Minggu, 29 Desember 2013

Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Kelakuan Seseorang



Oleh Briyan Anugerah Pekerti
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
brian_davenger@ymail.com
Abstrak
Jejaring Sosial adalah struktur sosial yang berasal dari individu-individu dan organisasi yang diikat oleh kesamaan penggunanya/anggotanya. jejaring sosial dibuat untuk memenuhi syarat manusia karena manusia diciptakan untuk bersosial (makhluk sosial), karena perkembangan zaman semakin maju, yang tujuan utamanya memfasilitasi user atau pengguna media Jejaring sosial tersebut agar dapat terhubung dengan seseorang dalam satu Negara atau bahkan antar Negara dan benua,dengan praktis dan tidak membuang banyak waktu atau memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk tetap bersosialsasi. Namun pada era modern seperti sekarang, Jejaring sosial tidak berfungsi sebagaimana mestinya, ternyata jejaring sosial memberikan pengaruh-pengaruh terhadap kelakuan seseorang yang menggunakannya, ntah itu pengaruh negatif seperti gemar pamer di jejaring sosial, dan juga pengaruh positifnya terhadap seseorang, namun ironisnya jejaring sosial lebih banyak memiliki pengaruh negatif di bandingkan pengaruh positif, namun pengaruh negatif dan positif tersebut kembali kepada bagaimana anda menyikapi dan menghadapi Jejaring sosial, apakah anda menjadikannya sebagai kebutuhan utama, atau hanya menjadikannya sebagai media penunjang komunikasi. Pada  sesi ini saya akan menjelaskan pengaruh negatif dan positif Jejaring sosial terhadap perilaku seseorang, dan bagaimana caranya agar mencegah dampak negatif dari jejaring sosial.
Kata Kunci : jejaring sosial, kelakuan seseorang, pengaruh

1.    Pendahuluan

Belakangan ini kita di mana- mana sering mendengar kata-kata “jejaring sosial”, remaja pun sangat menggemari jejaring sosial, pertama saya akan mencoba menjelaskan apa jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. (ptkomunikasi.wordpress.com, 2012)

 Seperti pernyataan yang dikutip dari wikipedia, jejaring sosial adalah struktur sosial yang berasal dari individu-individu dan organisasi yang diikat oleh satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, kesamaan hobi, dan kesamaan sifat.
jaringan jejaring sosial juga memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. (wikipedia.org, 2013)

      Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
       Pada zaman era digital seperti sekarang, semuanya bergantung kepada teknoogi, salah satu hasil dari teknologi adalah internet, yang mengandung banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social, Jejaring social ini ternyata memberikan dampak yang besar bagi kelakuan penggunanya, entah itu dampak positif  juga dampak yang negatif.
       Facebook, Twitter, Friendster adalah sebagian kecil contoh dari situs jejaring sosial yang ada di internet, situs tersebut dapat memuat/ menyediakan data/informasi dari si pengguna jejaring sosial. Data itu antara lain nama, alamat, pendidikan, pekerjaan dan data demografis lainnya, serta hobi dan kecenderungan lainnya. Dengan mempelajari profil di Facebook, sesorang akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap orang lainnya. Kecuali data, Facebook dilengkapi dengan banyak fasilitas untuk berinteraksi, mulai dari email, berbagi foto, bahkan hingga chat. Bahkan saat ini fitur game online sebagai daya tarik utama lain bagi usia anak dan remaja.
      Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial berasal dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangatlah mudah  untuk mendaftar menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang, baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut.

