pula. Selain itu jika pelajar
menggunakan mental dan jiwanya akan terganggu, karena narkoba sangat
mempengaruhi sistem syaraf. Berikut ini adalah tanda-tanda pelajar yang mamakai
atau menggunakan narkoba, baik tanda fisik, psikis, dan
perilaku. Pertama, pengguna narkoba berat badannya akan menurun drastis. Selain
itu, buang air besar dan kecil kurang lancar, (uraian lebih lengkap pada Thaha,
2006).
Tanda dari fisik dan psikologisnya yaitu sering berbohong dan ingkar
janji. Selalu membangkang bila ditegur atau dimarahi.Kepala terasa pusing dan
persendian terasa nyeri. Sering sakit perut tanpa ada penyebabnya, tidak nafsu
makan, tidur tidak nyenyak dan merasa terus gelisah, datang dan pergi tanpa ada
aturan, seenaknya sendiri. Selain itu suka berbicara kasar, tangan berbintik
merah seperti bekas gigitan nyamuk, itu dikarenakan akibat suntikan, muka pucat
dan wajah nampak lesu, acuh tak acuh, jorok dan sebagainya.
7. Dampak Penyalahgunaan
Narkoba Bagi Remaja
Banyak pelajar yang menggunakan narkoba, tetapi mereka tidak
memperhatikan dari segi aspek kesehatan yang sebenarnya narkoba itu sangat
berbahaya, dan apabila sudah pada tingkat lanjut, resikonya adalah kematian.
Berikut ini adalah dampak dari
peyalahgunaan narkoba oleh kalangan pelajar yaitu terjadi gangguan pada sistem
syaraf dan sistem kerja jantung, serta pembuluh darah. Kepercayaan dirinya akan
berkurang, apatis, mudah mengkhayal, terlalu mudah curiga terhadap orang lain.
Pada kondisi fisiknya, sering mual-mual, sakit kepala, suhu tubung meningkat,
sehingga badan terasa lemas. Hal ini yang sangat membahayakan yaitu dapat
terjangkit virus HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik.
Pada kondisi psikologisnya
pengguna narkoba ini akan mengalami gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan.
Dosa akan terus
bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang
dilarang oleh ajaran agamanya. Dapat di masukkan ke dalam jeruji besi atau
penjara karena terlibat kasus narkoba. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain
karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak
kriminal. Dampak yang paling klimaks yaitu kematian. Selain itu, 9uraian lebih
lengkap ada dalam Yatim, 1991).
8. Cara
Penanggulanggan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Para Pelajar
Penyalahgunaan narkoba oleh para remaja memang membuat
kita semua prihatin dengan semua itu, maka perlu penanggulangan agar tidak
terus menerus para pelajar menyalahgunakan narkoba.
Untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh para
pelajar pada awalnya kita harus melakukan pendekatan dengan mereka dengan cara.
Penerimaan, maksudnya walau bagaimanapun keadaan merekan kita tetap harus
menerima walaupun merekan seorang pecandu naroba sekalipun. Yang kedua yaitu dialog,
melakukan dialog dengan mereka yang menyalahgunakan narkoba, dan satu hal yang
sangat penting yaitu anggaplah mereka seperti keluarga kita sendiri dan jangan
sekali-sekali merendahkan mereka.
Mendorong mereka menerima tanggung jawab, yaitu kita
mencoba membuat mereka mempunyai tanggung jawab, melakukan perjanjian dengan
mereka apa yang mereka lakukan harus bisa mereka pertanggungjawabkan. Membiarkan
konsekuensi yang terjadi, apabila mereka di hukum karena perbuatan mereka
biarkan saja, karena dengan itu mereka akan belajar dari itu, mereka akan
merenungkan apa kesalahan dia dan apa yang akan dia lakukan untuk ke depannya
agar lebihbaik dan tidak terjerumus lagi dalam lembah hitam narkoba.
9. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas,
dapat kita simpulkan bahwa narkoba merupakan obat atau bahan berbahaya yang
dapat membuat penggunanya kecanduan dan mempengaruhi kesehatan tubuh dan dapat
merusak sistem saraf. Banyak sekali pelajar yang tergiur untuk menggunakan
narkoba, tanpa memikirkan bahaya yang akan dirasakan di kemudian hari, mereka menganggap
narkoba adalah suatu yang menyenangkan. Hal itu juga karena pengaruh dari orang
tua, terutama para pelajar yang hidup di keluarga yang kurang harmonis ia akan
lebih mudah tergiur untuk menggunakan narkoba. Selain itu, pendidikan agama di
dalam keluarga sangat penting agar pelajar mempunyai iman yang kuat dan dapat
menghindari narkoba.
Selain karena faktor orang tua,
faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi bagi pelajar terjerat dalam belenggu
narkoba, karena lingkungan adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan
para pelajar itu sendiri. Maka penanaman kepribadian yang berkarakter baik
harus diberikan kepada pelajar, agar dalam pergaulannya ia mempunyai
kepribadian yang kuat dan dirinya dapat menghindarkan diri dari pengaruh
narkoba serta dapat tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Selain itu hukum yang menjerat
pengguna dan pengedar narkoba harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, dan
mereka yang telah melanggar hukum tersebut di hukum yang seberat-beratnya
supaya mereka jera sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama dan
akan bersikap lebih baik dari sebelumnya. Jadi permerintah, orang tua,
masyarakat, juga kita semua harus ikut turut serta dalam program penanggulangan
dan pemberantasan narkoba, sehingga negara kita bisa lepas dari jerat narkoba
dan para remaja sebagai generasi muda penerus bangsa akan membangun bangsa yang
akan maju.
Daftar
Pustaka
Aulia, Zahra. (2007). Jangan Pernah Tergoda Narkoba. Semarang: PT Begawan Ilmu.
Kompas. (1997). “Ancaman “Putaw” Bagi
Generasi Muda”. Kompas. 24 Juli.
Kompas. (2013). “4,7% Pelajar-Mahasiswa Pakai Narkoba”. Kompas. Mei
Thaha, Idris. (2006). Narkoba?! Nggak, Dong!. Jakarta: Prenada.
Worldhealth. (2012). “Pengertian Narkoba
Menurut Pakar Kesehatan” diunduh dari (http://worldhealth-bokepz.blogspot.com/2012/04/pengertian-narkoba-menurut-pakar.html), pada 6 November 2013.
Yatim, D. I. (1991). Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika. Ja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar