Pencemaran Lingkungan
Oleh
Arrum Dian Widyawati
Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
Abstrak
Di
zaman yang serba modern ini banyak industri dan tekhnologi yang berkembang dengan pesat, untuk menambah
kenyamanan manusia agar hidupnya lebih efektif dan serba praktis. Disisi lainya
manusia tidak memperhatikan apa pengaruh buruk dari perkembangan industri dan
teknologi bagi lingkungan hidup, banyak pencemaran lingkungan yang terjadi
dimana mana dan menjadi masalah besar bagi umat manusia. Hasilnya zat-zat yang seharusnya tidak ada tetapi
malah merebak dan menjadi polutan bagi alam. Pencemaran lingkungan berpengaruh
pada kehidupan manusia. Jadi, tidak hanya industri yang menjadi penyebab
pencemaran tetapi teknologi yang maju juga menjadi penyebab merebaknya
pencemaran lingkungan yang terjadi.
Keyword : industri, teknologi dan
pencemaran
1.
Pendahuluan
Peningkatan kualitas hidup manusia untuk
meningkatkan kenyamanan manusia sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Manusia
selalu berupaya untuk meningkatkan kenyamanan mereka agar hidup mereka lebih
dapat dinikmati dan juga berguna untuk orang lain. Peningkatan kualitas hidup
manusia tidak akan berhenti hingga akhir zaman karena manusia tidak pernah
puas. Usaha peningkatan kualitas hidup manusia di mulai sejak revolusi industri
yang terjadi di benua Eropa dan kemudian menyebar ke Amerika. Pada saat itu
hampir semua manusia mulai menciptakan mesin-mesin baru guna untuk dapat
membantu pekerjaan manusia. Dengan bantuan mesin-mesin yang di ciptakan manusia
dapat lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Sumber daya alam juga di gunakan
manusia guna memenuhi kebutuhan manusia, akan tetapi manusia kurang bertanggung
jawab dalam pengambilan sumber daya alam ini manusia mengeksplor tanpa
memperhatikan kelangsungan dari sumber daya alam, manusia juga memanfaatkan
teknologi umtuk mengeruk sumber daya alam sebanyak- banyaknya, tanpa memikirkan
dampak jangka panjangnya.
Kekhawatiran manusia atas masalah
lingkungan ini sudah mulai tampak pada akhir pertengahan abad ke 20 ini. Pencemaran
telah terjadi di beberapa wilayah, khususnya di wilayah perkotaan.
Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa
kebanyakan kota-kota besar berkembang dengan mengabaikan kepentingan sosial
budaya masyarakat dan sekaligus juga merusak keseimbangan ekosistem. Keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan
ke dalam lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem
yang seimbang. Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak
ditumbuhi pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum
tercemar. Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan
pernapasan menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar. Maka
dari itu manusia harus sadar bahwa pencemaran sudah merebak hampir di setiap
daerah, manusia harus melakukan upaya untuk mengurangi pencemaran yang terjadi
dan di dasari oleh keinginan sendiri bukan karena paksaan dari orang lain.
2. Pengertian Lingkungan
Hidup
Pengertian dari lingkungan hidup
menurut para ahli yaitu adalah suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
berpengaruh pada kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta mahkluk
hidup lainnya. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal
balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada didalam lingkungan hidupnya
dan ia tidak dapat terpisahkan.
Pengertian dari pencemaran
lingkungan yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai
dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982.Sedangkan bahan pencemar disebut dengan polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat pada
kondisi : (1)Jumlahnya melebihi jumlah normal (2)Berada pada waktu yang tidak
tepat (3)Berada pada tempat yang tidak tepat. Macam-macam pencemaran lingkungan yaitu (1)Pencemaran
udara (2) pencemaran air (3) pencemaran daratan.
a.
Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara diartikan sebagai adanya bahan- bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan
atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam
waktu yang cukup lama, akan dapat menggangu kehidupan manusia,hewan dan
tumbuhan. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang bandinganya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan
sekitarnya (Wisnu Arya, 1995:28). Udara juga adalah atmosfir yang berada di
sekeliling bumi yang fungsinya sangat
penting bagi kehidupan. Dalam udara terdapat oksigen untuk bernafas,
karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon untuk
menahan sinar ultra violet. Komposisi udara bersih dan kering, kira-kira
tersusun oleh: Nitrogen: 78,09%
volume, Oksigen: 21,94%, Argon: 0,93%, Karbondioksida: 0,032%. Gas-gas lain
yang terdapat dalam udara antara lain gas-gas mulia, nitrogen oksida, hydrogen,
methane, belerang dioksida, ammonia dan lain lain. Apabila susunan udara mengalami
perubahan dari susunan keadaan normal, akan menggangu kehidupan manusia, hewan
dan tumbuhan (Wisnu Arya, 1995:28).
b.