2.    Kelakuan Manusia Normal
Manusia yang normal dalam arti menjalani kehidupannya tanpa tanpa terpengaruh dampak negatif yang berasal dari luar termasuk “dampak negatif jejaring sosial” seharusnya tanpa mendaftarkan diripun untuk bergabung ke dalam situs jejaring sosial, mereka sudah memiliki kemampuan untuk bersosial/berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka seperti dengan keluarga, teman-teman di lingkungan sekolah, rumah, saudara, dan segala yang nyata-nyata yang ada di hadapan mereka, serta tidak melakukan hal-hal aneh seperti yang sedang hangat di bicarakan belakangan ini, apa saja hal aneh tersebut?
3.    Pengaruh Negatif Jejaring Sosial Terhadap Kelakuan Seseorang
Belakangan ini sering terdengar kata-kataJejaring sosial dapat mendekatkan yang jauh dan juga menjauhkan yang dekatbagaimana menurut anda dalam menanggapi kata-kata tersebut? Apakah benar?
     Mendekatkan yang jauh. Tentu saja bukan?. Di jejaring sosial, kita bisa bebas dan leluasa berteman dengan siapa saja yang berasal dari berbagai belahan dunia. Jejaring sosial tidak mengenal tempat, selagi tempat tersebut ada sinyal untuk internet, maka jejaring sosial dapat berjalan lancar. Kita sebagai orang Indonesia bisa mengenal dan berteman dengan orang Cina, Korea bahkan Amerika. Itu semua mungkin, dan itulah kelebihan dari jejaring sosial. Jika seseorang bisa memanfaatkan jejaring sosial dengan baik, maka akan menguntungkan juga. Seperti berdagang, penawaran jasa dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bisa dilakukan di jejaring sosial.
     Namun jejaring sosial juga mengakibatkan dampak-dampak negatif bagi penggunanya, coba anda pikirkan lagi kalimat tadi, “Menjauhkan yang dekat” inilah salah satu dampak negatif jejaring sosial tersebut, Ketika seseorang terlalu asyik dengan jejaring sosial di dunia maya dan hingga melupakan dunia nyatanya, Mereka merasa lebih leluasa, leluasa dan nyaman menyampaikan pendapat dan juga perasaan mereka di dalam jejaring sosial. Sehingga mereka justru kelihatan murung setiap hari. Orang yang sudah ketagihan jejaring sosial menjadi cenderung pendiam di dunia nyata. Orang-orang yang berada di sekitarnya juga akan merasa tidak nyaman, karena sikap orang yang kecanduan jejaring sosial tersebut. Efek lainnya seseorang hingga lupa waktu karena dia terlalu terlena dengan aktifitasnya di jejaring sosial tersebut. Yang sangat mengkhawatirkan adalah bahwa pada era kemajuan teknologi dan globalisasi seperti saat ini, telepon seluler/handphone yang dulunya hanya dapat berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial.

Ada juga 10 ciri seseorang kecanduan jejaring sosial di dunia maya menurut analis Retrevo Gadgetology adalah sebagai berikut :

Yang Pertama, anda berbicara atau mengirim pesan hanya 140 karakter atau kurang dari itu. Ini mencerminkan bahwa pola pikir Anda sudah sangat meresap dengan Twitter yang hanya memperbolehkan mengirim 140 karakter di setiap pesan yang anda kirim. Kedua, anda seringkali iseng untuk mencolek alias 'poke' teman atau rekan kerja meski sekadar hanya untuk pergi ke tolilet. Ketiga, ketika ditanya oleh seseorang, "Bagaimana akhir pekanmu?". Di pikiran anda yang pertama kali muncul adalah “ Duh aku lupa update status di Facebook dan Twitter”. Keempat, anda kerap kali memposting link tentang keberhasilan memainkan game di Facebook. Misalnya: 'Sukses naik ke level 932 Mafia Wars". Sementara di Twitter,
dalam 24 jam langsung mem-follow ribuan account sekaligus.
Kelima, anda menilai bahwa diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda me-retweed.
Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka. Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur. Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial. (lihat inet.detik.com, 2010)
Dampak negatif lainnya dari kecanduan jejaring sosial belakangan ini adalah maraknya orang yang memposting foto makanan ke dalam jejaring sosial facebook, twitter, atau instagram mereka, entah apa yang ada di dalam pikiran mereka hingga melakukan hal-hal seperti itu, hal-hal seperti itu sudah melewati batas kelakuan manusia normal yang sebenarnya, berhati-hatilah bagi anda yang suka melakukan kebiasaan tersebut, karena belakangan ini telah di lakukan penelitian oleh Dr. Valerie Taylor, psikiater dari Women College Hospital, University of Toronto, Kanada, Bahwa seseorang yang terobsesi mengunggah foto makanan dan minuman, Bisa jadi itu adalah gejala gangguan mental. Sebelum makanan atau minuman mereka nikmati, banyak orang mengambil gambarnya terlebih dulu untuk kemudian diunggah di berbagai media sosial.
       