Komponen-komponen
pencemar udara
Udara
di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta
lalu lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi. Udaranya
kotor terkena macam-macam pencemar. Komponen yang paling berpengaruh dalam zat
pencemar yaitu karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, hidro karbon
dan partikel. Komponen pencemar udara tersebut bisa mencemari udara
sendiri-sendiri atau dapat mencemari udara secara bersama-sama. Jumlah komponen
pencemar udara tergantung pada sumbernya, gambaran tersebut dapat dilihat data
pencemaran udar di Amerika Serikat pada tahun 1968.
Penyebab pencemaran udara, secara
umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam : Yang pertama karena faktor internal
(secara alamiah) yaitu (1) debu yang bertebangan akibat tiupan angin. (2) abu
yang di keluarakan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik. (3) proses
pembusukkan sampah organik dan lain-lain. Yang kedua karena faktor eksternal
(karena ulah manusia) yaitu: (1) hasil pembakaran
bahan bakar fosil. (2) debu/serbuk dari kegiatan industri. (3) pemakaian
zat-zat kimia yang di semprotkan ke udara (Wisnu Arya, 1995:28).
c.
Pencemaran
Air
Pencemaran
air, air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, air yang relatif bersih sangat di dambakan oleh manusia baik
untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri untuk kebrsihan
sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan sebagainya. Dewasa ini air
menjadi masalah yang perlu di perhatikan dengan saksama karena keberadaan air
yang relatif bersih sudah sulit di dapatkan, pencemaran air terjadi
dimana-mana. Air sudah banyak tercemar oleh berbagai macam limbah dari hasil
kegiatan manusia, baik limbah rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan
kegiatan-kegiatan lainya.
Air
tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan
normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri
dan asal sumber air. Ukuran air disebut bersih dan tidak tercemar tidak di
tentukan oleh kemurnian air. Untuk menetapkan standart air yang bersih tidaklah
mudah, karena tergantung pada faktor penentu, faktor penentu tersebut antara
lain adalah (1) kegunaan air: air untuk minum, air untuk keperluan rumah
tangga, air untuk industri, air untuk mengaliri sawah, air untuk kolam
perikanan, dan lain-lain. (2) Asal sumber air: air dari mata air di pegunungan,
air danau, air sungai, air sumur, air hujan, dan lain-lain (WisnuArya, 1995:72).
Indikator
atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau
tanda yang dapat di amati melalui: (1) Adanya perubahan suhu air, (2) Adanya
perubahan pH atau konsentarsi ion Hidrogen, (3) Adanya perubahan warna,bau dan
rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut, (5) Adaanya mikroorganisme,
(6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Adanya tanda atau perubahan
tersebut menunjukkan bahwa air sudah tercemar (Wisnu Arya, 1995:75-77)
d.
Komponen
pencemar air
Berbagai
macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini apabila tidak di sertai
dengan progam pengelolaan limbah yang baik, akan memungkinkan terjadinya
pencemaran air. Bahan bauangan dan air limbah penyebab utama terjadinya
pencemaran.
Erat
kaitanya dengan masalah indikator pencemaran air seperti pada uraian di atas,
ternyata komponen pencemaran air akut menentukan bagaimana indikator tersebut
bisa terjadi. Komponen pencemaran air di kelompokan sebagai berikut: (1) bahan buangan padat, (2) bahan buangan
organik, (3) bahan buangan anorganik, (4) bahan buangan olahan bahan makanan,
(5) bahan buangan cairan berminyak, (6) bahan buangan zat kimia, (7) bahan
buangan berupa panas (Wisnu Arya, 1995:78).
e.
Pencemaran
daratan (tanah)
Tanah
merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang
mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi pertanian tanah mengandung
hara dan air, yang perlu di tambah untuk pengganti yang habis dipakai. Pencemaran
tanah dapat terjadi karena hal-hal berikut.
Pertama,
pencemaran secara langsung. Misalnya karena menggunakan pupuk secara
berlebihan, pemberian pestisida atau insektisida, dan pembuangan limbah yang
tidak dapat di uraikan seperti plastik. Pencemaran juga dapat melalui air. Air
yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah
sehingga menggangu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran
juga dapat melalui udara, udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang
mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar juga. Daratan
mengalami pencemaran apabila ada bahan-bahan asing, baik yang bersifat organik
maupun anorganik, berada di permukaan tanah yang menyebabkan daratan menjadi
rusak, tidak dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Dalam keadaan
normal daratan harus memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia, baik untuk
pertanian, peternakan, kehutanan, maupun untuk pemukiman. Apabila
bahan-bahan asing tersebut berada lama di daratan dalam jangka waktu yang lama
akan menimbulkan gangguan terhadap kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan,
maka dapat dikatakan bahwa dataran telah mengalami pencemaran. Kalau hal ini
terjadi maka kenyamanan hidup, yang merupakan sasaran peningkatan kualitas
hidup tidak dapat tercapai (Tresna, 2009:78).
f.