"Beberapa orang keluar rumah untuk makan, bukan karena memang membutuhkan makanan. Justru hanya demi interaksi di media sosial. Apa yang dimakan, kapan mengunjunginya dan kapan kembali ke tempat tersebut," kata Dr. Taylor
    Kebiasaan buruk yang di akibatkan oleh pengaruh negatif jejaring sosial tersebut bisa jadi termasuk gejala gangguan kebiasaan makan atau juga tanda-tanda adanya masalah psikologis.  Yang Berupa bentuk obsesi dan keasyikan tidak sehat pada makanan. Lalu, beberapa orang yang melihat foto makanan dan mudah tergoda bisa berujung menjadi emotional eater dan menyebabkan kegemukan. Untungnya beberapa restoran di Amerika telah menerapkan aturan bahwa makanan tidak boleh difoto dan diunggah ke media sosial. Seperti restoran di New York milik Chef Michelin, David Bouley. dia melarang pelanggannya untuk mengambil foto makanan dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan harus segera dinikmati dan aktivitas mengambil gambar dapat mengganggu pelanggan lain. (lihat life.viva.co.id, 2013)
 Mungkin bila di terapkan pada restoran-restoran di Indonesia aturan tersebut akan sangat bermanfaat untuk menghilangkan kebiasaan buruk yang juga telah melanda masyarakat Indonesia, mengingat kebiasaan tersebut sangat tinggi di Indonesia.
Pengaruh negatif lainnya dari jejaring sosial adalah bagi siswa/pelajar maka Motivasi dan Prestasi belajar siswa dapat  menurun. prestasi belajar siswa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Pengaruh ini di buktikan dengan penelitian yang di lakukan oleh Aryn Karpinski peneliti dari Ohio State University,menunjukkan bahwa :

   “para mahasiswa pengguna aktif jejaring social seperti facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada para mahasisswa yang tidak  menggunakan situs jejaring social facebook.Dari 219 mahasisswa yang diriset oleh karpinski.148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki  nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga FB telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara 1 - 5 jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain FB.” (lihat  ridhotha.wordpress.com, 2013)


Beberapa Pengaruh negatif lainnya dari jejaring sosial adalah :

Yang pertama adalah membuat seseorang menjadi pemalas, Ini efek negatif yang paling sering ditemukan pada anak atau bahkan bukan hanya anak. Mereka menjadi malas untuk belajar dan beribadah, karena terlalu asyik dengan teman barunya di jejaring sosial. Hingga pada akhirnya meninggalkan kewajiban-kewajiban yang seharusnya dikerjakan oleh anak.

Kedua membuat seseorang menjadi egois, Situs jejaring sosial akan membuat seseoran cenderung lebih mementingkan diri sendiri. dirinya menjadi tidak sadar dan peduli dengan lingkungan sekitarnya karena waktu mereka dihabiskan mengutak-atik jejaring sosial. Hingga pada akhirnya mengakibatkan individu kurang bahkan tidak berempati dengan lingkungan kehidupan mereka yang sesungguhnya. Kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitarnya menjadi mati terbunuh kesenangannya terhadap teman-temannya di situs jejaring sosial.

Ketiga, merusak tata bahasa yang benar dengan mengganti menjadi kata-kata gaul yang sulit di pahami situs jejaring sosial tidak memiliki aturan baku yang berlaku bagi anak dalam melakukan interaksi dengan temannya disitus jejaring sosial. Tidak ada tata bahasa baku untuk digunakan pada situs jejaring sosial, ini membuat mereka berkomunikasi semau mereka sendiri dengan menciptakan bahasa mereka sendiri tanpa peduli dengan tata bahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi. Hal ini perlahan tapi pasti akan membunuh kemampuan komunikasi yang baik dan benar seperti yang dilakukannya dalam berinteraksi didunia nyata selain itu juga membunuh keterampilan menulis mereka yang sesuai dengan ejaan yang baku dan benar.

Keempat, seseorang menjadi susah bergaul dan penyendiri, situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi/menjadi “Antisosial”.

Dan yang kelima adalah menghamburkan uang, akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan seseorang (terlebih jika mereka harus mengakses jejaring sosial dari warnet). Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.