Penyebab
pencemaran daratan
Kemajuan
industri dan teknologi sudah berkembang pesat selain dapat menimbulkan
pencemaran terhadap udara dan air, dapat juga menimbulkan pencemaran daratan.
Wisnu
Arya (1995:99) mengemukakan, pencemaran daratan relative lebih mudah diamati di
bandingkan dengan pencemaran udara maupun pencemaran udara maupun air. Secara
garis besar pencemaran daratan dapat disebabkan oleh: (1) Faktor internal,
yaitu pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam, seperti letusan gunung
berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu dan bahan vulkanik lainya yang
menutupi dan merusakan daratan sehingga daratan menjadi tercemar. Pencemaran
karena faktor internal ini tidak terlalu menjadi beban pemikiran dalam masalah
lingkungan karena dianggap sebagai musibah bencana alam. (2) Faktor internal,
yaitu pencemaran daratan karena ulah manusia. Pencemaran daratan karena faktor
eksternal merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
agar daratan tetap dapat memberikan daya dukung alamnya bagi maunusia.
Pencemaran
daratan pada umumnya berasal dari limbah padat yang di kumpulkan di suatu
tempat yang di sebut dengan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau Dump Station. Bahan pembuangan terdiri
dari beberapa macam komponen baik bersifat organic maupun anorganik. Bahan
buangan padat kota besar di Negara industry padat akan berbeda dengan bahan
buangan yang di hasilkan oleh kota kecil yang tidak ada kota industrinya.
Susunan komponen pencemar daratan yang berasal dari bahan buangan atau limbah
kota besar di Negara industri menurut (Wisnu, 1995:101) yaitu:
Komponen
|
Presentase
|
Kertas
|
41%
|
Limbah
bahan makanan
|
21%
|
Gelas
|
12%
|
Logam
(besi)
|
10%
|
Plastik
|
5%
|
Kayu
|
5%
|
Karet
dan kulit
|
3%
|
Kain
(serat tekstil)
|
2%
|
Logam
lainya (alumunium)
|
1%
|
Tabel 1 : Komponen
pencemar udara
Makin
banyak bahan buangan organik dibandingkan dengan bahan buangan anorganik akan
makin baik dipandang dari sudut pelestarian lingkungan, karena bahan organik
lebih mudah didegradasi dan menyatu kembali dengan lingkungan alam (Wisnu,
1995:101)
3.
Dampak
pencemaran lingkungan
1.
Dampak
pencemaran udara
Dampak
pencemaran udara saat ini merupakan masalah yang serius yang dihadapi oleh
Negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemara udara ternyata
sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung
terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan
lainya,seperti hewan, tumbuhan, bangunan gedung dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Amerika Serikat pada tahun
1980, kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang
lebih 51.000 orang. Angka tersebut cukup mengerikan karena bersaing keras
dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker, AIDS dan
lain sebagainya. Menurut para ahli, pada sekitar tahun 2000-an kematian yang
disebabkan oleh pencemaran udara mencapai 57.000 orang per tahunya.Selama 20
tahun angka kematian yang disebabkan oleh pencemaran udar naik mendekati 14%
atau mendekati 0,7% per tahun. Selain itu kerugian materi yang disebabkan oleh
pencemaran udara, apabila diukur dengan uang dapat mencapai 12-16 juta US
dollar per tahun. Suatu angka yang sangat berarti bila dibelanjakan untuk
keperluan kesejahteraan umat manusia (Wisnu Arya, 1995:114).
2.
Dampak
pencemaran air
Air yang telah
tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia. Kerugian yang
disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa, air tidak bermanfaat lagi dan air
menjadi sebab timbulnya penyakit.
Air yang tidak
dapat dimanfaatkan lagi akibat pencemaran air merupakan kerugian yang terasa
secara langsung oleh manusia. Bentuk kerugian langsung ini berupa: (1) Air
tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, (2) Air tidak dapat
digunakan untuk keperluan industri, (3) Air tidak dapat digunakan untuk
keperluan pertanian (Wisnu Arya, 1995:135-136).