Juga di Indonesia di balik berita yang sedang hangat-hangatnya yaitu tentang kecelakaan seorang anak musisi terkenal Indonesia, yang juga telah menelan banyak korban jiwa  (lihat Anak Ahmad Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi, megapolitan.kompas.com, 08/09/2013).

kecelakaan itu semakin menarik perhatian di kalangan masyarakat dan di dalam jejaring sosial karena dikait-kaitkan dengan fenomena banyaknya anak muda/masih di bawah umur yang saling berlomba memamerkan dan membanggakan foto spidometer kendaraan yang sedang mereka pacu, baik itu sepeda motor maupun mobil. Di dalam media sosial, seperti Twitter, Instagram, Path dan lainnya, kita bisa menemukan aneka foto spidometer yang diunggah. Kebanyakan, spidometer yang diunggah tersebut menunjukkan kecepatan tinggi. Tak tanggung-tanggung, foto-foto dengan tanda pagar #speedometer itu ada yang menunjukkan kecepatan 140 kilometer per jam, 180 km per jam, bahkan ada yang 200 km per jam. Sangat disayangkan sekali, kebiasaan buruk tersebut juga sudah mulai menjamah anak-anak di bawah umur yang belum memiliki Surat izin mengemudi (SIM) dengan main kebut-kebutan di jalanan, dan memamerkan kecepatan mereka di jejaring sosial, Menurut pakar media digital, Nukman Luthfie mengatakan:
“para remaja mengunggah foto spidometer ke media sosial untuk menunjukkan eksistensinya. Karena pergaulan remaja masa kini makin dipengaruhi media sosial, mereka bukan hanya ingin eksis di dunia nyata, melainkan juga di dunia maya.”
(Dikutip dari megapolitan.kompas.com, 19/09/2013)
Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa jejaring sosial juga mempengaruhi psikologi seseorang. Orang tua juga harus membantu berperan dalam tindakan untuk mengurangi hal-hal yang tidak di inginkan tersebut, dengan tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor bahkan mengendarai mobil, dan seharusnya para orang tua tidak segan-segan memberikan hukuman kepada anak mereka jika melanggar aturan yang di tetapkan oleh orang tua si anak tersebut.
Masalah pengaruh negative jejaring sosial ini juga sudah meluas di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia hingga membuat mereka mempunyai kebiasaan buruk yaitu mereka suka pamer di jejaring sosial, entah itu pamer barang mewah maupun suatu tempat yang telah mereka kunjungi.
      Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh TripAdvisor TripBarometer Mobile and Sosial terungkap bahwa orang Indonesia adalah salah satu di dunia yang paling sering memamerkan perjalanan mereka di media sosial, setelah wisatawan India. Ternyata hampir sepertiga dari orang Indonesia (30 persen nya) telah mengakui bahwa mereka memang sengaja memamerkan foto liburan mereka di sosial media, bahkan 16 persen dari mereka mengakui kalau mereka melakukannya untuk membuat teman mereka iri dan 14 persen lainnya mengatakan bahwa itu bukan liburan jika teman-teman mereka tidak mengetahui tentang hal tersebut. Mungkin sulit untuk menghilangkan kebiasaan pamer orang-orang Indonesia di jejaring sosial karena orang Indonesia termasuk pengguna teknologi mobile yang paling besar saat mereka pergi berlibur 98 persen, bahkan rata-rata penggunanya berada di atas rata-rata global yang hanya mencapai 87 persen (lihat merdeka.com, 2013). Satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah kembali kepada pribadi setiap masing-masing individu masyarakat, mereka harus menyadarkan diri mereka sendiri agar tidak terus-menerus melakukan hal tersebut. Namun tidak mudah juga bagi seseorang untuk menydarkan dirinya sendiri ketika diri mereka sendiri telah terisolasi digital (lihat merdeka.com, 2013)
4.    Isolasi Digital pada Diri Seseorang di Era Modern
Memang tidak bisa di pungkiri lagi, orang-orang di era modern sekarang telah terkena isolasi digital, Isolasi digital adalah suatu istilaah yang di berikan kepada seseorang yang telah sangat ketergantungan dengan alat-alat komunikasi modern seperti handphone, smartphone, tablet, notebook, netbook, dan sebagainya. Bayangkan jika anda sehari saja tidak memegang/menggunakan handphone atau smartphone anda di tangan anda, jika anda merasa risih dan tidak nyaman, itu adalah tanda anda telah terkena isolasi digital, isolasi digital juga merupakan pengaruh negatif dari jejaring sosial, awalnya sesorang memakai jejaring sosial terlebih dahulu hingga dia merasa ketergantungan pada jejaring sosial, lalu dia menggunakan gadgetnya seperti handphone/smartphone nya untuk mengakses situs tersebut bahkan setiap hari. Untuk menghilangkan isolasi digital, seseorang harus berusaha keras perlahan-lahan menggunakan alat komunikasi mereka hanya ketika hal-hal penting saja, dan menganggap alat komunikasi dan situs hanya sebatas media/ alat pembantu bagi kebutuhan manusia, buka sebagai prioritas pokok/utama dalam kehidupan.
5.    Pengaruh Positif Jejaring Sosial terhadap Kelakuan Seseorang

Jejaring sosial juga memiliki dampak positif bagi kelakuan seseorang di antaranya adalah :
Seseorang dapat mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan dizaman digital seperti sekarang ini. Kedua untuk memperluas jaringan pertemanan, seseorang akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung. Ketiga, mempercepat komunikasi, sehingga seseorang dapat dengan cepat mengirim dan menerima informasi yang penting. Keempat sebagai media untuk mencari informasi atau data, Sehingga seseorang yang mengakses jejaring sosial akan selalu update informasi dan tidak tertinggal informasi.


6. Kesimpulan
Jejaring Sosial dapat di maknai sebagai alat penghubung modern yang dapat menghubungkan antar individu di berbagai belahan dunia, meskipun jejaring sosial memiliki segelintir pengaruh positif terhadap kelakuan individu/seseorang, namun perlu di ingat, jejaring sosial ternyata mempunyai lebih banyak sisi/pengaruh negatifnya terhadap seseorang, hingga dapat mempengaruhi seseorang bertingkah di luar batasan orang normal, seperi pamer perjalanan wisata, pamer kecepatan speedometer, memotret makanan, hingga menyebabkan “Dehumanisasi”/ seseorang lebih peduli pada dunia maya di internet daripada lingkungan nyata di sekitarnya, pada seseorang yang terkena dampak negatifnya.
Pencegahan pengaruh negative dari jejaring sosial dapat di lakukan mulai dari orang-orang terdekat individu tersebut, seperti Orang tua, teman, dan saudara, dan kita sebagai manusia juga harus bersikap kritis dan waspada jangan mudah terbawa arus modern yang sekarang sedang melanda kehidupan, jangan pernah menjadikan jejaring-jejaring sosial tersebut menjadi seperti sebuah kebutuhan pokok dalam kehidupan, namun jadikan jejaring sosial sebagai media yang bermanfaat untuk membantu kehidupan manusia bukan malah menghambatnya dan menyebabkan ketidak normalan.

Daftar Pustaka
ptkomunikasi. (2012, 06 11). Pengertian Media Sosial, Peran serta Fungsinya . Retrieved November 08, 2013, from ptkomunikasi.wordpress.com: http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/
Wikipedia. (2013, November 10). Jejaring sosial. Retrieved November 8, 2013, from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial
Suryadhi, A. (2010, 03 29). 10 ciri pecandu jejaring sosial. Retrieved November 08, 2013, from inet.detik.com: http://inet.detik.com/read/2010/03/29/124856/1327601/398/10-ciri-pecandu-jejaring-sosial
 Nugraheni, M. (2013, Mei 9). Pamer Makanan di Media Sosial Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental. Retrieved November 7, 2013, from life.viva.co.id: http://life.viva.co.id/news/read/411552-pamer-makanan-di-media-sosial-bisa-jadi-tanda-gangguan-mental
Ridhota. (2013, 10 23). Dampak neatif situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Retrieved November 08, 2013, from ridhota.wordpress.com: http://ridhotha.wordpress.com/2010/02/23/dampak-negatif-situs-jejaring-sosial-terhadap-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa/
Hardoko, E. (2013, 09 08). Anak Ahmad Dhani Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi. Retrieved November 08, 2013, from megapolitan.kompas.com: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/08/0806475/Anak.Ahmad.Dhani.Terlibat.Kecelakaan.Maut.di.Tol.Jagorawi
Syatiri, A. S. (2013, 09 19). Pamer Spidometer di Jejaring Sosial. Retrieved November 08, 2013,from megapolitan.kompas.com: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/19/0727509/Pamer.Spidometer.di.Jejaring.Sosial
Susanto, D. A. (2013, 10 23). Orang Indonesia gemar pamer di jejaring sosial. Retrieved November 08, 2013, from merdeka.com: http://www.merdeka.com/teknologi/orang-indonesia-gemar-pamer-di-jejaring-sosial.html

 














 
 




 
 






3 komentar:

  1. makasih banyak buat infronya, sangat bermanfaat dan menambah wawasan,,... salam sukses !! :-)

    http://goo.gl/S7gu5q

    BalasHapus
  2. wah sayang sekali sumber yang dipakai kurang ilmiah seperti wordpress bahkan wikipedia

    BalasHapus
  3. Bisa minta kelengkapan jurnalnya? (Volume, Nomor)

    BalasHapus