Air yang menjadi
penyebab penyakit karena air lingkungan kotor dapat menimbulkan kerugian yang
lebih dalam lagi yaitu kematian. Kematian dapat terjadi karena pencemaran yang
terlalu parah sehingga air telah menjadi sebab berbagai macam penyakit.
Penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air dapat berupa: (1) HepatitisA, (2)
Polliomyelitis, (3) Cholera, (4) Typhus Abdonalis, (5) Dysentri Amoeba, (6) Ascariasis,
(7) Trachoma, (8) Scabies, (9) Keracunan Kadmium, (10) Keracunan Air Raksa,
(11) Keracunan Bahan Insektisida. Pencemaran yang menyebabkan kerugian yang
besar akan terjadi apabila tidak ada pengawasan secara ketat terhadap
pengolahan limbah (Wisnu Arya, 1995:139-149).
3.
Dampak
pencemaran daratan
Bentuk dampak
pencemaran pencemaran daratan bergantung pada komposisi limbah padat yang
dibuang serta jumlahnya. Bentuk dampak pencemaran daratan dapat berupa dampak
langsung dan dampak tidak langsung.
Dampak langsung
akibat pencemara daratan ini adalah adanya timbunan limbah padat dalam jumlah
besar yang akan menimbulkan pemandangan tidak sedap, kotor dan bau. Kondisi ini
biasanya muncul di TPA. Timbunan sampah yang menggunung karena belum diolah
menyebabkan pemandangan disekitar tempat tersebut menjadi kumuh dan kotor.
Kesan kotor ini dapat berpengaruk pada psikis penduduk disekitar tempat
pembuangan tersebut (Wisnu Arya, 1995:152).
Dampak tak
langsung akibat pencemaran daratan contohnya
yaitu berkembangbiaknya nyamuk. Hal ini antara lain disebabkan karena
limbah padat yang dibuang manjadi sarang nyamuk. Limbah padat yang berupa
kaleng, ban dan lain-lainya, bial hujan dapat terisi air kemudian menjadi
tempat nyamuk bertelur dan berkembangbiak. Baik tikus,lalat dan nyamuk adalah
binatang yang dapat menimbulkan penyakit seperti penyakit pest, kaki gajah,
malaria dan demam berdarah (Wisnu Arya, 1995:152-153).
4.
Usaha
penaggulangan dampak pencemaran lingkungan
Untuk
menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara utama, yaitu Penaggulangan
secara non teknis dan penaggulangan
secara teknis. Contoh penanggulangan secara non teknis yaitu: (1) Penyajian
Informasi Lingkungan, (2) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), (3) Perencanaan
Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi, (4) Pengaturan dan Pengawasan
Kegiatan, (4) Menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara
teknis dapat dilakukan dengan cara: (1) mengubah proses, (2) Mengganti sumber
energy, (3) Mengolah limbah, (4) Menambah alat bantu (Wisnu Arya, 1995:160-169).
5.
Kesimpulan
Analisis
mengenai pencemaran lingkungan ini menunjukkan bahwa memang pencemaran
lingkungan 80% terjadi karena ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam
mengelola alam, sesungguhnya pencemaran lingkungan sangat merugikan manusia.
Maka sudah seharusnya kesadaran manusia dalam mengelola lingkungan harus lebih
di tingkatkan untuk melestarikan lingkungan kita karena lingkungan merupakan
penunjang hidup manusia dan tempat hidup manusia. Apabila lingkungan hidup kita
buruk maka kehidupan manusia juga akan terkena imbasnya. Pelestarian lingkungan
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang bisa di lakukan oleh manusia.
Daftar
pustaka
Budihardjo, Eko. (ed).
(2003), Kota dan Lingkungan, Jakarta:
LP3ES
http://www.menlh.go.id/amdal/ “Alternative solusi dampak negative”. Di
unduh pada Minggu, 3 November 2013.
Pengertian-definisi.blogspot.com.(2012)
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/02/definisi-dan-pengertian-lingkungan.html.
“Definisi Pencemaran Lingkungan”. Di unduh pada Rabu, 6 November 2013.
Pengertian dan
Macam-macam _ Perpustakaan Cyber.htm . Di unduh pada Minggu, 3 November 2014.
Republik Indonesia.
(1982). Undang-Undang No. 4/1982 tentang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Sastrawijaya,T.A.
(2009), Pencemaran Lingkungan,
Jakarta: Rineka Cipta.
Silalahi,Daud. (1996), Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan
Hukum Lingkungan Indonesia, Bandung: Alumni.
Wardhana,Arya.Wisnu.
(2009), Dampak Pencemaran Lingkungan,Yogyakarta:
Andi Offset.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium